Semua Bab Benih 20 Milyar CEO Dingin: Bab 71 - Bab 80
189 Bab
BAB 71
“Lakukan saja sesuai rencana awal. Tak perlu kau tanyakan terus. Bukankah kau tau, kalau aku tak pernah merubah keputusan. Mengapa pakai tanya,” kesal Daren pada sang teman yang terus berusaha memastikan dirinya untuk. Mencoba cara alami. Mengingat usia pernikahan yang baru seumur jagung, dan keduanya bisa menunggu. Tapi, sepasang pengantin baru ini sepertinya tak sabar untuk segera memiliki keturunan. Dokter Christy menghela nafas panjangnya, saat harus menghadapi kekerasan kepalaan Daren tersebut. Sulit sekali meyakinkan pria itu, meski usaha yang dilakukannya sudah semaksimal untuk membujuk. Ternyata tidak membuahkan hasil sedikitpun.“Aku tahu, aku hanya ingin memberi kesempatan buat kalian lagi,” pasrah sang dokter pada akhirnya. Dia tak punya lagi pilihan, selain mengikuti keinginan Daren pastinya. “Dok. Kami sudah mengambil keputusan ini sejak sebelum menikah. Tolong… jangan paksa kami. Sudah kami sampaikan tujuan awal kami, ingin segera memiliki anak. Karena kami ingin memb
Baca selengkapnya
BAB 72
Setelah melewati perdebatan panjang antara Danisa pada Daren, dengan terpaksa akhirnya Daren memberikan izin pada Danisa untuk kembali bekerja. Hari ini Danisa sudah memulai aktivitasnya. Dan dia pun sedang bersiap di kamarnya. Saat keluar, ternyata bersamaan dengan Daren yang baru menutup pintu kamarnya. “Hai, kita sarapan dulu. Aku sudah niat sarapan buat kita,” kata Danisa pada sang suami. Daren yang masih kesal tidak menanggapi. Dia berlalu begitu saja menuju meja makan. Keduanya menikmati sarapan pagi bersama dalam diam. “Aku akan berangkat lebih dulu. Karena aku harus datang sebelum kau Tiba di kantor.” Danisa membuka suara pada sang suami, setelah keduanya makan dalam diam satu sama lain. “Siapa yang buat aturan seperti itu. Kita ke kantor bersama,” jawab Daren dengan nada tajam tak ingin terbantah. Danisa yang mendengar pun hanya terdiam sesaat. Dia tahu, jika suaminya tidak ingin dibantah. Maka, Danisa akan menurutnya. “Okey. Tak masalah.”Semua karyawan pun sudah tah
Baca selengkapnya
BAB 73
SEBUAH KABAR“Aku segera ke sana.”Deren segera membalas pesan balasan kepada sang teman. Dengan cepat, pria itu langsung menyambar jas kebesarannya yang ada di sandaran kursinya. Mengambil dompet dan kunci mobilnya, segera melangkah menghampiri meja kerja Danisa yang berada satu ruang bersama dengannya.“Ada yang bisa aku bantu?” Tanya Danisa, saat mendapati Daren menghampiri dirinya. “Tidak. Ayo, kita pergi sekarang,” ajak Daren tiba-tiba. Pria itu tidak mengatakan sesuatu apapun lagi, melainkan segera melangkah meninggalkan ruang kerjanya begitu saja setelah mengajak Danisa pergi bersamanya.Danisa yang mendapati ajakan tiba-tiba itu pun merasa bingung, dia mengernyitkan keningnya. Namun, kedua tangannya dengan cepat merapikan meja kerjanya dan membiarkan layar monitor yang ada di atas meja itu tetap menyala.Setelah merapikan asal beberapa dokumen di atas meja kerja, dia pun menyambar tas di sisi meja. Mengikuti langkah Daren yang sudah lebih dulu meninggalkan dirinya. Di depan
Baca selengkapnya
BAB 74
GARIS DUADaren dan Danisa bukanlah orang bodoh yang tidak paham dengan yang dimaksud oleh Dokter Cristy kepada mereka. Daren masih terdiam, begitupun dengan Danisa. Debaran dalam dadanya semakin berdetak tak karuan. Kala mendengar kalimat yang disampaikan oleh sang dokter terhadap mereka.Danisa tentu merasa lega yang begitu sangat. Saat dirinya sudah berhasil mengandung pastinya. Dengan begitu, dia tak akan mengganti uang yang sudah Daren beri padanya. Selamat. Itu satu kata yang membuat Danisa menjadi tenang. Karena setelah ini, bisa dipastikan dia akan mendapati kasih sayang penuh dari mama mertuanya. Untuk Daren, dia tak peduli. Yang penting baginya saat ini adalah sudah berhasil memberikan anak untuknya. Tugasnya adalah menjaga kandungan dan janin yang ada dalam rahimnya itu dengan sebaik mungkin. Karena itu sesuai dengan isi perjanjian yang sudah ia sepakati.Ini artinya, program yang sedang mereka jalankan itu telah berhasil. Karena, Danisa berhasil mengandung tanpa melalu
Baca selengkapnya
BAB 75
PRIA TAK PEKASontak rasa bahagia yang ditunjukkan oleh Dokter Christy itu mengundang rasa penasaran Daren dan juga Danisa. Sejak tadi, sang dokter terus fokus menatap pada layar hitam yang ada di hadapannya. Sebelumnya, dia merasakan sebuah kejanggalan yang terjadi di dalam rahim Danisa. Dia yang terlalu fokus atas pemeriksaan yang sedang dilakukannya itu, bahkan sama sekali tidak memberikan keterangan apapun seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya terhadap pasiennya tersebut.Rasa tak percaya yang terjadi pada dirinya, kala mendapati sesuatu yang berbeda pada layar monitor atas USG yang dilakukan olehnya.Rasa penasarannya itu semakin jelas terbukti kalau mendapati adanya dua kantong janin dan bulatan kecil yang ada di dalam rahim Danisa. Tentu, baginya itu adalah sebuah hal yang sangat membahagiakan. Karena memang sebelumnya, mereka sama sekali tidak pernah merencanakan program bayi kembar pada program bayi tabung yang dilakukan oleh Daren dan juga Danisa. “Apa yang terjadi,
Baca selengkapnya
BAB 76
Telak. Satu kata yang berhasil membuat Daren bungkam tak lagi mampu berkata. Dia bingung harus berbuat apa atas kalimat yang dikatakan oleh Dokter Christy kepada dirinya tersebut. Danisa memahami kecanggungan yang terjadi pada pria kaku yang menjadi suaminya. Tentu saja, Danisa pun tidak ingin berada di situasi yang menyulitkan dirinya juga. Dia dan Daren yang terpaku dengan tatapan saling tak nyaman dengan kata sang dokter itu pun berdehem pelan. Danisa harus bisa mencairkan suasana canggung yang terjadi antara dia dan juga suaminya. “Dok. Jangan seperti itu. Daren tidak mungkin melakukan itu di tempat umum.” Kalimat Danisa memecah keheningan yang terjadi di ruang pemeriksaan Danisa. Doktor Christy menghela nafas, beralih menatap Danisa kemudian kembali berkata pada pasiennya yang sudah sangat tahu bagaimana pria itu. Sedang Danisa mengulas senyum kakunya pada sang dokter. Lewat senyum yang dilakukannya, Danisa memberitahukan jika dia tidak apa-apa. “Kalian ini.” Dokter
Baca selengkapnya
BAB 77
KABAR BAHAGIA RIANADanisa tentu saja merasa bingung, atas penolakan yang baru saja dari lakukan untuk keinginannya yang akan memberitahukan kepada Mama mertuanya tentang kabar kehamilan dirinya itu.Kerutan pada kening wanita itu semakin jelas terlihat. Sedangkan pria yang menolak itu masih mampu bersikap tenang. “Kau ini kenapa? Mengapa aku tak boleh memberitahu kabar bahagia ini? Bukankah kabar ini yang sedang ditunggu-tunggu oleh Mama Riana?” Tanya Danisa lagi masih dengan kebingungan yang sedang terjadi pada dirinya saat ini.Entah apa, yang ada dalam pikiran pria kaku yang menjadi suaminya ini. Bahkan sudah jelas jika pernikahan yang terjadi antara dirinya dengannya itu semata-mata untuk memberikan keturunan kepada wanita yang selalu menuntut untuk meminta cucu dari Putra kesayangannya.Keduanya masih menyusuri koridor rumah sakit. Danisa yang dalam kebingungannya, sedangkan Darren mengabaikan wanitanya yang menatap bingung kepadanya.“Jujur saja. Aku semakin bingung dengan car
Baca selengkapnya
BAB 78
BERBAGI KEBAHAGIAAN Riana yang mendengar kabar dari sang putra itu sempat terdiam sejenak. Hingga akhirnya, dia mengalihkan tatapan pada dua orang yang masih berada tepat di hadapannya. Buliran bening di balik kelopak matanya itu mulai menggenang. Sungguh, sama sekali dia tidak pernah menyangka jika Tuhan akan mengabulkan setiap mimpi yang ia harapkan itu tercapai dengan begitu cepatnya. “Apa kau bilang? Mama akan punya cucu?” Tanya Riana lagi, masih dengan tatapan tak percayanya pada sang putra. Kemudian, dia mengalihkan tatapannya pada Danisa yang sejak tadi hanya diam tanpa sepatah kata. Wanita yang menjadi menantunya itu, hanya mengulas senyum tipis dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca. Seperti yang Daren minta, dia tidak boleh bicara apa pun. Karena, Daren sendiri lah yang berhak menyampaikan kabar bahagia itu kepada sang mama tercintanya. Daren menarik kedua ujung bibirnya, menatap teduh pada wanita yang begitu berjasa dalam hidupnya. Dan dia pun memberikan angguka
Baca selengkapnya
BAB 79
TAK TERIMA DISAMAKANSuasana di rumah utama menjadi semakin ramai, saat Riana memberi pengumuman Jika dia akan memiliki cucu. Tidak tanggung-tanggung bukan hanya satu cucu yang akan dimilikinya. Melainkan sekaligus dua yang saat ini Danisa kandung.Bahagia pasti, Mungkin anggapan sebagian orang atas kebahagiaan yang Riana rasakan saat ini terlalu berlebihan. Tidak bagi Riana, karena memang ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu.Dengan Daren- putranya, memiliki keturunan dari hasil pernikahannya Itu adalah sebuah pembuktian besar baginya. Dengan begitu Riana akan bisa membungkam mulut-mulut teman sosialitanya itu yang selalu bersikap julit kepadanya. Tentu saja, sebentar lagi pun dia akan memamerkan cucu kepada mereka.Bukan hanya Riana yang antusias menunjukkan rasa bahagianya atas kabar yang disampaikan oleh Putra kesayangannya itu kepadanya. Melainkan, seluruh pelayan yang ada di rumah utama itu pun tak kalah hebohnya. Bagaimana tidak? Selain kabar bahagia yang disampaikan oleh Ny
Baca selengkapnya
BAB 80
TUNTUTAN BERHENTI KERJABukan hanya Daren yang penasaran dengan orang yang diceritakan oleh Riana-mamanya. Danisa yang sejak tadi menjadi pendengar yang baik dari dua orang yang saat ini menjadi bagian dari hidupnya itu pun dibuat penasaran. Dia merasa tertarik, ingin juga belajar untuk membuat kue-kue enak yang selalu disuguhkan oleh Mama mertuanya itu saat dia datang. Siapa tahu, Danisa bisa belajar untuk membuat kue bersama dengan mama mertuanya.Seandainya, dia harus membayar. Toh, uang yang Daren berikan untuknya cukup banyak. Dia yakin, sama sekali tidak akan membuat pria kulkas kaya raya yang menjadi suaminya itu akan menjadi rugi. Terlebih dia semakin yakin, jika hasil belajar membuat kue yang akan Danisa bikin nanti bisa Daren nikmati juga. “Wah, itu sangat menarik, Ma. Lain kali, Danisa harus ikut belajar buat. Dengan begitu, Danisa bisa selalu membuat cemilan yang enak untuk suami Danisa.”Danisa menyela percakapan antara ibu dan anak tersebut. Menunjukkan antusiasmenya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status