All Chapters of Istri Jaminan untuk Sugar Daddy: Chapter 91 - Chapter 100
118 Chapters
Bab 91 Vino Membuat Felix Stres
Felix duduk termenung memikirkan sikap ibunya yang selalu menganggapnya seperti anak kecil. Ia tahu kalau sampai kapanpun akan tetap dianggap sebagai anak oleh Vina, tetapi bukan berarti harus diperlakukan layaknya anak-anak. Felix sudah dewasa bahkan telah memiliki anak, ia juga ingin hidup bebas berkeluarga wanita pilihannya, tetapi selalu tidak bisa karena setiap kali menyukai wanita selalu dihalangi oleh Vina. Buktinya, sekarang saja Felix menikah dengan Revalina atas persetujuan ibunya, bahkan menganggap Revalina seperti anak kandungnya sendiri. Namun, tatap saja Vina menghakimi gadis itu seenaknya. Felix yakin siapapun yang akan menjadi istrinya di masa depan akan diperlukan sama oleh Vina. Felix tahu kalau Vina takut kehilangannya, tetapi bukan berarti menghalangi apa yang diinginkan Felix. Memang pada awalnya pernikahan Felix hancur karena sejak awal ibunya juga tidak setuju kalau Felix menikah dengan ibunya Felicia, pada akhirnya apa yang dikatakan Vina itu menjadi kenyata
Read more
Bab 92 Menutupi Penjahat
Raisa melihat keadaan Heri dan anak buahnya yang sudah mulai membaik. Raisa ingin mereka bekerja kembali untuknya, ia bisa membayar berapapun yang mereka inginkan jika apa yang diinginkannya bisa diwujudkan. "Kita udah babak belur, harusnya Bu Raisa ngasih dulu uang buat biaya berobat kita-kita." "Nah itu benar saya juga setuju," timpal anak buah Heri yang lainnya. Seharusnya jika belum kelihatan hasilnya tidak perlu minta uang karena sama saja dengan buang-buang uang tanpa adanya hasil. Mereka tidak mau bekerja lagi untuknya jika terus-menerus tidak diberikan upah sama sekali. Ya walaupun usahanya gagal, tetapi tetap saja harus ada imbalan. Wanita itu rasa mereka adalah orang-orang sebelum apa-apa sudah ingin uang. Raisa memberikan beberapa lembar uang pada mereka, tetapi ia ingin mereka melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda karena masalah kemarin. "Gimana nih bos? Kita harus menyusun rencana lagi," tanya salah satu anak buahnya pada Heri setelah Raisa pergi. "Siska co
Read more
Bab 93 Raisa Selamat
Raisa datang ke kantor polisi untuk melihat dua anak buah Heri yang ditahan. Mereka menghungi Raisa mengabari karena ditangkap polisi. Terpaksa, Raisa pun datang mengakui sebagai saudara mereka. Ia berkata pada dua pria itu untuk tidak menyeretnya ke dalam kasus penculikan tersebut. Mereka bisa melakukan itu, tetapi janji Raisa harus ditepati membiayai semua kebutuhan keluarga mereka berdua. Daripada kehilangan apa yang diinginkannya selama ini, lebih baik menyetujui apa yang mereka minta. Sepulang dari tempat tersebut, Raisa menghungi Andi meminta uang padanya. Andi memberikan uang itu secara cuma-cuma pada Raisa. Andi segar menutup teleponnya karena mendengar suara langkah kaki istrinya dari belakang. "Pa, Papa lagi ngobrol sama siapa? Pas Mama samperin teleponnya malah dimatikan.""Bukan apa-apa, Ma. Ini biasa rekan kerja bahasa masalah di kantor, gak penting kok makanya Papa matiin." Wanita itu tidak tahu sama sekali kalau suaminya selingkuh. Selingkuhannya mulai senang setela
Read more
Bab 94 Pertengkaran Antara Saudara
Felix baru saja keluar dari kamar mandi melihat Revalina yang sedang duduk di sofa. Wanita itu bangkit dari duduknya, Felix bertanya ada perlu apa sampai harus mengganggunya? "Tadi Mbak Raisa menelepon Bapak," jawab RevalinaPria itu memeriksa ponselnya yang tergeletak di atas kasur. Felix terkejut ketika melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab, bukan hanya itu ia juga membuka pesan yang dikirimkan oleh kekasihnya. Felix melotot karena Raisa marah padanya melalui pesan dengan mengirimkan foto-foto Felix dan Revalina. "Apakah kamu menjawab panggilan telepon dari Raisa?" tanya Felix setelah melihat panggilan yang dijawab oleh Revalina. "Iya, Pak." Felix menunjukkan foto-foto itu sambil menuduhe Revalina yang mengirimkannya pada Raisa. Revalina tidak mengakui karena tidak melakukannya, bagaimana mungkin bisa mengirimkan itu sedangkan Revalina tidak tahu sandi ponsel tersebut. "Kamu jangan bohong, ya. Siapa lagi yang mengirimkan foto ini kalau bukan kamu, karena kamu yang udah
Read more
Bab 95 Menasihatinya
Revalina mengambil kotak obat mengobati luka di wajah Felix. Sesekali pria itu meringis merasakan perih pada lukanya. Revalina berbicara sambil mengobatinya, seharusnya Felix tidak melakukan kekerasan pada Vino akibatnya ketahuan Vina. "Masalahnya Vino keterlaluan!" tegas Felix yang akhirnya meringis lagi karena bibirnya sakit. Istrinya minta Felix untuk tidak banyak gerak terlebih dahulu sebelum sembuh. Ia menjadi sangat kesal, bagaimana bisa keluar bertemu dengan Raisa kalau keadaannya saat ini saja sudah babak belur. Ya walaupun tidak memar-memar, tetapi bibirnya cukup sakit. "Sudah selesai, sekarang Bapak istirahat saja." "Makasih," ucapnya ketika Revalina beranjak pergi keluar kamar. Sedangkan, di tempat lain Vino sedang diobati oleh Vina. Ia juga sama seperti Felix yang meringis-ringis. Vina menegur pria itu agar ketika punya kesalahan jangan sampai menunggu Felix marah karena jika putranya itu sudah marah amarahnya tidak bisa dibendung lagi. Lagian, aneh saja hanya karena
Read more
Bab 96 Aku Curiga
Felix merenung di kamarnya, Revalina masuk ke sana. Ia memberikan saran agar Felix dan Vino segera berbaikan sebelum kejadian fatal terjadi karena jika satu tim ada yang tidak akur bisa mengakibatkan rencana gagal total. Seharusnya, Felix bisa lebih menahan emosi apalagi menyangkut Raisa karena itu akan sangat membahayakan. Felix menemui Vino yang tengah duduk sambil menikmati secangkir teh manis hangat. Vino tidak menyapanya bahkan hanya sekedar meliriknya pun tidak sama sekali. Felix minta maaf dengan posisinya yang masih berdiri di samping pria itu. "Anggap aja kita udah baikan," jawab Vino sambil kembali meneguk teh itu, lalu pergi meninggalkan Felix. Felix berjalan cepat menghadangnya berdiri di depan Vino membuat langkahnya terhenti. Ia kembali minta maaf apa yang sudah dilakukannya sangat kelewatan. Kata Vino, Felix sudah minta maaf sebaiknya tidak perlu mengulangnya beberapa kali. "Kamu masih marah?" tanya Felix. "Kalau kamu tahu gak usah nanya, kamu pikir apa yang kamu l
Read more
Bab 97 Siapa yang Penculik Vino?
Raisa marah pada Heri karena tugasnya selalu saja tidak pernah berhasil. Malah Raisa yang kerugian karena harus menanggung biaya hidup dia keluarga anak buah Heri yang ditahan. Heri membela dirinya yang sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi memang sudah hasilnya selalu gagal karena ada Vino. "Kenapa kalian takut sama dia?" Vino adalah orang yang sangat ditakuti oleh mereka karena terkenal jagoannya. Raisa minta Heri mempunyai anak buah yang jago beladiri melebihi Vino. Heri tidak sanggup karena ia tidak mempunyai kenalan orang yang bisa mengalahkan Vino. Mungkin jika tidak dengan mengalahkannya menggunakan cara bertengkar setidaknya bisa dengan cara halus. "Maksudmu membunuhnya?" "Ya terserah kamu yang penting bisa menjauhkan Vino dari Revalina."Kali ini Heri tidak ingin gegabah, tetapi perintah dari Raisa telah membuatnya menjadi ceroboh. Tiga pria suruhan Heri menungggu Vino lewat, kebetulan pagi ini ia sedang olahraga. Satu-persatu orang turun dari mobil, tanpa Vino sadari
Read more
Bab 98 Cantik, Tetapi Jahat
Felix sedang memikirkan siapa orang yang hendak membawa Vino pergi, ia yakin kalau itu pasti ada hubungannya dengan Heri. Pria itu masuk ke kamar Vino melihat keadaannya. "Gimana keadaanmu sekarang?" "Gak usah berlebihan, Lix. Aku cuma luka dikit aja udah sembuh," jawab Vino. Felix membicarakan apa yang di pikirkannya tadi, Vino juga merasakan hal yang sama. "Sebenarnya ada di mana pria itu?" tanya Vino pada Felix. "Sepertinya dia dan teman-temannya berkeliaran, kita harus waspada." Mungkinkah harus menggunakan bodyguard seperti yang disarankan oleh Vina? Tentu Felix tidak setuju dengan pertanyaan dari Vino. Apapun yang Felix lakukan akan ketahuan olehnya, Vina akan mudah tahu. "Kalau kita gak menggunakan mereka pasti bakal diserang terus, aku belum mau mati, belum punya istri belum punya anak belum punya cucu." Felix memelas mendengar ucapan Vino, menurut Felix baik Revalina, Vino atau dirinya harus pergi secara bersamaan agar mereka tidak bisa menyerang satu-persatu. "Kenap
Read more
Bab 99 Gara-Gara Mama
Santi mau ke kampus, tetapi sangat bingung karena uangnya habis. Ibunya bertanya mengapa anaknya belum juga berangkat padahal sudah siang bisa telat masuk kampus. "Ma, boleh minta uang buat beli bensin gak?" Ibunya memelas sambil mengeluarkan uang dari saku celananya. Santi cemberut karena uangnya tidak ada lebihnya, ia minta lagi buat beli makan di kampus, mana mungkin tidak makan selama berada di sana. "Kemarin, kan udah Mama kasih jatah buat hari ini dan besok, masa gak cukup?" "Mama mau kalau anak Mama satu-satunya ini jadi sakit lambung gara-gara gak makan?" Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan pelan, lalu memberikan uang lagi. Santi tersenyum sambil mengambil helm di atas meja. Ibunya melihat Vino lewat, kesempatan ia memanggil pria itu membuat si pengemudi mengentikan kendaraannya. "Nak Vino, Santi mau ikut ke kampus sama Nak Vino boleh, kan?" "Boleh, Tan." "Mama apaan, sih? Malu tahu." "Eh gak apa-apa itung-itung menghemat ongkos, nanti pulang dari kampus kamu bi
Read more
Bab 100 Makanya Jangan Sibuk Pacaran!
Untuk membuat Raisa senang, Felix sengaja memanjakan wanita yang satu ini dengan membawanya membeli banyak barang-barang mewah. Revalina juga ikut ke sana, tetapi gadis itu hanya mengikuti mereka saja. Raisa sudah merencanakan tentang penculikan Revalina. Kedatangannya ke sana diikuti Siska. Namun, mereka kesulitan untuk menangkap Revalina di pusat perbelanjaan karena keadaan sangat ramai. Revalina berada agak jauh dari Felix dan Raisa, ia dipantau oleh Siska. Siska menemui Revalina, gadis itu terkejut karena takut Felix melihat seorang wanita berada di belakangnya, Siska langsung membius Revalina hingga pingsan. Seorang pria yang membersamainya datang membawa gadis tersebut masuk ke mobil. Revalina berhasilnya dibawa dari tempat tersebut tanpa sepengetahuan Felix. Raisa membawa banyak barang yang dipilihnya ke meja kasir. 'Dimana Revalina?' batin Felix dengan mengedarkan pandangannya. "Kamu mencari siapa sayang?" tanya Raisa. "Kamu bayar dulu semua barang-barangnya pake uang ka
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status