All Chapters of Budak Malam CEO Arogan : Chapter 31 - Chapter 40
281 Chapters
Kacau!
Peperangan terjadi dimana-mana dan hampir membuat Michel kewalahan. Di perusahaan Dave tengah mati-matian berusaha menstabilkan saham perusahaan mereka yang mendadak anjlok.Sedang di sisi lain, Michel dibantu oleh Evellyn sedang mengejar oknum pencuri 'senjata' mereka.Entah bagaimana hal ini bisa terjadi padahal anak buah Michel sedang berjaga di markas saat itu. Michel meyakini bahwa pasti diantara anak buahnya yang saat ini berjaga, ada sesosok pengkhianat.Kalau tidak, bagaimana mungkin markas yang selalu terjaga dengan ketat seperti ini bisa kebobolan dan ini kali pertama bagi Michel setelah 9 tahun lalu saat Michel baru terjerumus ke dalam dunia gelap."Ini tidak mungkin Dave. Dia tidak punya kendali atau kekuatan dalam hal seperti ini. Lagi pula tidak ada untungnya untuk Dave melakukan ini," pikir Michel tajam.Di markas tempat Michel menyimpan 'senjata' ini tidak ada kamera pengawas. Markas Michel terlihat seperti kantor dalam rumah bukan seperti gudang yang terlihat di dalam
Read more
Dibawa Kabur
"Kak, kita harus pergi kemana sekarang?" Doni bertanya pada Dave yang ekspresi wajahnya terlihat sangat serius. "Penerbangan," jawab singkat Dave tanpa menoleh."Pasangkan sabuk pengaman pada kakakmu. Kamu juga harus pakai. Kita akan segera terbang ke London, Inggris. Dia tidak punya kekuasaan di sana, kalian akan aman." Dave menjelaskan lebih lanjut.Sambil menyetir, Dave menelpon anak buahnya yang ternyata sudah sampai lebih dulu ke bandara dan sedang mengatur penerbangan Diana yang masih belum sadar dan Doni yang ketakutan."Semuanya sudah beres, Pak." Lapor anak buah Dave yang hanya 1 orang ini saja."Bagus, kami hampir sampai. Atur semuanya. Kau harus menjaga mereka selama di sana." Hanya Doni, Diana dan anak buah Dave yang akan pergi sedang Dave tidak bisa pergi karena harus mengurus Michel di Jakarta."Kak Dave gak pergi?" tanya Doni bingung seraya memegangi tubuh Diana yang terombang-ambing karena kecepatan mobil Dave melaju sangat tinggi."Saya akan menyusul kalian nanti. O
Read more
Selamat Datang, Diana!
Michel menyuruh anak buahnya yang berada di rumahnya untuk mencari pelaku penculikan Diana sedang dirinya akan segera pergi mencari Dave.Tempat pertama yang akan Michel tuju adalah kantor Dave. Tak menunggu waktu lama, Michel dengan kecepatan tinggi sampai di kantor Dave dalam waktu 15 menit.Tanpa banyak tanya, Michel langsung masuk ke dalam lift menuju lantai ruangan Dave. Tidak ada yang berani menghalangi Michel karena hampir semua orang tahu kalau Michel adalah teman Dave.Sayangnya saat Michel sampai di ruangan Dave, Dave dan asistennya tidak ada di sana. Ruangan Dave terlihat sama sekali kosong. Tapi Michel tidak langsung pergi dan berusaha melacak Dave menggunakan laptop Dave yang tertinggal begitu saja di atas meja.Michel bisa saja bertanya pada sekretaris Dave, tapi Dave pasti sudah menyuruh sekeretarisnya untuk berbohong jika Michel bertanya dimana Dave.Oleh sebab itu, Michel memutuskan untuk mencari sendiri keberadaan Dave."Si sialan itu pasti sudah membawa kabur Diana.
Read more
Menyusul Ke London?
"Nona, mulai hari ini saya yang akan melayani anda dan remaja laki-laki ini. Saya akan mengajari anda berdua untuk bisa berbahasa inggris." Wanita itu menjelaskan tugasnya pada Diana dan Doni."Terima kasih," jawab Diana malu-malu seraya melirik ke arah anak buah Dave dan dokter wanita yang ikut bersamanya.Pelayan baru tersebut kemudian mempersilakan rombongan Diana untuk masuk ke dalam rumah dan menyuruh mereka memilih kamar mereka masing-masing. Tapi di rumah tersebut hanya ada 2 kamar saja yang berarti sudah dapat dipastikan bahwa Diana akan tinggal 1 kamar dengan dokter yang ikut bersamanya sedangkan Doni satu kamar dengan anak buah Dave."Nona, anda pasti masih bingung. Sebelumnya perkenalkan nama saya Adi, saya anak buah Pak Dave dan ini Dokter Clara. Sebelumnya anda kami temukan pingsan di salah satu kamar di rumah Pak Michel. Saya diperintahkan Pak Dave untuk membantu menyelamatkan anda," jelas Adi saat mereka semua berkumpul di ruang tamu rumah baru mereka.Diana mencoba men
Read more
Aku Menemukanmu, Diana!
Dave sudah berusaha untuk mengatur dan merahasiakan penerbangannya ke London dari semua orang kecuali Mia. Dave hanya tinggal menunggu hari saja dan untuk saat ini, Dave akan sibuk di kantornya untuk membuat Michel sibuk.Tidak ada yang tau jika Dave ternyata juga mendapat salinan data dari senjata Michel. Bahkan Evellyn sendiri tidak tau soal itu. Entah bagaimana caranya Dave bisa menyalin data-data yang berada di dalam USB Michel."Maafkan aku, teman. Aku harus melakukan ini demi cintaku pada Diana. Padahal aku sudah memintanya dengan cara baik-baik, tapi karena kau menolak, aku tidak punya pilihan lain," ujar Dave bermonolog seraya tersenyum menatap benda yang mirip seperti korek yang berada di tangannya.Di sisi lain, Michel sedang menunggu kabar dari semua anak buahnya yang berada di luar negeri. Michel memberi mereka tugas untuk mencari Diana. Bahkan Michel juga memberi foto Diana pada mereka.Sudah lama menunggu, anak buah Michel dari beberapa negara mengabarkan jika Diana tida
Read more
Membawa Paksa
"Kak, siapa itu? Siapa yang datang sepagi ini?" tanya Doni yang masih belum sadar jika orang yang datang ke rumah mereka adalah Michel."Bukan siapa-siapa, kamu kembali ke kamar aja, Don." Diana menoleh ke arah Doni sedang Michel dan Jake langsung membuka pintu dan menerobos masuk ke dalam rumah hingga membuat Diana dan Doni kaget dan juga panik."Sudah cukup liburannya? Sekarang, ayo kita pulang." Michel memberikan tangannya pada Diana sebagai tanda jika Michel ingin membawa Diana pulang bersamanya."Tidak bisa. Kak Diana tidak boleh pergi dengan anda," sela Doni yang kemudian menarik Diana ke belakangnya.Anak buah Dave yang mendengar suara keributan dari dalam kamar segera menyusul ke ruang utama tak lupa membawa senjata apinya."Ada apa ini?" tanya Adi yang membuat semua orang kini menatap ke arahnya.Anak buah Dave itu juga tak kalah terkejut melihat Michel berada di rumah yang sedang mereka tempati ini."Nona, masuk ke dalam kamar." Pinta Adi pada Diana dengan memberi Diana kode
Read more
Bermalam
Untuk awal, Michel membawa Diana berkeliling kota London. Kebetulan selama Diana di London, Diana belum sempat berkeliling. Diana tidak bisa menikmati penuh pemandangan kota London yang sangat indah ini karena Diana masih memikirkan keadaan Doni.Setelah berkelliling tanpa perbincangan, Michel membawa Diana sarapan ke sebuah restauran yang terlihat cukup ramai. Diana sudah tidak takut untuk keluar dari rumah setelah Diana berhasil menguasai bahasa Inggris walau tidak terlalu fasih."Setelah ini aku bisa bertemu dengan Doni kan?" Diana bertanya pada Michel dan Michel tersenyum lalu mengangguk ke arah Diana.Menu yang Michel pilih adalah full England breakfast. Mata Diana masih terlihat sembab karena menangis tadi. Dan beberapa orang melihat ke arah Diana karena itu.Michel mencoba memegang tangan Diana dan mengajak wanita yang sangat ia rindukan dan cintai itu mengobrol seraya menunggu pesanan mereka. Sayangnya Diana menolak Michel dan memilih untuk menyembunyikan tangannya di bawah m
Read more
Jika Ingin Bebas, Lahirkan Anak Untukku!
Michel tengah membuka pakaiannya dan saat itu Diana terbangun karena merasa tubuhnya terasa panas dan lengket. Benar juga, dari tadi pagi Diana merasa belum mandi sehingga tubuhnya terasa tidak nyaman."Mau kemana, Diana?" tanya Michel bingung ke arah Diana."Kamar mandi, dimana?" Diana bertanya dengan suara yang tidak terdengar jelas."Mandi? Kamu mau mandi?" tanya Michel menghampiri Diana yang berjalan lunglai dan Diana mengangguk menjawab pertanyaan Michel."Kalau begitu, ayo kita mandi sama." Michel tersenyum girang dan langsung menggendong Diana ke dalam kamar mandi kamar hotel."Hmmm, gak mau. Mau mandi sendiri," gumam Diana menolak namun tangannya masih betah melilit di leher Michel hingga membuat Michel ingin tertawa."Manisku ini sangat gemas saat mabuk," ujar Michel memuji DianaDi kamar mandi.Michel melepas pakaiannya yang tersisa dan kemudian Michel juga melepaskan pakaian Diana.Melihat tubuh Diana tanpa busana luar saja membuat hasrat Michel semakin menggebu-gebu dan me
Read more
Percobaan Bunuh Diri?
Karena Michel masuk, niat Diana yang gagal ingin bunuh diri tadi kembali membara. "Jangan mendekat," ujar Diana berdiri dan mengarahkan pecahan cermin tersebut ke pergelangan tangan kirinya."Diana, buang benda itu. Itu bahaya ... Kamu bisa terluka ...." Panik Michel yang ingin maju namun Diana menghentikannya."Mundur ... Keluar ... Kalau tidak aku akan menggoresnya ke tangan dan leherku!" Ancam Diana yang juga sedikit takut."Oke, tapi kalau aku keluar kamu harus janji untuk membuang benda itu. Ya?" Michel berpura-pura berbalik arah dan Diana yang polos pun kembali ingin duduk di atas closet namun dalam hitungan detik Michel kembali dan menarik tangan Diana hingga posisi Diana terkunci di dalam pelukan Michel."Lepaskan!" Bentak Diana yang masih bertahan memegang pecahan cermin tersebut yang mulai melukai telapak tangannya."Kamu lepaskan benda itu!" Michel berusaha merebut pecahan cermin dari tangan Diana seraya tetap mengunci posisi Diana."Tidak, aku akan menusuk anda jika anda
Read more
Kita Pulang!
"Diana, kamu ada perasaan yang sama denganku?" tanya Michel tiba-tiba di sela waktu sarapan mereka."Hmm? Tidak," jawab Diana bingung."Lalu dengan Dave? Kamu suka Dave?" tanya Michel lagi seakan ingin memastikan siapa yang akan Diana pilih jika Diana harus memilih."Pak Dave baik, lembut dan sabar. Aku nyaman dengannya tapi aku merasa tidak enak karena terus merepotkannya." Diana menjawab bertele-tele."Lalu? Kamu lebih suka aku atau Dave?" tanya Michel lagi dan kali ini Michel menatap serius Diana."Haruskah aku menjawab Pak Dave agar dia menyerah?" Pikir Diana."Aku suka Pak Dave. Setidaknya dia tidak pernah memaksa atau berbuat hal yang tidak aku suka." Diana menjawab yakin."Huh? Sudah ku duga. Tidak masalah, aku akan tetap membuat kamu mencintai aku suatu saat nanti." Michel menjawab yakin. Diana terdiam mengabaikan Michel dan menikmati sarapannya. Takdir tidak ada yang tahu, jika apa yang Michel katakan itu benar, setidaknya Diana tidak malu karena telah menolaknya lebih dulu.
Read more
PREV
123456
...
29
DMCA.com Protection Status