All Chapters of TERPAKSA JADI PENGANTIN PENGGANTI IBUKU: Chapter 121 - Chapter 130
236 Chapters
Salah Besar
Gavin hendak membaringkan Prisha di sofa malas dalam ruang kerjanya. Namun, saat ia membungkuk, sang istri sudah meronta turun.Prisha berdiri sesaat dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Semenjak menikah dengan Gavin, baru pertama kali itu ia memasuki ruangan CEO Healthy Light.Ruang kerja CEO Healthy Light yang berukuran luas, mewah, dan elegan, membuat Prisha berdecak kagum. Ia pun merasa hangat oleh dominasi warna putih, cokelat muda, dan abu-abu. Serta siraman lembut cahaya matahari lewat dinding kaca yang sangat tebal. Pemandangan ibukota metropolis bagai miniatur artistik, terpampang dari dinding tersebut. Ada pintu tersedia di samping, menuju lobi berpagar tinggi.Di ruang kerja itu, selain meja kerja yang didesain apik, tersedia satu set sofa tamu, sofa malas, kulkas, pantry, dan dapur mini. Lantainya dilapisi beludru lembut. Udara sejuk mengalir dari AC, beserta wewangian segar dan memberi kesan mewah. Dalam sekejap, Prisha merasa nyaman berada di ruangan te
Read more
Kandidat Tunggal
"Kamu kasihan melihat Joanna? Ayahnya hanya sedang menghukumnya. Sikapnya sangat tidak sopan terhadapmu. Itu setimpal," sahut Gavin. Ia berusaha menguatkan hati Prisha yang mudah kasihan. "Kasihan?" Prisha tersenyum sinis. "Masih untung Sha nggak laporin dia ke polisi. Dia bisa terciduk pasal pencemaran nama baik dan melanggar undang-undang anti perundungan."Gavin mengangkat sepasang alisnya. Dugaannya ternyata salah. Istrinya tidak sedang kasihan. "Ayahnya pasti tak ingin kelakuan anaknya tersebar ke publik dan berpengaruh pada posisinya di Healthy Light," tebak Prisha, yakin. "Kalian selalu menjaga prestise sebagai keluarga besar yang bersih tanpa cemar. Inilah yang Sha maksud. Betapa lelah hidup dalam keluarga seperti itu."Dada Gavin seketika sesak bagai ditindih batu besar. Namun, ia tak berdaya melepaskan beban itu. Kakek nenek menjadikan dirinya sebagai tumpuan harapan satu-satunya. Hanya mereka yang betul-betul dianggapnya sebagai keluarga. Gavin tak tega mengecewakan sepas
Read more
(Bukan) Pengantin Pengganti
“Istrimu?”Tiba-tiba terdengar celetukan bernada sinis dari seorang wanita separuh baya. Rambutnya disanggul rapi dan ia mengenakan blazer berbahan mahal. “Bukankah dia hanya pengantin pengganti yang ditempatkan ibumu demi menutupi hubungan gelapmu dengan ibunya yang PSK?”Seruan kaget terdengar di sana-sini. Semua orang terbelalak tak percaya. Ketegangan seketika mengental di udara. Prisha langsung diserang oleh tatapan berpuluh-puluh pasang mata yang sarat tuduhan dan cemoohan.“Benarkah? Benarkah Prisha bukan pengantin asli? Hanya pengganti?” “Berarti perkawinannya palsu!”“Ini pembohongan publik! Pencitraan!”“Kita tidak bisa menerima ini!”“Jangan-jangan bukan putri Profesor Egon. Kalo dipikir-pikir, memang mustahil Profesor Egon punya anak dari wanita panggilan. Kami mendukung tes ulang DNA!”Si wanita tua yang kalimatnya berhasil memantik kericuhan, menampilkan senyum jahat yang sarat kepuasan.“Kalau tak percaya, kalian bisa tanyakan sendiri pada Karina, ibu dari Gavin! Aku b
Read more
Biarkan Aku Pergi
"Gavin, Prisha, berhenti!" perintah Kakek Zed. "Rapat belum selesai!"Gavin dan Prisha telah mencapai pintu. Keduanya menahan langkah. Dengan malas-malasan, Gavin memutar tubuh."Kakek, saya pikir rapatnya sudah selesai, karena sudah berubah jadi ajang hujatan dan fitnah," katanya dengan nada datar. Prisha yang sempat terbawa emosi, seketika sadar kalau tindakan dirinya dan Gavin--yang keluar forum tanpa permisi--sama sekali tidak sopan. Semarah atau sesedih apa pun dirinya, harusnya tetap menghargai orang-orang yang hadir dengan menjaga etika."Maafkan kami. Forum sudah tak kondusif lagi. Saya tak perlu menanggapi tuduhan dan perundungan terbuka tadi. Tapi saya telah merekamnya. Ruangan ini juga punya CCTV. Bagi pihak yang mem-bully saya, mari kita bertemu di pengadilan." Suara Prisha mengalir jernih merdu. Nadanya tenang dan lembut, tapi berisi ancaman. Clara terkesiap. Orang-orang yang memihaknya pun menjadi pucat dan gentar. Mereka telah meremehkan Prisha, mengira si gadis kam
Read more
Romansa di Taman Bunga
Tatkala semua orang mengangkat tangannya, akhirnya Prisha mengerti bahwa hanya dirinya yang berjuang di sini. Ia sendirian. Tak seorang pun di antara keluarga Devandra dan tokoh-tokoh elit yang memihak dirinya. Dilihatnya Gavin yang bungkam seribu bahasa. Tidak memperlihatkan tanda-tanda penolakan sedikit pun. Prisha berusaha menjaga wajahnya agar tetap datar hingga terasa tebal dan kaku. Ia tak ingin kekecewaannya, terutama terhadap Gavin.Gavin sudah berbohong padanya. Sebelum resepsi perkawinan mereka yang mewah, ia dan Gavin jelas-jelas sudah mendiskusikan persoalan itu. Gavin telah setuju membujuk kakek neneknya agar tidak menunjuknya sebagai CEO perusahaan induk. Pada saat kematian Nenek Sarah, Gavin juga berjanji untuk mengupayakan agar mereka tidak lagi terlibat dengan berbagai hal yang terkait dengan perusahaan Healthy Light. Tidak terlibat perusahaan, bukan berarti Prisha ingin memutuskan hubungan kekeluargaan dengan Keluarga Devandra atau membuat Gavin jauh dari keluarga
Read more
Hatiku Tidak Baik-Baik Saja
“Memikirkan keluarga yang telah melukaimu? Keluarga yang mencoba membunuhmu? Serta keluarga yang dengan berbagai cara berusaha melukai Sha juga, setelah menewaskan mami dan nenek Sha. Pak Dok masih ingin membela keluarga yang seperti itu?” Nada suara Prisha dingin dan kata-katanya tajam. Meski demikian, wanita yang sedang marah itu terlihat semakin menarik di mata Gavin. “Pak Dok, perdebatan kita nggak akan pernah berhenti. Nggak bakalan mencapai titik temu kalo cara pandang kita terhadap persoalan nggak sama. Kita selalu muter-muter di tempat kayak gasing.” Gavin membuang pandang ke arah kolam, demi menetralisir desir di dada. Setelah beberapa menit, akhirnya ia berbicara panjang lebar.“Aku telah berkali-kali mengatakan kepadamu. Tolong jangan pukul rata sikapku pada semua keluarga. Aku hanya ingin memenuhi harapan kakek nenek. Dulu aku patuh pada mama karena kasihan melihat penderitaannya. Tapi setelah aku menyadari bahwa mama hanya memperalatku, aku tak mau lagi mematuhinya. Te
Read more
Belenggu Cinta
Gavin membeku. Ekspresinya datar dan tatapannya sedingin udara musim hujan. Ego dirinya sebagai lelaki terusik. Belum pernah ada perempuan yang mempermainkan hatinya sehebat ini. “Kamu benar. Aku tak memahamimu,” ungkapnya sambil mencengkeram tangan Prisha. “Tapi kamulah yang melemparkan diri ke pelukanku, jangan harap bisa melepaskan diri dariku!” Aura intimidasi terpancar kuat dari Gavin hingga Prisha sedikit menggigil. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Bik Iyam bergegas pergi ke ruang depan untuk membukakan pintu. Tak berapa lama, ia kembali dan mengabarkan kepada Gavin bahwa ada salah satu asisten rumah tangga dari rumah induk ingin menyampaikan undangan. “Mana undangannya?” tanya Gavin dengan enggan. Bik Iyam balik lagi ke ruang depan. Selang dua menit, ia datang bersama selembar kartu undangan, lalu menyerahkannya kepada Gavin.“Ini, Mas. Undangannya katanya udah disampaikan juga lewat chat di grup keluarga.” “Oke,” sahut Gavin. Setelah membaca undangan itu beberapa detik, Ga
Read more
Suamiku, Jangan Marah
Sore itu, Gavin datang membawa sebuah kotak besar. “Bukalah,” katanya setelah meletakkan kotak tersebut di depan Prisha.Hem, mau nyogok hatiku rupanya. Prisha membatin, geer. Nggak bakalan berhasil, Dok.Dibukanya tutup kotak besar yang tampak eksklusif itu. Gerakannya ogah-ogahan. Prisha memandang datar satu set gamis yang terlipat rapi dalam kotak tersebut. Ia mengambil pakaian tersebut, lalu membentangkannya. Gamis itu berbahan sutra, berlapis brokat elegan berhiaskan batu-batu permata kecil berkilauan. Kerudungnya juga bertatahkan berlian murni berukuran mungil. Modelnya sederhana, tak berlebihan. Namun, sekali pandang saja, Prisha bisa menebak betapa selangit harga gaun dan kerudungnya.“Warna kesukaanmu, kan?” tanya Gavin. Ia menunggu mata Prisha bersinar gembira dan senyum gadis itu mekar seperti ketika menerima setelan gamis dan kerudung yang dibelikan Alif sebagai ganti pakaian yang tersiram jus buah.Sayang sekali, harapannya musnah. Sorot mata indah Prisha justru penuh t
Read more
Tiruan dan Asli
Bambang, pengusaha tua berusia enam puluh tahun itu sangat menyukai Gavin. Lima tahun lalu, ia pernah mengutarakan harapan pada Zed dan Tibra, untuk menjodohkan putri bungsunya dengan Gavin. Gavin menolak perjodohan tersebut dengan alasan putrinya masih terlalu muda. Lima tahun lalu, Shazia memang baru berusia lima belas tahun. Alasan penolakan Gavin cukup logis sehingga Bambang tak mempermasalahkan.Sekarang Shazia, putri bungsu Bambang itu, telah berusia dua puluh tahun. Shazia ikut hadir dalam pesta beserta seluruh teman-teman sosialitanya yang terdiri dari putri-putri pengusaha dan putri pejabat teras. Tentu saja ia tak akan melewatkan kesempatan emas berjumpa dengan Dokter Gavin, CEO ganteng dari Healthy Light yang menempati jajaran atas ranking eksekutif muda level regional Asia. Shazia, sama seperti ribuan gadis-gadis di luar sana yang tergila-gila pada sang dokter. Tak pernah ia lewatkan sedikit pun berita tentang Dokter Gavin di sosial media. Demi menjadi pusat perhatian,
Read more
Nothing To Lose
Dua orang sahabat Shazia datang menghampiri. Mereka mengelilingi Prisha, seakan-akan ingin mengepungnya agar tak melarikan diri.Prisha memutar bola mata dengan malas. Ya ampun, pikirnya. Dasar gadis-gadis kota yang sok berkuasa. Mau mem-bully? Coba saja.Prisha yang sudah kebal di-bully, tertawa dalam hati. “Mana berani saya meremehkan Kak Shazia? Bener itu nama Akak? Putri Pak Bambang, bukan?”Shazia berdecih. “Kalo udah tau, mestinya kamu tau etika. Jangan besar kepala. Gayamu kayak nyonya besar aja.” “Saya tamu undangan di sini. Menemani Dokter Gavin. Sebagai tuan rumah, mestinya kamu juga paham gimana cara menyambut tamu dengan baik,” balas Prisha. Suaranya masih lembut dan sopan. Wajahnya polos. “Kalo ngerti etika, mestinya kamu sadar diri,” balas Shazia, tak mau kalah. “Kamu tuh nggak pantes datang ke sini. Kamu bukan bagian dari kami. Kami semua tau, Dokter Gavin hanya terpaksa menikahimu.”“Oh, ya? Kalo udah tau, kenapa pake nanya alasan Dokter Gavin tertarik padaku?” ba
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
24
DMCA.com Protection Status