All Chapters of Menantu Serasa Pembantu: Chapter 21 - Chapter 30
49 Chapters
MASA LALU REYHAN
Hari terus berlalu, dan tentu saja kehidupan toxic keluarga ku juga terus berlanjut. Sebenarnya, aku juga sudah cukup muak dengan perlakuan ibu serta mas kamal pada ku, bahkan sejak aku belum menikahi Aleeza. Namun, karena rasa bakti ku, aku lebih memilih diam.Aku jadi teringat sebelum menikahi Aleeza, semua saudara ku selalu menyalahkan ku yang tak kunjung menikah. Mereka selalu mengatakan kalau aku dekil, jelek, kurus, makanya tidak ada satupun cewek yang mau dengan ku.Mereka sering kali menghina ku, mengolok-olok ku, dan merendahkan ku. Aku, masih sangat ingat dengan semua kesakitan yang mereka torehkan itu.Aleeza... Gadis cantik yang sekarang menjadi istri ku itu, mungkin akan menganggap semua saudara ku sangat baik. Dan semoga, mereka semua tetap memperlakukan Aleeza dengan baik hingga nanti.Flashback on" Makan yang banyak napa sih rey? Lihat itu... Badan kamu sangat kurus, seperti orang yang nggak pernah di kasih makan. Kalau seperti itu terus, wanita mana coba yang mau den
Read more
MASIH TENTANG REYHAN
Iya, sudah... Semua benar. Yang salah hanya Reyhan. Terima kasih " Ucap ku.Setelah mengucapkan kalimat itu, aku pun pergi masuk kamar, meninggalkan mereka semua yang hanya semakin menambah luka di hati ku.Ah... Rasanya dunia benar-benar tak adil pada ku. Rasanya Tuhan mulai menguji lagi sebatas mana keimanan ku.Sesampai di kamar, segera ku pejamkan mata ku. Aku hanya butuh sedikit ketenangan agar otak ku tetap waras."Rey.... " Panggil abah bersamaan dengan terbuka nya kamar ku.Aku masih diam tak bergeming. Karena kedatangan abah hanya membuat diri ku semakin kacau. Untuk sekarang ini, aku hanya ingin tenang!!." Reyhan.... " Panggil beliau lagi. Kali ini sambil menyentuh pundak ku.Sebagai rasa hormat, mau tak mau aku menoleh ke arah beliau. Abah pun tersenyum ke arah ku, dan duduk di pinggir ranjang." Ada apa bah? " Tanya ku cepat. Berharap, abah segera pergi dari kamar ku, dan membiarkan ku menenangkan diri." Rey... Kamu percaya kepada Alloh kan? " Tanya abah.Apa apaan abah
Read more
MASIH SAMA
Heum... Nduk, kamu itu sejak dulu pinter masak ya?? Siapa yang ngajarin? " Tanya abah." Hem... Aleeza dulu saat di pesantren ikut bu nyai bah, menjadi Abdi ndalem. Membantu beliau menyiapkan kudapan dan lain-lain " Jawab Aleeza, masih dengan gaya sopan nya. Seperti saat pertama kali bertemu dulu." Ooo... Pantas saja. Masakan kamu selalu enak. Ibu aja kalah enak. Hahaha " Kelakar abah." Ya udah, abah masak sendiri aja lain kali. Ngga usah nyuruh ibu" Jawab ibu mbesengut." Ah, ibu... Abah kan bercanda " Ucap abah.Aih.... Abah adalah sosok panutan. Di balik sikap tegas nya, beliau juga sering membercandai ibu. Dan ibu pun terkadang kesal saat abah membercandai nya." Iya abah ku sayang.... Ehm... Abah... Ibu boleh ngomong sesuatu nggak? " Jawab dan tanya ibu dengan manja." Boleh istri ku sayang.... Em, tapi... Bau bau nya ada yang mau merampok abah nih. Hahaha " Kelakar abah." Ih, suami ku tercinta tau aja. Nanti malam jalan yuk bah... Ibu pengen ke pasar rakyat. Sekalian beli ses
Read more
Pertengkaran kecil
Dalam sholat, aku menajamkan pendengaran ku, berharap dapat mendengar suara mereka. Astaghfirullah....!! Sholat ku amburadul." Besok besok, bangun aja toh... Jam dua belas siang!! Sudah sana... Kamu masuk kamar aja!! Tidur lagi sana!! " Ucapan ibu yang sedikit keras itu benar-benar menari nari di benak ku.Aku yang tengah sholat, merasa kacau sholat ku. Bahkan, entah sudah berapa kali aku sujud, dan lain-lain. Aku pun juga sampai lupa berapa bilangan rakaat yang sudah ku kerjakan.Segera ku selesaikan sholat ku, lalu menghampiri dua perempuan tersayang ku tersebut untuk melerai mereka. Lebih tepat nya untuk menghentikan ibu ku yang masih marah marah terhadap Aleeza." Maaf Bu... Maafkan Aleeza " Ucap gadis yang sudah menjadi istri ku itu sambil duduk di lantai, di bawah kaki ibu.Sepertinya, Aleeza maupun ibu tak menyadari kehadiran ku." Ingat ya Aleeza!! Kamu itu disini masih numpang!! Jadi, bagaimana seharusnya sikap orang yang masih numpang itu? Jangan seenaknya sendiri! " Tukas
Read more
ULANG TAHUN AIRA
uang memang bukan segalanya, tetapi.... Banyak juga orang yang menganggap uang adalah raja. Mereka akan menghormati orang yang banyak uang, dan menghina si miskin yang tak punya uang*" Reyhan!!! Kamu itu di kamar terus dari tadi ngapain aja sih! " Bentak mbak intan dengan suara nya yang menggelegar bagaikan toa di masjid sebelah rumah.Siang ini, setelah adzan dzuhur berkumandang, Reyhan dan Aleeza bergegas mandi dan melaksanakan sholat dzuhur.Setelah itu, mereka beristirahat sejenak untuk melepas lelah, karena seharian berputar di dapur membantu mbak najwa memasak. Menyiapkan makanan untuk pesta ulang tahun aira, Puteri dari mbak intan.Baru saja mereka berdua merebahkan diri di atas ranjang, sebuah teriakan cetar membahana memekakkan telinga mereka." Mbak intan ngapain sih mas?? " Tanya Aleeza. Sepertinya, gadis cantik yang mengurai rambut panjang nya itu nampak sangat lelah. Bahkan, ia berkali-kali mengelus perut nya yang sedikit terlihat buncit dengan senyum hambar." Kamu di s
Read more
BAB 26
Setelah selesai, Aleeza segera menggamit lengan Reyhan memasuki ruang acara. Di sana, seluruh keluarga sudah tampak berkumpul dan memamerkan senyum sumringah."Selamat ulang tahun sayang.... " Ucap Aleeza pada keponakan nya itu sembari menyerahkan kotak kado bermotif Cinderella." Terima kasih tante " Jawab Aira girang.Aleeza jadi tersenyum melihat bocil itu senang. Tetapi, tatapan mata ipar ipar nya benar-benar menakutkan.Acara pun di mulai, beberapa lagu mereka nyanyikan bersama. Bahkan, mbak intan juga mengundang om badut lagi yang bertugas untuk menghibur tamu undangan.Gadis cilik dengan kostum cinderela itu dari tadi terus tersenyum. Memamerkan sedikit gigi ompong nya. Semua bersuka cita, karena Aira adalah cucu dan keponakan kesayangan dalam keluarga ini.******Bruak!!!Sebuah suara benda terjatuh dari kamar mandi cukup mengejutkan kita semua yang tengah sarapan pagi bersama."Abah!!! " Pekik kami semua bersamaan.Karena saat sarapan bersama, abah izin ke kamar mandi.Semua
Read more
bab 27
Sesampainya di kamar, Reyhan heran karena melihat sang istri yang sepertinya sedang berfikir cukup keras. Ia juga sedikit khawatir, melihat wajahnya Aleeza yang terlihat sedih." Ada apa sayang? " Tanya Reyhan." Eh, mas rey. Nggak apa apa kok. Aleeza cuma sedih aja melihat abah seperti itu" Jawab Aleeza." Oh, syukurlah. Kirain kamu kenapa kenapa " Ucap Reyhan." Mas... " Panggil Aleeza lirih." Iya sayang... Kenapa?? " Jawab Reyhan." Aku kok merasa sedikit aneh dengan abah ya... Apa cuma perasaan ku aja? " Tanya Aleeza yang berhasil membuat Reyhan mengernyitkan dahi." Aneh kenapa say? " Tanya Reyhan." Ya, seperti ada yang aneh gitu mas. Nggak biasanya juga kan abah seperti itu. Emang kamu nggak ngerasa mas? " Tanya Aleeza." Sedikit sih za. Ku pikir tadi, hanya perasaan ku saja. Abah sudah Sepuh za... Mas takut jika abah pulang sekarang " Jawab Reyhan sendu." Aku juga berfikir seperti itu za... Jika abah sudah berpulang, semuanya akan kacau za. Karena hanya abah lah yang membuat
Read more
bab 28
Sesampainya di kamar, Reyhan heran karena melihat sang istri yang sepertinya sedang berfikir cukup keras. Ia juga sedikit khawatir, melihat wajahnya Aleeza yang terlihat sedih." Ada apa sayang? " Tanya Reyhan." Eh, mas rey. Nggak apa apa kok. Aleeza cuma sedih aja melihat abah seperti itu" Jawab Aleeza." Oh, syukurlah. Kirain kamu kenapa kenapa " Ucap Reyhan." Mas... " Panggil Aleeza lirih." Iya sayang... Kenapa?? " Jawab Reyhan." Aku kok merasa sedikit aneh dengan abah ya... Apa cuma perasaan ku aja? " Tanya Aleeza yang berhasil membuat Reyhan mengernyitkan dahi." Aneh kenapa say? " Tanya Reyhan." Ya, seperti ada yang aneh gitu mas. Nggak biasanya juga kan abah seperti itu. Emang kamu nggak ngerasa mas? " Tanya Aleeza." Sedikit sih za. Ku pikir tadi, hanya perasaan ku saja. Abah sudah Sepuh za... Mas takut jika abah pulang sekarang " Jawab Reyhan sendu." Aku juga berfikir seperti itu za... Jika abah sudah berpulang, semuanya akan kacau za. Karena hanya abah lah yang membuat
Read more
bab 28
Aleeza semakin merasakan bakal terjadi sesuatu yang menyesakkan. Ia benar-benar merasa khawatir sekaligus takut." Oh iya nduk.... Ingat ya!! SIAPAPUN, APAPUN, DIMANAPUN, ITU PASTI ADA KURANG LEBIH NYA. jadi, kamu harus pandai dalam menilai sesuatu. Jangan mudah membenci sifat buruk seseorang, dan jangan mudah terlena dengan kebaikan seseorang. Abah titip semua nya ya.... Kamu harus kuat!! " Kata abah yang lagi lagi membuat Aleeza semakin merasa sesak." Abah.. Kumohon... Jangan berkata seperti itu lagi... " Ucap Aleeza yang mulai terisak." Waktu abah sudah nggak banyak nduk. Jadi, abah juga nggak bisa terus terusan membela dan menyayangi mu" Ucap lelaki renta yang sudah mulai semakin melemah itu."Aleeza... Abah ingin bertemu dengan semua cucu, anak dan mantu abah. Juga ibu mu nduk" Pinta abah." Mas Rey!!! Mas reyhan....!! " Aleeza sudah tak kuasa berdiri lagi. Ia hanya bisa berteriak memanggil suaminya untuk menghubungi dan mengumpulkan semua saudara nya.Sementara itu, kedua ta
Read more
bab 29
Pov. IntanBruak!!! Gdebum!!!Sebuah suara yang cukup keras dari kamar mandi cukup membuat ku dan juga beberapa saudara ipar ku yang lain terkejut.Kami yang tengah menikmati sarapan pagi pun serentak tersadar dan berteriak kompak."Abah!!! " Pekik kami semua bersamaan.Aku pun segera beranjak dari meja makan, dan menyusul para ipar ku yang juga ikut menuju kamar mandi."Tok. . Tok.. Tok... Abahh!! " Pekik ibu mertua panik sambil menggedor gedor pintu kamar mandi yang tak kunjung terbuka." Lakukan sesuatu mas, sepertinya abah tak bisa membuka pintu " Ucap Adik ipar ku yang terlihat panik." Benar rey, mbak khawatir terjadi sesuatu di dalam sana " Sahut mbak najwa panik.Reyhan pun segera mengambil ancang-ancang dan mendobrak pintu kamar mandi itu.Setelah pintu terbuka, nampaklah abah yang sudah terkapar lemas di lantai." Abah!! Abah kenapa?? " Tanya ibu mertua yang langsung menyongsong sang suami.Ibu mertua benar-benar terlihat panik, saat melihat suaminya tengah tergeletak di ka
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status