All Chapters of Rahim Pengganti: Chapter 131 - Chapter 140
162 Chapters
Bab 131 - Selesainya Persidangan
Happy Reading Semuanya!Semua orang yang berada di dalam ruangan tampak menatap layar di depannya dimana memperhatikan sebuah rekaman video berasal dari CCTV yang menampilkan mobil hitam yang dikendarai oleh Mira terdahulu tampak menabrak seorang perempuan sampai orang tersebut jatuh. Semua terekam dengan sangat jelas bahkan dimana Irene terjatuh dan wajah panik dari Rangga terlihat dengan sangat jelas.“Bagaimana bisa dia melakukan itu ke adiknya sendiri?""Ada orang yang seperti ini?" Irene yang berada di ruangan itu hanya menunduk menatap lantai di bawahnya, mungkin sebagian orang ini adalah sesuatu hal yang bodoh ia lakukan. Irene hanya tidak ingin kakaknya berada di penjara lebih lama, ia yakin kakaknya adalah orang baik dan melakukan itu secara tidak sengaja. Lelaki di sebelahnya tampak mengusap bahunya lembut. Suaminya akan selalu berpihak pada Irene.“Jika dilihat dari barang bukti yang ada, tersangka akan dijatuhi hukuman pada Pasal 310 Ayat 2 yang menjelaskan bahwa setiap
Read more
Bab 132 - Kebencian Rangga
Happy Reading Semuanya!Mira membanting ponselnya saat sang adik tampak menolak panggilannya barusan, ia berharap kalau Irene akan menjawabnya dan kembali ke rumah. Ia sendirian di sini dan ia begitu merindukan suaminya yang sudah tidak ia temui selama beberapa minggu ini.“Mas, kenapa kamu enggak pulang ke rumah Mami!”Pandangannya berdalih pada mobil hitam milik sang suami. Tubuhnya dengan cepat bangkit dan menghampiri sang suami tengah menggendong sang adik di pelukkannya dan terlelap tidur, Mira tidak pernah merasakan hal yang sama. Rangga tidak pernah melakukan ini untuknya.“Mas kamu enggak rindu sama aku?” tanya Mira“Apakah saya punya alasan untuk rindu dengan Anda? Hubungan kita enggak seperti dulu,”“Mas!” teriak Mira“Kamu mengganggu istri saya yang sedang hamil untuk tidur!” “Aku juga istri kamu Mas!” “Bukan, saya sudah menjatuhkan talak pada kamu.” Mira menatap sang suami tengah menurunkan Irene diatas ranjangnya. Sebegitukah sang suami mencintai adiknya, perempuan muda
Read more
Bab 133 - Pembunuhan Baru?
Happy Reading Semuanya!Mobilnya melaju menuju rumah sakit kecantikan di mana rekannya itu semua berkumpul, pasti ada masalah yang serius lainnya. Ia tidak tahu kapan ia akan terbebas dari segala kasus yang harus di tangani, suruh siapa juga ia harus menetap di tempat yang seperti ini.“Dimana limbah dari rumah sakit kecantikan itu?” tanya Risky sembari memperhatikan rekannya yang berdiri menatapnya canggung.Ibnu menarik tangan Risky dan membawanya menuju gudang belakang di mana ada jenazah bunuh diri dan beberapa obat di sekitarnya, Risky mengepalkan tangannya melihat pemandangan di depannya. rasa mual sudah menjadi hal yang lumrah untuk ia rasakan.“Kasus yang kemarin di pending dulu dan kita urus masalah ini, karena—“ Risky menatap rekannya itu tampak menggantungkan kalimatnya sekarang ini.“Karena apa?”“Sebenarnya tidak dipending hanya saja kita harus membongkar banyak puzzle, lihat! Ini tanda yang sama dengan mayat Joshua.” Risky mendekat dan memperhatikan jenazah di depan
Read more
Bab 134 - Berani Melawan Tetangga
Happy Reading Semuanya! Gedoran pintu rumahnya membuat Irene yang sibuk menonton drama hanya menghela nafasnya pelan, entah siapa yang pagi-pagi buta begini mengganggu kehidupan damainya. Langkahnya berjalan pelan dan memasang wajah kecut melihat tetangga depannya tampak sudah menenteng mangkuk untuk meminta sesuatu.Tetangganya yang satu itu tidak pernah ada rasa malunya karena meminta pada tetangganya sendiri. Sudah seharusnya ia berani melawan tetanggany sendiri, kan.“Haduh itu perut makin besar saja! Makanya jadi perempuan harus bisa jaga body biar makin menggairahkan kalau dilihat,” Irene hanya mengekor mengikuti perempuan yang sudah masuk seperti rumahnya sendiri.“Namanya juga lagi hamil masa enggak boleh perutnya besar sih?! Tante sendiri kenapa ada di sini? Ini rumah saya bukan rumah nenek moyang Tante. Enggak sopan tahu masuk ke rumah sembarangan tanpa permisi!”“Kamu kok sama tetangga sendiri pelit, saya di rumah belum masak. Saya tahu kalau suami kamu memasak opor ayam,
Read more
Bab 135 - Kram Perut
Happy Reading Semuanya!Kemarahannya sudah pudar setelah kemarin hampir ribut berat dengan suami tampannya itu. Dan sekarang ia kembali menikmati kebersamaannya dengan Rangga, selamanya akan begitu.“Irene,”Panggilan dari Rangga membuat Irene yang hanya duduk di kloset menatap pintunya yang tertutup, tangannya masih berada di posisi nyaman untuk mengusap perutnya. Kenapa suaminya itu memanggil namanya. Apakah makanan pesanannya sudah datang atau suaminya itu juga sedang menahan ingin buang air?“Apa? Kenapa?” tanya Irene“Jangan lama-lama di dalam kamar mandi! Kamu sudah satu jam di dalam sana, bilang sama Mas kalau kamu merasakan sesuatu. Jangan di sembunyikan Irene,”“Maaf,” ungkap Irene“Kamu baik-baik saja, ‘kan? Kamu tadi wajahnya pucat Irene sebelum masuk ke toilet,”“Iya, saya baik-baik saja. Saya akan keluar sebentar lagi Mas.”Terdengar helaan nafas di sana, “Baiklah,” sahut Rangga Irene melangkahkan kakinya menuju sang suami yang hanya menatapnya khawatir. Perempuan it
Read more
Bab 136 - Cerita Novel itu Memang Sungguhan
Happy Reading Semuanya!Rangga mengecup wajah sang istri yang masih terpejam dalam tidurnya, setelah menangis hampir setengah jam karena merasakan hari sial dan berbagai macam hambatan lain yang dirasakan oleh mereka. Kini sang istri tertidur nyenyak berjam-jam dan melewatkan acara makan, padahal biasanya sang istri akan rewel perkara makanan.“Sayang, ayo bangun. Mas sudah membuat pasta kesukaan kamu,”“Pasta?” ulang Irene dengan mata terpejam dan suara serak.“Ya, ayo bangun. Sekarang buka mata kamu,” pinta Rangga “Enggak bisa, mata saya susah buat buka. Bisa enggak kalau saya makan sambil tidur?”“Irene—kalau kamu makan sambil tidur banyak risiko yang harus kamu tanggung. Kamu tahu apa itu?” tanya Rangga .“Tapi saya suka kalau sambil tidur Mas,” rengek Irene.Tangannya mengusap lembut kepala sang istri yang sama sekali belum ada niatan untuk bangun dari tidurnya, “Irene, kamu harus tahu apa resikonya. Apalagi kamu sedang mengandung saat ini, bagaimana kalau terjadi sesuatu antar
Read more
Bab 137 - Anak Papa
Happy Reading Semuanya!Mira menatap marah foto keluarganya yang menampilkan foto sang adik di dalam foto keluarganya, senyum Irene yang tulus memang banyak mengundang rasa perhatian semua orang termasuk sang suami yang ternyata menatap sang adik penuh dengan perasaan. Keluar dari penjara tidak membuatnya menyerah atas suaminya sekarang ini.Mira bodoh karena tidak menyadari tatapan perhatian dari sang suami saat itu. Bukan kah ia seharusnya mengusir Irene dalam hidupnya, persetan dengan rasa kepeduliannya karena sekarang yang ia inginkan adalah Irene enyah dalam hidupnya.“ARGH!” teriak Mira“Kamu kenapa lagi? Apa kamu enggak bisa satu hari saja membuat papa tenang? Kamu baru saja keluar dari penjara tapi kelakuan kamu seperti banteng yang kehilangan petunjuknya, kenapa lagi?” tanya Heru sembari melangkah malas memasuki ruang tamu rumahnya.Jujur saja Heru merasa asing dengan rumahnya sendiri, biasanya sang istri akan menyambutnya atau suara konser Irene yang ditinggal sang kekasih
Read more
Bab 138 - Sakit Jiwa
Happy Reading Semuanya!“Papa dengar kamu berkemas dan ingin pergi? Papa dengar dari bibi barusan, apa yang mau kamu lakuin lagi? Apakah yang kemarin tidak cukup? Papa sudah memberitahu Irene untuk pergi sesuai dengan yang kamu inginkan. Apakah kamu merasa itu tidak cukup?” tanya Heru marah.Menghadapi satu Mira sama seperti menuruti keinginan 15 klien rumit miliknya“Tapi semuanya tidak berjalan dengan lancar Pa,  Mas Rangga  bener-bener mencintai Irene. Bagaimana ini Pah?” Heru hanya menghela nafasnya kasar mendengar perkataan dari anak sulungnya itu. Ia benar-benar merasa frustasi bergabung menjadi satu.“Lalu apa yang sudah Papa lakukan ketika bertemu dengan Irene? Apakah Papa sudah melakukan yang sudah aku suruh? Apakah Irene
Read more
Bab 139 - Tuduhan KDRT
Happy Reading Semuanya!Rahang Rangga  mengeras saat mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian kalau Mira bertingkah seakan dirinya sedang melakukan KDRT. Kemarin ia sudah lega saat ibu mertuanya mengatakan jika Mira berada di semarang dan ia menjadi tidak menyangka jika perempuan itu sudah kembali secepat ini dan sudah merencanakan sesuatu yang besar. Sumpah demi apapun ia bersama dengan Irene 24 jam dan tidak pernah selangkahpun keluar rumah tanpa Irene disisinya.Tatapan mata Rangga  begitu datar bercampur dengan murka, semuanya tampak terlihat dengan sangat jelas di sana. Beruntung hari ini Irene sibuk menonton drama kesukannya dan tidak ingin ikut campur masalahnya karena ia berkata akan bertemu dengan klien keras kepala.“Apakah enggak bisa sehari saja k
Read more
Bab 140 - Putus asa
Happy Reading Semuanya!Langkah Ira berjalan dengan penuh amarah sesaat mendengar kabar kalau ada orang yang tidak diharapkan berdiri menunggu kehadirannya, tepat di depan rumahnya. Bahkan ada anaknya saja sudah membuat Ira sangat mengalami kesusahan. Kenapa orang itu selalu mengusik kehidupannya dan membuatnya menderita.“Apa? Kenapa kamu ada di depan rumah saya lagi? Membuat anak saya murung kembali dengan kelakuan bodoh kamu? Apakah ingin menyaksikan bagaimana saya mempersiapkan pernikahan?”tanya Ira dengan nada suara kesal“Ira, aku tidak mengira kamu akan datang meskipun aku sudah menunggu 5 jam yang lalu. Aku senang kamu ada di sini,” Ira mengubah tatapannya menjadi tidak enak, apalagi wajah lelahnya tampak terpampang nyata di hadapannya.&l
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status