Semua Bab Terperangkap Pesona Pria yang Kukira Lumpuh : Bab 61 - Bab 70
217 Bab
61. PENYESALAN ANNA
Langkah kaki Anna terhenti, dia menoleh ke arah Eric dengan tatapan penuh tanya. Tetapi pria itu hanya membalasnya dengan sebuah senyuman. Sembari terus memeluk tubuh Anna, membawanya pergi dari sana. Ketika mereka telah sampai di dalam mobil, Anna termenung sebentar, sampai akhirnya Liam datang dan masuk ke kursi kemudi, barulah dia tersadar. Anna menoleh pada Eric kemudian berkata, "Eric, sepertinya kita harus kembali. Aku merasa ada sesuatu yang tidak benar sudah terjadi di sana."Eric tidak langsung menjawab perkataannya, dia memandang Anna, sedikit memiringkan kepala sembari terus menatap tanpa mengeluarkan suara. "Eric," Anna menggoyangkan lengan Eric, "Ayo, kita lihat apa yang telah terjadi!" ajaknya. "Kau masih mencintainya?""Apa?""Pria itu, apa kau masih mencintainya?"Seketika Anna sadar dengan seseorang yang dimaksud suaminya. Dia menegakkan punggung, lalu menjawab, "Aku sudah tidak mencintainya. Sekarang, ayo pergi dan lihat apa yang terjadi.""Untuk apa?"Kening Ann
Baca selengkapnya
62. SILUET HITAM
Laura sangat kesal menyadari dirinya sudah tidak berdaya. Melawan Eric, dia sangat sadar bahwa dirinya tidak mampu. Ayahnya saja sudah dibuat hancur, apalagi dia yang sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun.Kemudian dengan hati yang dipenuhi oleh amarah, Laura langsung pergi dari sana meninggalkan suaminya. Sekarang dia bahkan sudah tidak peduli lagi bagaimana perasaan Carlos terhadapnya. Tujuannya memenangkan hati Carlos, adalah untuk mengalahkan Anna. Dia sama sekali tidak terima jika gadis itu memiliki sesuatu yang lebih baik darinya.Namun, tanpa dia ketahui, Anna malah sudah menikah dengan seorang pria yang merupakan pewaris dari kerajaan bisnis terkenal di negeri ini. Pencapaiannya dalam menikahi Carlos, tentu saja menjadi hal yang percuma. Laura sekarang sudah berada di kamar pengantinnya. Melihat dekorasi yang sangat cantik membuat hatinya menjadi semakin marah. Laura berteriak dengan kesal, melempar apapun yang bisa dilempar. Untung saja kamar ini kedap suara, sehingga
Baca selengkapnya
63. JADILAH ISTRIKU YANG SESUNGGUHNYA
"Anna, kau kenapa?" Mendengar suara itu, seketika membuat Anna membuka kedua mata. Dia menurunkan tangan dan melihat Eric yang sudah terlihat dengan jelas berada di depannya. Saat itulah dia baru bisa bernapas lega, ternyata siluet hitam itu adalah suaminya. "Kau tidak apa-apa?" Eric kembali bertanya ketika Anna tak kunjung menjawab pertanyaannya. Anna memaksakan senyuman, dia menganggukkan kepala. Tidak mungkin dia berkata dengan jujur bahwa suasana tadi berubah menjadi menyeramkan. Siluet hitam yang dia kira adalah sebuah penampakan, ternyata adalah suaminya. Eric menuntun Anna duduk di kursi makan, mengambilkan air minum lalu duduk di sampingnya. Pria itu menunggu Anna sampai selesai menetralkan perasaannya. Melihat perhatian Eric yang sangat nyata, seketika membuat Anna semakin merasa malu. Seketika dia teringat dengan pernyataan cinta yang diucapkan olehnya. Tetapi dia saja yang memang masih sulit untuk membuka hati setelah dipatahkan berkali-kali oleh pria lain. "Kena
Baca selengkapnya
64. KARENA ORANG ITU ADALAH KAMU
Anna mendengus, dia memalingkan wajah, enggan menatap suaminya. Pria ini, kenapa bisa terlihat begitu mempesona dan menyebalkan di satu waktu yang bersamaan?"Jangan terlalu percaya diri! Aku tidak akan jatuh cinta padamu!" Anna berkata dengan penuh percaya diri. Sebelumnya dia sangat mencintai Carlos dan berakhir dengan patah hati. Selain itu, karena cinta, orang tuanya juga berakhir tragis. Anna sangat yakin bahwa dia tidak akan bisa lagi membuka hatinya untuk pria lain. Jadi sangat yakin berkata bahwa dia tidak akan jatuh hati pada sang suami. Eric menatap Anna dengan senyuman, kedua tangannya masih lihai memotong sayuran, "Kau sudah sesumbar seperti itu, tapi lihat saja ke depannya nanti. Akan kubuat kau jatuh ke dalam pelukanku."Anna berdecak ketika mendengarnya, dia memilih untuk memainkan ponsel sembari menunggu makanannya matang. Tepat pada saat itu, dia mencium aroma wangi masakan. Seketika dia mengangkat kepala dan melihat sebuah atraksi yang diperlihatkan suaminya. Eric
Baca selengkapnya
65. PEMBERIAN DARI SUAMI
Anna menutup pintu kamarnya dengan perlahan. Menyandarkan tubuhnya di balik pintu dan seketika itu juga senyuman di wajahnya terkembang. Dia mengingat perlakuan Eric yang sangat perhatian padanya. Pria ini, nampak tidak main-main dengan perasaannya. Seperti yang dia katakan adalah memang kenyataan. Namun, Anna sudah berkali-kali ditipu mengenai perasaan seseorang. Orang yang dia kira tidak akan menyakitinya, malah menjadi orang yang paling membuatnya tersiksa. Membuat dia sangat kecewa dan berujung hilangnya kepercayaan dirinya. Anna tidak mau lagi memberikan kepercayaannya dengan mudah. Dia tidak mau lagi merasa kecewa dengan seseorang. Anna tidak siap jika kebahagiaan yang dia rasakan adalah kebahagiaan semu seperti sebelumnya. Anna menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Dia berjalan menuju ranjang dan memilih untuk beristirahat dengan cepat. Masalah hari ini, biar dia pikirkan esok hari. Saat ini pikirannya sudah terlalu lelah dengan permasalahan yang telah
Baca selengkapnya
66. PERASAAN SALING MERINDUKAN
Anna mengerjapkan kedua matanya, dia tersadar setelah beberapa kali Eric memanggil namanya. Pria ini hanya sedang dinas beberapa hari di luar kota tetapi entah kenapa dia malah merasa kehilangan. Seperti hatinya menjadi kosong dan terasa hampa. "Ya, aku masih di sini," jawab Anna. "Ehm ... berapa hari kau di sana?" tanya Anna ragu-ragu. "Kenapa? Apakah kau sudah merindukanku?"Anna berdecak, "Sudahlah! Lupakan saja! Anggap aku tidak pernah mempertanyakannya.""Mana bisa seperti itu? Kau sudah mengatakannya dan aku juga sudah mendengarnya. Tidak bisa kulupakan begitu saja!" "Kalau begitu, jawab saja tanpa harus menggodaku!" sergahnya kesal. "Kau merindukanku, benarkah?" "Tidak!""Katakan saja dengan jujur, kau merindukanku, bukan?" Eric semacam mendapatkan kesenangan baru dengan menggoda Anna. Mendengar suara istrinya yang merengut kesal, membuat hatinya menjadi bahagia."Kututup telfonnya!"Panggilan langsung diputus begitu saja tanpa mendengar jawaban Eric. Anna menggerutu semba
Baca selengkapnya
67. PEMERAN WANITANYA TELAH DIGANTI
"Pantas saja dia mengirimku ke kota ini," Eric mencibir. Padahal sudah lama sekali dia ditugaskan di luar kota. Biasanya sang ayah akan menyuruh Jason yang berangkat, tetapi tiba-tiba malah Eric yang disuruh melaksanakan tugas yang bahkan tidak berhubungan dengan proyek yang sedang dia kerjakan. Eric melirik sinis ke arah Liam, "Kenapa kau baru mengatakannya setelah kita berada di sini?""Maaf, Tuan. Saya juga baru mengetahui kebenarannya," Liam menundukkan kepala, saat ini tatapan Eric sangat berbeda dari sebelumnya ketika tuannya itu sedang menelpon istrinya. Untuk pertama kalinya dia melihat wajah Eric yang biasa dingin menjadi hangat. Pria yang tidak pernah tersenyum, tadi malah jelas sekali tertawa meski tidak terlalu besar suaranya. Ketika dia membicarakan tentang ayahnya, perubahan ekspresi sangat jelas terlihat. Eric tentu saja tidak senang dengan hal yang dia laporkan. Eric memejamkan kedua mata, dia memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa sakit di kepala. Pria tua yang
Baca selengkapnya
68. KEMBALI KE PERUSAHAAN SANG AYAH
Setelah keluar dari restoran, Anna langsung mengambil ponselnya dan menekan nomor sang kakak. Dia terus saja menelepon Clarissa tetapi tentu saja tidak dijawab. Saat ini kakaknya itu pasti sedang berada di lokasi syuting. Jadi dia berniat untuk pergi menghampiri.Ketika dia baru saja sampai, melihat Clarissa berada di dalam sebuah tenda yang sedang dirias, dia langsung berjalan menghampirinya."Maaf, bisa tinggalkan kami berdua?" Anna bertanya pada penata rias dan juga manajer Clarissa. Clarissa melihat Anna dengan sinis, lalu beralih pada sang manajer, "Tunggu di luar!" Setelah hanya ada mereka berdua, Clarissa tanpa melihat Anna, mengambil bedak padat dan mengoleskan bedak itu ke wajahnya. Dia bersikap seperti tidak ada Anna, hanya ada dia ruangan make up. "Apa tujuanmu ikut dalam film ini?" Anna langsung bicara ke inti. "Tentu saja karena aku ingin," jawab Clarissa tak acuh. "Apakah kau tidak tahu bahwa film ini adalah film pertama yang menggunakan naskahku?" Anna berharap, ba
Baca selengkapnya
69. OWNER GWENEVIEVE GRUP 
Anna semakin tidak mengerti dengan perkataan Sean pada seseorang yang sedang dia telpon. Baru saja Anna ingin bertanya, tiba-tiba pintu ruangannya dibuka. Menampilkan sosok yang sangat dia kenal. Kedua mata Anna terbelalak, dia langsung bangun dari duduk dan berjalan menghampiri pria itu. "Kenapa kau ada di sini?" Anna bertanya."Untuk menjemputmu." Eric berjalan mendekatinya kemudian mengambil tangan Anna dan membawanya keluar dari ruangan itu. "Lepaskan aku!" Anna berseru sembari terus berusaha melepaskan diri. Namun, tenaga Eric jauh lebih kuat darinya. Hingga pergerakan Anna sangat percuma. Anna tidak tinggal diam, dia menghempaskan tangan Eric yang sedang menariknya ketika pria itu sedang lengah. Dia segera memundurkan tubuh, menjauhinya. Anna berbalik, melihat Sean yang menatap dengan senyuman. "Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa yang sebenarnya terjadi?" Anna bertanya pada Sean. Anna masih merasa bahwa dia harus mendengar penjelasannya dari Sean. Sebab pria itu adalah CE
Baca selengkapnya
70. JAWABANNYA, KAU SUDAH TAHU
Anna tidak pernah berekspektasi bahwa dia yang akan menjadi pemilik dari Gwenevieve grup. Bahkan ketika dulu sang ibu tiri menjabat, dia tidak pernah meminta lebih dari yang dia tuntut. Anna tidak pernah menggilai sebuah jabatan, apalagi kepemilikan perusahaan milik sang ayah. Dia hanya ingin beberapa persen saham sebagai pertanda bahwa dia juga anak Agatha.Namun, setelah mengetahui bahwa dia adalah anak hasil perselingkuhan, meski dia masih memiliki hak dari sang ayah, tetap saja Anna merasa dia tidak berhak. Anna menundukkan kepala, pantas Clarissa berkata bahwa dia akan membuatnya merasakan seperti yang ibunya rasakan. Sebab saat ini Agatha sudah tidak memiliki apapun untuk berkuasa di Gwenevieve grup. Meski bukan dia yang memberhentikannya, tetap saja secara tidak langsung, dia telah membuat Eric melakukan hal itu. Anna jadi memahami alasan Clarissa masuk ke dalam projek film pertamanya. Tetapi, bukan dia yang membuat Agatha tidak lagi memiliki kekuasaan. Seharusnya Clarissa m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
22
DMCA.com Protection Status