Semua Bab Tetangga Culunku Ternyata Big Boss: Bab 61 - Bab 70
103 Bab
Jujur akan perasaan
"Lo kenapa, Jev?"Jerry menghampiri temannya yang minum alkohol di depan rumah. Malam-malam begini pria itu datang dan mengatakan ingin menginap dan raut wajahnya kusut seperti memiliki suatu masalah. Mungkin ini ada hubungannya dengan Naura."Gue cuma lagi pengen minum," balas Jevran kemudian menyalakan sebatang rokok yang diapit kedua jarinya. "Yakin gak mau cerita sama gue? Ini tentang Naura, ya?"Jevran menghisap sebatang nikotin itu dan mengangguk. "Naura minta gue menjauh. Sedangkan Lo tau gue gimana. Gue gak akan nyerah sampe gue dapetin apa yang gue mau."Itu, terdengar tidak asing. Jevran memang orang yang seperti itu. Sejak dulu dia punya tekad kuat dan juga nekat. Apapun yang ia inginkan maka akan diperjuangkan. Apalagi ini masalah hati, tentunya tidak mudah dilepas. Jerry juga melihat bagaimana ketertarikan temannya pada gadis itu. Ia akui Naura memang cantik dan menarik. "Tapi Lo juga jangan terlalu agresif. Kalau Naura malah ilfeel sama Lo gimana?" Pria itu ikut mengam
Baca selengkapnya
Hari jadi
Kini Jevran berada di pengadilan bersama kedua orang tuanya dan juga Aurel beserta keluarganya. Pria itu juga membawa pengacara ternama untuk menangani kasus ini. Awalnya Jerry memang ingin ikut menyaksikan keputusan hakim namun ia tidak bisa karena harus menggantikan Jevran di kantor. Jadi dia hanya perlu menunggu kabar dari Jevran.Sebelum persidangan dilaksanakan kedua orangtuanya Aurel terlihat memohon pada Jevran agar laporannya dibatalkan. Namun sayang sekali hal itu mustahil. Jevran bahkan tak menanggapi mereka yang berusaha berbicara dengannya. Sama seperti mengabaikan Aurel meski gadis itu menangis agar orang tuanya tidak dibawa ke pengadilan."Jev, aku minta tolong sama kamu kali ini aja. Maafin orang tua aku. Mereka gak bener-bener punya niat buat celakain Kakek kamu."Jevran tak menanggapi. Ia sibuk dengan ponselnya dan sama sekali tidak menoleh. Sekali lagi Aurel menatap kedua orang tua Jevran. "Om, Tante, aku mohon. Aku masih calon menantu kalian, kan?""Maaf Aurel, tapi
Baca selengkapnya
Ajakan makan malam
"Hah? Kak Naura udah jadian sama Kak Jevran?"Ajun mengikuti Kakaknya yang berjalan menuju dapur, mengambil sebotol air dingin di kulkas. Tentu ini mengejutkan karena sangat tiba-tiba dan begitu berani. Padahal kemarin Kakaknya masih terlihat 'galau' dengan perasaannya.Satu lagi, dikatakan sangat berani karena Ajun tau Naura belum pernah memiliki hubungan dengan lelaki manapun. Kalaupun Naura suka dia tidak punya keberanian untuk menjadi sepasang kekasih, atau lebih tepatnya pasangannya juga tidak berani untuk bertemu Papa mereka."Kalau Papa sama Bang Rival tau gimana? Kak Naura gak minta izin dulu?"Gadis itu menutup kembali kulkas dan mengangkat alisnya bertanya. "Kenapa harus minta izin? Sekarang aku sadar kalau kita punya hak tau. Aku berhak suka sama orang dan Jevran juga setuju kalau nanti dia yang bicara sama Papa.""Tapi..."Ajun menggeleng tak ingin melanjutkan ucapannya. Kakaknya belum tau jika ada yang disembunyikan Jevran darinya. Yaitu identitas sebagai Joko yang belum
Baca selengkapnya
Makan malam
Untuk kesekian kalinya ucapan Naura selalu melayang-layang di kepala Arga. Selama bekerja dia banyak terdiam hanya untuk memikirkan apakah benar jika Sisil menyukainya? Namun tetap saja dia hanya menginginkan Naura, yang sayangnya sudah menempatkan pria lain di hatinya.Arga mencintai Naura dengan gila, begitu ia dikenal teman-temannya. Termasuk Sisil yang selalu tau bagaimana setiap cerita yang keluar dari mulut Arga. Selalu menunjukan rasa cintanya dengan terang-terangan dan satu-satunya orang yang tak gentar dengan Ayahnya Naura. Karena apa? Karena dia bersembunyi dibalik kata teman.Yang harus diketahui, segila-gilanya orang jatuh cinta, dilarang untuk mengambil kekasih orang lain. Arga menyukai Naura tapi dia tidak segila itu untuk memaksakan perasannya. Sakit hati? Tentu saja. Namun dari awal dia punya komitmen dengan diri sendiri. 'Dia akan memperjuangkan perasaannya sampai Naura memiliki pilihan sendiri.'"Hari ini tiba. Sialan, harusnya gue yang sama Naura," ucapnya lirih dan
Baca selengkapnya
malam yang berkesan
Haris bertanya pada Ajun, "kamu kelas berapa?""Baru 3 SMP, Om.""Jadi kamu sama Kakak kamu itu cuma tinggal berdua? Apa gak repot?""Enggak, kok. Paling ribut doang," jawab Ajun terkekeh.Pria paruh baya itu tersenyum kecil. Ajun ini mengingatkan dirinya pada Jevran muda. Sama-sama ditinggal orang tuanya. Bedanya Ajun masih dalam lingkup seorang Kakak sedangkan Jevran tidak.Haris mengusap dagunya pelan. "Saya lihat kamu ini suka tertarik sama koleksi-koleksi di depan?""Ajun ini suka koleksi sepatu," celetuk Jevran memindahkan acara Tv."Eh, enggak kok. Itu cuma iseng doang. Harganya juga gak mahal-mahal. Yang paling mahal itu sepatu yang dikasih Kak Jevran," elak Ajun. Toh memang benar.Haris menggeleng tak setuju. "Jangan menganggap sepele hal kecil. Semua koleksi yang kamu lihat itu dimulai dari saya iseng. Kalau kamu mau nanti habis makan malam saya kasih liat koleksi sepatu di atas. Beda kalau Jevran ini gak suka mengoleksi barang. Sukanya mengoleksi mantan.""Wah, parah. Mau di
Baca selengkapnya
Makin dekat
Hari demi hari berlalu. Semakin hari kedekatan Naura dan Jevran semakin dekat. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Selain bekerja di tempat yang sama, Jevran juga mengajak Naura jalan diluar jam kerja. Hubungan mereka tumbuh dengan baik, bahkan setelah makan malam itu Naura juga kembali bertemu dengan Ibunya Jevran.Saat ini Naura akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun pulang sedikit telat tapi Naura senang karena dia tidak lembur. Jevran hanya membiarkan gadis itu melihat ulang hasil kerjanya di rumah. Daripada harus membiarkannya lembur, sedangkan Jevran tak bisa menemaninya di sini karena memiliki urusan dengan Jerry malam ini."Kamu jalan duluan, ya. Aku mau ke kamar mandi. Tunggu di mobil aja," ucap Jevran mengusap rambut Naura pelan."Oke. Jangan lama-lama."Naura pergi menuju lift dan menekan tombol menuju lantai bawah. Gadis itu terlihat membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Sampai di lantai bawah ia segera keluar dari lift dan berjalan men
Baca selengkapnya
Ketauan
"Kak Arga? Tumben ke sini." Ajun yang sedang duduk di teras rumah melihat kedatangan Arga sudah lama tidak datang. Padahal biasanya bisa setiap hari. Apakah karena dia sudah tau kalau Kakaknya sudah punya pacar? Ajun tentu tau jika teman Kakaknya ini memiliki perasaan rasa suka."Naura belum pulang?""Belum. Mau titip pesan apa mau tunggu?"Arga menyodorkan sebuah paper bag pada pemuda itu. "Kasih ke Naura kalau pulang, bilang gue datang ke sini tadi.""Gak mau tunggu dulu? Nanti dibuatin minum.""Yaudah, deh," ucap Arga beralih duduk di sana.Ajun membawa paper bag tadi ke dalam sambil mengambil minum untuk Arga. Saat menunggu di luar Arga melihat kedatangan seseorang. Dia adalah Rival, yang memarkirkan mobilnya di halaman dan berjalan ke arahnya.Pria bertubuh tegap itu menatap tajam Arga yang berada di sana. Pasti mau mendekati adiknya lagi. "Ngapain Lo di sini?""Bang, gue lagi nunggu Naura pulang.""Dia belum pulang kerja? Terus di rumah ada siapa?""Ajun," jawabnya.Rival meleta
Baca selengkapnya
Kita berteman saja
Jatuh cinta itu mudah, yang susah adalah berjuang dan komitmen. Itu yang dirasakan Jevran sekarang. Tak butuh waktu lama baginya mencintai Naura, bahkan di hari pertama mereka bertemu Jevran sudah menyadari ada benih cinta yang diawali dengan ketertarikan. Memiliki komitmen dan berjuang yang sulit. Kalau sudah jatuh cinta tapi tidak bisa memperjuangkan maka tetap akan hangus. Karena itu Jevran harap dia bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik sampai mendapatkan restu untuk hubungannya dengan Naura."Diem terus kenapa, sih?" tanya Jerry yang memperhatikan gelagat temannya.Mereka kini berada di acara kolega yang diisi 90% laki-laki. Hanya ada perempuan di depan sana. Sebenarnya Jevran tidak dalam mood yang baik tapi tidak mungkin dia melewatkan acara ini setelah mengatakan akan menghadirinya."Tadi sore waktu gue nganterin Naura pulang ternyata Abangnya udah datang," jawab Jevran memainkan gelas berisi alkohol di tangannya."Terus?"Jevran menghela nafas sesaat dan mulai menceritaka
Baca selengkapnya
kecurigaan
Aurel, sudah lama tak nampak ternyata dia merasa begitu terpuruk setelah kedua orangtuanya masuk ke dalam sel tahanan. Perusahaan Ayahnya bangkrut, dan akibatnya ia harus tinggal sendiri di apartemen dengan uang miliknya sendiri. Bahkan usaha kosmetik dan butik miliknya mulai sepi setelah berita tentang keluarganya mencuat.Yang dipikirkan Aurel saat ini dirinya hanya ingin bertemu dengan Jevran. Pria itu harus membalas semua yang dia alami sekarang. Karena dia orang tuanya masuk penjara, dan karena dia juga Aurel mengalami kerugian."Jevran ada di ruangannya?" tanya Aurel pada resepsionis.Orang itu menggeleng. Sudah lama ia tak melihat perempuan ini mencari bos-nya. "Pak Jevran belum datang.""Gak mungkin, lah. Jevran itu datang ke kantor selalu pagi. Kamu mau bohongin saya?""Mbak, Pak Jevran memang belum datang. Yang ada di atas itu cuma Pak Jerry sama sekretaris-nya.""Sekretarisnya? Maksud kamu pacarnya Jevran yang baru itu?"Aurel mendengus sebal mengingat jika Jevran sudah memi
Baca selengkapnya
Terhalang restu
Bahar keluar dari kamarnya dengan dengan membawa selembar koran. Pria paruh baya itu duduk di sofa dan mulai membaca berita yang disajikan di sana. Dia baru saja datang dua jam yang lalu dan sudah membersihkan tubuhnya serta beristirahat sebentar. Sebelum nanti malam kekasih putrinya itu datang, Bahar akan menjernihkan otaknya dulu dengan melakukan sesuatu yang membuatnya rileks. Kalau ditanya marah atau tidak, jelas saat dia tau Naura memiliki kekasih rasanya begitu marah. Dia tidak tau siapa kekasih anaknya dan bahkan bagaimana rupa dan sifatnya."Mau dibuatin kopi?" tanya Rival yang berada di lain kursi. Dia sedang menonton TV. "Gak perlu. Itu adik kamu udah sore gini kenapa belum pulang?""Naura masih kerja. Kalau Ajun, dia bilang ada ekskul jadi lulang sore," jelasnya.Bahar menyingkirkan Korang di depan wajahnya. "yang kamu bilang pacar Naura itu bos-nya di kantor?""Iya. Aku juga bingung kenapa Naura mau sama dia. Mereka baru kenal, tapi kenapa Naura bisa yakin kalau dia suka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status