Semua Bab Budak Malam CEO Arogan : Bab 51 - Bab 60
281 Bab
Janji Dave
Mia bersikap manis pada Diana dan mencoba membuat Diana menyukainya. Hal ini tentunya ada tujuan yang tidak terlihat dari Mia. Mia masih dalam tekadnya untuk mendapatkan salah satu pria diantara dua pria yang paling terkenal di Indonesia ini."Lain waktu, ayo kita pergi bersama Kak Mia." Ajak Diana pada Mia dan Mia tersenyum senang ke arah Diana."Ternyata cukup mudah mendekatinya," gumam Mia dalam hati."Tentu," jawab Mia sedangkan Dave sesekali memantau apa yang Mia dan Diana lakukan di ruangannya. Dave juga berusaha membaca gerak-gerik Mia. Tingkat kewaspadaan Dave meningkat tajam setelah berhasil menikahi Diana.Di samping itu, Dave tidak perduli apakah orang tuanya setuju atau tidak pada Diana. Dave yakin pasti orang tuanya tidak akan berani macam-macam dan mencelakai Diana setelah sebelumnya Dave mengatakan jika Dave mencintai Diana pada orang tuanya beberapa saat lalu setelah skandal dirinya dengan Mia bertaburan.*****Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 malam. Dave yang tetap
Baca selengkapnya
Malam Pertama?
"Tuan, adiknya Nona mengunggah foto baru di sosial medianya," ujar Jake melapor pada Michel seraya memberikan Michel ponselnya agar Michel bisa melihat apa yang ia lihat."Bagus, sudah aku duga mereka pasti akan melakukan kesalahan." Michel tersenyum jahat."Apa yang harus saya lakukan, Tuan?" "Periksa mereka, lacak, selidiki lalu kita berangkat. Aku akan menghancurkan mereka." Pinta Michel yang sudah tidak sabar untuk membalas dendam pada Dave dan Diana.Michel sedang memikirkan pembalasan bagaimana yang harus ia lakukan pada Dave dan Diana."Ckk, aku tau ...." Gumam Michel kemudian setelah memikirkan sesuatu di otak jahatnya.Jake terlihat sibuk mencari posisi Dave, Diana dan Doni berdasarkan foto yang Jake temukan."Mereka tidak di Swis. Dimana mereka?" Pikir Jake geram.Di salah satu restauran terdekat dengan hotel yang Dave sewa, Diana, Doni dan Dave terlihat sedang menikmati makanan mereka yang tersaji di atas meja sedang pengawal mereka juga ikut makan secara bergantian.Dave
Baca selengkapnya
Mata-mata
Cuupp!Diana terpaksa mengecup pipi Dave agar bisa segera pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian."Uda, biarkan aku pergi, aku tidak bisa bergerak," ujar Diana yang kesulitan bergerak."Bukan cuman itu, kamu harus cium ini, ini, ini, dan ini." Dave menunjuk ke arah pipi, dahi dan juga bibirnya.Cupp ... Cupp ... Cupp "Uda, lepas ah!" Diana mulai kesal dan Dave segera melepaskan Diana dibumbuhi dengan senyum tak bersalahnya.Diana memungut pakaian mereka yang berserakan di atas lantai dan menumpuknya menjadi satu dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi sedang Dave masih menunggu Diana di atas ranjang dengan posisi berbaring.Setelah malam yang mereka lewati bersama, Dave menjadi semakin mencintai Diana dan tidak ingin kehilangannya.Beberapa saat kemudian, Diana keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian baru. Kali ini Diana akan menghindari Dave yang sedang tak berbusana.Diana juga merasa amat sangat bahagia. Saat berada di kamar mandi tadi, Diana bercermin seraya tersenyum mal
Baca selengkapnya
Diana Diculik?
Jake menghampiri keempat pengawal Dave dan berpura-pura untuk mengajak mereka mengobrol. Awalnya mereka menolak, namun karena Jake memberi mereka kopi dan juga rokok dengan alasan agar mereka tidak mengantuk, akhirnya mereka setuju.Jake mengajak mereka mengobrol, meminum kopi bersama dan merokok cukup lama sampai saat Jake memastikan keempat orang tersebut pingsan, barulah Jake melapor pada Michel.Tak lama, keempat pria berpakaian sama dengan 4 pengawal Dave datang dan membawa 4 pengawal Dave tersebut pergi. Kemudian 4 anak buah Michel tersebut berdiri menggantikan 4 pengawal Dave.Sebelumnya, Michel telah memberitahu 4 anak buah barunya itu tugas yang harus mereka lalukan.Keesokan harinya.Dave dan Diana keluar dari kamar mereka dan hendak memanggil Doni. Diana sama sekali tidak sadar jika pengawal mereka berubah sedang Dave merasa sedikit janggal dengan mereka.Seperti biasa, mereka akan pergi untuk sarapan lalu akan pergi berjalan-jalan. Dan kali ini tujuan Dave adalah pusat per
Baca selengkapnya
Pemerkosaan?!
"Buka pintunya! Setelah aku masuk, kunci dari luar. Kau tunggu saja perintah dariku dari dalam mobil." Michel memberi perintah pada Jake dan kemudian membawa Diana secara paksa ke dalam sebuah tempat seperti penginapan kecil yang hanya ada 1 kamar di setiap beberapa meter."Baik, Tuan." Jawab Jake seperti biasa."Lepaskan! Lepaskan aku!" Diana memberontak lagi namun tidak membuat Michel sedikitpun goyah.Di dalam kamar tersebut terlihat beberapa borgol dan benda seperti cambuk tersusun rapi di atas meja yang semakin membuat Diana merinding ketakutan."Bunuh saja aku kalau kamu ingin balas dendam terhadapku!" Diana benar-benar akan gila rasanya memikirkan semua yang akan terjadi pada dirinya dan juga Dave serta Doni."Tidak secepat itu, Diana. Kita akan bersenang-senang lebih dulu." Michel melempar Diana kasar ke atas ranjang hingga Diana terpental.Kaki dan tangan Diana masih terikat, jadi Diana tidak bisa bangkit dari posisinya apalagi melawan Michel."Kenapa kamu melakukan ini padak
Baca selengkapnya
Menyerah
"Hentikan!" Bentak Jake yang kemudian membuat Doni terdiam takut."Dimana Kakak dan Kak Dave?" tanya Doni berteriak."Jangan banyak tanya. Yang harus kamu tau, mereka masih hidup dan jika kamu masih ingin hidup seperti mereka, makan ini dan tidurlah!" Jake menaruh makanan yang ia bawa ke atas kasur Doni dan berlalu keluar kamar tanpa perduli dengan apa yang Doni katakan."Pasti makanan ini sudah diberi racun, aku tidak akan memakannya. Aku harus cari cara agar bisa keluar dari sini dan mencari Kak Diana dan Kak Dave," gumam Doni menyisir pandangan seraya mencari celah untuk kabur.Doni sangat lapar dan hampir tergoda dengan makanan pemberian Jake. Jika yang mengantarkan makanan itu bukan Jake, pasti Doni sudah memakannya dan setelahnya juga pasti Doni akan tertidur.Doni berjalan mondar-mandir dan memeriksa apa saja hal atau benda yang ia temukan di dalam kamarnya.Di kamar lain.Michel tidak henti-hentinya menyiksa Diana dengan memaksa Diana agar melayaninya. Diana tidak bersedia wal
Baca selengkapnya
Butuh Psikiater
Dave sedikit terkejut mendengar jawaban petugas dan Dave tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah. Dave sedikit penebak jika pelakunya adalah Michel. Dan benar saja, tebakan Dave benar."Apa rencana Michel? Apa yang Michel lakukan pada Diana dan Doni? Aku tidak akan diam saja jika sesuatu terjadi pada mereka." Dave mengusap kasar wajahnya.Setelah Dave kembali ke hotel, Dave mendapat pesan dari nomor yang telah difilter bahwa Dave harus menjemput Diana ke sebuah tempat pada pukul 5 sore.Dave harus menyusun rencana sampai waktu itu tiba karena bisa saja kalau itu adalah jebakan.Di tempat lain, Diana masih tidak tau kalau Michel akan melepaskannya sore ini. Tadi, Michel hanya masuk dan memaksa agar Diana tetap makan dan minum. Tak lama, Jake membawa Doni masuk ke dalam kamarnya dan mengikatnya bersama Diana.Diana tidak tau apakah dirinya harus senang atau sedih melihat Doni yang ketakutan dengan tubuhnya yang dipenuhi luka. "Kak, apa yang terjadi padamu? Kenapa kakimu seperti ini?
Baca selengkapnya
Masih Menunggu
06.00 waktu Jakarta.Michel dan Jake baru saja sampai di Jakarta. Tempat pertama yang harus mereka tuju kali ini adalah kantor Michel. Michel mengingat sebelum pergi tadi, Michel mengancam Diana untuk menyebarluaskan vidio pelecehan Diana jika Diana berani melaporkannya pada polisi walau jika hal itu terjadi, Michel tidak akan bisa masuk penjara."Sampai saat ini, Diana masih belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Ckk, Diana harus melahirkan anak untukku." Pikir Michel padahal Michel punya istri sah yang bisa mengandung anaknya tapi bahkan sekali menyentuh Vanessa pun Michel tidak pernah.Beberapa jam kemudian, Dave, Diana dan Doni sampai ke Jakarta. Mia bersama beberapa orang lainnya sudah mempersiapkan acara penyambutan mereka.Dari pesawat Dave menggendong Diana sampai masuk ke dalam mobil. Mereka terlihat pura-pura bahagia saat orang-orang melihat ke arah mereka. Namun ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil yang Mia bawa, Dave la
Baca selengkapnya
Aborsi
"Kamu pasti sering bolos kan di sekolah makanya jago lari?" Dave berniat bercanda tapi Diana menatap serius ke arah Doni."Eh, enggak, Kak. Aku tidak pernah bolos kok," jawab Doni tergagap takut."Aku hanya bercanda, Diana. Kamu jangan terlalu serius mendengarnya. Lagi pula kita semua tau kalau Doni ini anak baik dan juga pintar. Jadi Doni tidak mungkin bolos sekolah." Setelah makan malam selesai dan obrolan hangat juga sudah dilakukan, Dave menyuruh Doni tidur dan Dave juga mengajak Diana tidur.Diana tidak mau digendong dan meminta Dave untuk menuntunnya saja.Setelah memastikan Diana berbaring, Dave keluar dari kamar dan memeriksa semua keamanan rumahnya. Barulah Dave kembali ke kamar dan tidur bersama dengan Diana.Pagi hari.Dave terbangun saat mendengar suara Diana muntah di kamar mandi."Diana!" Dave segera bangkit dan menyusul Diana yang terlihat lemas dan juga pucat.Dave mengusap lembut punggung Diana dan membantu Diana membersihkan wajahnya."Ada apa?" tanya Dave."Kepalak
Baca selengkapnya
Hal Aneh?
Setelah berpikir panjang, Michel memutuskan untuk mengirimi Diana pesan lagi karena pasti Diana akan menolak kedatangannya ataupun telepon darinya."Diana, aku berjanji tidak akan mengganggu kamu jika kamu melahirkan anak itu. Aku tidak akan memaksa kamu menyerahkan anak itu padaku. Kamu wanita baik, pasti kamu tidak akan membunuh anak tidak berdosa itu kan? Aku percaya kamu tidak akan melakukannya. Tapi jika kamu membunuh anak itu, aku pasti akan membunuh kalian semua." Isi pesan Michel.Di tempat lain. Diana sudah lebih tenang dari sebelumnya dan sudah berpikir ulang. Diana memutuskan untuk melahirkan anak itu dan akan menjalani hidup normal bersama dengan Dave.Diana tidak membalas pesan dari Michel karena Diana belum membacanya. Dave memesan banyak barang kehamilan untuk Diana melalui Kania agar lebih aman.Tak lama Mia datang dengan membawa beberapa kotak susu hamil, biskuit khusus ibu hamil, vitamin dan juga buah-buahan untuk Diana.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
29
DMCA.com Protection Status