Semua Bab Ternyata Suamiku Miliarder: Bab 681 - Bab 687
687 Bab
Bab 681
Celine naik mobil, tapi melihat di mobil itu tidak ada kuncinya, jadi tidak bisa dinyalakan.Di jalanan tidak ada orang, juga tidak ada mobil lain.Celine terpaksa berjalan mengikuti peta. Baterai ponselnya sudah hampir habis, Celine juga tidak mengenali jalanan di Mastika.Oleh karena itu, dia terpaksa berlari sambil berusaha mengingat jalan yang ditunjukkan peta.Akhirnya, sebelum baterai ponselnya benar-benar habis, dia melihat ada sebuah sepeda sewaan di pinggir jalan. Setelah memindai kode QR di atasnya, Celine mengendarai sepeda itu ke gedung acara tadi.Angin malam berembus, Celine entah kenapa merasa dingin.Kedinginan itu bersatu dengan kekhawatiran di hatinya.Ingin sekali rasanya dia segera muncul di sisi Winny dan memastikan kalau Winny baik-baik saja, memastikan kalau ponsel Winny hanya hilang dan Winny sekarang sedang berdansa.Namun, mengingat semua yang terjadi malam ini, Celine semakin gelisah.Tempat acara yang tiba-tiba diganti .... Gedung acara milik Grup Jayadi ...
Baca selengkapnya
Bab 682
Di belakang ada orang yang berjalan menghampirinya lalu menempel di punggungnya.Orang itu bukan Celine!Andreas sangat familier dengan tubuh Celine.Andreas refleks mencengkeram tangan yang merangkulnya dari belakang, tenaganya seakan-akan ingin mematahkan tulang orang itu. "Siapa kamu!"Bella berseru kaget.Dia jelas-jelas melihat Andreas sudah meminum anggur merah itu, kenapa tenaganya masih sekuat ini?"Aku ...." Meski kamar ini gelap gulita, Bella tetap ketakutan merasakan aura yang dipancarkan Andreas.Untuk sesaat, dia tidak berani menyebut namanya.Dia ketakutan, tapi juga iri.Dia tidak ingin mengakui perasaan Andreas terhadap Celine, tapi dia tetap harus menggunakan anting-anting Celine untuk menjebak Andreas.Tadi, seharusnya karena satu anting itu yang membuat Andreas meminum anggur merah itu tanpa ragu."Apa yang kamu lakukan ke Celine?" Suara Andreas kembali terdengar.Kali ini, cengkeramannya semakin kuat.Bella merasa tangannya akan segera patah.Dia menggigit bibirnya
Baca selengkapnya
Bab 683
Namun, setelah berdering sekian lama, tidak ada yang menerima panggilan.Bella melempar ponselnya dengan kesal. Dia tidak rela, malam ini dia harus memastikan hubungannya dengan Andreas karena bagaimanapun juga, dia sudah menghubungi media dan Inez.Besok pagi-pagi, mereka akan kebetulan muncul di sini dan melihat "hubungan" antara dia dan Andreas.Bella menatap Andreas, wajahnya benar-benar tampan.Bella tidak peduli akibatnya kalau sampai Andreas tahu dia menjebaknya. Asalkan Keluarga Bakri dan media memberinya tekanan, meski dia adalah Kepala Keluarga Jayadi, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa padanya.Sementara untuk kesan Andreas terhadapnya, asalkan mereka menikah, dengan pesona dan juga triknya, dia yakin bisa menjatuhkan Andreas dengan mudah.Sementara kesempatan sekarang ini adalah kesempatan yang paling bagus.Oleh karena itu, dia harus menggenggamnya erat-erat!"Andreas, kamu itu milikku. Posisi Nyonya Keluarga Jayadi juga milikku!"Bella bertekad mendapatkannya.Dia meng
Baca selengkapnya
Bab 684
Winny tidak tahu pria ini mau membawanya ke mana, tapi dia punya firasat kalau tempat itu sudah pasti bukan tempat yang bagus.Seperti dugaannya ....Timothy berjalan ke sebuah meja kerja lalu memencet sebuah tombol, sebuah pintu rahasia pun terbuka.Tubuh Winny sangat lemas, tapi kesadarannya sangat jelas.Dia jelas-jelas melihat di belakang pintu rahasia itu ada kamar lain. Penerangan di kamar itu sangat bagus, lalu berbagai macam "mainan" yang memalukan membuat Winny ingin muntah.Orang ini punya hobi unik!"Suka, nggak?" Timothy menunduk melihat semua reaksi Winny.Kekagetan dan kejijikan di wajah polos Winny membuatnya tertawa."Kamu ...." Kalau di situasi biasa, Winny pasti sudah memarahinya "psikopat".Namun sekarang, dia masih di bawah kendali pria ini, dia masih tidak boleh membuat pria ini marah.Namun, dia juga tidak bisa memaksakan diri untuk memuji.Setelah berhenti sejenak, senyuman di wajah Timothy semakin lebar. "Nggak apa-apa, kamu boleh memarahiku psikopat!"Winny ter
Baca selengkapnya
Bab 685
Suka yang mana, pilih sendiri ....Setiap kali Winny melihat satu "mainan", hatinya dipenuhi dengan kejijikan.Namun, dia tetap melihat ke sekitar secara perlahan, seakan-akan memang sedang memilih. Dia sedang mengulur waktu.Tadi setelah dia meminum air itu, tangannya mulai bertenaga. Kelihatannya pria ini berhasil "dibujuk" olehnya dan memberinya obat penawar dari obat yang sebelumnya.Namun, meski dia sudah sedikit bertenaga, masih tidak cukup untuk melawan orang ini.Oleh karena itu, dia perlu waktu.Di saat yang sama, dia melihat alat-alat mesum itu, benar-benar sedang memilih.Memilih satu yang bisa dia gunakan.Tiba-tiba dia melihat sebuah cambuk, matanya pun berhenti di sana. "Aku suka yang itu."Timothy mengikuti arah pandang Winny. Begitu melihat cambuk itu, senyumannya terlihat jahat tapi juga nakal. "Oke, ikut kata kamu!"Timothy sangat bersemangat.Dia segera pergi mengambil cambuk itu. Ketika berbalik dan berjalan menghampiri Winny, Winny jelas melihat kekejaman di mata T
Baca selengkapnya
Bab 686
Gerakan Winny sangat lincah, dalam sekejap dia sudah memborgol Timothy di kaki kasur."Keluarga Jayadi bukan pemimpin mutlak!"Winny dulunya tidak punya perasaan apa-apa pada Keluarga Jayadi. Namun sekarang, dia hanya merasa jijik dan benci.Setelah itu, Winny berbalik.Dia ingin segera meninggalkan tempat ini. Dia hanya benar-benar aman setelah keluar dari gedung acara ini.Winny membuka pintu kamar rahasia, lalu lari ke lift.Timothy sudah bernapas normal, hatinya dipenuhi dengan amarah.Winny mau kabur? Dia akan membuktikan kalau itu hanya mimpi belaka!Saat ini, Timothy tidak punya ponsel, tapi di ruang rahasia ini ada satu alat yang bisa mengirim sinyal. Timothy melihat suatu tempat yang tidak menonjol.Dia mengulurkan tangannya lalu dengan mudah memencet sebuah tombol.Tombol itu terhubung dengan ponsel pengawalnya. Tidak sampai semenit, pengawalnya akan segera datang, Winny tetap tidak akan bisa kabur!Di luar kamar rahasia,Winny baru saja mendekati lift saat pintu lift terbuka
Baca selengkapnya
Bab 687
"Apanya masalah besar?"Timothy tidak setuju, dia bahkan malas melihat ke luar jendela.Ekspresi Inez semakin jelek. "Ada yang mati memangnya bukan masalah besar?"Timothy terkekeh lalu berkata dengan nada dingin, "Memangnya kenapa? Sebelumnya bukannya sudah pernah? Bukannya tetap bisa disembunyikan dengan mudah? Ibu, ingat bantu aku urus masalah ini!"Setelah itu, Timothy mengakhiri panggilan.Inez merasa sangat kesal. Meski setiap kali dia bisa mengurus hal ini dengan baik, seiring bertambahnya korban, pasti akan ada masalah.Dia tidak pernah memberi tahu Renald tentang perbuatan anaknya ini.Kalau Renald sampai tahu, takutnya dia akan semakin mendukung anak haram yang dia sembunyikan di luar!Anak haram itu ....Inez menghirup napas dalam-dalam, untuk sementara dia tidak berencana memberi tahu keberadaan anak haram itu ke Timothy. Dia mencari nomor tadi lalu mengirimkan sebuah pesan."Aku akan mengurus masalah ini, tapi lain kali jangan ulangi lagi, fokus ke pekerjaanmu. Bikin penca
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
646566676869
DMCA.com Protection Status