Semua Bab Belenggu Cinta Sang Billionaire: Bab 81 - Bab 90
296 Bab
Bab 81. Sebuah Rencana
“Kai…”Suara lembut Krystal memanggil Kaivan ketika dirinya dan Kaivan telah memasuki kamar mereka. Ya, sepulang dari rumah orang tua Kaivan; Kaivan langsung membawa Krystal pulang. Tampak wajah Kaivan yang masih kesal dan marah. Bahkan sepanjang perjalanan Kaivan tidak berbicara sepatah kata pun pada Krystal. Pun Krystal memilih diam. Namun, lain halnya ketika tiba di rumah. Krystal tidak bisa jika Kaivan hanya diam.“Gantilah baju, Krys. Setelah itu istirahat. Aku ingin ke ruang kerjaku.” Kaivan berucap dengan nada dingin dan raut wajah tanpa ekspresi. Didetik selanjutnya, Kaivan hendak meninggalkan Krystal. Namun dengan cepat Krystal menahan lengan Kaivan. Mencegah suaminya itu untuk pergi.“Kai, kamu marah, ya?” ucap Krystal pelan. Dia menggigit bibir bawahnya, sedikit takut melihat raut wajah Kaivan yang tampak menyeramkan jika marah.Kaivan mengembuskan napas kesal. Meredakan amarah dalam dirinya. “Kenapa kamu hanya diam ketika ibuku mengatakan itu padamu, Krys? Harusnya kamu me
Baca selengkapnya
Bab 82. Kedatangan Felicia
\“Krystal, jadi benar Kaivan dan Livia bercerai? Lalu kabar perselingkuhan Livia itu benar atau tidak? Astaga, Krystal seluruh Ballerina membicarakan gossipmu ini. Namamu hangat menjadi bahan pembicaraan. Telingaku dan Nadia sampai sakit namamu selalu disebut-sebut.” Maya berujar dengan nada yang mencerca Krystal agar menjawabnya. Bukan hanya Maya, tapi Nadia pun mencerca Krystal. Bagaimana tidak? Berita tentang Krystal adalah istri simpanan telah sukses menyita perhatian banyak orang. Banyak orang yang menghujat Krystal tanpa mau tahu kebenaran apa yang terjadi di antara Kaivan, Krystal, dan Livia.Kini Krystal, Maya, dan Nadia baru saja selesai latihan balet. Mereka sedang berada di ruang istirahat. Menjauh dari para Ballerina lain yang sejak tadi tak henti membicarakan Krystal. Jika Krystal terlihat sabar dan tenang ketika menjadi bahan olokan, lain halnya dengan Maya yang selal naik darah tiap kali ada yang menjelek-jelekan Krystal. Well, tak dipungkiri istri simpanan akan sela
Baca selengkapnya
Bab 83. Pembuat Masalah
“Krystal, kenapa kakakku belum pulang? Tadi dia bilang satu jam lagi. Tapi kenapa sudah malam kakakku belum datang juga? Menyebalkan sekali.”Felicia menggerutu seraya melihat jam dinding. Waktu menunjukan pukul delapan malam tapi malah Kaivan belum juga datang. Padahal tadi kakaknya itu akan mengatakan satu jam lagi akan pulang. Kenyataannya hingga detik ini kakaknya belum juga datang.“Hm, Felicia. Sabar, ya. Mungkin Kaivan sedang meeting. Sebentar aku akan menghubungi Kaivan dulu.”Krystal segera mengambil ponselnya yang terletak di atas meja, lalu mulai menghubungi nomor Kaivan. Namun, satu, dua, hingga tiga kali Krystal menghubungi nomor Kaivan tidak ada satu pun jawaban dari suaminya itu.“Bagaimana, Krys? Apa kakakku menjawab?” tanya Felicia yang tak sabar. Tatapannya tak lepas menatap Krystal.“Tidak, Felicia. Mungkin Kaivan sedang sibuk,” jawab Krystal pelan. Jujur saja, Krystal pun bingung. Padahal tadi sore Kaivan bilang akan pulang dalam waktu satu jam lagi. Tetapi hingga
Baca selengkapnya
Bab 84. Tubuhmu Selalu Menjadi Canduku
Saat mobil yang dilajukan Kaivan mulai memasuki halaman parkir, Kaivan langsung menolehkan kepalanya ke samping melihat Krystal. Namun, baru saja dia hendak meminta Krystal untuk turun; istrinya itu sudah tertidur begitu lelap. Ya, malam semakin larut. Jelas saja Krystal begitu mengantuk. Pasalnya, Krystal sangat jarang tidur larut malam. Didetik selanjutnya, Kaivan turun dari mobil seraya membopong tubuh Krystal gaya bridal. Dan ketika Kaivan hendak masuk ke dalam rumah, tatapan Kaivan teralih pada mobil Aryan yang baru saja memasuki halaman parkir. Kaivan menghentikan langkahnya. Menatap dingin Aryan dan Felicia yang baru saja turun dari mobil.“Masuk kamar, Felicia,” tegas Kaivan dengan tatapan yang menyorot pada adiknya itu.Felicia memutar bola matanya malas. Kakaknya ini begitu berlebihan. Padahal ini masih sore. Apa salahnya ke klub malam? Duduk bersantai menikmati musik dan minum alkohol. Itu adalah hal normal yang biasa Falicia lakukan selama di Amerika jika jenuh dengan kuli
Baca selengkapnya
Bab 85. Hukuman Felicia
Krystal mengerjapkan matanya beberapa kali ketika merasakan sinar matahari menembus jendela, menyentuh kulit wajahnya. Dan ketika mata Krystal telah benar-benar terbuka. Dia menoleh ke samping mencari keberadaan Kaivan. Sayangnya, Krystal harus menelan kekecewaan kala suaminya tidak ada di sampingnya.“Kaivan di mana?” Krystal bergumam pelan. Namun, tiba-tiba ingatan Krystal mengingat tentang kejadian tadi malam. Senyuman di wajah Krystal langsung mengembang mengingat kejadian tadi malam. Sentuhan Kaivan yang memuja keindahan tubuhnya membuat Krystal melambung tinggi ke angkasa. Ya, lagi dan lagi sentuhan Kaivan selalu sukses menyihir Krystal. Baik Kaivan dan Krystal tak pernah bosan melakukan pergulatan panas.Ketika Krystal bangit dari ranjang, dia meringis perih di inti bagian bawahnya. Bagaimana tidak? Kaivan tadi malam bermain dengan liar. Membuat Krystal benar-benar kewalahan. Kalau akan seperti ini, lain kali dia tidak mau menggoda singa yang kelaparan.“Lebih baik aku berendam
Baca selengkapnya
Bab 86. Menikmati Weekend Bersama
“Siapa yang mengajari liar seperti tadi malem, hm? Apa karena menonton ini?”Suara Kaivan berbisik di telinga sang istri dengan nada yang menggoda. Film dewasa yang menyajikan adegan ranjang kini telah disetel di laptop yang ada di pangkuan Kaivan. Jika Kaivan menontonnya dengan senyuman misterius, lain halnya dengan Krystal yang memilih memejamkan mata tidak mau menonton film dewasa itu. Sungguh, Krystal sangat malu. Bahkan sejak tadi Krystal bersembunyi di lengan Kaivan. Tidak mau melihat film yang sudah diputar suaminya itu. Ya, harusnya Krystal melenyapkan flashdisk itu tapi malah dia menyembunyikannya saja. Alhasil flashdisk itu ditemukan oleh suaminya. Dan kini film-nya malah diputar. Astaga, Krystal ingin sekali berlari ke kutub utara. Kaivan telah sukses membuatnya malu. Seumur hidup, ini adalah hal yang memalukan yang pernah Krystal alami dalam hidupnya.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Krys,” bisik Kaivan di telinga Krystal.Wajah Krystal semakin memerah. “Kai, matikan fil
Baca selengkapnya
Bab 87. Rencana yang Telah Tersusun
“Apa aku mengganggu kalian?”Suara bariton memasuki ruang makan, sontak membuat Kaivan, Krystal, dan Felicia langsung mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu.Seketika semua orang yang ada di sana terkejut melihat sosok pria yang melangkah masuk ke dalam. Tampak sorot mata Kaivan begitu dingin melihat sosok yang berada di hadapnnya.“Untuk apa kamu ke sini, Aryan?” Suara Kaivan terdengar dingin dan tatapan mata tajam.Ya, yang ada di hadapan Kaivan ini adalah Aryan. Entah apa yang membuat temannya ini datang ke rumahnya tiba-tiba seperti ini. Padahal Kaivan tidak mengundang Aryan untuk datang di weekend ini.“Aku kebetulan lewat rumahmu ini. Itu kenapa aku memutuskan mampir,” jawab Aryan dengan santai. Lalu dia menarik kursi dan duduk di samping Felicia tepat di hadapan Krystal. “Hi, Krys. Apa makanan ini kamu yang masak?” tanyanya yang menduga. Pasalnya Aryan hafal dengan aroma masakan Krystal.Krystal tersenyum hangat. “Hi, Aryan. Iya aku yang masak. Ayo makan bersama,” a
Baca selengkapnya
Bab 88. Kakak yang Kejam
“Kai, apa kamu tidak sarapan dulu? Nanti kalau sudah di kantor pasti kamu lupa untuk sarapan karena terlalu sibuk dengan pekerjaanmu itu.”Suara Krystal menegur Kaivan yang sejak tadi sibuk dengan iPad yang ada di tangannya. Sejak tadi Krystal mengajak Kaivan untuk sarapan bersama, tapi malah sang suami mengatakan belum ingin makan. Well, ini yang membuat Krystal kesal. Bahkan saat baru saja mereka bangun tidur, ponsel Kaivan sudah berdering lebih dari sepuluh kali.“Krys, aku tidak bisa sarapan di rumah. Aku harus berangkat ke kantor sekarang. Nanti aku akan sarapan di kantor,” ucap Kaivan seraya mengambil kunci mobilnya yang ada di atas meja dan memberikan kecupan di kening Krystal.Krystal mendesah pelan. “Tunggu sebentar, aku akan merapikan dasimu,” jawabnya yang segera merapikan dasi Kaivan yang tadi sedikit berantakan. “Jangan lupa sarapan, Kai. Aku tidak mau kamu sakit,” lanjutnya mengingatkan sang suami.“Iya.” Kaivan mencium hidung Krystal. “Kamu jam berapa ke rumah sakit?” t
Baca selengkapnya
Bab 89. Hamil Lima Minggu
Krystal menoleh menatap ke luar jendela melihat cuaca siang ini begitu cerah. Tatapan Krystal menatap lembut banyaknya pejalan kaki di trotoar. Ya, kini Krystal tengah berada di jalan menuju ke rumah sakit—menjenguk Galen. Rasanya Krystal sudah tidak sabar untuk bertemu dengan adiknya itu. Pun Krystal ingin segera Galen keluar dari rumah sakit. Krystal tahu, adiknya itu pasti sangat jenuh berada di rumah sakit.Tak berselang lama, mobil yang membawa Krystal mulai memasuki lobby rumah sakit. Krystal segera turun dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam lobby rumah sakit. Tentu sang sopir tidak akan pergi ke mana pun. Karena memang sang sopir akan menunggu Krystal sampai Krystal pulang nanti.Saat tiba di depan ruang rawat Galen; Krystal langsung memutar kenop pintu ruang rawat adiknya itu, dan melangkah masuk ke dalam.“Galen,” panggil Krystal pelan ketika masuk ke dalam ruang rawat adiknya. Senyum di wajahnya terukir melihat sang adik yang tengah duduk sambil menonton film.“Ka? Kamu
Baca selengkapnya
Bab 90. Kebakaran
“Nyonya Krystal, kantung kandungan Anda sudah terlihat. Anda sedang mengandung, Nyonya. Usia kandungan Anda saat ini lima minggu.”Tubuh Krystal menegang. Wajahnya memucat mendengar apa yang diucapkan oleh sang dokter. Sepasang iris mata cokelat terangnya menatap sang dokter dengan tatapan tak percaya. Tatapan Krystal tersirat menuntut agar sang dokter menjelaskan. “Dok, Dokter bercanda, kan?” tanya Krystal memastikan. Meski tatapannya tersirat bahagia tapi dia takut apa yang dia dengar ini adalah salah. Dia takut ketika dirinya telah melambung tinggi dengan sebuah kebahagiaan dan harapan, nyatanya malah hanya mimpi.Sang dokter tersenyum. “Nyonya, dilihat dari USG memang Anda sedang mengandung. Anda lihat titik kecil di sana? Itu adalah kantung kandungan. Usia kandungan Anda saat ini lima minggu. Selamat atas kehamilan Anda, Nyonya,” ujarnya memberitahu.Mata Krystal berkaca-kaca mendengar apa yang diucapkan oleh sang dokter. Kini Krystal membawa tangannya, mengusap penuh kelembuta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
30
DMCA.com Protection Status