Semua Bab Budak Malam CEO Arogan : Bab 61 - Bab 70
281 Bab
Berpisah?
Saat Diana baru sampai di dapur dan mencium aroma mie instan milik Doni, tiba-tiba saja perut Diana kembali mual dan ingin muntah."Apa yang kamu makan itu, Doni? Bau sekali," ujar Diana berjalan menutup hidung ke arah wastafel sedang Doni yang bingung hanya diam saja.Karena penciuman Diana sedang sensitif, Diana jadi tidak bisa memasak atau makan apapun yang menurut Diana berbau menyengat."Kamu duduk saja di sini. Kamu sarapan roti dan buah ya?" Dave menawarkan Diana sarapan dan Diana mangangguk sebagai jawaban karena setelah muntah Diana memang merasa sangat lapar.Diana berharap kali ini dirinya tidak memuntahkan kembali makanannya agar tidak membuat Dave repot."Terima kasih, Dave." Diana menerima piring berisi roti dan juga buah yang telah dipotong dari Dave dan menaruhnya ke atas meja makan."Sama-sama, Sayang." Dave tersenyum tulus di tengah rasa bingungnya karena sampai kini lidah Dave tidak bisa merasakan rasa manis."Ah, Sayang. Kamu di sini dulu ya, aku mau ke kamar seben
Baca selengkapnya
Selamat Tinggal!
Di dalam mobil Dave. Dave menangis tersedu-sedu. Dave melihat foto Diana dan Doni dari ponselnya lalu melihat selembar kertas hasil pemeriksaannya dari rumah sakit.'Kanker otak stadium akhir', isi tulisan di lembar kertas laporan kesehatan Dave. Bukan harapan Dave seperti itu. Penyakit berbahaya itu tumbuh, bersarang dan menyebar di saraf otak Dave.Kata dokter, Dave tidak punya harapan untuk bisa sembuh dan hanya bisa menghabiskan waktu-waktu terakhirnya seorang diri karena Dave tidak ingin membuat Diana bersedih. Padahal nyatanya Diana jauh lebih sedih saat Dave ingin pergi meninggalkan Diana tanpa alasan yang jelas.Dave pergi menuju kantornya untuk mengurus semua berkas agar Dave bisa segera pergi ke salah satu rumah sakit di Singapura atas rujukan rumah sakit.Di apartemen Dave."Kenapa kamu melakukan ini padaku? Apa salahku? Kenapa di saat aku mulai membuka hatiku untukmu, kamu malah pergi? Kamu jahat sekali, Dave." Diana menangis tersedu-sedu di atas ranjangnya seraya bergumam
Baca selengkapnya
Kecurigaan Diana
Satu hari setelah Dave pergi, Diana menolak untuk makan dan minum. Diana hanya menangis dan bergumam. Diana juga berusaha menelpon Dave dan mengirimi Dave pesan, tapi Diana tidak sekalipun mendapat jawaban."Doni, kenapa Dave pergi? Aku salah apa? Mengapa dia meninggalkan kita?" Diana bertanya pada Doni di tengah isakannya.Tak lama, seseorang memencet bel apartemen Dave dan Doni segera berlari untuk memeriksa siapa yang datang. Doni harus lebih siaga untuk melindungi Diana mulai sekarang."Siapa di sana?" tanya Doni dari depan pintu."Saya, sekretaris Pak Dave." Seorang pria menjawab Doni.Doni membuka pintu masuk apartemen saat pria itu menyebutkan nama Dave. "Silakan masuk," ujar Doni mempersilakan."Terima kasih," jawab pria yang mengaku sebagai sekretaris Dave itu.Di ruang tamu."Ada apa, Pak? Kak Dave tidak ada di rumah," ujar Doni pada pria tersebut."Saya tau, nama kamu Doni kan? Saya
Baca selengkapnya
Terbongkar
"Bagus sekali, Jake buat kerja sama dengan perusahaan mereka." pinta Michel pada Jake dengan wajah senang."Baik, Tuan." Jawab Jake seperti biasa.Di dalam kantor Dave, tepatnya ruangan Dave, Diana dan Doni terlihat bingung mendengar Aldo menjelaskan tugas mereka.Diana memang pernah bekerja di kantor Michel sebelumnya sebagai asisten Michel, tapi Diana masih tidak tahu tugasnya karena Michel hanya menyuruhnya menyalin tulisan saja.Setelah beberapa jam mendengar ocehan Aldo, akhirnya Diana memutuskan untuk berpura-pura mengerti dan menyuruh Aldo pergi dari ruangan Dave yang saat ini sudah menjadi ruangannya."Baiklah, aku mengerti. Pergilah, Pak Aldo." Usir Diana dan Aldo tidak punya pilihan lain selain pergi dari ruangan Diana dengan penuh beban."Doni, nanti sore kita pergi ke rumah sakit tempat Dave terakhir kali periksa. Atau kita temui Kania, aku akan tanya pada Kania apa yang terjadi pada Dave. Dia tampak aneh setelah selesai periksa." Otak Diana kembali bekerja normal untuk me
Baca selengkapnya
Menjenguk Dave?
Setelah dari rumah sakit tadi, Diana memutuskan untuk langsung pulang ke rumah agar bisa bersiap-siap memesan tiket pesawat dan juga menyiapkan keperluan apa saja yang akan mereka butuhkan nanti.Diana tidak memberitahu siapapun tentang keinginannya yang ingin menyusul Dave ke Singapura tapi ternyata Michel sudah tau niat Diana itu.Michel ingin menemani Diana dan mendampingi Diana untuk menemui Dave. Michel juga ingin bertemu Dave untuk kali terakhirnya sebelum Dave benar-benar pergi untuk selamanya. Kali ini Michel harus menekan jauh egonya agar tidak bertindak gegabah saat melihat Diana. "Bagaimana jika Diana menolakku? Dia pasti akan menolakku," pikir Diana membayangkan jika pasti Diana akan menolak niat baiknya itu.Masa bodo dengan pikirannya, Michel segera melajukan mobilnya ke apartemen Dave untuk menemui Diana. Jika Diana menolak, masih ada cara lain untuk bisa menemani Diana yaitu dengan membeli tiket yang kursinya berdampingan dengan Diana.Dengan gugup Michel menekan bel
Baca selengkapnya
Pengorbanan Michel
Jake meminta salah seorang petugas hotel membuka pintu kamar Dave dengan alasan pribadi mereka dan jika pihak hotel menolak, mereka akan dituntut.Pintu hotel terbuka, memperlihatkan Dave dan Mia sedang tidur berduaan dengan Mia memakai pakaian sexi seperti mereka baru saja melakukan adegan panas.Michel melirik ke arah Diana yang terlihat tidak berekspresi saat melihat suaminya berduaan dengan wanita lain yang Diana juga sebenarnya kenal dengan wanita itu.Diana hanya terlihat menghela nafas panjang lalu masuk ke dalam kamar tersebut diikuti oleh Michel sedang Jake menahan Doni di luar kamar karena Doni masih dibawah umur untuk melihat hal seperti itu."Dave, bangunlah! Aku tau kamu berbohong." Dengan tenang Diana membangunkan Dave dengan menendang kaki Dave yang keluar dari selimut.Dave dan Mia pura-pura terbangun mendengar suara Diana. Mereka memasang wajah mengantuk bak baru bangun tidur, padahal wajah Mia masih terlihat segar bahkan makeup Mia masih menempel di wajahnya sedang D
Baca selengkapnya
Salah Paham
Malam hari.Diana tidur di ranjang yang sama dengan Dave dengan posisi memeluk Dave seperti yang sudah beberapa hari ini dia lakukan. Sedang Michel akan tidur dengan posisi duduk di sofa tak jauh dari ranjang Dave.Sebenarnya Michel tidak benar-benar tidur, Michel hanya menutup matanya saja agar tidak perlu melihat keromantisan Diana dan Dave yang ada di depan matanya. Waktu menunjukkan jam 12 malam lewat waktu Singapura. Diana terlihat sedang terlelap dalam mimpinya dan Dave terbangun karena hendak pergi ke kamar mandi tapi tidak tega membangunkan Diana.Perlahan Dave menggeser tangan dan kaki Diana yang memeluknya seperti memeluk bantal guling dan turun dari ranjang perlahan agar tidak membuat suara yang membangunkan Diana.Michel yang memang selalu siaga, melihat kesusahan Dave, Michel berniat membantu Dave namun ragu karena takut kalau Dave menolaknya.Michel hanya diam memperhatikan Dave berjalan berpegangan pada dinding kamar dan akhirnya berhasil masuk ke dalam kamar mandi.Mi
Baca selengkapnya
Harus Move On
"Ma, setelah pemakaman selesai, aku akan langsung kembali ke Jakarta. Aku akan melanjutkan bisnis Dave, aku tidak bisa sekarang, tapi aku akan berusaha lebih keras untuk belajar berbisnis. Aku akan melakukan apa yang Dave ingin aku lakukan," ujar Diana pada Clara dan Clara hanya bisa mengangguk pasrah."Tapi, Di. Mama dan Papa masih ada banyak urusan di sini, kami tidak bisa menemanimu dan menjagamu di sana." "Doni ada di sana, Ma. Adikku, dia akan menjagaku. Dia bukan anak kecil lagi, aku yakin dia pasti bisa menjagaku." Diana tidak lupa menyebut nama Doni agar orang tua Dave mengenal Doni."Adik kamu? Masih sekolah kan?" Clara penasaran dan juga bingung karena setau Clara, Doni masih sangat kecil untuk bisa menjaga menantunya."Baiklah, kami akan coba selesaikan masalah kami di sini dan kami akan segera menyusul kamu. Tapi kamu tidak masalah kan kalau Dave di makamkan di sini?" "Iya, Ma. Tidak masalah," jawab Diana mencoba ikhlas ditinggal Dave namun belum ikhlas dengan Michel yan
Baca selengkapnya
Kontrak Kerja Sama?
"Nyonya, kita punya beberapa tawaran kerja sama dari beberapa perusahaan, silakan dibaca, kalau ada pertanyaan bisa tanya saya." Aldo memberi Diana beberapa tumpukan berkas yang tersusun rapi di atas meja."Baik, terima kasih." Diana terlihat fokus dan serius.Diana terlihat serius membuka lembaran demi lembaran dan membacanya, sampai mata Diana berhenti di sebuah halaman depan salah satu berkas yang di sana terdapat nama perusahaan Michel."Rahardian's Company? Jangan-jangan ...." Diana mengerutkan dahinya membaca tawaran yang Michel berikan pada perusahaan Dave jika Diana bersedia menerima kerja sama ini.'Setiap keuntungan yang masuk melalui perusahaan Dave's Entertiment yang dipimpin oleh Bu Diana, kami akan membaginya sebesar 50% secara utuh.'"Ini tidak masuk akal, tolak kontrak kerja sama ini," pinta Diana pada Doni tanpa memberi banyak penjelasan."Oke, Kak. Aku akan taruh kontrak yang kakak tolak di sebelah sini," jawab Doni menunjuk ke arah mejanya.Sudah 5 jam Diana membac
Baca selengkapnya
Hari Sial
Pagi hari.Diana terlihat sedang melamun sendirian di dalam kamar saat Doni masuk ke dalam kamar Diana untuk membawakan Diana susu dan biskuit."Kak, belum mandi? Kalau gitu, minum susu ini dulu ya," ujar Doni memecah lamunan Diana."Doni, nanti malam kamu tidur di sini aja ya. Kakak takut," ajak Diana terus terang."Ada apa? Takut kenapa, Kak?" Doni yang penasaran ikut duduk di ranjang Diana yang kosong dan menatap khawatir Diana."Tadi malam Kakak kayaknya mimpi buruk deh, badan kakak gak bisa gerak, serem banget. Teriak aja gak bisa, gak ada suaranya." Diana mulai kembali merinding mengingat kejadian aneh bin nyata yang baru beberapa jam lalu terjadi padanya."Tenangkan pikiranmu, Kak. Segera minum susu ini dan mandilah. Kita harus ke kantor, sebentar lagi Kak Aldo pasti akan datang menjemput," ujar Doni berlalu keluar dari kamar Diana berharap Diana menuruti perintahnya untuk mandi setelah minum susu.Tak lama, Doni dan Diana sudah selesai bersiap-siap dan sedang menunggu Aldo men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
29
DMCA.com Protection Status