All Chapters of Tetangga Culunku Ternyata Big Boss: Chapter 71 - Chapter 80
103 Chapters
kesepakatan
"Hah?" Naura menutup mulutnya terkejut saat Papanya memukul Jevran.Jevran tentu lebih terkejut. Dia tidak siap dengan apa yang baru saja didapatkannya. Loh, siapa sangka? Jevran berdiri dan meringis pelan."Kenapa, Om?""Kamu bilang kamu bisa. Orang-orang sebelumnya menyerah itu dan memilih mundur, ketika saya mempertanyakan apakah mereka bisa beladiri? Kalau kamu bisa ayo tahan serangan saya.""Papa tunggu!" Naura tiba-tiba berlari ke arah mereka.Bahar yang akan melayangkan tangannya langsung berhenti. Ia melihat Naura berlari dan menghampirinya. "Kamu ngapain? Papa bilang tunggu di kamar.""Papa kenapa pukul Jevran? Tadi bilangnya cuma mau ngobrol doang. Dia gak bisa bela diri, Pah!""Gak bisa?" Ia menatap kembali Jevran yang kini memasang wajah datar. "Gimana cara kamu melindungi putri saya? Nanti yang ada malah Naura yang jagain kamu.""Saya bisa jaga Naura dengan cara saya sendiri," jawab Jevran tak gentar.Saat itu juga datang Rival dan Ajun bersamaan. Mereka terkejut karena se
Read more
Ternyata...
Pagi ini Rival berniat untuk bertemu temannya. Karena jujur sulit sekali untuk bertemu temannya yang satu ini. Selain mereka berada di kota yang berbeda dengan tempat Rival ditugaskan, mereka juga sama-sama sibuk. Kalaupun setiap Rival pulang, tidak selalu bisa bertemu.Pria itu kini berada di depan sebuah rumah dan menekan bel-nya. Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan seorang pria yang terlihat rapih dengan jas yang dikenakannya. Loh, memangnya mau pergi?"Mau pergi kerja sekarang?" tanya Rival melirik jam arloji di tangannya."Belum. Gue ke kantor agak siangan, kok. Ayo masuk."Teman yang dimaksud Rival adalah Jerry. Saat ini mereka berada di rumah Jerry dan ada yang harus Rival sampaikan. Jadi mereka tergabung di grup yang berisi beberapa orang kenalan. Salah satu dari mereka akan menikah dan Rival berniat menyampaikan undangannya. Karena rumahnya yang paling dekat dengan Jerry."Gue denger Lo pulang kemarin tapi ga kabarin gue. Eh, sekarang malah datang."Rival ikut dudu
Read more
pelatihan pertama
Ajun berjalan senang saat dirinya turun dari mobil. Kata pria di depannya ini memang bukan rumah yang sempat Ajun kunjungi dengan Naura untuk makan malam. Ini rumah milik Jevran pribadi. Rumahnya memang tidak bertingkat dan tidak terlalu besar. Tapi.... halamannya sangat luas. Di bagian luar rumah juga ada sekitar 5 penjaga. Sedangkan saat masuk ke dalam bagian rumah terlihat sepi tidak ada orang. Ajun masih mengikuti Jerry dari belakang. Entah ke bagian mana dia akan ditunjukan. Sampai berada di halaman belakang rumah lagi-lagi Ajun berdecak kagum.Lapangan golf? "Wah, ini asli?""Bukan. Itu cuma lukisan," celetuk Jerry asal.Ajun mendelik dan meletakan tas miliknya di atas satu kursi yang ada di sana. Tapi mana Jevran? Dia belum melihatnya di sini. Mereka harus segera latihan sekarang.Tak berselang lama datanglah Jevran yang telah mengenakan pakaian santainya. Agar ia tidak kaku dan merasa nyaman untuk bergerak leluasa. Sementara itu Jerry bersedekap dada sambil bersandar di dindi
Read more
Jerry vs Ajun
Ting tongBunyi bel rumah membuat Naura berdiri dari duduknya. "Biar aku aja yang buka pintunya."Naura pikir yang datang adalah Ajun tapi ternyata Sisil. Sedikit terkejut karena setelah kejadian di pasar malam hari itu mereka tidak saling berhubungan lagi. Tapi kini dihadapannya berdiri Sisil yang membawa sebuah bungkusan di tangannya."Aku kangen sama kamu. Maaf untuk kejadian hari itu," kata Naura memeluk Sisil."Enggak, Ra. Gue yang harus minta maaf sama Lo. Gak seharusnya gue juga menghindar.""Gak apa-apa yang penting kamu di sini sekarang. Masuk, yuk."Sisil menggeleng untuk menolaknya. "Kita bicara di luar aja. Terus tadi gue sebelum ke sini beliin kesukaan Lo. Ada kue pukis."Naura tersenyum melihat hal itu. Ternyata Sisil masih memperhatikannya. Sisil tau Naura suka makanan pinggir jalan, salah satunya kue pukis. Jadi sebagai wujud minta maaf ia membelikan makanan itu khusus.Mereka kini duduk di kursi. Naura membuka bungkusan tersebut dan mengeluarkan kue dari dalam sana. Ia
Read more
hubungan dibelakang
Naura keluar dari kamarnya dan melihat Ajun sedang mengikat sepatu, Rival yang sedang sarapan dan terdengar suara mobil di luar sana. Itu pasti Papanya yang sedang memanaskan mobil. Gadis itu segera keluar dan menemui Bahar yang tengah mengelap mobil. Ternyata kendaraan itu baru saja dicuci."Pa, aku mau berangkat sekarang, ya.""Yaudah, kita berangkat sama-sama aja. Sekalian Papa anterin Ajun. Tunggu, ya."Gadis itu mencegah Bahar yang hendak masuk ke rumah. "Aku berangkat sendiri aja. Lagian ada meeting pagi ini, sedangkan Ajun aja belum siap tuh masih pakai sepatu. Nanti aku telat.""Tapi kamu harus hati-hati. Ingat kata Papa kalau jangan terlalu dekat sama Jevran dulu. Paham, kan? Gak boleh berduaan," pinta Bahar pada putrinya."Iya tau, kok."Naura pergi dari sana segera. Sedikit berlari kecil menuju ke sebuah tempat. Sebenarnya gadis itu tidak berangkat sendiri tapi dijemput oleh Jevran. Sebenarnya Jevran ingin menjemput Naura tepat di depan rumah tapi Naura menolak karena dia ti
Read more
Aurel dan balas dendamnya
"Apa?! Jadi selama ini OB yang yang culun itu Jevran?"Aurel memijat keningnya tak habis pikir. Dia baru saja mendapat kabar salah satu anak buahnya yang bisa mengungkap rahasia Jevran saat ini. Semua itu atas dasar bukti. Jadi waktu itu anak buahnya sengaja mengikuti Jevran namun saat Jevran keluar dari mobil tampilannya berubah menjadi culun.Orang-orang itu butuh beberapa hari untuk memastikan jika memang Jevran melakukan penyamaran. Sangat tidak dimengerti kenapa Jevran melakukan itu semua tapi 1 lagi yang ia dapatkan yaitu jika Jevran melakukan penyamaran sejak dirinya kabur hari itu. "Kalian yakin ini gak salah?""Yakin. Kita melakukan penyelidikan berhari-hari."Aurel menatal foto perbandingannya. Memang sedikit mengecoh. "Ngapain dia pura-pura miskin kayak gini? Jangan-jangan ceweknya yang sekarang juga belum tau. Seru kali, ya, kalau aku kasih tau Jevran selama ini bohongin dia."Balas dendam pada Jevran itu sulit. Tapi dengan adanya ini dia mungkin bisa merusak hubungan Jevr
Read more
sedikit kepercayaan saja
"Pah, aku berangkat dulu, ya." Ajun mencium tangan Ayahnya dan berlari menuju mobil, dimana Rival sedang menyalakannya di sana."Hati-hati.""Ayo, Bang. Berangkat."Rival menoleh melihat adiknya yang mengenakan sabuk pengaman. Kemudian ia menancap gas menuju sekolah sang adik. Hari ini setelah mengantar Ajun ke sekolah Rival juga akan pergi dengan Ayahnya untuk ke makam Ibunya. Kalau Naura dan Ajun mungkin sudah sering, tapi mereka tidak selalu bisa untuk menyempatkan waktunya ke sana.Setelah mobil Rival menghilang dari pandangan Bahar berniat masuk ke rumah tapi niatnya diurungkan. Ia melihat sebuah mobil berhenti bertepatan dengan Ajun dan Rival yang pergi. Dari dalam sana keluarlah Jevran dengan santainya.Bahar menegakan tubuhnya. Berani sekali pria itu datang. Memangnya dia sudah siap?"Pagi, Om," sapa Jevran."Ada apa kamu ke sini?""Saya mau minta izin hari ini saya mau bawa Naura buat jalan."Pria paruh baya itu terkekeh pelan. Beraninya dia meminta izin untuk membawa anaknya
Read more
Kencan di dapur
"Jevran!"Pria itu tersentak saat Naura melambaikan tangan di depannya. "Hm?""Aku panggil malah bengong. Tolong aduk ini, ya. Aku mau siapin oven.""Oke."Naura mengambil loyang dan menyusunnya dengan rapih. Dia menikmati waktu ini. Selain melakukan sesuatu yang ia senangi, dirinya juga ditemani orang yang ia sayangi. Jevran itu hampir mendekati pria sempurna. Wajar saja banyak yang mendekati dan Naura merasa beruntung memilikinya.Tangan kekar itu bergerak mengaduk adonan hingga rata. Jika sedang serius Jevran terlihat dua kali lebih tampan dari biasanya. Setelah menyiapkan loyang Naura kembali menghampiri Jevran dan sedikit mencicipi rasanya."Enak.""Mau coba," kata Jevran memeluknya dari belakang.Setelah dirasa enak mereka mulai membentuknya dan diletakan ke loyang. Sedari tadi Jevran terus mengekori Naura. Ia ingin melihat bagaimana Naura membuatnya dengan sangat baik. Naura tertawa saat melihat Jevran membentuk adonan yang tidak sesuai. Pria itu seperti anak kecil yang sedang
Read more
Mencoba membongkarnya
"Kalian udah pulang? Pulangnya bisa sama-sama gini." Bahar menghampiri kedua anaknya yang datang bersamaan."Iya, tadi waktu pulang gak sengaja liat Ajun terus diajak pulang bareng sama Jevran," kata Naura tersenyum kaku. "Tadi Jevran anterin sampai depan tapi aku suruh masuk ga mau karena udah sore. Jadi titip salam aja buat Papa.""Jadi dia sudah pulang?""Udah. Terus tadi aku sama Jevran buat kue di rumahnya. Ini buat Papa."Bahar menerimanya namun masih berpikir. "Maksudnya kalian buat kue sejak pagi?""Iya. Jevran tau aku suka buat kue jadi kita buat sama-sama. Jadi Papa tenang aja kita gak aneh-aneh. Cuma bikin kue aja, seru tau, Pa."Dilihatnya Naura yang menceritakan apa saja yang ia lakukan hari ini. Begitu bersemangat dan senang, membuat Bahar juga ikut tersenyum mendengar cerita putrinya. Jevran tau cara membuat anaknya senang dan bahkan pria itu menghabiskan waktu kencan mereka dengan memasak, hobi Naura."Kamu senang?" tanya Bahar kembali memastikan."Seneng banget. Makasi
Read more
Jevran itu Joko
Tepat sekali Jevran datang bersama Naura. Para karyawan di sana menunduk dan mundur selangkah. Jerry berdecak karena ia tak sempat membuang kertas itu. Aurel memang keterlaluan."Itu Joko datang. Ups, maksudnya Jevran," kata Aurel terkekeh.Mendengar nama Joko seketika Jevran berdiri kaku. Apa maksud gadis itu? "Naura, memangnya kamu gak sadar kalau Jevran bohongin kamu?""Bohongin gimana?" tanya Nuara pelan."Dia itu Joko, si OB culun itu. Masa gak sadar, sih?"Naura menggeleng pelan. Tidak mungkin. Ia perlahan menatap Jevran dan bertanya, "apa yang dia bilang bener? Kamu bisa jelasin?""Aku bisa jelasin dan emang aku mau jelasin sama kamu.""Kenapa kamu gak jujur sama aku? Kenapa dia tau sedangkan aku gak tau?" "Ya karena kamu gak penting. Jevran jadi Joko itu buat pelarian karena pertunangannya sama aku. Dia sengaja bikin kamu suka sama sosok Joko buat pengalihan aja. Sekarang Jevran deketin kamu juga cuma buat main-main. Terbukti kalau kamu itu matre. Dan kamu gak tau kan kalau J
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status