Semua Bab Kontrak Pernikahan Suami Dokter Dadakan: Bab 61 - Bab 70
125 Bab
Ch. 61 Nggak Mungkin, kan?
"Ntar balik sendiri nih, Om?" Tanya Agatha ketika mobil Kelvin sudah berhenti di dekat gedung fakultas. "Kenapa balik sendiri? Saya jemputlah!" Jawab Kelvin cepat. Alis Agatha berkerut, ia menatap Kelvin dengan wajah penasaran. Pagi ini Kelvin mengantar Agatha dengan kaos oblong dan celana kolor pendek. Ia pikir awalnya Kelvin masuk siang, jadi kalau nanti lelaki ini bisa menjemputnya, itu berarti ... "Memang Om libur hari ini?" Tanya Agatha memastikan. "Masuk malem. Jadi bisalah ntar jemput kamu. Dah sana turun! Kuliah yang bener, biar besok jadi dokter yang bener juga!" Nasehat Kelvin yang malah dibalas cibiran oleh Agatha. Agatha hendak melangkah turun, ketika teriakan Kelvin menghentikan kakinya yang hampir menyentuh tanah. "Eh ... Eh! Tunggu dulu! Kebiasaan banget ini anak!"Agatha menoleh, menatap kesal ke arah Kelvin yang ia tahu betul hanya mencuci muka dan gosok gigi sebelum pergi tadi. "Apaan lagi sih, Om?" Tanya Agatha hampir emosi. Masih sepagi ini dan Kelvin sudah
Baca selengkapnya
Ch. 62 Firasat Agatha
"Tuh udah dichat bocil kesayangan kamu!"Kelvin yang baru beres mandi tertegun, ia buru-buru meraih ponsel yang ada di atas meja. Pesan dari Agatha belum dibuka, membuat Kelvin segera membuka pesan itu dan membacanya. Benar saja Agatha sudah mengirim pesan untuk minta dijemput. Kelvin buru-buru mengeringkan rambutnya yang basah, ia meraih kunci mobil lalu menjatuhkan kecupan di puncak kepala Namira. "Kalo gitu aku balik dulu, met istirahat, ya?" Bisiknya lirih lalu melangkah menuju pintu. Namira mencebik, air mukanya keruh sekali. Ada rasa tidak terima dalam hati ketika Kelvin bergegas pergi begitu mendapati pesan yang istrinya kirimkan."Oh iya, aku udah transfer ke rekening kamu. Cek, ya?" Ujar Kelvin sebelum menghilang dari balik pintu. Namira yang semula cemberut kontan tersenyum lebar. Namira meraih ponsel di atas kasur lalu membuka aplikasi m-mbaking miliknya. Benar saja, sejumlah uang Kelvin transfer ke rekening Namira! Kini wajah cemberut itu sudah tidak terlihat lagi. Na
Baca selengkapnya
Ch. 63 Deep Talk
"Enak?" Kelvin menatap Agatha yang nampak asyik mengunyah mie yang terhidang di meja. Entah ide dari mana, mereka sekarang ini duduk berdua di balkon. Menikmati angin semilir dengan masing-masing satu mangkuk mie kuah lengkap dengan sayuran dan udang. "Enak. Gimana ceritanya sejago ini masak malah jadi dokter, Om? Kenapa nggak jadi chef macam chef Arnold apa chef Juna?" Cecar Agatha yang masih penasaran, bagaimana bisa laki-laki songong model Kelvin begini bisa masak dengan begitu enak? Kelvin meletakkan sumpit di atas mangkuk, ia tersenyum dengan mata menatap lurus ke depan, menerawang kenangan-kenangan saat di mana ia lantas memutuskan untuk belajar memasak. "Justru karena pengen jadi dokter ini yang bikin saya bisa jago masak kayak gini, Cil!" Kelvin tersenyum getir, ia kembali meraih sumpit dan mengaduk mie di mangkok. "Hah? Begitu? Coba cerita! Aku penasaran, Om! Kalo karena biar ngirit, aku nggak percaya. Sekelas mama Dewi sama papa Ahmad nggak mungkin pelit, kan?"Kelvin t
Baca selengkapnya
Ch. 64 Jam Kosong
"Ntar ikut, ya?" Ajak Pinka ketika mata kuliah dokter Bahri selesai. Agatha menoleh, ia menatap Pinka dengan alis berkerut. "Kemana?" "Nanti mo ke Cozy Place. Sumpah enak banget tempatnya buat belajar. Pada mau bahas materinya dokter Idris nih."Mata Agatha berbinar, kepalanya mengangguk cepat. Namun sedetik kemudian ia teringat sesuatu, membuat sorot binar mata yang tadinya cerah langsung meredup. "Tapi bentar dulu, aku izin Om aku dulu, ya?"Jawaban Agatha kontan membuat Pinka membelalak, ia menatap Agatha dengan tatapan aneh. "Emang om kamu strict banget, ya? Kita cuma mau nongki sambil bahas materi blok, bukan mau dugem, Tha!" Pinka tidak mengerti, segalak itukah om dari Agatha ini. "Iya aku tahu, cuma tetep harus izin dia dulu. Ntar deh ya, aku tel--.""Gaes, kelas bu Eliana kosong, ya. Diganti minggu depan double jam nanti." Suara Gina memotont kalimat Agatha, semua orang yang ada di kelas langsung menatap sosok berhijab dan berkaca mata itu. "Eh serius? Bisa langsung bal
Baca selengkapnya
Ch. 65 Terbongkar!
"Eh lainnya kemana?"Agatha terheran-heran, mereka sudah sampai di Cozy Place seperti yang tadi dikatakan Pinka, namun baik Pinka maupun teman yang lain entah di mana keberadaannya. "Iya nih. Bentar deh aku telpon mereka coba!" Andaru bergegas merogoh saku, mereka berdiri tak jauh dari pintu masuk resto kenamaan itu. Agatha memperhatikan sekeliling, suasana resto ini memang asik. Nyaman dan tidak begitu bising. Kenapa dia baru tahu ada resto macam ini? Agatha terus memperhatikan sekelilingnya, ia berusaha mengabaikan perasaan tidak tenang yang sejak tadi menganggu hatinya. Apa karena dia pergi tanpa berpamitan pada Kelvin? Jadi Agatha tidak bisa tenang meskipun di tempat seasik ini? "Kalian pada di mana? Aku sama Agatha udah di lokasi nih!" Terdengar Andaru tengah mengobrol melalui sambungan telepon, Agatha hanya menoleh sekilas, ia kembali sibuk mencari cara untuk melenyapkan perasaan tak tenang ini dari hatinya."Loh gimana sih? Ini jadinya gimana?" Nampak suara itu berubah gus
Baca selengkapnya
Ch. 66 Gejolak Hati
"Om aku bis--.""Apa? Mau bilang apa?" Potong Kelvin kesal, mereka sudah duduk di mobil sekarang. "Om salah paham. Kejadiannya tuh ngga--.""Salah paham kamu bilang?" Kembali Kelvin memotong. "Saya sudah bilang sejak dulu sekali soal ini, Tha! Bahwa sebelum kita resmi pisah, kamu nggak boleh ada hubungan apapun sama lelaki manapun!""Tapi aku nggak pacaran sama dia, Om! Kita tadi cum--.""Cuma apa? Sejak kapan tiap jam kosong kamu kelayapan entah kemana begitu? Sama cowok itu tadi, iya?"Agatha mendesah panjang, Kelvin nampak sangat marah. Ekspresi wajah dan dari bagaimana Kelvin selalu memotong kalimatnya benar-benar menunjukkan kemarahannya. "Baru tadi, Om. Biasanya nggak pernah!" Suara Agatha bergetar, kenapa dia tidak bisa balas marah seperti biasa? "Nggak mungkin!" Tukas Kelvin ketus. Agatha menghela napas panjang, ia melirik Kelvin yang mukanya merah padam. Rencananya begitu mereka masuk mobil, Agatha ingin mengomel perihal cara Kelvin yang sudah mempermalukan dirinya tadi,
Baca selengkapnya
Ch. 67 Pertama
"ADUHH!!"Kelvin segera berlari begitu mendegar suara gaduh itu. Matanya membelalak ketika mendapati pisau itu tergeletak di lantai dan darah mengucur dari jari Agatha. "Tha, kamu kenapa?"Kelvin panik, ia segera meletakkan paperbag yang dia bawa ke atas meja, meraih tangan Agatha dan membawanya duduk di kursi. "Tunggu sebentar!" Kelvin segera meraih kotak P3K yang ada tak jauh dari meja makan, segera memberikan pertolongan pada jemari Agatha yang berdarah-darah itu. "Awww ... pelan-pelan, Om! Sakit!" Desis Agatha sambil mengernyit. "Ini tadi kamu ngapain?" Kelvin sesekali menatap wajah Agatha yang memucat, darah dari jemari Agatha luar biasa banyak. "Mau masak, Om. Itu motong sosis cuma karena keras masih beku, pisaunya kena jari." Jawab Agatha lirih. Kelvin menyeka darah yang keluar, berusaha menghentikan keluarnya darah. Setelah berhasil, ia nampak terkejut dan menatap Agatha dengan saksama. "Ke IGD aja ya? Perlu dijahit ini, lebar sama dalam banget luka kamu." Ajak Kelvin y
Baca selengkapnya
Ch. 68 Pertama (21++)
"Ya nggak bisa gitu dong, Ma!" Agatha mencebik, rupanya yang tadi menelepon adalah Handira. Kelvin tidak berani bertanya banyak. Terdengar jelas sejak tadi mereka berdua sudah berseteru. Ia sibuk membereskan instrumen yang tadi dia gunakan untuk menjahit luka Agatha, mengepel darah Agatha yang tercecer dan kini, urusan memasak sudah Kelvin yang ambil alih. "Mama curang ih!" Suara itu sudah menyimpan tangis tertahan, Kelvin menoleh, benar saja! Mata Agatha sudah kembali memerah. Apakah itu akibat perpaduan rasa sakit bekas jahitan yang mulai terasa dengan topik yang sedang Agatha bicarakan dengan mamanya, Kelvin sendiri tidak tahu pasti. "Mana bisa begitu, sih? Yang bener aja, Ma!" Kembali Agatha memprotes, Kelvin sebenarnya penasaran namun ia tidak bisa mengabaikan potongan ayam yang sudah ia rendam dalam minyak panas itu. "Ya terserah mama!"Kelvin kembali menoleh, Agatha sudah meletakan ponsel di atas meja. Jemarinya yang tak terbungkus kasa dia gunakan untuk menyeka air mata.
Baca selengkapnya
Ch. 69 OTW Holiday
"Ya tapi nggak gitu juga, Om. Mama bohong dong berarti?"Agatha tidak setuju. Ini bukan soal mobil, ini soal perjanjian yang Handira sendiri sudah setuju sejak awal. Kalau begini, sama saja Agatha rugi berkali-kali dong? "Lha terus mau gimana?" Kelvin bersandar di kusen pintu kamar Agatha, ia nampak sabar mendengarkan curhatan Agatha. "Ya aku tetep mau mobil aku dong. Itu hak aku! Udah dibela-belain nurutin mama nikah juga!" Gerutu Agatha masih tidak terima.Kelvin tersenyum, ia masih menyimak dengan serius. "Kalo itu sih aku nggak mau ikut campur. Kan urusan kamu sama mama, Cil. Cuma kalo pengen kemana-mana, mulai aku aktif PPDS bawa aja mobilnya, Cil. Tapi nanti anter-jemput aku, ya?"Agatha menoleh, ia menatap Kelvin yang masih pada tempatnya. Lelaki itu tersenyum dengannya kedua alis dia angkat naik. Mau tak mau Agatha terkekeh, dia menimpuk Kelvin yang memasang wajah meyebalkan itu. "Kenapa jadi kamu yang manja sih, Om?" Protes Agatha yang tangannya masih menimpuk Kelvin deng
Baca selengkapnya
Ch. 70 Menyesal?
"Yah, ini seriusan kamarnya cuma satu, Om?"Agatha tertegun setelah tahu di bangunan villa itu hanya ada satu kamar saja. Kelvin menoleh, ia meletakkan tas dan segala macam barang bawaannya di atas meja. "Emang kenapa? Kayak kita nggak pernah tidur sekamar aja!" Jawab Kelvin enteng lalu melangkah menuju dapur. Villa ini memang hanya punya satu kamar, namun jangan ditanya fasilitas yang dia miliki, sangat lengkap plus privat pool yang ada di halaman belakang. Mendengar jawaban itu, Agatha mencebik, ia meletakkan tasnya di sofa lalu berkeliling melihat-lihat sudut demi sudut tempat yang akan dia gunakan untuk bermalam selama dua hari. "Ntar aku bisa tidur di sofa depan TV, jangan khawatir." Desis Kelvin ketika Agatha menyusulnya di dapur. "Setuju!" Sahut Agatha cepat, matanya tertuju pada kilau air kolam pribadi jatah mereka di halaman belakang. Buru-buru Agatha berlari membuka pintu kaca, melangkah keluar dan tersenyum lebar memandang kilau air yang seakan merayunya itu. "Cil, u
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status