All Chapters of Cinta Semalam dengan Calon Ipar: Chapter 91 - Chapter 100
143 Chapters
Bab 91. Atau Kita Cerai
"Ma, laper banget," ucap Calista setelah tiba di rumah. Sehabis pulang dari pasar, dia buru-buru mengajak pulang, karena takut akan dimarahi oleh Suaminya. Padahal mertuanya berniat untuk mengajaknya sarapan nasi Padang.Riana meletakkan dua kresek besar di meja pantry dengan menoleh pada Calista. "Tadi kan mama sudah bilang sama kamu kita sarapan dulu sebelum pulang kamunya ngotot minta pulang sekarang di rumah kamu bilang lapar," bantah Riana."Ya kan, Mama tahu sendiri kalau lama-lama di luar yang ada aku yang dimarahin sama suamiku, kecuali kalau aku pamitan dan dikasih izin baru aku bisa berlama-lama di luar sama Mama. Masa Mama nggak paham juga sama dia, orangnya bawel banget.""Ya sudah kalau gitu kamu lekas sarapan dulu. Bibi sudah nyiapin sarapan, kayaknya udah selesai Bibi siapin sarapannya, tinggal nunggu yang lain pada ngumpul. Kalau kamu lapar, kamu bisa makan duluan, nggak usah nunggu kami."Riana memaklumi Calista tengah hamil dan dia butuh banyak asupan makanan, dirasa
Read more
Bab 92. Aku Akan Membuatnya Lebih Hancur
Seharian penuh Calista murung, dia tidak lagi nafsu makan, bahkan enggan untuk keluar kamarnya.Riana juga heran, tiba-tiba saja Calista berubah setelah pulang dari pasar bersamanya. Bahkan dia tidak pernah bicara kasar padanya, dia bahkan sangat menyayangi menantunya itu, tapi kenapa tiba-tiba saja Calista diam seribu bahasa mengurung dirinya di dalam kamar?"Varo! Apa kamu tadi memarahi istrimu?" tanya Riana curiga kalau anak bungsunya telah memarahi istrinya saat dia membawanya keluar. "Mama tadi memang mengajaknya ke pasar, tapi habis dari pasar kita langsung pulang kok, nggak mampir kemana-mana, bahkan saat Mama mengajak untuk makan di warung Padang, dia langsung merengek minta pulang, dan mama juga menurutinya. Mama minta jangan marahi dia lah, lagian mama menjaganya dengan sangat baik."Riana tidak mengerti kalau Alvaro dan Calista habis bertengkar. Calista bahkan merajuk tidak mau makan atau bicara dengan suaminya, dan itu membuat Alvaro bingung harus berbuat apa untuk memb
Read more
Bab 93. Jangan Bercerai
"Calista, Mama mau bicara sama kamu. Apakah kamu ada waktu buat Mama?" tanya Riana dengan mengetuk pintu kamarnya.Calista yang mendengar suara Mamanya, dia langsung meminta mertuanya itu untuk masuk dalam kamarnya, karena tidak sangat sopan jika dia tidak mau bertegur sapa dengan mertua yang sudah sangat baik padanya."Mama masuk aja Ma," jawab Calista.Mendengar jawaban dari Calista dan diizinkan untuk masuk Riana langsung membuka pintunya dan masuk ke dalam dia menutup pintunya kembali lalu menemui Calista yang tengah duduk di ranjang."Kamu kenapa menangis sayang? Apakah kamu memiliki masalah? Apakah Alvaro tengah memarahimu? Mama tidak mendapati kamu keluar sama sekali setelah kita pulang dari pasar. Apakah kamu tidak butuh makan? Ayo kita keluar sayang, kamu makan dulu. Apakah tadi Alvaro marah-marah karena mama sudah mengajakmu ke pasar?" Banyak pertanyaan yang keluar dari mulut Riana untuk memancing Calista agar mau bicara terus terang tentang apa yang dialaminya."Nggak ma,
Read more
Bab 94. Kedua Tanganku yang Akan Menggali Kuburmu
"Ratri! Keluar kamu!"Alvaro menggedor pintu kamar Ratri dengan emosi yang meluap-luap. Ingin sekali dia menendang wanita itu untuk keluar dari rumahnya."Ada apa Varo?" tanya Alka yang baru pulang dari joging bersama dengan Ayahnya.Alka mendekati Alvaro yang kini berada di luar kamar Ratri dengan menggedor-gedor pintunya."Itu, perempuan jadi-jadian, kekasihmu itu sudah membuat keonaran di rumah ini. Gara-gara dia, istriku sampai marah dan ingin menceraikanku. Perempuan itu harus keluar dari sini, kalau tidak, aku akan membunuhnya!"Alka dan juga Bayu saling bertatapan. Mereka tidak tahu telah terjadi prahara di dalam rumahnya. Pagi-pagi sekali mereka sudah keluar untuk berolahraga, dan saat mereka pulang, sudah ada masalah lagi di rumahnya."Memangnya apa yang sudah dilakukan Ratri pada Calista, hingga membuat Calista ingin menceraikanmu. Pasti ini ada sangkut pautnya denganmu juga. Kalau sampai kamu berani macam-macam dengan perempuan itu, awas aja kamu."Bayu nambah marah pada Al
Read more
Bab 95. Kita Jebloskan ke dalam Penjara
"Sekarang jelaskan pada kami, apa alasanmu masuk ke dalam kamar kami?"Kembali Alvaro mencecar Ratri setelah mereka dipertemukan di ruang keluarga. Di situ juga ada Calista yang dipaksa untuk menjadi saksi, di mana Ratri ditemukan di dalam kamarnya dalam keadaan hanya memakai handuk saja."Kan tadi aku udah bilang sama kamu, yang bisa menjawabnya itu kamu sendiri. Kamu yang menarik tanganku dan mengajakku masuk ke dalam kamarmu untuk mandi bersama. Bukan hanya itu saja, aku disuruh melayanimu juga. Kamu bilang istrimu tidak bisa memuaskanmu di ranjang, makanya kamu ingin bermain-main denganku.""Apa?"Semua isi rumah langsung terbelalak lebar matanya. Antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ratri. PlakkCalista menoleh pada Alvaro dengan tatapan geram, dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan melayangkan tamparannya pada suaminya itu. "Dasar laki-laki brengsek! Bisa-bisanya kau mengumbar aibku di depan wanita sialan itu! Kalau kau ingin bercinta dengann
Read more
Bab 96. Salah Paham
Ratri mengendap-endap masuk ke dalam kamar alvaro hanya menggunakan handuk. Dia sudah seperti maling saja untuk bisa masuk ke dalam kamar itu. Alvaro dan Alka bisa melihat sendiri dari pantauan rekaman cctv. Akhirnya mereka merasa lega karena pada kenyataannya Ratri memang sudah bersalah, dan sengaja ingin membuat keonaraan di rumahnya."Tuh, kan? Abang bisa melihat sendiri kan? Wanita itu memang sengaja ingin menghancurkan rumah tanggaku. Pasti dia tahu calista keluar dari rumah bersama dengan mama. Dia memiliki rencana busuk untuk membuat calista cemburu. Tapi kenapa aku tidak mengetahui kalau wanita itu masuk ke dalam kamarku? Apa mungkin karena kamarku tidak terkunci dia bisa seenaknya saja masuk dengan sendirinya, tanpa permisi?"Walaupun belum menunjukkan hasil rekaman pemantauan rekaman cctv itu pada keluarganya, Alvaro dan juga Alka sudah lebih tenang, karena mereka bisa lepas dari tuduhan buruk yang keluar dari mulutnya Ratri."Wanita itu sungguh licik! Dia bahkan bisa mempr
Read more
Bab 97. Aku tidak Sedangkal Pemikiranmu
Karena Ratri tidak mau membuka bagian dari perutnya, dengan terpaksa Calista menarik pakaian yang dikenakan oleh Ratri, membuka bagian perutnya, nampaklah jelas, kebohongan yang selama ini disembunyikan."Loh!" Riana membelalakkan matanya lebar-lebar saat mendapati perut Ratri, berbeda lagi dengan ketiga laki-laki beda usia itu langsung membuang muka ke arah lain tidak ingin melihat aib Ratri yang dibuka oleh Calista. Riana terbengong melihat kulit perut Ratri yang sangat berbeda dengan kulit aslinya."Itu perut atau ...?"Riana langsung mulai berjalan mendekat pada Ratri dan memegang bagian perut Ratri yang nampak begitu besar namun bukan kulit, tapi karet."Ini karet ma, yang menyerupai kulit manusia. Dari awal Aku curiga sama dia hanya hamil bohongan. Karena selama hamil ia tidak pernah menunjukkan rasa ngidam atau gimana layaknya aku yang selalu tersiksa di saat kehamilanku ini."Bayu, Alka dan juga Alvaro yang awalnya memalingkan muka, mereka menoleh saat mendapati kulit perut Ra
Read more
98. Gengsi Gede-gedean
Alka bernapas lega setelah mengetahui kebohongan yang dilakukan oleh mantan sekertarisnya. Dia seakan kapok untuk tidak membuat ulah dengan memacari banyak gadis cantik yang suka menggodanya. Bahkan dia sudah memblokir hampir nomer semua gadis, kecuali Calista."Calista, aku datang tapi sudah terlambat. Andai saja dulu aku tidak pernah melakukan kebodohan itu dengan wanita lain, mungkin kita masih bisa bersama. Tapi tidak mungkin," ucapnya dengan tersenyum memandangi foto profil Calista. "Ternyata kau sudah ditiduri sama adikku sendiri. Alvaro benar-benar pembawa sial. Dia datang-datang ke sini langsung bikin rusuh. Kalau saja dia tahu perempuan itu sudah dijodohkan denganku apa dia juga tetap mengejar-ngejarnya?"Hanya foto profil Calista yang ada di WhatsApp miliknya menjadi kenangan terindah dalam hidupnya, mengagumi sosok gadis yang baik dan penuh pengertian. Dia benar-benar menyesal karena sudah bodoh, dari awal selalu mengandalkan uang dan ketampanannya untuk mendapatkan kepuasa
Read more
Bab 99. Salah Orang
Seorang gadis muda mengantarkan makanan dan juga minuman pada tamu-tamu di rumahnya. Dia adalah anak gadis Mega yang tak lain teman sosialita Riana.Riana sempat terkejut melihat gadis itu yang menyerupai Calista. Bahkan kalau diingat-ingat dia pernah bertemu dengan gadis itu."Loh, Bukannya ini ...," Riana menggantungkan ucapannya mengingat-ingat pada gadis yang pernah ditemuinya itu tapi dia lupa di mana mereka bertemu."Tante ini saya, Natasha. Saya pernah datang ke rumahnya Tante, sama Tante Kamila dan juga Om Geraldi orang tuanya Calista," jawab Natasha yang masih mengingat wajah Riana.Riana masih terdiam dengan mengingat-ingat saat Natasha datang ke rumahnya bersama dengan besannya waktu itu."Oh, iya iya Tante mengingatnya. Jadi kamu ini anaknya Jeng Mega? Masih saudaranya Calista?" tanya Riana saat dia sadar bahwa Natasha adalah salah satu sepupu dari menantunya.Natasha menganggukkan kepalanya dengan mengulas senyum manisnya. "Iya, benar Tante, saya Natasha, sepupunya Calist
Read more
Bab 100. Buaya Darat
Alka mengernyitkan keningnya. Dia tidak mungkin salah orang mendapati wajah yang sama dengan Calista."Salah orang? Masa kamu mirip sekali sama dia, maksudnya Calista."Alka mengamatinya dari atas sampai bawah dia kagum Natasha memiliki wajah dan tubuh yang hampir menyerupai Calista. Hanya saja Calista perutnya sudah buncit dengan kehamilannya, sedangkan gadis ini masih belum nampak hamil."Iya Kak, nama saya Natasha, saya sepupunya Calista. Dia dan saya memiliki wajah yang hampir mirip. Tapi kami bukan kembar," jawab Natasha akhirnya tidak begitu canggung saat mengenali Alka meresponnya begitu baik.Arka masih tidak menjawab Dia mengagumi sosok gadis yang ada di depannya itu sangat mirip dengan orang yang saat ini berada dalam hatinya Namun sebagai mantan dari tunangannya.'Kenapa kamu memiliki kesamaan sama dia. Bahkan aku tidak bisa melupakannya. Kalau saja aku tidak bodoh, mungkin aku sama dia sudah menikah, dan mungkin yang dikandung dia bukan darah dagingnya Alvaro, tapi aku. Se
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status