Semua Bab Kasih Aku Kesempatan Sekali Lagi: Bab 111 - Bab 120
285 Bab
Bab 111
Kelihatannya tidak ada seorang pun yang bisa menjawab Timothy Huo untuk masalah ini. Barulah saat itu Neilsen menyadari keberadaan Timothy Huo, kemudian mengangguk-anggukan kepalanya terhadap Timothy Huo:."Tuan Huo, aku telah mendengarnya. Kamu telah mengerahkan seluruh kemampuanmu untuk membantu mencari anakku. Aku sungguh berterima kasih padamu."Kata "Anakku" membuat Timothy Huo kembali merasa bingung."Yang menghilang adalah ....""Anak dariku! Wandy!."Penjelasan Neilsen kali ini membuat Timothy Huo langsung mengerti. Rossa dan Neilsen tidak seperti mereka yang terlihat dari luar, yang seperti hanya baru saling mengenal selama sepuluh atau dua puluhan hari. Ternyata bahkan mereka telah mempunyai seorang anak. Pantas saja mereka mempunyai hubungan yang mendalam."Aku akan berusaha sebisa mungkin. Jika nanti ada kabar, kuharap kita bisa saling memberi kabar."Tanpa menunda waktu lagi, Timothy Huo pun pergi sambil men
Baca selengkapnya
Bab 112
Rossa juga tidak sempat menjelaskan tentang Lulu kepada Neilsen. Mendengar Neilsen menyebut nama Rossa lagi, matanya kembali memerah. Menyadari nada bicaranya yang salah, Neilsen memarahi dirinya sendiri bodoh. Kemudian dia menggenggam tangan Rossa dengan lembut dan berkata."Tenanglah, anak kita akan baik-baik saja."Sampai ke tahap ini, Rossa menyadari dengan jelas bahwa semua ini telah direncanakan dengan baik. Dia hanya menyalahkan dirinya karena tidak waspada lebih awal yang mengakibatkan anaknya dalam bahaya."Kita kembali ke ruang pengawas untuk mengecek lagi.""Baik."Rossa pun mengendalikan suasana hatinya, menyadari ini bukanlah saat untuknya bersedih. Menemukan Wandynsecepat mungkin adalah yang terpenting. Mereka berdua kembali ke ruang pengawas.Kepala rumah sakit masih berada di dalam ruang pengawas. Berdasarkan petunjuk Neilsen untuk kembali memutar video bagian belakang rumah sakit tempat Wandy menghilang, tapi say
Baca selengkapnya
Bab 113
Jika menyinggung orang, setelah Rossa kembali pulang, sepertinya dia hanya berhubungan dengan seorang wanita. Wanita itu adalah Messie Chu!Walaupun dia tidak begitu bisa percaya bahwa masalah ini ada hubungannya dengan Messie Chu, tapi Neilsen tetap berkata seperti ini kepada Santo Song."Coba periksa, di mana Messie Chu berada saat Wandy menghilang, dan juga, apa yang telah dilakukan olehnya saat dia kembali ke keluarganya, dan apa yang telah dilakukan oleh Tiara Zhong, Ibunya, aku ingin data yang rinci."Mendengar Neilsen berkata seperti itu, Rossa langsung melebarkan matanya."Apakah maksudmu hal ini ada hubungannya dengan Messie?""Aku hanya menerka saja, semoga saja bukan dia." Ucapan Neilsen membuat Rossa sedikit tidak nyaman. "Bagaimana jika itu adalah dia?"Rossa teringat lima tahun lalu, keputusan yang dibuat Neilsen terhadap masalah antara dirinya, dia pun langsung memburunya dengan pertanyaan. Pertanyaan Rossa terdengar sedikit tajam. Neilsen menatapnya, tiba-tiba dia mer
Baca selengkapnya
Bab 114
Tubuh kecil Wandy gemetaran karena kedinginan, tapi dia tetap berbaring di sana untuk menunggu. Dia tidak tahu seperti apa orang yang menculiknya, galak atau tidak, juga tidak tahu di mana tempat itu, dia hanya bisa menutup mata berpura-pura pingsan.Detik dan menit pun terlewati, tapi tidak ada seorangpun yang masuk ke dalam, dingin dan lapar membuat Wandy kembali tertidur.Waktu bagi Rossa dan Neilsen juga adalah hal yang sangat menderita untuk dilewati. Mereka sangat sibuk dengan investigasi sembari menunggu telepon untuk berbunyi, berharap ini hanyalah penculikan biasa, tapi satu malam pun telah terlewati, telepon tidak berbunyi sama sekali, dan juga pemeriksaan di luar juga sudah tidak terdengar lagi, tidak ada informasi apapun lagi yang masuk. Mengenai Messie dan Tiara Zhong, Keluarga Neilsen terus tidak lengah atas mereka, sayangnya mereka memang tidak keluar rumah, tidak ada petunjuk sedikit pun.Rossa dengan tidak tenang memutuskan."Tidak, aku tidak bisa menunggu lagi. Aku h
Baca selengkapnya
Bab 115
Mendengar Rossa yang ingin ikut ke salon kecantikan, dalam sekejap dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Bukankah saat ini seharusnya adalah waktu untuk mencari Wandy?Belum lama sebelumnya Rossa sangat panik mencari-cari untuk mencari sang anak, tapi mengapa mendadak sekarang dia ingin pergi ke salon kecantikan? Tapi kebingungannya hanya bertahan selama satu menit kemudian dia pun mulai mengerti.Dulu dia selalu merasa itu memang lumrah jika wanita pergi ke salon kecantikan, dan juga itu bukan tempat yang bisa ditelusuri, terlebih lagi salon kecantikan hanya untuk wanita saja, dari dulu Neilsen tidak pernah memikirkan itu dari aspek yang lain, tapi sekarang setelah melihat sinar di bawah mata Rossa, Neilsen pun mendadak mengerti."Apa kamu merasa ada masalah di salon kecantikan?""Aku juga ingin pergi melihat, seluruh tempat di Manado telah kamu telusuri dengan teliti bersama Timothy Huo, tapi tetap saja tidak ada petunjuk apapun mengenai Wand
Baca selengkapnya
Bab 116
Tria telah melihat adegan besar itu. la berkata."Tinggalkan dua atau tiga orang untuk mengejar anak sialan itu, dan biarkan yang lainnya mengerjakan pekerjaan seperti biasa. Jangan biarkan orang lain menemukan ada sesuatu yang tak beres di sini! Cepat!"la hampir tak merasakan rasa sakitnya lagi, tetapi kemarahannya tidak bisa dipadamkan.Dia pikir, ia dulunya sosok yang hebat, tapi dia tidak menyangka ia hari ini berada di tangan si kecil sialan itu. Benar saja, ia putra Neilseb yang pintar! Di usia yang masih muda, ia bisa melindungi dirinya sendiri. Bagaimana jika usianya sedikit lebih dewasa?Tria dulunya baik dan jujur. Seiring dengan berlalunya waktu, ia sudah tidak lagi seperti dulu. la tak bisa berbuat apa-apa dan mencubit Sean untuk menghilangkan kebenciannya.Saat Wandy mendengar bahwa tidak banyak orang yang mengejarnya, ia merasa ini adalah sebuah kesempatan. Sebenarnya, Wandy tidak jauh dari meja depan. Pada saat ini, mungkin ada
Baca selengkapnya
Bab 117
"Tapi ...."Apa lagi yang harus dikatakan Rossa, selain melihat Neilsen dan Santo sedang mendiskusikan rencana detail mereka. Santo sebenarnya juga tidak setuju jika Neilsen masuk ke sana."Sebaiknya aku saja yang pergi, Tuan Muda Wandy mengenalku.""Jangan membahasnya lagi. Aku yang akan menyelamatkan anakku sendiri. Apa kau pikir aku lemah?"Pertanyaan Neilsen membuat Santo terdiam. Siapakah Neilsen? Awalnya, ia menyusup ke kampung musuh sendirian dan menyelamatkan lebih dari selusin sandera. Siapa yang berani mengatakan bahwa ia tidak mampu?Rossa berkata dengan nada cemas."Jika kau masuk ke sana, apakah kau perlu seseorang untuk melindungimu? Atau biarkan aku saja. Tadi aku benar-benar marah dan meninggalkanmu. Jika seorang wanita biasa tak bisa menghirup udara ini, aku bisa membawa seseorang untuk meminta bantuan. Ini mungkin bisa memberimu kesempatan."Neilsen menghentikan langkahnya. Sebenarnya, ia juga berpikir
Baca selengkapnya
Bab 118
"Aku siap!" Rossa juga bersemangat.Neilsen akan menyelamatkan putranya. Dia sudah tidak sabar untuk segera masuk dan memeluk Wandy dengan erat. Dia tidak akan pernah melepaskannya lagi.Neilsen mengambil mantel Santo dan mengenakannya di tubuhnya. Dengan cepat, ia membalas Wandy dengan satu set kode, memberitahunya untuk menunggunya, dan ia akan masuk dari lubang ventilasi untuk menyelamatkannya.Setelah mendapatkan balasan dari Neilsen, hati Wandy menjadi lebih tenang. la akhirnya merasa bahwa ia tidak sendirian. Ada seseorang yang akan menyelamatkannya. Orang itu adalah ayahnya! Meskipun ia tidak mau mengakuinya sekarang!Setelah kemarahan Messie mereda, semua orang duduk di sisi tempat tidurnya. Messie menangis sambil tertawa dan berkata."Apa yang sebenarnya kuinginkan dalam hidup ini? Orang yang kucintai hanya Neilsen, tapi ketika aku meninggalkan kampung halamanku, aku bertemu David. Dia persis seperti Neilsen, jadi aku menganggapn
Baca selengkapnya
Bab 119
"Paman Neilsen? Apakah mereka orang-orang Paman?" Wandy memandang Neilsen dengan saksama."Bukan."Wajah Neilsen tampak tidak ramah. Dia segera menurunkan Wandy, dan berbisik."Pergi dan bersembunyi di bawah tempat tidur. Siapa pun yang datang, apa pun yang terjadi, jangan bicara. Tunggu sampai semuanya selesai, oke?"Wandy mengedipkan matanya yang besar, tapi sebenarnya ia agak khawatir."Bisakah Paman sendirian saja?""Tentu saja! Selama kau ada, Ayah baik-baik saja."Neilsen tersenyum dan menyentuh kepala Wandy. Saat ini, ia tak bisa mengungkapkan betapa puasnya dirinya. Wajah Wandy canggung, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia menurut dan bersembunyi di bawah tempat tidur.Saat itu, pintu tiba-tiba terbuka. Landy dan Neilsen tiba-tiba saling berhadapan. Landy tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menghadapi Neilsen secara langsung dalam waktu lima tahun kemudian. la benar-benar terpana.Saat T
Baca selengkapnya
Bab 120
"Neilsen!""Paman Neilsen!"Rossa dan Wandy sangat panik. Bagaimana bisa Neilsen yang tadinya bicara baik-baik bisa terjatuh? Rossa langsung memeluk Neilsen. Wandy berlari keluar dan berteriak minta bantuan.Tiba-tiba, suasana di salon kecantikan itu menjadi tegang kembali. Terdengar suara mobil ambulans meraung-raung. Neilsen terluka parah. Rossa tak sempat mengucapkan terima kasih kepada Timothy. la langsung masuk ke dalam ambulans bersama Wandy dan kembali ke rumah sakit bersamanya.Wandy menggenggam tangan Neilsen dengan erat. Wajahnya berubah menjadi sepucat kertas. la bertanya dengan nada gelisah."Mami, apakah Paman Neilsen akan mati?""Tentu saja tidak!"Rossa mencoba menghibur Wandy, tapi hatinya sendiri sangat gelisah. Rossa lebih tahu seberapa parah luka Neilsen dibandingkan orang lain. Namun, demi putranya, ia berusaha keras untuk tidak menangis.Dia tak pernah membencinya sebelumnya. Rossa memeluk W
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
29
DMCA.com Protection Status