All Chapters of Suami Brengsekku, Tidak Ingin Menceraikanku: Chapter 51 - Chapter 60
68 Chapters
Bab 51. Pembullyan
Di hari jum'at pagi, setelah selesai memasak sarapan, Diana berjalan ke kamar mandi di bagian dapur untuk buang air kecil. Dirinya dengan santai membuka pintu dan masuk sembari merapikan cepolan rambutnya yang sedikit berantakan. Saat kemudian mengangkat pandangan, mata Diana dengan segera melotot saat melihat hal yang dirinya tidak pernah duga.Diana membeku di tempat. Dirinya melihat Edwan yang membelakanginya sembari membasuh tubuh yang telanjang dengan sabun. Hal itu membuat Diana tidak tahu bahwa di dalamnya ada Edwan karena tidak ada suara air beserta pintu kamar mandi yang tidak terkunci. Edwan yang sudah selesai menggunakan sabun membalikkan badan karena ingin menaruh sabun itu pada tempatnya kembali. Namun kemudian, dirinya ikut kaget saat melihat Diana yang berdiri diam dengan wajah yang sangat merah."Diana? Kamu kenapa?" tanya Edwan sembari memandang Diana penuh tanda tanya.Diana segera sadar dari kegiatan terkejutnya. Wajahnya semakin memerah karena sekarang Edwan tidak
Read more
Bab 52. Pertemuan Pertama
Saat Oliver hendak kembali ke ruangannya, dirinya tidak sengaja melihat seorang wanita yang berjalan tertatih-tatih dengan bantuan tembok. Oliver sebenarnya tipe yang tidak ingin hidupnya terepotkan dengan orang lain. Maka dari itu, awalnya Oliver ingin mengabaikannya. Namun saat dekat dengan wanita itu, tiba-tiba tubuh wanita itu hendak terjauh. Membuat Oliver refleks menangkapnya sebelum terbentur ke lantai."Hai-hati!"Oliver yang selama 26 tahun tidak pernah menyentuh wanita untuk pertama kalinya melakukannya. Ia memegang pinggang wanita itu erat. Dan tangannya juga terasa di genggam oleh si wanita."Ma-maaf." Wanita itu membalikkan badan. Dan Oliver mengumpat di dalam hatinya saat tahu siapa wanita yang dia peluk.Diana. Wanita incaran Zerkin. Brengsek.Walau Oliver belum pernah bertemu Diana, namun wajah Diana bisa Oliver kenal dengan mudah. Bagaimana tidak, ia sempat melihat foto wanita itu dari dokumen yang di berikan Jimm untuk Zerkin. Kemudian dirinya juga melihat saat Zerki
Read more
Bab 53. Cemburu
Kalyani berulang kali melihat pada Diana. Namun wanita itu belum kembali dari kamar mandi padahal sudah hampir satu jam. Istirahat pun tinggal 10 menit lagi."Aku akan mencarinya," putus Kalyani. Namun kemudian, ponselnya berdering. Memunculkan nama Diana. Dirinya sampai lupa sudah memiliki nomor Diana karena memintanya kemarin. Dasar.>> Kalyani. Aku ada di IHC. Tadi aku terpeleset.Astaga, pantas saja Diana tidak segera kembali. >> Aku akan segera ke sana, Kak.Setelah membalas pesan Diana, Kalyani segera merapikan mejanya. Jam istirahat sudah sebentar lagi. Tidak masalah jika dia korupsi waktu 10 menit. Lagian setiap pegawai juga terkadang menggosip bukannya bekerja."Hei, kau."Saat sedang sibuk membereskan meja. Kalyani dikejutkan dengan suara seseorang. Membuat Kalyani menoleh dan matanya melebar melihat orang yang berada di sampingnya adalah Mr. Edwin. Manager divisi sebelah dan suami Diana."I-iya, Mr. Edwin?""Diana di mana?" tanya Edwan saat melihat Diana tidak di mejanya.
Read more
Bab 54. Masakan Edwan
Saat turun dari mobil dan akan ke apartemen mereka, Diana masih tetap di gendong oleh Edwan. Membuat satpam yang melihatnya menggoda Diana karena itu.Mereka kemudian sampai pada apartemen mereka. Tangan Edwan memasukkan pin, kemudian membawa mereka masuk.Diana pun diturunkan di sofa depan televisi. Kemudian Edwan membuka jas dan dasi miliknya."Kamu duduk aja. Biar aku yang masak."Ucapan Edwan membuat Diana membelalak. Sejak kapan suaminya bisa masak?"Kamu bisa masak, Mas?"Edwan sebenarnya tidak terlalu yakin. Namun jika masak makanan simple dirinya bisa. Nasi goreng misalnya. "Bisa. Aku masakin nasi goreng, yaa?"Diana mengangguk, "O-okey, Mas."Setelahnya Edwan berjalan ke dapur. Meninggalkan Diana berada di ruangan tv dengan hati was-was. Takut apartemen mereka kebakaran. ***Setelah menunggu 20 menit, Edwan kembali dengan membawa dua piring nasi goreng. Untung saja ketakutan Diana tidak datang. Apartemen mereka masih baik-baik saja. Diana memandang nasi goreng buatan Edwan
Read more
Bab 55. Rencana Zerkin
Edwan dengan fokus bekerja pada komputer miliknya. Memantau proposal strategi pemasaran digital yang telah diserahkan kepadanya. Namun kemudian, terdapat email masuk dari atasannya. General Manager. Membuat Edwan mengerutkan kening penasaran.Edwan membuka email tersebut, kemudian membaca di bagian subjek.> Perjalanan Dinas Ke Bali - Bertemu dengan KlienDari subjeknya, Edwan sudah dapat mengetahui isi dari email itu. Dirinya dengan khawatir mulai membaca isi keseluruhan.> Dear Edwin Edison> Saya ingin anda melakukan perjalanan bisnis ke Bali pada tanggal 7 Agustus 20XX hingga 11 Agustus 20XX untuk tujuan pertemuan dengan klien penting kita, Mr. Adipta A.> Pertemuan ini di harapkan untuk dapat fokus dalam memperluas jangkauan pemasaran digital kita dan mempererat hubungan dengan mitra di sana.> Berikut adalah rincian lebih lanjut terkait perjalanan dinasmu : Edwan membaca keseluruhan email itu dengan tangan mengepal. Dirinya tidak bisa menolak ini. Namun di satu sisi, dirinya ta
Read more
Bab 56. Bintang Paling Indah
Diana memasuki mobil. Diikuti oleh Edwan yang juga terduduk di sampingnya. Lelaki itu menaruh tas di kursi belakang kemudian sedikit melonggarkan dasi yang terasa mengikat lehernnya. Juga menggulung lengan kemeja miliknya hingga siku."Diana ... ingin makan malam bersama di luar?" tawar Edwan kepada Diana. Dirinya ingin menghabiskan waktu dengan Diana sebelum melakukan perjalanan dinas ke Bali. Dirinya ingin membuat Diana semakin percaya kepadanya.Diana tidak pernah menyangka Edwan akan menanyakan itu kepadanya. Dengan semangat wanita itu mengangguk, "Iya, Mas. Mau."Sudah lama sekali mereka tidak pernah makan di luar. Berapa yaa ... 2 tahun lebih."Adakah restoran yang ingin kamu kunjungi?" tanya Edwan. Diana berfikir sejenak. Kemudian pikirannya langsung tertuju pada restoran di mana suaminya pertama kali melamarnya. Ia ingin kembali ke sana. Kemudian mengenang masa itu kembali."Ingat restoran yang kamu gunakan untuk melamarku, Mas?" tanya Diana antusias.Edwan yang mendengar itu
Read more
Bab 57. Kebersamaan
Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang. Dan Diana yang biasanya bangun pagi walau hari libur melakukan yang sangat berbeda sekarang. Dirinya baru saja membuka mata. Dan masih berada di dalam pelukan Edwan yang menggegamnya erat.Sehabis mereka berciuman tadi malam, Diana dan Edwan lanjut melihat bintang hingga pukul tiga pagi. Dan mereka baru sampai rumah di pukul enam pagi. Itulah alasannya Diana baru saja bangun sekarang. Diana masih terdiam di dalam dekapan hangat Edwan. Dirinya merasa malas untuk sekedar bangkit. Lagian sekarang hari Sabtu. Hari yang memang seharusnya digunakan untuk bermalas-malasan saja.Edwan tampak bergerak. Kemudian lelaki itu membuka mata. Dirinya tersenyum kala saat membuka mata, dirinya dihadapkan dengan Diana. "Selamat pagi, Diana," sapanya dengan suara serak khas bangun tidur.Diana tersenyum. Dirinya sudah mulai terbiasa dengan sikap Edwan yang menempel terus kepadanya. "Selamat pagi, Mas.""Berikan aku ciuman selamat pagi," pinta Edwan sembari memajuk
Read more
Bab 58. Dia Sengaja
Minggu pagi adalah jadwal penerbangan Edwan dan juga Marley. Lelaki itu meminta Diana untuk menemaninya ke bandara. Tidak ingin berduaan menunggu dengan Marley saja."Aku akan selalu megabarimu, aku janji." Edwan mengatakan itu untuk ke 20 kalinya sejak hari sabtu. Dirinya selalu saja menyakinkan Diana bahwa dirinya tidak akan melakukan apapun dengan Marley.Diana yang berjalan di samping Edwan dengan tangan Edwan yang selalu menggenggamnya tersenyum, "Iyaa, Mas. Kalau sedang sibuk tidak perlu memaksakan diri mengabariku."Edwan menggeleng, "Tidak. Aku akan selalu mengabarimu."Saat mereka sampai pada kursi tunggu, Diana dapat melihat Marley yang telah duduk di sana sembari bermain ponsel. Menyadari datangnya Edwan dan Diana, wanita itu memandang mereka dengan raut kesal. Edwan sendiri juga terlihat tahu akan kehadiran Marley. Namun dirinya tidak sekalipun memandang Marley. Ia hanya fokus menuntun Diana untuk duduk di sampingnya. Masih tidak melepaskan genggaman dari tangan Diana."U
Read more
Bab 59. Image Memburuk
>> Hari ini aku akan bertemu klien, aku akan mengabarimu lagi di jam makan siang>> Kamu berangkat menggunakan taksi?>> Kabari aku ketika sudah sampai kantor ....>> Pastikan bersama temanmu itu ketika istirahat. Jangan sendirian. Aku mendengar kabar kantor kita ada hantunyaDiana tertawa ketika membaca pesan terakhir dari Edwan. Lelaki itu selalu mengabarinya sejak sampai di Bali kemarin siang. Dan juga, hal yang selalu Edwan tekankan adalah Diana harus bersama Kalyani. Diana tidak mengerti mengapa suaminya sangat khawatir saat dirinya sendirian. Dia tidak akan diculik, astaga ....Diana dengan segera mengetikkan balasan.>> Iya, Mas. Aku menggunakan taksi online. Sekarang sedang perjalanan menuju kantor.>> Baik. Kau terlalu khawatir. Aku tidak akan hilang :)>> Fokuslah bekerja, Mas. Aku berjanji aku akan baik-baik saja.Saat sedang fokus membalas pesan dari Edwan, Diana merasakan taksi yang dirinya pesan tiba-tiba berhenti. Membuat Diana segera menolehkan wajahnya ke depan. "Ken
Read more
Bab 60. Jas Milik Oliver
Diana tidak tuli. Dirinya mendengar semua hal buruk yang mereka katakan. Namun apa yang harus Diana lakukan? Dia tidak bisa melakukan apapun. Karena memang nyatanya, seperti yang mereka gosipkan.Diana memang menerima cincin dari Zerkin. Itu kebenarannya. Bahkan cincin itu masih bersarang indah di jari manis miliknya. Tanpa suaminya tahu.Namun mereka tidak mengerti alasan mengapa Diana menerima cincin itu. Yang mereka katakan memang benar, Diana berangkat bersama Zerkin Nicasion di saat Diana sudah bersuami.Namun mereka tidak mengerti alasan Diana melakukan itu.Tapi Diana tidak bisa menjelaskan kepada mereka. Apapun yang keluar dari mulut Diana hanya seperti pembelaan saja. Mereka tuli.Jadi daripada Diana berbusa menjelaskan hal yang mereka tidak percayai. Diana memilih diam. Menunggu sampai mereka bosan dan melupakan tentang hal mengenai kehidupan Diana.Diana terus menunduk sepanjang jalan menuju divisi miliknya. Namun karena itu, dirinya tidak sengaja menabrak seseorang. Membu
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status