Lahat ng Kabanata ng Paman Angkatku itu Ayah Anakku: Kabanata 21 - Kabanata 30
203 Kabanata
Bab 21
Beberapa kali sopir yang mengantarkan Laura mencuri pandang dari arah spion.Decak kagum atas hebatnya seorang ibu merawat anaknya seorang diri.Bahkan sepanjang perjalanan gadis kecilnya sedikit rewel. Enam menempuh jalur darat wanita itu lalui tanpa mengeluh sama sekali.Di layak disebut sebagai Mama terbaik di muka bumi ini.“Pak berhenti di depan ya pak, rumah yang pagarnya bercat merah,” ucapnya.“Siap Nyonya,” sahut sang sopir.Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah minimalis namun terkesan mewah.Di halaman depan terlihat ada bangunan kecil semacam toko, namun tak ada plang nama untuk identitas tempat itu.Seorang wanita paruh baya keluar membukakan pintu untuk majikannya. “Selamat datang kembali Nyonya,” sapanya.“Iya Bi, terima kasih. Tolong ambil tasnya dulu ya Bi, baru setelahnya bantu angkat Dika,” pinta Laura.“Baik Nyonya,” jawabnya.Sopir pun memberikan dua tas dan satu koper berukuran besar pada sang pelayan untuk dibawa masuk ke dalam rumah.Tak lama kemudian sa
Magbasa pa
Bab 22
Satu minggu berlalu David pun harus kembali ke Kota New Capitol untuk melakukan tugasnya sebagai pimpinan sebuah perusahaan Nomor satu di Kota itu. Dunia sudah mengakui kehebatan sang CEO, bahkan David pernah vakum selama satu tahun lebih dari dunia kerjanya akibat problem percintaan yang belum terselesaikan hingga saat ini.Meskipun demikian, perusahaan yang dibangun olehnya dari nol tak mengalami kesulitan apapun.Dia memiliki Ryan dan Joe yang bekerja dengan baik menjaga perusahaan itu tetap stabil.Saat ini, dia sudah berada di dalam mobil bersama sopir pribadinya dan bersiap menuju ke Kota.“Pak kita ke rumahnya Laura dulu ya, Bapak turun dan gunakan uang ini untuk berbelanja di sana, jangan menawar harganya ya,” ucapnya.“Siap Tuan,” sahut sang sopir.Orang yang sekarang menjadi sopir pribadi David adalah saudara jauh Ryan yang usianya masih muda. Sudah dua tahun menemani David dan belum pernah cacat sedikitpun dalam pekerjaannya.Beberapa kali David menjebaknya hanya untuk meng
Magbasa pa
Bab 23
“Akhirnya kamu kembali juga ke kantor,” sindir Joe pada sahabatnya.David baru saja tiba di Ibukota dan dia langsung menemui di ruangannya.Tanpa menunggu untuk dipersilahkan duduk David pun segera duduk di depan meja kerja Joe.“Aku sedang tidak ingin bertengkar. Aku hanya ingin bercerita tentang kebahagiaanku. Ini lihat mahakaryaku dengan Laura, mereka sangat menggemaskan bukan?” David memperlihatkan ponselnya pada Joe agar sang sahabat bisa melihat rekaman video yang sempat dia abadikan dari dalam mobil.“Kamu kapan menikah dan punya anak?” ejek David lagi, membuat Joe mendelik ke arahnya.“Untuk apa menikah kalau berurusan dengan wanita lebih dari 24 jam sangat berat. Lebih baik sepertiku, gunakan waktu luang hanya untuk bekerja dan bersenang-senang tanpa tanggung jawab,” balas Joe penuh penekanan.David dan dia walau merupakan sahabat sejak kecil, nyatanya urusan wanita mereka memiliki cara pandang yang berbeda.David cenderung dingin dan ketus setiap kali berurusan dengan wanita
Magbasa pa
Bab 24
“Siapa yang menaruh foto yang menaruh foto ini di sini?” Laura membatin. Mama dua anak itu buru-buru mengambil foto David dan menyembunyikannya. “Bukan siapa-siapa. Sekarang kalian masuk ke dalam rumah, Mama mau bersih-bersih dulu,” titahnya pada sang anak. Mereka pun mengacungkan kedua jempolnya ke arah sang mama dan kembali masuk ke dalam rumah.Laura mengambil kembali foto David dan mengguntingnya menjadi bagian terkecil. Tak ada yang bisa dia banggakan dar pria ini, tak banyak yang dia syukuri atas pertemuan mereka kecuali kehadiran si kembar pengobat pelipur lara. “Jangan pernah kembali lagi dalam hidupku, karena aku tak sama sekali membutuhkan kehadiranmu,” gumamnya penuh keyakinan lalu memasukan potongan kecil foto David ke dalam tong sampah.“Lenyaplah kamu dari hidupku!”****Kota VictoireMonica tiba di acara pernikahan adiknya Linda, dia datang seorang diri tanpa ditemani sang anak.David tidak pernah main-main dengan ucapannya, Monica pun menyadari hubungannya dengan sa
Magbasa pa
Bab 25
"Apa kamu mau pindah ke tempat lain kalau misalnya benar itu orang suruhan David?" tanya Alex pada sang sahabat.Laura menggeleng, "dia sudah melihat anak-anaknya, aku yakin ke ujung dunia pun pasti dia akan tetap menemukan kami, jadi daripada menghindari masalah lebih baik aku akan hadapi semuanya,” Laura dengan keputusannya.David memiliki banyak uang yang setiap saat bisa saja melakukan segala cara untuk mencapai kepuasan hatinya.Laura yakin bila dia kembali kabur maka David akan lebih murka lagi bila menemukannya kelak.“Aku hanya khawatir dia kembali pada kalian dan artinya Monica bersama antek-anteknya juga akan kembali berbuat jahat,” ujar Alex.Laura tersenyum, “kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, kali ini aku akan menghadapinya. Terlebih Dika dan Dita punya insting kuat dan mereka bukan anak kecil seperti pada umumnya yang mudah dibujuk dengan hadiah, sekalipun hadiah itu mahal dan impian mereka.”Laura melihat Dika dan Dita berlarian ke arah Alex dan sang mama, lalu duduk
Magbasa pa
Bab 26
“Anda hanya boleh menemui Tuan David kalau sudah membuat janji dengan beliau. Tidak ada orang yang boleh melanggar aturan yang sudah ditetapkan puluhan tahun di kantor ini!” Ryan mendorong tubuh Alex, saat Alex hendak menerobos masuk keruangan David.“Aku tidak peduli itu! Persetan dengan semua aturan di sini, yang jelas aku harus menemui Bosmu yang pengecut itu!”Alex tak kalah galak dari Ryan, dia tak peduli dengan semua aturan di perusahaan ini, yang jelas dia harus memberi pelajaran pada David yang sudah dengan lancang mengganggu Laura dan si kembar.Satu minggu sudah berlalu, saat David sedang bersiap menuju ke lapangan karena ada peninjauan proyek, tiba-tiba Alex menerobos masuk ke dalam ruangannya setelah melewati perdebatan sengit dengan Ryan.Ryan tak pernah mengizinkan siapapun menemui Bosnya bila tanpa membuat janji sebelumnya.Hanya saja Alex tidak peduli itu. Tiga hari yang lalu dia sudah datang, namun David tidak ada di kantor sehingga Alex kembali datang menemui sang p
Magbasa pa
Bab 27
“Masuklah ke dalam rumah sayang, mandi sama bibi dulu ya,” pinta Laura pada sang anak.“Tapi Mama?” tanya si kembar khawatir. Tak ada insting apapun di hati kedua anak kembar itu padahal saat ini yang berdiri di depan mereka adalah Papa kandungnya.“Mama tidak pernah takut hantu sayang, Mama akan mengusirnya,” bujuk Laura lagi. Si kembar pun mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Laura menutup rapat pintu rumahnya.David mengernyitkan keningnya saat melihat Laura menutup pintu rumahnya tanpa mempersilahkan dirinya untuk masuk.“Dari mana anda bisa tahu alamat rumah kami Tuan muda?” tanya Laura.Jujur David sangat sakit mendengar panggilan Tuan muda dari mulut wanita yang sangat David cintai.Dia merindukan panggilan mesra mereka yang dulu.“Laura, aku ingin masuk,” jawab David.Bukannya memberi jawaban atas pertanyaan Laura, pria itu justru mengalihkan pembicaraannya.“Masuk kemana Tuan? Ini rumah saya dan saya tidak terbiasa menerima tamu orang asing seperti anda. Sekarang jawab perta
Magbasa pa
Bab 28
“Pergilah kalian, ada bos besar ingin bergabung denganku,” ucap Joe saat melihat Wanita yang paling dibenci oleh David kini duduk di sampingnya. Bahkan sangat dekat.“Hai,” sapa Linda.Wanita itu mengangkat gelasnya ke arah Joe, dan Joe pun membalasnya.“Ada angin apa ini calon istri Bos mau duduk bersama saya di pojok?” tanya Joe tanpa basa-basi menatap curiga pada gerak gerik Linda.Linda tersenyum lalu menaruh tangannya di atas paha Joe.“Aku hanya butuh menjalin kerjasama denganmu, apapun imbalannya pasti aku berikan,” ucapnya sungguh-sungguh.Joe tersenyum miring, sepertinya bukan imbalan uang saja yang dijanjikan tapi apapun akan diberikan untuknya. Dan dia berniat meminta imbalan yang tak biasa dari wanita ini.“Apapun yang aku mau, kamu akan memberikannya?” ulang Joe lagi.Wanita itu mengangguk, dia meneguk habis minuman beralkohol yang ada di dalam gelasnya lalu berkata, “katakan saja apa yang kamu mau, maka aku akan memberikannya asal semua informasi tentang David bisa aku
Magbasa pa
Bab 29
“Siapa yang mengizinkan anda datang?” tanya Laura dingin.David menoleh kanan dan kiri karena orang-orang yang ada di sana masih memperhatikannya.Pria tampan itu duduk di samping Laura, mengambil alih tempat duduk Dika bocah laki-laki yang akan menjadi pewaris di perusahaannya.Dika memejamkan mata, lalu bibirnya mengerucut tanda dia tak menyukai yang dilakukan oleh David, namun berhasil membuat sang papa gemas padanya.Si kembar sangat anti dengan orang asing, dan dia juga menganggap David orang asing sehingga membuat Dika dan Dita tak nyaman dengan kehadiran pria dewasa yang sudah meniru wajah mereka tanpa izin.Setidaknya itu hal negatif tentang David di mata kedua anak kembarnya. Mereka seolah tahu kalau pria dewasa ini penyebab dirinya hampir meninggal di dalam kandungan.“Berhentilah berbicara ketus padaku sayang, kesopanan tata bicaramu seperti penghinaan untukku. Aku tak perlu meminta izin untuk datang menemani kalian,” David berbisik namun penuh ketegasan. “Mereka juga anak
Magbasa pa
Bab 30
Tiga hari berlalu, saatnya esok pagi David harus kembali ke Kota. Sebab Joe menghubunginya ada masalah di proyek.Meski tak dianggap ada oleh Laura dan si kembar, berada dekat dengan mereka adalah hal yang paling membahagiakan untuk David.Malam ini David mengajak Laura berbicara dari hati ke hati, dan Laura pun merasa harus bicara dengan David guna mengeluarkan unek-uneknya.“Kita makan malam di luar yuk,” David memberi tawaran. Dengan cepat Laura menggeleng.“Kita bicara di sini saja.”Laura menunjuk kursi kayu yang ada di depan rumahnya.Tak punya pilihan lain, David pun mengangguk.“Aku besok pagi harus kembali ke Kota, aku titip anak-anak padamu,” ucap David.Dia tak ada maksud apapun, David tahu betapa beratnya menjadi Laura menjaga dua anak yang super aktif dan memiliki kelainan jantung akibat lahir prematur.“Jangan sok peduli pada kami,” jawabnya ketus.David tampak gusar, wanita yang dulu sangat polos dan cenderung menjaga perasaan David setiap kali mereka berbicara, kini ju
Magbasa pa
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status