All Chapters of Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya : Chapter 181 - Chapter 190
304 Chapters
181. Saling Membalas Cibiran
"Nenek di mana?" Kevan tidak peduli dengan jawaban Rafiq. Kevan tidak meresponnya. Dia justru bertanya keberadaan Cinta. Ziyad dan Rafiq merasakan aura mencekam di sekitar mereka. Ziyad tahu, Kevan geram. Kevan tidak suka dengan jawaban Rafiq. "Nyonya udah nunggu Anda di ruang makan. Karena udah masuk Jam makan malam."Kevan sontak melihat jam di pergelangan tangan kanannya. Pukul 06:00 sore waktu Paloma, Orion. Musim panas sudah selesai. Itu artinya, negara Nexterra sudah memasuki musim hujan dan Kevan membencinya.Kevan melangkah menuju ruang makan. Saat sampai di sana, dia tidak melihat keberadaan Christian."Sore, Nek." Kevan menyapa Cinta. Semua orang melihatnya datang. Kevan tahu, sejak awal tidak ada yang menyukai kehadirannya. Namun, dia bersikap tidak peduli. "Ayo cepet makan! Jangan nunggu hidangannya dingin!" Cinta menatap kursi Christian yang kosong. Dia buru-buru menyelesaikan makannya. Kevan duduk di kursinya. Dia menatap menu makan malam yang tersedia di atas mej
Read more
182. Teman Janda Kevan
Jessy Wongso tersedak hingga wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Dia menatap Kevan dengan pandangan menyelidik.Ken yang berada di sebelah Jessy menuangkan air mineral. "Cepet minum, Jes!" Setelah itu, Ken menatap Kevan tajam.Kevan tidak terkejut melihat reaksi Jessy ataupun Ken. Namun, Azraf yang tidak mengerti hanya bisa diam sambil menatap Kevan. Azraf beberapa kali pernah mengobrol dengan Kevan. Menurutnya, Kevan adalah kakak yang asyik, santai, berpengetahuan luas, dan tegas. "Seorang pria yang baik akan tegas pada dirinya sendiri, lalu tegas pada orang lain." Azraf mengulang kalimat yang pernah Kevan lontarkan padanya saat terakhir mereka mengobrol."Azraf, kamu ngomong apa barusan?" tanya Daniel yang duduk di sisi kanannya."Ah, nggak ada, Kak. Aku cuma nyanyi-nyanyi aja kok." Wajah lugu Azraf berhasil meyakinkan Daniel. Daniel tidak bertanya apapun lagi. Dia melanjutkan makannya dengan cepat."Heh, Kevan! Jangan ngomong kasar gitu sama Mamaku!" Berto berteriak. "Bisa
Read more
183. Janda Lebih Menggoda
Ken kaget. Wajahnya memucat. "Astaga!" pekiknya. "Diーdia ... kenapa dia bisa ke sini?! Sebenernya Kevan sama Nacita ada hubungan apa?! Apa mungkin mereka pacaran?!"Jessy tidak menyadari perubahan mood pada Ken. Dia memandangi Nacita dengan penuh kekaguman. "Nacita itu tipikal cewek dingin yang nggak gampang dideketin cowok. Kok Kevan bisa kenal dia? Mereka kenalan di mana? Ah, sial!"Ken tidak berhenti memikirkan wanita di masa lalunyaーNacita Erlangga. Dia sangat heran dengan Kevan. Nacita dan Egi datang bersama Angga Abbas yang memiliki panca indera tajam. Angga mengamati wajah Ken yang memerah karena menahan diri untuk tidak emosi."Sayang, kamu kenal dia? Apa dia keturunan Tionghoa? Ternyata dia ... janda yang cantik. Apa aku bisa jodohin dia sama Kakaknya temanku?"Jessy Wongso pun merupakan keturunan Tionghoa. Maka, Jessy sangat senang dengan kedatangan tamunya Kevan. Jessy seolah lupa dengan status janda Nacita yang dibicarakan sejak tadi.Telinga Ken panas begitu mendengar k
Read more
184. Foto Mesra Ken dan Nacita
"Kakek sama Nenek mau liat foto-foto Paman Ken mesra sama cewek nggak?"Ketika Ken sampai di pintu ruang makan, dia mendengar Kevan berbicara dengan Cinta dan Christian. Dia berhenti. Ken menengok ke belakang, tepat ke arah Kevan yang sedang mengangguk kepada Ziyad. Detik itu juga, Ziyad menyerahkan amplop coklat berukuran sedang kepada Dabin.Jantung Ken berdebar lebih cepat. Dengan kedua mata yang melotot, dia berjalan mendekati Kevan.Ziyad memberikan amplop dengan sedikit menunduk. "Silakan, Tuan Dabin!"Terlambat! Ken sudah terlambat.Dabin telah menerima amplop itu. Dia segera memberikannya kepada Christian.Suhu di ruang makan mendadak menjadi dingin. Semua orang berhenti makan. Mereka tahu, ada sesuatu yang menggemparkan akan terjadi.Kevan melirik Nacita yang semakin gugup. Sebenarnya, Nacita tidak setuju dengan rencana Kevan. Namun, Kevan bagaikan dewa keadilan. Dia menginginkan keadilan untuk Nacita dan anaknya. Kevan bahkan berjanji bahwa rencananya akan berjalan lancar j
Read more
185. Janda Jalang
"Apanya yang udah jelas, Pa?! Saya kan belum ngomong apa-apa! Jadi, jangan sok tau kayak gitu!"Ken protes. Dia tidak akan tinggal diam atas semua tuduhan Christian yang baginya tidak mendasar. Ken memang pernah bermain api dengan Nacita. Bahkan sampai sekarang, Ken tidak bisa melupakan masa lalunya dengan Nacita.'Aku akuin, cinta terlarangku sama Nacita emang dosa terindah yang pernah aku lakuin sepanjang hidup. Selama jalin hubungan sama dia, aku ngerasa bahagia. Dia beda banget sama Jessy yang selalu ngatur aku.'Semua itu adalah kata hati Ken Hanindra. Dia bahkan masih berani membandingkan istri sah dengan mantan wanita simpanannya. 'Nacita itu wanita penurut. Laki-laki manapun pasti betah sama dia. Aku ninggalin dia bukan karena aku cinta sama Jessy. Tapi ....'Ken berhenti mengutarakan isi hatinya karena dia mendengar Christian berteriak. "Seorang pria sejati akan setia pada pasangannya, begitu pula sebaliknya. Itulah yang dinamakan cinta sejati. Apa kalian semua paham?!"Ch
Read more
186. Erlangga Corp
"Nona Nacita, aku nggak sangka kamu serendah itu! Orang-orang pasti tertipu sama penampilan kamu." Kata-kata kasar itu terucap dari mulut Donita. Dia terus mengolok-olok Nacita. "Penampilannya jadi daya tarik Nacita untuk menggaet Suami-suami orang. Hemm, emang sih ... bodynya seksi. Mukanya cantik dan kulitnya terawat. Suami mana ya nggak terpikat sama dia?"Donita terus merendahkan Nacita hingga membuat Julian muak."Udahlah, nggak usah ikut campur urusan rumah tangga Ken! Kita boleh nasehatin Ken, tapi ya ... cuma sekedar nasehatin aja. Nggak usah ikut campur urusan Nacita!"Pemikiran Julian jauh lebih dewasa dan pastinya akan menjadi nilai plus di mata Kevan. Memang sebenarnya, itulah tujuan Julian. Yaitu merebut hati Kevan.Kevan melihat Cinta duduk lesu. Cinta sesekali memijit keningnya yang berdenyut. Di sisi lain, Kevan juga melihat Christian menggenggam erat tangan sang istri."Saya nggak tau, kenapa Kevan bawa Nacita ke sini!" seru Ken. "Karena saya udah lama mutusin Nacita
Read more
187. Bukan Pengemis
"Aku bukan pengemis."Nacita menatap Jessy dalam-dalam. Dia berusaha membuat Jessy dan semua orang merasakan kemarahannya.Semua orang tercengang mendengar perkataan Nacita, terlebih lagi Ken. Karena yang Ken ingat, Nacita adalah perempuan lemah lembut dan penurut. Dia tidak mungkin melontarkan kata-kata kasar, rendahan dan kotor. Hal yang paling penting bagi Ken adalah Nacita bukan seorang perempuan pembangkang."Aku nggak suka ngemis cinta, uang, kekuasaan atau apapun itu."Ken shock. Dia tidak puas dan tidak senang dengan karakter Nacita yang sekarang. 'Kenapa Nacita berubah? Nggak ada lagi kesan penurut dan manis di dirinya. aku nggak bisa lagi monopoli dia.'Ken memutar otaknya untuk menghentikan Nacita. Ken tidak ingin sesuatu yang lebih buruk menimpa dia dan keluarganya. 'Padahal kalo ada kesempatan, aku mau balik lagi sama dia. Aku kangen banget pingin gagahin dia. Liat body-nya yang aduhai, makin buatku nggak nahan!'Saat mengutarakan isi hatinya, Ken melirik Jessy. Lalu, m
Read more
188. Berita Besar
"Cinta, lihat!"Christian berseru sambil memperlihatkan dua buah dokumen kepada istrinya."Akta kelahiran Egi Erlangga?" Cinta mengambil dokumen itu dari tangan Christian.Semua orang terkejut mendengar ucapan Cinta. Mereka menunggu tanggapan sepasang suami istri tersebut.Ken mendadak salah tingkah. Dia beberapa kali melirik Jessy yang sedang menggigit bibirnya."Iーini?! Iーini?!"Cinta kehilangan kata-kata. Dia bingung. Dia langsung menangis sesegukan begitu melihat dokumen selanjutnya. Julian tidak sanggup melihat Cinta menangis. "Pa, kenapa?" Julian berdiri, lalu berjalan menuju Cinta. Dia meraih dokumen di tangan Cinta. Lalu, Julian pun dibuat terkejut. Kedua mata Julian membaca dengan cepat dokumen tersebut. Wajahnya tampak memperlihatkan sikap waspada dan tegang.Bagaimana pun juga, ini adalah berita besar. Benar! Berita besar bagi keluarga Hanindra yang terhormat di kota Paloma.Livy memanggil nama suaminya. "Julian? Itu dokumen apa?" Dia merasa ada yang tidak beres dengan
Read more
189. Tabir Perselingkuhan Menantu Keluarga Hanindra
"Brengsek!" maki Jessy. Dia berbicara dengan nada rendah bahkan tidak terdengar oleh Ken yang berada di sebelahnya.Jessy yang semula marah karena perselingkuhan Ken dan Nacita, mendadak berubah ketakutan saat melihat Adnan. Jessy dan Adnan bermain mata. Kemudian, Jessy menunjuk pintu ruang makan dengan dagunya berharap Adnan akan pergi sesuai kehendaknya. Namun, Adnan tidak beranjak selangkah pun. Jessy semakin ketakutan. Dia juga panik. "Sialan! Mau apa sih dia?!""Anak kandung?" Christian kebingungan. Lalu, dia menatap Cinta. Cinta sama bingungnya seperti Christian. Dia menggeleng."Bener, Tuan Christian. Saya ke sini mau lihat anak saya. Apa dia tumbuh dengan baik? Apa Ibunya memperlakukan dia dengan baik? Karena Ibunya halangi untuk ketemu sama saya."Wajah Adnan tampak serius dengan kedua mata melotot. Dia memang berbicara dengan Christian, tetapi matanya tertuju pada Jessy seorang."Saya juga penasaran. Apa Ayah sambungnya tau jati diri dia sebenernya? Tapi, saya rasa ... si
Read more
190. Cowok Nangis Itu Wajar
Adnan sukses menyebutkan nama Azraf Hanindra. Dia tersenyum miring saat Jessy menatapnya dengan penuh kebencian.Jessy mengumpulkan sisa tenaga. Dia berteriak, "Pergi dari sini kamu, Adnan! Kamu diharamkan dateng ke sini!"Adnan mengabaikan Jessy. Sekarang, dia dan Kevan menunggu reaksi semua orang."Nggak mungkin!" seru Christian. Dia menyandarkan tubuhnya.Cinta melirik Azraf. Dia terkejut, lalu berseru, "Apa?! Azraf?! Ini nggak lucu! Jangan bercanda keterlaluan, Pak Adnan!"Itulah reaksi sepasang suami istri pemilik mansion indah Hanindra. Cinta kembali memijit keningnya. Sedangkan Christian mencoba tenang.Dabin mengambil tindakan. Dia mendekati Christian. Dia berbisik, "Tuan, tenanglah! Jangan sampai emosi menguras energi Anda!" Donita menutup mulutnya karena terkejut. Dia menatap Leon. "Aku nggak percaya, Leon. Gimana sama kamu? Apa kamu percaya?""Di dunia ini nggak ada yang mustahil, Donita. Bukti udah ada di depan mata. Kita tunggu aja bukti selanjutnya!"Jessy menatap wajah
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
31
DMCA.com Protection Status