Semua Bab Terjerat Pernikahan Kontrak Dengan Duke: Bab 11 - Bab 20
78 Bab
Bab 11 Perhatian Palsu
Pada akhirnya Ruby dan Richard tidak jadi berjalan-jalan di alun-alun kota dan pulang ke mansion menggunakan kereta kuda. Keduanya di dalam kereta sama sekali tidak berbicara hingga membuat suasana di antara mereka menjadi canggung. Ruby merasa jika suasana hati Richard sangat buruk hingga, tidak memungkinkan untuk dirinya di ajak berbicara dan malah Ruby berasumsi jika bisa jadi kepalanya yang akan bisa di tebas di dalam kereta. Oleh sebab itu Ruby hanya menatap ke arah luar jendela kereta kuda menatap langit malam berbintang, tetapi tiba-tiba Richard berbicara."Ruby, aku ingin kamu menjauh dari kepala keluarga Duke Vine,""Jika kamu dekat dengannya, itu akan membawa banyak rumor buruk di kalangan atas," ucap Richard dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada dan tatapan yang dingin dan aura gelap yang mengancamRuby tau jika Richard tidak suka, tetapi alasan itu bukanlah sebuah alasan yang cukup untuk Ruby menjauhi Cedric. Sebab sejak Ruby masih kecil, Cedric selalu menemaniny
Baca selengkapnya
Bab 12 Minum Teh
Hari demi hari berlalu begitu saja di mansion Duke Cereus, tapi Ruby malah semakin dingin dan menjauh semenjak kejadian sarapan itu kepada Richard. Semua orang dimansion yang awalnya melihat Duke pulang satu kereta dengan istrinya adalah langkah hubungan keduanya membaik, ternyata itu hanyalah formalitas di publik. Nyatanya hubungan mereka berdua di dalam sehari-hari hampir tidak pernah ada interaksi membuat para pelayan merasakan takut jika membuat Ruby marah. "Nyonya, ada surat undangan dari kerajaan," ucap seorang pelayan yang mengulurkan nampan yang di atasnya terdapat sebuah surat dengan cap berlambang istana kerajaan "Terima kasih telah mengatarkannya," "Dan kirim surat ini ke beberapa butik," ucap Ruby yang mengambil surat undangan dan menyerahkan surat yang ingin dia kirimkan Semua bangsawan tentu di undang dan wajib hadir ke dalam pesta ulang tahun putra mahkota, tidak terkecuali bangsawan dari keluarga yang jatuh. Sebab itu adalah sebuah tradisi antara bangsawan yang set
Baca selengkapnya
Bab 13 Cinta Itu Buta
"Lihat nyonya kita ternyata adalah orang diam-diam agresif," bisik seorang pelayan yang mengintip dari balik pintu "Humm benar, pantas saja kedua jarang berbicara atau bersama, ternyata karena keduanya saling menahan diri untuk tidak melakukan itu," sambung pelayan yang ikut mengintip dengan tatapan yang antusias Richard yang memiliki telinga yang cukup tajam, merasa merinding dan memerah mendengarkan ucapan para pelayan di balik pintu yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berada. Sedangkan Ruby yang tidak mendengarkan apapun hanya diam dan fokus membuka beberapa lapis pakaian Richard. Richard yang tidak tahan di bicarakan langsung menghentikan tangan Ruby yang sedang membuka kancing pakaian kemejanya."Ruby, bisakah kamu tidak membuka pakaianku?"tanya Richard dengan telinga yang memerah Ruby yang tidak mengerti dan tidak peka dengan yang dibicarakan oleh laki-laki yang di depannya, langsung menggelengkan kepala dan melanjutkan pekerjaannya. Ketika kemeja itu terbuka terliha
Baca selengkapnya
Bab 14 Kehangatan Dan Manisnya Cinta
Ruby terbangun di tempat tidurnya terkejut jika hari sudah tengah malam dan dia melewatkan makan malamnya. Ruby yang tiba-tiba mendengarkan keluhan dari perutnya yang berbunyi langsung bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Terlihat di lorong-lorong mansion sangat sepi dan tidak terlalu terang, membuat Ruby sedikit ketakutan, tetapi rasa laparnya tidak akan membuatnya berhenti sebelum dia berhasil ke dapur mansion mencari makanan.'Apakah mansion keluarga Cereus memang selalu sepi seperti ini dan menyeramkan seperti ini?''Dan juga bukankah keamanan longgar seperti ini tidak bagus? Jika nanti ada pembunuhan yang masuk dan ingin membunuh seseorang secara diam-diam akan mudah dilakukan,' ucap Ruby di dalam hatinya sambil terus menelusuri lorong hingga dia mencium bau darah yang pekat dan terdengar suara langkah kaki seseorang yang mendekatRuby yang memiliki mental kecil terhadap hantu sejak kecil, tentu hanya bisa menundukkan kepalanya dan berjalan. Ruby berusaha tidak mel
Baca selengkapnya
Bab 15 Ruby Menghilang
"Tuan Duke, apakah Anda sedang sibuk? Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan," ucap Ruby sambil membuka pelan pintu besar Terlihat di dalam ruangan seorang gadis pelayan berambut emas sedang tersenyum dan berbincang riang di sofa bersamaan dengan Richard. Kedekatan yang begitu romantis terlihat di mata Ruby, entah kenapa membuat Ruby merasakan sesak dan sakit di dada secara tiba-tiba. Ruby merasa kebingungan dengan yang dia rasakan saat ini, tapi yang pasti Ruby merasa sangat percaya diri jika dia tidak lagi memiliki perasaaan romantis atau cemburu seperti itu. Sebab dia tidak pernah lagi memikirkan ataupun membayangkan sang Duke sama seperti di masa lalu pada akhirnya dia membuat sebuah kesimpulan bahwa itu adalah asma, penyakit jantung atau penyakit lainnya yang memiliki sebab yang sama. 'Sebaiknya aku bicara dengannya lain kali saja, dia terlihat asik berbincang hingga tidak sadar aku memanggil dirinya tapi syukurlah kamu mungkin akan segera melupakan aku dan bahagia,' 'Baiklah,
Baca selengkapnya
Bab 16 Penjara Dan Perbudakan
"Aku ingat dengan sangat jelas di dalam buku, jika perbudakan atau perdagangan manusia dan mahkluk lain seperti elf, dan dwarf telah dilarang oleh kerajaan sejak dua ratus tiga puluh satu tahun yang lalu," "Tapi, kenapa sekarang bisa-bisanya ada tempat seperti ini? Ditambah lagi jumlah orang yang di culik untuk di perbudak kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak," gumam Ruby dengan kening berkerut melihat banyaknya anak-anak dan perempuan Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang lebih dari satu orang berjalan melewati jerujinya. Terlihat jelas dua laki-laki bertubuh kekar berjalan ke jeruji yang beberapa langkah ada di depannya dan menyeret seorang laki-laki tampan berambut ungu panjang dengan mata bewarna emas dengan jubah bertudung. Ruby merasa tidak asing dengan sosok laki-laki berambut ungu itu mencoba mengingat-ingat identitasnya. Di saat Ruby sedang mengingat-ingat tampang wajah yang tampan itu, tiba-tiba terdengar suara pintu jeruji besi yang berbuka dan seorang gadis ke
Baca selengkapnya
Bab 17 Pelelangan Ilegal Yang Di Izinkan
"Aku akan membagi dua kelompok yang pertama ikut denganku menuju mansion keluarga Marquess sebab aku ingin mengunjungi kepala keluarga Marquess dulu memberikan beberapa kata sapaan, karena tidak bisa mengurus wilayahnya sendiri," "Sedangkan kelompok yang lain, carilah di sekeliling kota mengenai tempat yang mencurigakan atau orang-orang yang mencurigakan, berusahalah untuk tidak mencolok di tengah-tengah masyarakat yang berada di alun-alin kota," perintah Richard langsung ke semua pasukannya Setelah perintah yang diberikan dari Richard terbagi dua kelompok, kelompok pertama akan di pimpin langsung oleh Richard sedangkan yang kedua akan dipimpin oleh Erste. Sedangkan mansion akan diserahkan kepada kepala pelayan yang telah lama di percaya keluarga Duke selama bertahun-tahun. Saat ini Richard bertaruh dengan waktu untuk menyelamatkan Ruby yang entah dimana keberadaannya. Di sisi lain berita mengenai telah menghilangnya Ruby Cereus selama satu hari, telah bocor ke kalangan keluarga Du
Baca selengkapnya
Bab 18 Hancurnya Pelelangan Ilegal
"Tuan Duke, kami telah mengepung semua jalan keluar yang menjadi kemungkinan orang-orang yang berada di dalam gedung keluar dari pelelangan," "Tinggal menunggu Tuan memberikan perintah sisa pasukan untuk melakukan penangkapan," ucap seorang kesatria dengan lantang dan menunduk ke arah Richard yang menatap dari luar bangunan besar Di dalam bangunan, pelelangan sedang berlangsung di satu ruangan yang memiliki panggung cukup besar dan mewah untuk menjadi pusat transaksi jual beli. Tanpa ada satupun dari tamu yang hadir menyadari, jika di luar ruangan telah terdapat banyak kesatria yang sudah siap untuk menangkap mereka semua. Tidak peduli latar belakang para tamu yang mengikuti pelelangan ilegal itu adalah bangsawan atau bukan, Richard akan menjebloskan mereka semua ke dalam penjara karena berani menculik istrinya untuk di jadikan budak. "BRAK..." Suara pintu yang terbanting dengan suara yang cukup besar membuat semua orang yang berada di dalam pelelangan langsung menoleh ke asal sua
Baca selengkapnya
Bab 19 Kisah Tentang Dirimu
"Maafkan aku, tapi aku mohon tolong sembuhkan luka milik Ruby terlebih dahulu," "Setelah itu, aku akan siap terima kosekuensinya karena tidak bisa menjaganya dengan baik," ucap Richard dengan berlutut dan masih dalam posisi menggendong Ruby dalam pelukannya Sang Duke dapat melihat penyesalan dan ketakutan kehilangan yang ditunjukkan oleh menantunya ini sampai harus membuang semua harga dirinya sebagai Duke tiran yang tidak punya hati dengan berlutut dan menundukkan kepala memohon. Sejak putrinya meminta pertunangan ini kepada keluarga Cereus, sebenarnya sang Duke sudah sangat tidak yakin sebab orang yang begitu dingin dan tidak peduli dengan keadaan putrinya membuatnya tidak rela menyerahkan putrinya. Tapi mau bagaimana lagi sebagai seorang ayah pastinya ingin melihat putri yang di sayanginya bahagia, jadi sang Duke menurutinya. Namun, ketika putrinya meminta pembatalan pertunangan setelah keracunan, sang Duke sayangnya tidak bisa mengabulkan permintaan itu sebab semuanya telah di s
Baca selengkapnya
Bab 20 Kisah Tentang Dirimu 2
"Nona Middlemist, Anda tidak sopan,""Bagaimana bisa seorang bangsawan seperti Anda mengucapkan hal seperti itu? Dan juga kami hanya ingin menjalin hubungan pertemanan dengan sang Duke,""Bagaimana bisa kamu menatap kami seolah-olah, kami akan merebut posisi Anda? Tapi memang walaupun Anda seorang putri keluarga Duke terkenal, sifat anda yang tidak mencerminkan itu mungkin memang tidak pantas bersanding dengan sang Duke Cereus," ucap salah seorang dari beberapa gadis yang berkumpul mengelilingi Richard dengan kening yang berkerut kesal dan ucapan tajam ke arah gadis berambut hitam yang mengatai mereka secara terang-teranganRichard tentu saja tidak akan ikut campur dengan pertingkaian yang sedang berlangsung antara para perempuan, malahan dia langsung berjalan jauh meninggalkan tempat terjadinya keributan itu, sebab dia hanya ingin menyendiri. Tidak berapa lama dia berkeliling di setiap tepi ruangan aula, demi mencari balkon kosong, untuk menyendiri hingga akhirnya dia melihat balkon
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status