Semua Bab Terjerat Gairah Tuan Hakim: Bab 11 - Bab 20
269 Bab
Terbangun
Kernyitan Harger sangat dalam untuk sekali lagi menjelikan indera pendengarannya setelah suara tembakan membumbung tinggi di udara. Ledakan yang menggelegar itu bersumber dari halaman belakang. Dia tertarik pergi mencari tahu, dan ketika itu, Harger melihat tubuh sang hakim tegap membelakangi posisinya. Mata kelam yang dalam fokus membidik ke arah sasaran. Demikian lengan dengan otot – otot mencuak, lurus ... benar – benar menegaskan betapa pria itu telah terlatih. Hal yang wajar dari mantan seorang agen. “Deu—“ Harger terlonjak mengangkat kedua tangan saat secara spontan sang hakim nyaris menekan pelatuk di depan wajahnya. Pria itu memiliki sikap waspada berlebihan, meskipun dengan napas terasa menggebu dan keringat mengucur dari sudut wajah. “Kau terbangun karena suara tembakan?” Harger mengangguk. Menelan ludah kasar mengamati sang hakim menyugar rambut separuh basah ke belakang. Alis hitam pekat yang tumbuh rapi juga tidak kalah
Baca selengkapnya
Identitas
Setelah berjalan semakin jauh. Harger tiba di suatu tempat yang membuatnya tertegun lama. Tidak ada apa pun di sini, hanya satu lahan kosong. Luas dan lebarnya separuh menyaingi ukuran bangunan rumah, seperti memang sengaja dibuat terpisah dari halaman yang mendahului.Harger menebak tempat ini mungkin akan diperuntukan hal ke depan, yang belum terjadi atau mungkin sama sekali tidak pernah. Keningnya mengernyit bagaimana bisa sangat yakin tentang asumsi tersebut, sementara dia nyaris tidak mengenal sang hakim dari sisi mana pun. Seperti apa keluarganya. Atau yang lebih rinci—sudahkah pria itu memiliki pasangan hidup hingga keluarga kecil yang harmonis?Harger mengedikkan bahu tak acuh. Mungkin akan mencari tahu suatu saat nanti. Dia mengambil posisi duduk di tengah – tengah lahan. Percakapan tadi pagi adalah pertemuan terakhir mereka. Sang hakim memiliki kesibukan yang deras. Harger sempat tidak percaya bahwa bunyi ponsel menjadi suatu hal yang tak pernah berhenti mengganggu Deu.Pria
Baca selengkapnya
Inggris
London, Inggris. ... “Kau yakin Howard ada di sini?” Harger meneliti struktur bangunan lembab seperti tanpa kehidupan di hadapannya. Memikirkan tugas yang akan segera dilaksanakan, dan mulai meragukan Howard jika benar pria itu akan ikut serta. Pengamatan Harger beralih pada sang hakim ketika tidak sekali pun mendapat tanggapan. Deu terlihat sibuk meletakkan jempol tangan pada bidang transisi sidik jari. Tidak perlu menunggu lama, sistem berkerja menemukan kecocokan. Kemudian pintu ruang segera terbuka. Harger menahan napas sedikit tak percaya apa yang baru saja dilihat. Sudah dipastikan perbedaan yang mencolok antara tampilan luar dan dalam. Bahkan setelah keraguannya, Harger harus memuji tempat ini memiliki fungsi keamanan yang ketat. Dia tidak sungkan melangkahkan kaki, ikut ke mana sang hakim membawanya menuju lorong minim percahayaan. Setelah itu mereka berhenti pada sebuah ruang bermandikan cahaya terang. Rupanya Howard sudah menunggu di sana. Dengan segelas kopi hitam da
Baca selengkapnya
Arron
Kali pertama mengerjakan misi bersama tim, Harger tak punya alasan untuk tidak mengakui beberapa hal yang membuatnya harus menekan perasaan berdebar. Dia tidak pernah membayangkan akan tertimbun bersama orang – orang mentereng. Namun menghadapi pesta yang megah sudah menjadi keharusan. Menyelesaikan apa yang telah telanjur dimulai.Harger melirik sang hakim sebentar. Kemudian mengedarkan pandangan ke sekitar sudut gedung. Mencari – cari keberadaan Arron sambil menunggu Howard memberi instruksi lewat saluran gelombang yang terhubung satu sama lain.[Sebentar lagi sesi penuh cinta akan dimulai. Bergabunglah ke pesta dansa. Aku melihat titik koordinat Arron ada sekitar sana.]Suara Howard masuk sebagai upaya awal. Pria itu menunggu di dalam mobil. Meretas beberapa hal penting untuk memudahkan pekerjaan mereka. Alat sensor dari tanda pengenal Arron telah tersinyalir masuk ke dalam sistem pengoperasiaan yang Howard atur. Mereka akan mudah melacak, tetapi lebih penting dari itu. Harger dan
Baca selengkapnya
Hampir Selesai
Wine mengalir deras terasa membakar kerongkongan Harger. Dia segera meletakkan secangkir gelas kosong ke atas meja dengan kasar. Sedikit mengerjap, samar – samar mendapati Arron menyeringai, tetapi terpenting daripada itu, Harger lebih peduli bagaimana cara membuat Arron tidak memiliki kepekaan terhadap rangsangan kecil dari lengannya yang merambat pelan – pelan untuk menyusup di balik saku jas hitam pria tersebut.“Sekarang katakan apa yang kau punya? Uang ... atau harta simpanan?” tanya Harger. Sedikit lagi berhasil. Namun keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Dia tidak bisa bersikap gegabah saat sementara gerakan Arron seperti sengatan petir yang menyambar. Pria itu mulai mengendus, meresapi aroma tubuh Harger lekat – lekat, sehingga dia merasa cukup kesulitan mengendalikan gairah Arron yang terjal.“Minumlah sekali lagi. Aku ingin kau mabuk dan menghabiskan malam ini bersamaku.”Kalimat menjijikkan Arron menggaung sangat jelas. Menggelikan jika pria itu berpikir Harger te
Baca selengkapnya
Rangsangan
Harger pikir dia akan segera terlelap, tetapi efek samping campagne luar biasa memicu adrenalin semakin menggebu. Panas tak tertahan mulai menjalar di seluruh tubuh sehingga dia bergerak gelisah sepanjang perjalanan menuju markas pertemuan. Barangkali Harger tidak bisa mencegah apa saja yang telah dia lakukan kepada sang hakim, persis ketika dua kancing teratas yang terbuka itu memancing sentuhan di luar kendalinya.“Jika sudah seperti ini, siapa yang akan membantunya?”Harger tidak begitu cermat menangkap pertanyaan Howard. Sekelebat hal yang bisa dia lihat adalah sorot mata pria itu melirik dari kaca mobil.“Aku rasa kau harus membantunya, Don.”Harger jelas tidak akan mengatakan apa pun saat sementara dia tak terlibat langsung ke dalam percakapan. Tidak berusaha mengerti maksud perkataan Howard, meski sedikit bagian tak terduga dari gerakan sang hakim, secara solid menekan sandaran kursi, turut membuatnya mengernyit.“Membantu untuk apa?” Suara Deu terdengar ragu sekaligus penuh de
Baca selengkapnya
Sebuah Rahasia
Harger mengerjap pelan setelah menerima situasi baru di hadapannya. Sinar menerawang dari tirai jendela memberi pengaruh ingatan yang buruk. Dia sama sekali tak ingat apa yang telah terjadi semalam. Suatu cairan mengalir deras di kerongkongannya lalu dia merasa seperti terbakar oleh persinggahan yang panas. Salah satu bayangan tak terlupakan dari misi bersama tim adalah mendapatkan panel penyimpanan itu. Panel yang sudah bersamanya, dan secara utuh respons tubuh Harger kentara bangkit meraba permukaan dada yang terbalut kaos abu kebesaran milik seseorang. Dia sungguh tidak mengerti apa saja yang telah terjadi. Sisa – sisa ingatan membawa Harger pada kilasan wajah Arron. Hanya Arron yang terakhir kali dia ingat. Seharusnya begitu, tetapi tempat ini terasa cukup tidak asing. Sorot mata Harger berpendar tajam di setiap penjuru ruangan. Begitu hening seperti tanpa kehidupan. Dia butuh seseorang untuk menjelaskan sesuatu secara keseluruhan padanya.
Baca selengkapnya
Sang Hakim
Hari demi hari melewati kehidupan yang jauh dari kata normal rasanya sudah bukan hal baru bagi Harger. Dia dituntut tinggal sementara waktu di markas rahasia sampai Deu kembali dari kesibukan padat. Beberapa kali Harger tahu bahwa pria itu mengatasi berbagai masalah di Italia. Tidak terkecuali dua hari lalu, Howard memberinya tontonan memuja lewat siaran tv yang diretas. Tentang hal yang berhubungan langsung dengan pengacara, hakim, dan pengadilan—berpawai dengan berjalan kaki dari balai kota ke ... suatu tempat yang tidak mengekang, tetapi tetap mengartikan mereka sedang melakukan kegiatan bersama.Itu kali pertama Harger melihat Deu mengenakan jubah resmi berwarna hitam, dilengkapi tambahan jumbai panjang keemasan di pundak. Baru – baru Harger menyimak penegasan Howard—hanya hakim-lah yang memakai warna emas, sementara pengacara biasa menggandeng perak sebagai penanda.Harger tak menapik kenyataan Deu terlihat lebih muda daripada hakim lainnya. Pada satu sisi, pria itu sangat menonj
Baca selengkapnya
Membantah
Tidur tidak akan mengubah kegelisahan bertingkat – tingkat di benak Harger. Semakin dia berusaha menyelami sesuatu yang tidak termasuk ke dalam keputusannya. Dia tak akan merasa baik – baik saja menghadapi gelombang yang terus menerus menggulung kekalutan itu menjadi hal yang sangat – sangat menusuk. Beberapa kali Harger melirik tubuh sang hakim di atas sofa. Pria itu tidur dengan kedua lengan terlipat di depan dada. Begitu tenang, sekaligus persis menyiapkan sikap waspada dalam tidurnya. Harger tidak ingin mengganggu pria itu, tetapi dia yang waras tak akan menjerumuskan dirinya untuk berurusan dengan pemerintah nasional. Meski Skotlandia negara berdaulat di Britania Raya. Harger bisa memastikan bahwa seharusnya satu kesalahan yang sudah dia coba untuk perbaiki, tidak menyeretnya masuk ke masalah internal. Bertemu petinggi berkuasa. Melakukan tes wawancara itu terdengar mustahil. Harger takut salah menanggapi apa pun yang akan terlontarkan untuknya. Dia segera mengubah posisi telen
Baca selengkapnya
Borgol Tangan
Harger mengerjap beberapa kali saat merasakan sesuatu seperti mengetat di permukaan perut ratanya. Dia berusaha meraih sisa ingatan semalam. Tentang sang hakim dan kemampuan mengikat, hingga keahlian merampas yang piawai. Semua tergambar dengan jelas. Harger melihat dirinya sendiri ditelanjangi hanya untuk sebuah kehangatan. Menyayangkan bahwa saat itu dia sedang tak berdaya. Benar – benar memalukan terjebak dalam sebuah peritiwa, yang dia sendiri tak tahu bagaimana atau kapan tertidur setelah kata penuh perintah sang hakim mengudara.Napas Harger berembus kasar mengenyahkan bayangan yang membuat wajah memerah. Dia sedikit menunduk ke bawah untuk memastikan sendiri apa yang sedang bertaut di tubuhnya.Sedikit tersentak menjadi reaksi pertama ketika suatu hal tak terduga—yang bahkan tak pernah Harger perkirakan akan sungguh – sungguh terjadi. Dia tak bisa melepas pemandangan pada lengan seseorang. Lengan yang kelihatan nyaman melingkar di sana.Sesaat Harger mengernyit menyadari sesuat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
27
DMCA.com Protection Status