Semua Bab Kelahiran Kembali Sang Tuan Muda : Bab 81 - Bab 90
121 Bab
Bab 81. Satu Dosa Scorpio
Ryan terikat erat oleh tali di kursi kayu tua di sebuah ruangan kosong yang dijaga oleh beberapa pengkhianat dunia - musuh besar kelompok Pluto, musuh besar Mr. Black juga."Sadarlah, anak muda. Apa pun yang kau cari, kau akan menemukannya di neraka, hahaha ... Anggotaku akan segera membunuhmu," ujar salah seorang musuh yang ada di depan wajahnya sambil mengancam."Saya tidak akan menyia-nyiakan hidup saya dengan cara seperti itu. Dan saya tahu, siapa pun yang berada di balik semua ini akan segera terungkap," balas Ryan dengan suara yang tegas namun penuh keyakinan - tidak mengenal rasa takut."Cuih! Besar juga nyalimu," teriak orang itu sambil meludah di wajah Ryan.Namun, Ryan menoleh sehingga ludah orang itu tidak mengenai wajahnya, tapi ke bahunya yang terbungkus kaos. Hal ini membuat orang itu marah dengan wajah memerah padam, merasa disepelekan oleh pria muda yang tidak punya nilai apa-apa di matanya.Ryan sadar jika saat ini ia sedang berada dalam situasi yang sangat bahaya, da
Baca selengkapnya
Bab 82. Kisah Masa Lalu Ardilla
"Kita tidak bisa kembali ke warung mie ayam, besar kemungkinan orang-orang jahat itu akan kembali datang mencarimu."Ryan menatap Ardilla dengan penuh perhatian. Dia melihat dalam tatapan Ardilla dan merasakan kegelisahan yang tersembunyi di dalam hatinya. Dia ingin tahu apa yang terjadi dan mengapa Ardilla merasa begitu terpukul dan takut jika terjadi sesuatu padanya."Apa kau peduli denganku?" tanya Ryan menatap lekat wajah si gadis - yang ternyata bernama Ardilla.“Ardilla, aku tahu kamu merasa terluka. Bisakah kamu menceritakan padaku apa yang terjadi? Dan bagaimana caranya kamu menemukan keberadaanku?" Ryan kembali bertanya karena hadis tersebut seperti gelisah dan tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya.Ardilla masih terdiam, kemudian menarik nafas dalam-dalam dengan mata terpejam. Dia menutup matanya sebentar dan kemudian membuka kembali, keinginan untuk berbagi semakin kuat karena selama ini dia tidak pernah merasa nyaman dengan siapapun.Dan entah kena
Baca selengkapnya
Bab 83. Tidak Bisa
"Jadi, mau kemana kita sekarang?" Ryan bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan."Kemana? Aku tentu saja pulang," ujar si gadis tanpa menoleh.Ryan mengangguk samar, paham dengan maksud jawaban si gadis. Tapi sayangnya, tujuannya hanya ada di warung mie Ayam tempat keduanya sering bertemu selama ini - di mana orang-orang jahat itu suka berkumpul. Ia tidak punya tempat tinggal, dan si bapak pemilik warung mie ayam memberikan kebebasan padanya untuk tinggal dan tidur di warung tersebut setelah warungnya tutup."Apa di kontrakan kami ada kamar lain? Umm, maksudnya ... jika tidak ada, a-ku bisa tidur di mana saja di lantai rumah kontrakan kamu." Ryan berharap Si gadis mau mengajaknya pulang ke rumah kontrakannya."Tidak bisa. Aku tidak bisa mengajakmu pulang," sahut si gadis dengan cepat.Ardilla telah memutuskan untuk mengambil risiko dan mencoba untuk kembali ke sana untuk mencari tahu kebenaran tentang kematian kedua orangtuanya.Hal ini membuat Ryan terkejut, takut jika kisah masa
Baca selengkapnya
Bab 84. Rasa Ini
Ardilla merasakan kesedihan yang mendalam, tapi ia memilih untuk tetap pada tujuan utama - mencari kebenaran terlebih dahulu tentang pembunuhan orang tuanya belasan tahun yang lalu. Ia melanjutkan perjalanan dengan menelusuri satu jalan dan bangunan demi bangunan, sampai ia melihat sebuah pintu masuk menuju sebuah gedung pencakar langit yang sudah tak terawat."Tempat ini beberapa kali muncul dalam ingatanku, juga dalam mimpiku. Tempat kejadian perkara yang sebenarnya, atau ... " gumam Ardilla dalam hati, merasakan rasa ragu dan juga keberanian yang tumbuh di dalam dirinya."Mungkin dengan masuk ke dalam aku akan menemukan petunjuk," gumamnya lagi.Gadis itu bergegas untuk memasuki gedung itu dan mulai mencari-cari petunjuk yang mungkin ada di dalam sana, mengedarkan pandangan ke seluruh tempat untuk mengingat segala sesuatu yang tersimpan dalam memori di waktu kecil. Setelah beberapa lama, ia menemukan sebuah lemari tua yang sepertinya sudah rusak dengan berisi barang-barang yang tid
Baca selengkapnya
Bab 85. Tidak Mungkin
Setelah beberapa saat, taksi itu akhirnya berhenti di sebuah warung makan kecil di jalan yang ada di pinggir hutan - karena ini jalan lintas. Tempat itu tampak sepi, tapi Ryan dan Ardilla memutuskan untuk masuk setelah sopir tersebut memberikan informasi bahwa setelah ini mereka akan memasuki jalur yang panjang dan itu hanya hutan-hutan saja."Mau makan apa?" tanya Ryan sambil membuka daftar menu yang tergantung di dinding warung.Ardilla hanya memilih untuk pesan nasi goreng dan es teh manis. Dia terlalu gelisah dan tidak bisa memikirkan apa yang harus dipesan."Kamu terlihat gugup. Apa yang terjadi?" tanya Ryan lagi - memperhatikan."Itu hanya perasaan yang aneh, aku juga tidak tahu kenapa," jawab Ardilla dengan senyum memaksa.Ryan merasa bahwa jawaban dan sikap Ardilla tidak bisa diandalkan dan itu sangat mengganggunya, terutama ketika mereka sudah memutuskan untuk menjadi bagian yang sangat berbahaya dalam misi mereka."Aku rasa kamu harus belajar untuk mengendalikan perasaanmu d
Baca selengkapnya
Bab 86. Mengagumimu
Ryan melanjutkan mengemudi dengan cepat dan hati-hati, mencoba untuk melewati jalan setapak yang curam. Saat mobil mencapai puncak bukit dan melalui tikungan tajam, mereka melihat sesuatu yang mengejutkan."Apa itu?" Ardilla bertanya, melihat kerumunan orang yang terlihat sangat ramai dan tidak biasa di dalam hutan.Ryan mengerutkan keningnya sebelum akhirnya memutuskan untuk memutar balik kendaraannya dan mengarah ke sana. Saat mereka semakin dekat, mereka melihat sebuah panggung kecil di tengah kerumunan, di mana seorang pria yang gagah dengan pakaian serba mahal sedang berbicara.Pria itu terlihat seperti pemimpin The Warr, namun tidak ada Mr. Black di antara orang-orang. Dan Ryan merasa senang bisa melihat pemimpin pengkhianatan dunia di tempat yang seperti itu. Ia memperlambat kendaraannya dan mencari tempat parkir yang nyaman dan terdekat agar tidak terlalu mencolok. Mereka tetap tersembunyi dari pandangan "Pria" itu dan pengikutnya."Mereka tidak boleh tahu kalau kita di sini.
Baca selengkapnya
Bab 87. Rasa di hati
Ardilla tampak malu-malu dengan wajahnya yang terlihat memerah. Ia ingin bertanya pada Ryan tentang kedekatan mereka, tapi tak mampu untuk berbicara dengan lancar."Ryan, aku ... aku hanya ingin tahu apakah kamu merasa ... berbeda dengan aku? Kita sudah melewati banyak rintangan dalam perjalanan ini, dan aku merasa seperti ... kita semacam memiliki ikatan yang kuat," kata Ardilla dengan suara pelan."Apakah kita ... bisa menjadi lebih dari teman?" tanya Ardilla cepat, yang akhirnya melontarkan pertanyaan itu.Ryan terdiam sejenak, seakan terkejut dengan pertanyaan Ardilla. Namun, ia kemudian tersenyum dan mengambil tangan Ardilla dengan lembut."Aku selalu merasa ada satu hal yang membuat kita berdekatan, Ardilla. Dan aku sangat senang jika kita bisa lebih dari sekadar teman," kata Ryan dengan tulus.Ardilla tersenyum bahagia, merasa sangat beruntung bisa menemukan seseorang yang seperti Ryan di tengah kesulitan yang sedang dihadapinya.Malam itu mereka berbicara dengan rasa bahagia d
Baca selengkapnya
Bab 88. Siapa Kamu?
"Kita periksa sekitar dengan teliti," perintah salah satu dari mereka - yang kemungkinan besar adalah orang kepercayaan Ryan.Tak lama kemudian, mereka menemukan jejak mobil yang rusak sebelah di tepi jalan. Mereka berusaha mengikuti jejak mobil tersebut untuk mengetahui keberadaan Ryan.Mereka terus mencari jejak pemimpin mereka - Minerva, karena yakin bahwa tempat inilah yang sudah diinfokan Ryan saat menghubungi mereka tadi."Berpencar ke beberapa titik, sampai ke perkampungan juga. Siapa tahu Minerva berjalan terlebih dahulu untuk mendapatkan pertolongan juga tempat bersembunyi!""Siap, laksanakan!"Mereka terus mencari sampai 2 atau 5 KM dari tempat di mana mobil Ryan ditemukan. Tapi sesampainya di sebuah desa terpencil, mereka menemukan sebuah rumah besar yang kelihatannya sangat gelap dan cukup menyeramkan. Namun mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir, karena terdengar suara gaduh dari dalam rumah."Sepertinya ada orang," tebak saru dari mereka."Kita periksa dulu, d
Baca selengkapnya
Bab 89. Kembalinya Ryanoir
Sementara itu, Adam - pengacara keluarga Herlambang, yang diberikan wewenang kepercayaan oleh Ryan untuk memegang kendali atas perusahaan Herlambang, sudah tidak sanggup lagi menangani. Ia perlu bicara dengan Ryan soal ini, tapi ia kesulitan untuk menghubungi Ryan karena ia tahu jika Ryan tidak membawa ponselnya saat pergi.Adam kebingungan hingga ia ingat dengan email yang pernah digunakan Ryan untuk menghubungi dirinya saat masih berkasus dengan Selly - istrinya Ryan yang telah tiada."Semoga nagih ada," harap Adam mulai bekerja dengan serius.Adam duduk di depan laptopnya dan menscroll layar untuk mencari email Ryan-noir yang sudah tertimbun dengan ratusan bahkan ribuan email lainnya. Akhirnya ia mencari saja, berharap segera menemukan email tersebut karena takut jika ternyata emailnya sudah pernah dihapus.Tak lama kemudian email tersebut ditemukan. Pria itu segera membuka akun email Ryan-noir dengan hati-hati. Setelah memasukkan nama pengguna dan kata sandi, ia mencari pesan dari
Baca selengkapnya
Bab 90. Tidak Perlu Bekerja Sendiri
Sementara itu, di suatu tempat yang digunakan untuk sebuah pertemuan rahasia.Suara gelas yang bergemuruh mengisi udara ketika empat pria yang berpakaian rapi sedang bersulang kemudian kembali duduk di sekitar meja konferensi, membahas usaha bisnis terbaru mereka. Mereka semua mengenakan jas mahal dan memberikan penjelasan tentang kesuksesan mereka di dunia bisnis ini."Jadi, para tuan-tuan, coba jelaskan satu persatu rencana kita kedepannya. Ini biar saya mengerti dan lebih jelas," kata pria pertama, yang mengunakan dasi motif salur."Kita membuat perusahaan shell untuk mencuci uang, lalu mengalirkannya ke rekening luar negeri. Dari sana, kita bisa berinvestasi dalam bisnis yang sah sambil menjaga tangan kita tetap bersih. Bukankah begitu?" tanyanya kemudian."Ya, itulah gagasan dasar kita," menjawab pria kedua dengan dasi hitam polos."Kita hanya perlu memastikan kita memiliki orang yang tepat di tempat untuk membuat semuanya berjalan lancar," terangnya kemudian sambil melihat ketig
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status