All Chapters of Pewaris Sesungguhnya Itu....: Chapter 61 - Chapter 70
95 Chapters
Bab 61
Malam ini Ansel tidak berjaga di dalam gedung tempatnya mencari nafkah jadi tentu saja gajinya mendapatkan pengurangan sesuai jumlah hari absennya saat semua rekannya tidak ada yang berani membolos karena mereka sudah diponis mengalami pemotongan gaji sebanyak 50%.Namun, yang ada dalam pikiran semua penjaga keamanan bukanlah uang, melainkan rasa malas. Mereka menilai Ansel-sang putra raja sudah malas menjadi penjaga keamanan apalagi dengan pemotongan gaji yang sebenarnya tidak akan memperngaruhi keuangannya, jadi absen berapa kali pun bukanlah. Tetapi tentu saja isi kepala mereka sangat salah karena alasan absennya Ansel adalah untuk menjaga ayah serta adiknya.Alea mengetahui jika malam ini Ansel tidak berjaga malam, suaminya mengunjungi Adhitia dan Aisha karena secara terang-terangan pria ini membahas kawanan mafia yang sudah mendapatkan tugas busuk dari Evan. Bukan hanya itu saja, pria ini juga menitipkan Alea dan Ocean pada Rina, maka kini anak dan istrinya bermalam di kediaman n
Read more
Bab 62
[Aku sudah mendapatkan jantung untuk Reza. Besok pagi-pagi sekali datanglah ke rumah sakit. Malam ini aku akan langsung menyerahkannya pada pihak rumah sakit agar Reza segera mendapatkan pertolongan. Jangan lupa, katakan saja jika kau yang berhasil mendapatkan jantungnya.] Handphone Ansel berdering tepat saat dia sedang mencoba membuat negosiasi dengan kelompok mafia. Naima bukan bagian dari penyerbuan ini karena dia seorang anggota baru jadi wanita ini tetap fokus di markas, tetapi hanya untuk menunggu jantung yang dipesannya hingga akhirnya salah satu anggota mafia menyerahkannya dengan harga fantastis karena walaupun wanita itu adalah anggota, tetapi di sini dirinya juga seorang pembeli. Saat ini Naima bergegas menuju rumah sakit saat dirinya tahu jika di saat bersamaan beberapa rekannya menyerang kediaman keluarga Ansel. “Aku harap Ansel bisa mengatasinya. Aku harap tidak terjadi apapun padamu dan semua keluargamu. Maaf, aku tidak bisa mencegah pergerakan mereka dan aku juga tid
Read more
Bab 63
Fajar tiba, Ansel masih menemani Aisha yang sedang bersedih karena berpisah dengan Adhitia. “Sya, untuk sementara tinggallah di rumah Kakak,” ajakan lembut Ansel sebagaimana seorang kakak yang tidak akan meninggalkan adiknya. “Tapi papa bagaimana ...!” raung wanita ini. “Kakak mengerti, tapi selama menunggu kabar kamu tidak boleh tinggal di sini. Bisa saja sekarang kamu yang jadi sasaran Evan.”Aisha hanya terisak, kini dia tidak dapat mengatakan apapun pada Ansel hingga akhirnya Aisya tiba di kediaman Ansel dan Alea. Saat ini Alea tidak mengerti apapun, tapi yang jelas sesuatu telah telah terjadi karena mata sembab Aisha sudah menjelaskannya. Ketika Aisha bersama Alea, Ansel barusaja membuka pesan dari Naima. ‘Jadi jantungnya sudah datang.’ Sejenak kedua matanya memicing, ‘waktunya bertepatan saat penyerangan terjadi. Ck. Kenapa kalian harus menyerang keluargaku padahal Evan sudah membatalkannya, dan sebelum ini aku mendapatkan undangan khusus. Sejak awal aku tahu mereka tidak bis
Read more
Bab 64
Ansel kembali dengan cepat, tetapi ternyata keluarganya sangat aman hingga udara lega dibuang sangat nyaman walaupun mungkin ini hanya sementara. “Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan lebih dari satu hari jadi malam ini aku harus tetap bekerja, tapi untuk malam ini lagi-lagi kamu dan Ocean harus menginap di rumah bu Rina, termasuk Aisha.” Satu keluarga sedang berkumpul di ruangan yang sempit.“Tapi bagaimana kalau bu Rina merasa risih.” Sedekat apapun hubungan Alea dan Rina atau sehangat apapun sikap keluarga Rina, tetapi Alea pikir jika terlalu sering maka mungkin itu termasuk tindakan mengganggu.Ansel mendesah tipis, “Harus bagaimana lagi. Aku tidak mau mengambil resiko karena Evan belum dinyatakan sebagai tersangka.”“Hah?” Dahi Aisha berkerut sangat heran. “Bukankah Kakak bilang Kakak punya saksi para mafia itu?”“Mereka tidak dapat dijadikan saksi karena mereka memihak Evan. Ck!”“Astaga ....” Kecewa ditunjukan Aisha karena seakan cahaya yang sempat terlihat di depan mata kemba
Read more
Bab 65
Ansel ingin mengamuk saat mendengar sederet pertanyaan yang mengintimidasinya, tetapi tentu saja sikap sebaliknya dipakai di hapana polisi. “Saya tidak mengerti maksud Bapak. Tapi jika saksi yang saya ajukan tidak dapat mengatkan kebenaran, saya masih memiliki saksi adik serta istri saya, mereka menyaksikan bagaimana jahatnya Evan kepada kami, khususnya papa.” Kalimatnya dikatakan dengan tenang karena emosi bukan solusi sama sekali. Banyak tanya jawab yang dilakukan Ansel dan polisi hingga pria ini berpamitan meninggalkan sang ayah yang rasa sangat aman. “Mungkin lebih baik sementara ini papa di sini saja karena Evan masih berkeliaran sangat bebas. Ck!”Sebenarnya Ansel ingin menyebutkan nama Naima yang juga adalah saksi kuat dari kejahatan Evan. Tetapi Naima adalah bagian dari mafia jadi tidak mungkin namanya dikatakan. Hari ini Reza berhasil diselamatkan oleh Naima walaupun diatas namakan dirinya, tetapi hingga saat ini Reza belum memberikan kabar apapun tentang bukti kejahatan Ev
Read more
Bab 66
Evan masih disibukan dengan kerugian yang dialami perusahaan milik Dewa, tetapi semakin hari semakin merembet pada perusahaan miliknya. Semua team yang sangat berpengaruh dalam gedung dipanggilnya, dikumpulkan di dalam ruang rapat. “Semakin hari saya mengalami kerugian. Memang tidak besar, tapi jika setiap hari seperti ini bukankah ada kemungkinan perusahaan akan bangkrut dan kalian juga yang akan ikut dirugikan karena jika perusahaan bangkrut maka tidak ada lagi lapangan kerja di sini.” Sebenarnya Evan sedang menggertak, hanya saja menggunakan cara lembut dan manusiawi yang tentu saja berbeda dengan isi hatinya yang sedang ingin memaki semua karyawan.Salah seorang pria berdasi angkat bicara. “Mohon maaf Tuan, setelah kami mencari tahu kesalahan ini ada pada Tuan karena Tuan yang telah menjalin kerjasama insten dengan perusahaan milik Tuan Dewa, hingga akhirnya apapun yang terjadi dalam perusahaan Tuan Dewa akan berimbas pada perusahaan ini. Baik dan buruknya. Saya mohon maaf jika sa
Read more
Bab 67
Bawahan Evan menemui Aisha di dalam kediaman Ansel. “Mohon maaf Nyonya. Tuan Evan menitipkan pesan.” Secarik kertas diberikan bersama sebuah amplop.Aisha tidak heran saat keberadaannya ditemukan karena kemana lagi dia akan pergi selain pada Ansel, maka pasti Evan berpikiran hal yang sama. Secarik kertas bertuliskan kalimat panjang hasil tulis tangan Evan dibacanya tanpa ragu. Isinya sudah pasti perintah supaya dirinya kembali. Lalu, sebuah amplop dibuka yang didalamnya terdapat sejumlah uang untuk bekal hidupnya yang entah sampai kapan berada dalam kediaman sang kakak.“Katakan pada Evan. Hari ini aku tidak akan pulang!” Sikap angkuh Aisha yang selalu membenci semua bawahan Evan.“Baik Nyonya, saya akan mengatakannya.” Anggukan patuh pria tinggi besar itu. Saat ini Alea barusaja kembali dari warung untuk membeli bahan pokok. “Sya, ada apa, apa Evan menjemput kamu?” Wajahnya melukiskan banyak sekali perasaan keberatan. “Iya, Kak. Tapi Aisha tidak akan kembali hari ini,” jawaban lemb
Read more
Bab 68
Pada tengah malam, antek-antek Evan mengawasi kediaman Ansel serta memberikan laporan secara berkala. “Nyonya Aisha tetap di rumah.” Laporan yang diberikan pria ini sangat akurat karena dia berada di sini sejak sore hari hanya saja tidak satu pun keluarga Ansel menyadari persembunyiannya. “Awasi terus. Aku tidak ingin kehilangan istriku!” tegas Evan bersama seringai liciknya karena maksud tidak ingin kehilangan yang dikatakannya adalah untuk menyikasa Aisha bukan karena wanita itu sangat berarti di hidupnya. “Baik, Tuan,” patuh pria berpakaian santai ini. Alasan tempat persembunyiannya tidak ditemukan oleh keluarga Ansel itu karena pria ini menyewa kontrakan tepat di hadapan kediaman Ansel maka tidak seorang pun menyadari jika dirinya bukan manusia biasa, melainkan mata-mata yang ditugaskan oleh Evan.“Jika memungkinkan, bawa Aisha padaku pada tengah malam. Tapi jangan pernah meninggalkan jejak, buat kejadian ini seolah-olah murni karena Aisha pergi atas keinginannya.”“Saya akan me
Read more
Bab 69
Hari berganti, Ansel mendapatkan panggilan dari polisi tetapi bukan untuk dimintai keterangan melainkan untuk membebaskannya dari tuduhan karena ternyata Aisha mengunjungi kantor polisi tanpa sepengetahuannya, wanita itu melaporkan kejahatan Evan pada ayahnya hingga Adhitia terbaring, hanya saja wanita itu tidak menyertakan buktinya, tetapi karena salah satu anggota kepolisian adalah rekan Adhitia maka laporan Aisha diterima dan kasus ini akan diselidiki. Ansel membuang udara lega. 'Baguslah, saat ini aku terbebas dari tuduhan. Sisanya tinggal aku serahkan pada kepolisian. Aku yakin kejahatan Evan akan segera terkuak!' Kini, Ansel menjenguk ayahnya yang masih berada dalam perawatan serta pengawasan. "Ansel baru tahu kalau papa punya rekan yang berpropesi sebagai polisi dengan jabatan tinggi, papa tidak pernah mengatakannya pada Ansel," kekehnya. Adhitia menarik senyuman bersama beberapa kalimat yang tidak dapat dimengerti oleh Ansel, tetapi pria ini yakin jika Adhitia sedang menyah
Read more
Bab 70
"Naima memang wanita seperti itu. Dia wanita baik-baik yang berasal dari keluarga yang baik. Jadi rasanya sangat tidak mungkin jika Naima berkawan dengan orang-orang yang berkebalikan dengan dirinya." Embusan udara panjang dibuang. "Hanya saja mengapa bawahanku bisa tiba-tiba mengatakannya jika memang tidak melihat Naima dalam keadaan seperti itu." Tawa kegelian Reza. "Aku yakin bawahanmu salah lihat. Dia memang tidak salah melaporkan tentang Naima, tapi sepertinya orang yang dilihatnya bukan Naima." Ansel mencoba menutupi kenyataan tentang wanita yang sejak tadi menjadi bahan obrolannya dan Evan, kemudian mengajukan pertanyaan penting, "Apa bawahanmu mengirimkan foto?" "Tidak karena saat itu kami sedang berkomunikasi lewat telepon, tapi tiba-tiba bawahanku mengalihkan pembicaraan pada Naima hanya saja dia bilang Naima berlalu sangat cepat dan singkat maka tidak sempat memfotonya ataupun mengalihkan panggilan menjadi video call." Ansel tidak ingin hal ini berlarut-larut apalagi ber
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status