Semua Bab Cinta Semalam dengan Calon Ipar: Bab 101 - Bab 110
143 Bab
Bab 101. Maafkan Aku
Alka senyam-senyum sendiri duduk di pinggiran kolam renang di samping rumahnya. Semenjak berkenalan dengan Natasha, dia merasa agak aneh di hatinya, ada sosok Calista di dalam hati Natasha, dari kebaikannya, sopan santunnya, apalagi raut mukanya yang memiliki kesamaan dengan mantan tunangannya."Ngapain ini orang senyum-senyum sendirian, kayak orang gila aja," cibir Alvaro yang baru saja datang dari kantor mendapati kakaknya tengah memandangi ponsel miliknya. Buru-buru Alka langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya."Kamu ini apaan sih! Kepo aja kerjaannya. Udah sono, mandi. Ngapain kamu datang ke sini, belum mandi juga," usir Alka dengan menatapnya kesal.Hampir saja dia ketahuan tengah mengagumi dua sosok gadis yang memiliki raut wajah yang sama persis seperti pinang dibelah dua, dan dua-duanya ada di dalam ponsel miliknya."Ya kan emang aku mau mandi di sini. Aku mau renang pengen gaya bebas, soalnya kalau malam kan gayanya nggak begitu bebas lagi. S
Baca selengkapnya
Bab 102. Bertahanlah
"Ayang! Sini." Alvaro melambai-lambaikan tangannya di kolam renang meminta Calista untuk menemaninya.Calista berjalan ke arahnya namun enggan untuk menemaninya berenang dia habis mandi dan sudah berdandan cantik malas untuk berbasah-basahan kembali."Aku habis mandi, nggak mau ikutan, entar basah lagi," jawab Calista dengan mengingatkan tubuhnya di kursi besi di pinggiran kolam."Yah, diajak renang bareng malah nggak mau. Enak nih, buat main juga enak nih di air. Sambil ngajarin anak kita buat pandai berenang nantinya," seloroh Alvaro menggoda istrinya.Calista berdecih. Hampir setiap hari menghabiskan waktunya untuk menunggu pulang dan mandi bersama, dengan alasan ingin tengok anak yang masih ada di dalam rahimnya. Kini dia capek, melayani suaminya setiap saat."Enggak ah, libur dulu, lain kali aja," tolak Calista.Calista masa bodoh walaupun di bawah sana sudah ada yang meronta-ronta ingin dimanja. Dia mengabaikan panggilan suaminya."Ayolah sayang, jahat banget kamu! Itu anakku ma
Baca selengkapnya
Bab 103. Panik
"Dokter! Suster! Tolong kami," ucap Alka dan juga Alvaro nampak begitu panik memanggil dokter dan suster penjaga di depan ruang unit gawat darurat. Tak lama dari itu, Suster penjaga langsung berlari dengan membawa berakar keluar untuk membawa pasien masuk ke dalam."Apa yang terjadi sama Nona ini Pak?" tanya suster saat mengetahui pasien yang ditolongnya adalah seorang perempuan yang sedang hamil."Tadi terjatuh di pinggiran kolam renang sus. Tolong selamatkan istri saya, suster. Apapun caranya, istri saya harus selamat. Dan saya minta tolong untuk mencarikan dokter terbaik untuk istri saya," ujar Alvaro. Pria itu bicara disertai dengan menangis, memohon-mohon pada suster untuk menyelamatkan nyawa istrinya.Suster juga panik saat mengangkat tubuh Calista memindahkannya ke atas berankar. Dia menatap iba pada sosok laki-laki yang begitu mempedulikan pasangannya yang ini dalam keadaan tidak sadar."Tenang dulu Pak, tenang. Kami hanya ingin membantu, biarkan dokter yang akan melakukan ti
Baca selengkapnya
Bab 104. Calon Bayi Anda ada Dua
Kamila, Geraldi dan juga keluarga dari Seina datang ke rumah sakit. Sangat kebetulan mereka tengah berkumpul di rumah orang tuanya Calista, jadi mereka berniat untuk menjenguk Calista bersama-sama."Jeng! Bagaimana dengan kondisi Calista? Apa dia baik-baik saja?" tanya Kamila khawatir.Riana menoleh dengan sejuta perasaan yang cemas dan juga gelisah. Bahkan dia sendiri juga tidak tahu bagaimana keadaan Calista di dalam, karena dokter sendiri belum ada yang keluar untuk memberinya kejelasan.""Jeng Kamila yang sabar dulu ya? Saya sendiri juga belum mengetahui kondisi Calista saat ini. Dokter belum ada yang keluar untuk memberikan penjelasan. Kami sendiri juga sangat mencemaskannya." Riana menjawab dengan tatapan matanya berkaca-kaca."Bagaimana supaya bisa sabar aja mendengarkan berita yang sungguh mengejutkan. Emangnya apa yang sudah terjadi sampai dia terjatuh. Di mana terjatuhnya Calista, jeng?" tanya Kamila dengan wajah gelisah, air matanya tak berhenti mengalir membasahi pipinya.
Baca selengkapnya
Bab 105. Apa Kau Bahagia Tanpa Kami?
Keluar dari ruangan dokter, Alvaro bergegas untuk kembali bergabung dengan orang tuanya, sebelum memutuskan untuk menemui Calista yang dinyatakan sudah stabil.Dia ingin menceritakan apa yang dikatakan oleh dokter padanya termasuk mengenai kondisi Calista saat ini dan juga calon dari buah hatinya."Varo! Dokter tadi bilang apa padamu?"Riana dan juga yang lainnya nampak begitu cemas berharap Alvaro mendapatkan kabar baik dari dokter yang sudah menangani Calista."Mama, aku bawa kabar buat Mama dan semuanya," ucapnya dengan memandang satu persatu orang yang berdiri bergerombol di sekitarnya. Dia bahkan tidak mengetahui ternyata mertuanya sudah ada di tempat itu bersama dengan keluarganya yang lain."Loh, di sini kok ada Mama sama Papa. Siapa yang udah menghubungi mereka? Perasaan aku tadi nggak menghubungi mereka."Semua semua orang menatapnya jengkel bahkan di saat dia masih duduk sendirian di tempat yang tak begitu jauh dari mereka, keluarga Calista sudah datang dan Alvaro juga tida
Baca selengkapnya
Bab 106. Bumil yang Sensitif
Setelah keadaan Calista mulai membaik Calista meminta untuk segera pulang. Dia tidak suka berlama-lama di rumah sakit. Dia juga buru-buru ingin terlepas dari jarum infus yang menempel di kulit tangannya."Berapa lama kita harus menunggu di sini? Dokternya kok nggak datang-datang sih. Atau jangan-jangan dokternya memang lagi cuti."Cukup lama menunggu dokter yang menanganinya datang, membuatnya mulai jenuh. Hampir setengah hari dia sudah pamitan, namun tidak diizinkan sebelum dokter yang menanganinya itu datang."Sabarlah dulu lah yang, yang! Mendingan kamu rebahan aja dulu, kita tiduran yuk? Sambil nunggu dokternya datang, nggak usah ngomel-ngomel lah, nanti yang ada darahmu akan naik lagi. Tensi darahmu agak naik sekarang, karena kamu sering marah-marah," cibir Alvaro dengan merebahkan dirinya di berankar satu tempat dengan Calista."Ya, tapi kan aku bosen juga yang. Dari pagi kita udah pamitan, katanya disuruh nunggu dokternya datang, dan sampai sekarang udah jam berapa? Dokternya k
Baca selengkapnya
Bab 107. Jodoh di Tangan Tuhan
"Yang, aku nggak nyangka loh, ini bayi ada dua. Perasaan perutku nggak besar-besar amat," seru Calista dengan mengusap perut buncitnya.Alvaro mendekatkan dirinya berjongkok mensejajarkan kepalanya di depan perut Calista. Dia menempelkan bibirnya di perut buncit yang terlapisi oleh daster."Siapa bilang ini perut kecil, hanya orang buram aja yang ngeliatnya kecil. Ini dua bayi yang, apakah kamu nggak bisa ngerasain tendangan keduanya?" Alvaro mendongak mengamati wajah Calista yang semakin cantik bersinar saat mengandung."Tapi kan nggak besar-besar amat yang! Aku jadi penasaran deh, ini bocah apa jenisnya ya? Cowok apa cewek? Andai saja saat dokter ingin menjelaskan dan kamu nggak stop, mungkin kita udah tau jenisnya," desis Calista dengan bibir mengerucut."Kalau tahu itu namanya bukan surprise yang! Aku kan udah bilang, jangan ingin tahu dulu apa jenisnya. Entah cowok ataupun cewek, ya kita terimalah, ini kan anugrah terindah dalam hidup kita."Calista mengangguk dengan kembali men
Baca selengkapnya
Bab 108. Kalian Begitu Mirip
Alka memasuki sebuah toko distro untuk membeli pakaian. Sudah cukup lama dia tidak berbelanja dan ia ingin membeli kaos untuk bersantai di rumah."Permisi mas ada yang bisa kami bantu ucap pegawai distro saat mendapati Alka masuk ke dalam toko itu."Saya mau cari kaos Mbak, dilihat-lihat dulu siapa tahu ada yang cocok. Tapi kalau nggak ada yang cocok saya nggak jadi beli ya?"Pegawai itu mengulas senyum manisnya begitu ramah dia menyapa pelanggan walaupun cukup mengecewakan kalau pelanggan tidak membeli satupun barang-barang yang ada di tokonya."Iya Mas, nggak apa-apa dilihat-lihat dulu barangkali ada yang cocok harganya juga standar maaf nggak begitu mahal. Ada diskon juga karena toko ini masih belum terlalu lama masih berdiskon."Alka memang mengetahui kalau toko itu masih belum lama dibuka, makanya dia sangat penasaran dengan toko tersebut dan dia berniat untuk belanja di sana."Di mana tempat untuk kaos-kaos model terbaru Mbak?" tanya Alka saat tidak mendapati barang-barang yang
Baca selengkapnya
Bab 109. Siapa Gadis itu?
Makan malam di rumah keluarga Bayu sangatlah hening, semua orang sama-sama diam dengan menikmati makanannya masing-masing.Alvaro sibuk melayani istrinya, untuk sekedar makan saja Alvaro tidak mengizinkan istrinya memakan makanan yang aneh-aneh dia selalu membuatkan makanan sendiri untuk istri tercintanya."Seandainya saja ini bisa dilakukan setiap hari dan selamanya pasti enak," ucap Calista bergumam pelan meledek suaminya yang sudah membuatkan makanan nasi goreng ayam suwir untuknya."Kalau anaknya udah keluar, aku ya nggak buatin lagi yang, giliran kamu yang buatin makanan untukku," jawab Alvaro dengan meletakkan nasi goreng di atas piring di depan Calista.Alvaro selalu mengumbar kemesraan di depan keluarganya, dia mencari sensasi agar dianggap suami yang paling perhatian terhadap pasangannya.Ekhem.Riana merasa kasian pada anak sulungnya. Calon istrinya dinikahi oleh adiknya sendiri, melihat kebahagiaan mereka pasti hatinya amat sakit. Dia tidak ingin anaknya depresi memutuskan
Baca selengkapnya
Bab 110. Dia Mirip Kamu
"Mama serius, ingin menjodohkan Bang Alka dengan Natasha?" tanya Calista saat berada di dapur hendak menyiapkan sarapan di pagi hari.Semalaman Calista tidak bisa tidur memikirkan percakapan dari mertuanya yang hendak menjodohkan Alka dengan Natasha, sepupunya. Bukannya dia tidak setuju dengan perjodohan itu, tapi bagaimana pendapat keluarganya mengenai Alka, karena Alka sudah diketahui pernah menyakitinya."Iya, Mama berencana untuk menjodohkan mereka berdua, menurutmu bagaimana Calista? Apakah kamu setuju dengan pendapat Mama ini?" Tanta Riana menoleh pada menantu kesayangannya.'Duh, gimana aku jawabnya.'Calista tidak bisa menjawabnya, untuk memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pemikiran mertuanya hanya akan menyakiti perasaan mertuanya. Jika dia menjawab iya, belum tentu keluarganya setuju dengan keputusannya, dia benar-benar bingung hendak menjawab apa pada mertuanya. Kalau saja Alka tidak pernah membuat keonaran dan membuat hubungannya hancur, mungkin urusannya tidak a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status