All Chapters of Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik: Chapter 111 - Chapter 120
238 Chapters
Bab 111 - Kesediaan Lisa
Tawaran gaji tahunan minimal satu miliar, jaminan bermain film, tampil di variety show, dan program Rising Star, siapapun orang pada umumnya pasti tergoda dengan kondisi yang diajukan Golden Entertainment.Yang terpenting dari semua itu adalah, setelah Ian bergabung dengan Golden Entertainment, ia dapat lebih leluasa untuk bertemu dengan Lisa. Ia juga akan sering berjumpa dengan Alicia, Xavier, dan artis ternama lainnya. Jika ada kesempatan, mereka bahkan bisa berkolaborasi dalam berbagai acara.Menghadapi ketulusan Golden Entertainment, Ian hanya tersenyum. Ia sekarang tidak kekurangan uang sekalipun. Bahkan nominal tabungan yang ia miliki mencapai lebih dari 250 miliar rupiah. Selain itu, Ian juga merupakan pemegang saham terbesar kedua di hotel bintang lima JW Marriot Internasional, dan ia pasti akan menerima dividen miliaran rupiah setiap tahunnya.Dengan semua fakta itu, Ian berkata, “Maaf, untuk sementara ini, saya masih belum memiliki niat bergabung dengan Golden Entertainment.
Read more
Bab 112 - Apakah Kalian Sudah Melakukannya?
Lisa mengangguk malu, setuju dengan rencana Ian. Wajahnya merah padam, seperti kepiting rebus.Setelah beberapa saat, Lisa tersadar akan sesuatu. “Ian bodoh, apakah kamu mencoba menindasku lagi?” Lisa mengangkat matanya yang indah. ‘Brengsek! Dasar Ian mesum! Dia sebenarnya hanya ingin melakukan adegan ciuman denganku!’ gumamnya dalam hati.“Apa kamu kira aku orang yang seperti itu?” Ian bertanya dengan ekspresi tak bersalah."Siapa yang tahu?" Lisa bergumam pelan.Ian berkata sedikit malu. “Tapi apa kamu benar-benar yakin aku boleh menulis naskah film untukmu? Setelah lulus dari kuliah, aku memang telah menulis beberapa novel online, namun semuanya sepi pembaca.”Lisa memandang Ian dan tersenyum manis. “Mmm, aku percaya padamu.”Bukannya Lisa tidak ingin syuting adegan ciuman, akan tetapi ia hanya ingin syuting adegan ciuman dengan orang yang tepat. Tapi orang yang tepat itu tidak pernah muncul. Ia juga belum menemukan naskah yang tepat. Tapi entah mengapa, kali ini Lisa memiliki kep
Read more
Bab 113 - Tawaran Datang Silih Berganti
Setibanya di kedai, Ian melihat ratusan pengunjung yang sedang mengantri. “Syukurlah, meski aku tidak ada, kedaiku masih tetap ramai,” gumamnya.Ketika Ian masuk ke dalam kedai, ada seorang wanita yang kebetulan melihat nya. “Ian telah kembali!” serunya.“Ian!”“Kyaaa! Si Tampan telah kembali!” Sorakan demi sorakan menyeruak, memenuhi kedai.“Akhirnya aku tidak perlu menyakiti mataku lagi dengan melihat si Kakek!”“Itu benar! Jika bukan karena masakannya enak dan murah, aku tidak sudi melihatnya!”Mendengar ini, Ian hanya bisa tersenyum masam. ‘Hei, itu terlalu kejam! Meski kenyataan itu pahit, setidaknya jangan terlalu keras!’ batinnya.Dari arah dapur, seorang pria tua dengan kepala yang hampir botak, keluar dengan wajah bahagia. “Bos! Akhirnya Bos Ian datang juga. Cepat bantu aku, aku benar-brnar kewalahan bekerja sendiri!”“Oke, mari aku bantu.” Setelah berkata seperti itu, Ian pergi ke dapur, mengenakan celemek yang membuatnya sangat tampan. Banyak wanita terkesima dengan pemanda
Read more
Bab 114 - Aset Baru
Di bawah suara kicauan burung yang merdu, Ian terbangun dari tidurnya, bersiap untuk melakukan aktivitas hariannya, yaitu misi Sehat Itu Penting, yang memintanya mengerjakan beberapa kegiatan olahraga.Setelah seleai berolahraga dan mandi, Ian segera duduk di sofa, mempersiapkan diri untuk melakukan Check-In. “Semoga Check-In hari ini memberiku uang, aset, ataupun kemampuan baru. Aku sudah bosan mendapat minuman kaleng terus. Kulkasku hampir penuh dengan minuman kaleng. Tapi kalau bisa, aku ingin mendapat mobil yang bisa menampung lebih dari dua penumpang,” gumamnya.Ian harus menjemput Lisa dan Alicia untuk makan malam di rumahnya besok. Mengendarai Pagani ataupun Lamborgini untuk menjemput mereka sangat tidak mungkin. Kedua mobil sport yang dimiliki Ian hanua memiliki dua kursi. Maka dari itu, Ian memerlukan mobil baru. Jika Ian tidak mendapatkannya dari sistem, Ian berencana untuk membelinya. Ia sama sekali tidak kekurangan uang sekarang.[Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil
Read more
Bab 115 - Beli Mobil Baru
“Aku ingin menaikkan sewa tahunan menjadi sembilan miliar. Selain itu, Aku juga ingin 3% dari laba tahunan yang diperoleh PT. Dinamika Teknologi Indonesia,” ucap Ian seakan tidak memberi Jean celah untuk bernegosiasi.Harga sewa lima tahun yang lalu hanyalah 8,2 miliar. Jadi sudah sewajarnya jika Ian menaikkan harga sewanya sekarang. Nominal sembilan miliar masih terhitung murah untuk sewa 10 lantai di Galaxy Tower. Lantai lainnya memiliki harga sewa satu miliar per lantainya. Maka dari itu, Ian menambahkan syarat pembagian dividen perusahaan sebanyak 3%.Ian telah melakukan perhitungan sederhana. Keuntungan tahunan PT. Dinamika Teknologi Indonesia mencapai lebih dari 100 miliar rupiah. Dengan kata lain, Ian bisa mendapatkan deviden tahunan PT. Dinamika Teknologi Indonesia minimal tiga miliar pertahunannya.Itu jelas menguntungkan Ian dan juga Jean. Dari pihak PT. Dinamika Teknologi Indonesia, mereka mendapat harga sewa yang cukup murah di bawah pasar, sementara Ian mendapat tambahan
Read more
Bab 116 - Langsung Lunas
“Tuan, inilah mobil paling mahal di toko kami, SUV Lamborghini Urus,” ucap Ririn seraya menunjukkan sebuah mobil bergaya SUV supermewah.“Lamborghini Urus, sebuah SUV super yang menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan kemewahan dalam satu paket yang luar biasa. Dari eksterior yang memukau hingga interior yang mewah, Urus menawarkan pengalaman berkendara yang tak terlupakan. Mari kita jelajahi dengan lebih detail tentang keindahan dan keunggulan mobil ini.” Ririn mulai membuka Kap mobil, serta membuka kelima pintunya, memperkenalkan mahakarya di jenis SUV dari perusahaan Lamborghini.Eksterior Lamborghini Urus begitu mempesona dengan desain yang menggoda dan agresif. Garis-garis tajam dan aerodinamis memberikan kesan kecepatan yang tak terelakkan. Gril depan yang lebar dan tajam memberikan sentuhan agresif yang khas Lamborghini. Lampu depan LED yang elegan dan aerodinamis memberikan tampilan modern yang sempurna. Proporsi yang sempurna dan ukuran yang besar membuat Urus terlihat gagah d
Read more
Bab 117 - Treatment VIP
“Tentu saja kamu tidak sedang bermimpi. Aku akan menggesek kartu debitku dan menyelesaikan prosedur selanjutnya.” Ian tersenyum. Sedangkan untuk asuransi mobil, ia menyerahkannya pada pihak dealer."Baik Tuan Ian, mohon tunggu sebentar.” Ririn lalu mengambil segelas teh hangat dan menyajikannya pada Ian. “Ini adalah teh dari pohon Da Hong Pao. Tuan Ian bisa duduk sambil meminumnya. Saya undur diri dulu untuk mengurus proses pembeliannya.”Teh dari daun pohon Da Hong Pao adalah teh yang sangat mahal. Harga per kilogramnya mencapai 17 miliar rupiah. Hal ini disebabkan pohon Da Hong Pao yang sudah sangat langka. Pohon ini kini hanya tumbuh di kuil pegunungan Wuyi. Bahkan pohon ini kini selalu dilindungi oleh penjaga bersenjata. Bisa dibayangkan betapa berharganya daun pohon Da Hong Pao.Hanya pelanggan VIP saja yang mendapat treatment istimewa seperti ini. Pelanggan biasa, tidak akan mendapat suguhan khusus seperti Teh Da Hong Pao. Dengan kata lain, Ian sudah mencapai level pelanggan VIP
Read more
Bab 118 - Theo Kembali
__________________________________Misi Sampingan: Musnahkan Kelompok Mafia Serigala MalamTingkat Kesulitan: SDetail Misi:Meski pertikaian Anda dengan Nolan Gray berakhir, namun kelompok mafia yang pernah dibayarnya untuk membunuh Anda, masih menyimpan dendam kepada Host. Musnahkan Kelompok Mafia Serigala Hitam, dan bunuh Godfather.Hadiah: Akan Diperhitungkan Sesuai Hasil EvaluasiHukuman: Kematian__________________________________Melihat detail informasi misi dari sistem, ekspresi Ian berubah dingin. Ia lalu berkata pada Ardy, "Ini sangat menarik, Ardy. Aku sengaja membiarkan mereka bebas karena aku berharap tidak ada permusuhan di antara kita. Namun, hanya karena aku membela diri dan berhasil mengalahkan beberapa anggota mereka, kini mereka ingin membunuhku. Ini sungguh tidak adil!" Suara Ian terdengar penuh emosi, mencerminkan rasa ketidakpuasannya terhadap situasi ini.“Oleh sebab itu, aku akan menyerang mereka terlebih dahulu sebelum mereka menyerangku!”"Tapi Tuan, Anda ha
Read more
Bab 119 - Pilar Cahaya
"Aku bisa memberitahumu di mana dia berada sekarang, tapi hanya jika kamu bisa mengalahkan kami," kata Godfather sambil memberi aba-aba kepada para anak buahnya. "Mari kita tunjukkan kekuatan dari Serigala Malam!"Tanpa menunggu waktu lama, 900 orang yang datang bersama Godfather berubah menjadi sosok manusia serigala yang menjulang setinggi dua meter. Pakaian mereka robek, hanya meninggalkan celana kain yang masih utuh. Bulu perak mereka begitu indah, bersinar di bawah cahaya bulan yang meneranginya.Theo mengerutkan dahinya, kagum dan juga terkejut melihat transformasi ini. Terlebih lagi, Theo dapat merasakan, bahwa semua werewolf itu memiliki kekuatan yang setara dengan Foundation Establishment Puncak.Para werewolf mulai bergerak mengelilingi Theo dengan gerakan yang lincah dan gesit. Dalam sekejap, Theo terkepung dari segala arah. Meski sedang terjepit, tak ada ketakutan yang terpancar dari wajahnya. Sebaliknya, raut wajahnya penuh dengan rasa jengkel seakan-akan ia sedang dikeli
Read more
Bab 120 - Reaksi Berbagai Pihak
Ian yang sedang mengendarai becak motornya menuju markas Serigala Malam, mendadak merasakan munculnya aura dan tekanan yang sangat kuat. Ketika ia menoleh ke arah dari sumber tekanan, di sana muncul sebuah pilar merah pekat yang membumbung tinggi ke langit malam. Pilah tersebut tampak sangat indah, namun berbahaya.“Bukankah itu markas dari kelompok mafia Serigala Malam?” Ian memandang pilar itu dengan serius. “Apa yang sebenarnya terjadi di sana?” “Apa ada pihak lain yang ingin merebut mangsaku?” Dengan dugaan seperti itu, Ian memacu becak motornya dengan lebih cepat lagi, ingin segera mencapai markas dan mengetahui apa yang sedang terjadi.Di tengah-tengah cakrawala perkantoran yang luas, seorang wanita berambut pirang yang menyerupai lukisan klasik Eropa, dengan bukit dada yang menantang gravitasi, duduk di meja kerjanya. Dia menatap jendela kaca, matanya melihat ke arah pilar merah pekat, memancarkan kilatan kemarahan.“Dasar wanita jalang berdada rata! Bagaimana dia berani melak
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
24
DMCA.com Protection Status