All Chapters of Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
45 Chapters
Pov Felix (Penjelasan)
"Apa, Kamu sudah gila!""Kenapa, Felix?""Apa gara-gara wanita bernama, Ruela?" tanyanya."Kenapa kamu melibatkan dia, bereskan barang-barangmu lalu pergi dari sini, Jasmine!""Aku tidak mau!" tolaknya."Apa yang salah, Felix? Kenapa kamu jadi seperti ini? Bukankah seharusnya kamu senang aku kembali kepadamu?"Jika dulu mungkin aku akan senang, tapi sekarang berbeda. Perasaanku kepada Jasmine tidak seperti dulu.Dulu aku akan dengan senang hati menerimanya, tapi sekarang setelah luka yang dalam ia tinggalkan. Dia kembali dan menginginkan hubungan kami kembali seperti dulu.Aku tidak bisa seperti ini, aku harus mengejar Ruela. Dan menjelaskan semuanya ....Aku mencoba meninggalkan Jasmine di dalam apartemen, akan tetapi saat tangan ini memegang handle pintu tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca. Aku menoleh melihat apa yang terjadi, dan mataku langsung terbelalak saat melihat Jasmine mencoba melukai tan
Read more
Sedikit manja (21+)
Kamar hotelSetelah makan di restoran kami memutuskan untuk menginap di hotel terdekat di sekitaran bandara.Setelah mandi aku menunggu Ruela, yang kini tengah mandi, karena tadi kami bergiliran.Kami seperti sepasang kekasih yang sedang berlibur, karena besok kami sudah harus berpisah aku memutuskan untuk menikmati waktu hanya berdua dengan Ruela tanpa ada yang mengganggu.50 pesan Jasmine,43 panggilan tidak terjawab.Nonaktifkan ponsel.Sebenarnya sejak tadi ponselku terus berbunyi, aku tahu itu dari Jasmine yang mungkin sedang mencariku sekarang. Tapi, aku tidak peduli yang terpenting sekarang adalah Ruela.Jangan sampai hanya karena sekarang aku merespon Jasmine, Ruela merasa kecewa terhadapku.CeklekRuela keluar kamar mandi dengan aroma sabun yang segar, aku meletakkan ponselku lalu beranjak dari kasur mendekatinya.Kami saling berhadap-hadapan, menatap satu sama
Read more
Tidak ingin berpisah
Ruela memberikan alasan yang membuat aku sulit untuk membantahnya."Semakin cepat aku pulang, maka semakin cepat masalahnya terselesaikan!"Meskipun aku tidak ingin berpisah tapi ini semua demi kebaikan hubungan kami.Semoga saja setelah masalah Ruela terselesaikan aku dan dia menjalin hubungan dengan kepastian, karena aku sangat tidak rela jika terlalu lama maka dia akan jatuh kepelukan orang lain.Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!"Baiklah. Tapi, seharian ini ayo kita jalan-jalan, seperti pasangan kencan lainya," ajakku."Baiklah, bagaimana kita pergi ke sekitaran bandara? Seperti taman?""Aku ingin ke, Mall. Karena ada sesuatu yang ingin aku beli di sana," usulku.Setelah berjalan-jalan di taman, kami pergi ke mall sesuai keinginanku. Aku mengajak Ruela ke bioskop dan memilih pakaian yang dia inginkan.Kami benar-benar seperti pasangan berkencan, karena setiap saat kita selalu berpegangan
Read more
Pov Ruela (Kasih sayang Ibu)
Setelah melakukan penerbangan cukup jauh, akhirnya aku sampai di bandara."Ruela!" Sesuai janjinya, Calista datang menjemputku ke bandara. Ia melambaikan tangan kepadaku dan aku membalasnya.Tapi ada yang membuat aku heran saat melihat ekspresi wajahnya.Aku bergegas berjalan menghampiri Calista dan melihat ia melirik ke dalam mobil.Ibu ...."Kenapa ada ibu?" bisikku kepada Calista."Ibumu datang ke kantor, ia bertanya tentang kamu dengan Frans," jawab Calista.Aku masuk kedalam mobil dan duduk di samping ibu sementara Calista duduk di depan di balik kemudi.Jujur saat melihat mata ibuku yang sembab hatiku terasa nyeri."Apa kamu baik-baik saja Ruela?" tanya ibu dengan belaian lembut."Tentu saja, aku baru pulang liburan pasti baik-baik saja!" ucapku tersenyum palsu."Kamu yakin?"Mataku seketika memanas, aku berusaha untuk menahan air mataku agar tidak jatuh. Tapi
Read more
Insiden
Wajah Lamia memucat pasif, ia cukup terkejut dan takut melihat kedatanganku."Tenang saja Lamia, aku datang kemari tidak ada sangkut pautnya dengan Erika," ucapku mencoba meyakinkan Lamia."Lalu, apa tujuan Anda datang kemari?" Sebenarnya aku sedikit ragu memberitahu Lamia tapi ini adalah taruhan yang harus aku lakukan."Aku tahu, kamu sangat membenci Excel bukan?" Seketika bola matanya membulat penuh, saat aku menanyakan itu.Lamia adalah karyawan yang di pecat secara tidak hormat bahkan ia dituduh menggoda Excel.Flashback on."Kya ...!""Erika, ini di depan umum. Bagaimana bisa kamu melakukan itu kepadanya?""Biarkan, Ruela. Dia harus kita beri pelajaran karena mengg*da suamiku!""Itu tidak benar!" sangkal gadis bernama Lamia itu."Tapi, bukankah kita bisa bicarakan baik-baik, Erika?"Aku berusaha mencoba memisahkan Erika dengan Lamia, sejujurnya aku kasihan kepa
Read more
Perhatian yang membebani
Aku terbangun, dengan kepala yang sedikit pusing. Saat bola mata ini menelisik setiap penjuru ruangan, aku merasa asing.Aku menarik tanganku, ternyata jarum infus sudah terpasang di sana.Rumah sakit?Siapa yang membawaku ke sini? “Ruel … kamu sudah sadar?”Degh!Felix?“Apanya yang sakit? Apa kepalamu baik-baik saja? Atau ada anggota tubuhmu yang sakit?” Jujur aku merasa bingung, karena melihat Felix yang ada di sini.Tapi saat melihat reaksinya, aku merasa geli. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang benar-benar mengkhawatirkanku.“Ruela, aku bertanya kenapa kamu malah tersenyum seperti itu?” ucap Felix kesal.“Aku baik-baik saja, Felix ….”“Baik-baik saja dari mana? Kamu lihat itu, wajahmu penuh luka lebam, Ruela!”Sejujurnya seluruh badanku memang terasa sakit, tapi melihat Felix memperhatikanku sedemikian rupa membuat sakitku tidak terasa.Entah kapan
Read more
Wanita nakal
Aku mencoba memberikan pengertian kepada Felix."Felix, aku tahu niat kamu baik. Aku juga sangat merasa senang, tapi aku merasa terbebani jika aku hanya bisa menjadi penghalang untuk karir bisnis kamu.”“Aku tidak pernah merasa terbebani sedikitpun olehmu, Ruela. Justru aku senang bisa merawatmu seperti sekarang,” ucap Felix dengan menatapku lekat.“Ya, aku tahu itu. Tapi, jangan hanya gara-gara aku, kamu jadi melupakan pekerjaanmu! Jadi, aku mohon pergilah, biarkan aku merawat diriku sendiri. Dan kamu boleh kembali kapanpun asal pekerjaanmu telah selesai, aku berjanji akan selalu menunggumu.”Felix terdiam, memalingkan wajahnya dariku.Aku hanya tidak mau karirnya hancur hanya gara-gara aku, lagipula di sini aku tidak sendirian dan aku masih bisa merawat diriku sendiri.Jika Felix terus bersamaku, itu sama saja masalahku tidak akan pernah cepat terselesaikan. “Kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan saat aku jauh darimu, Ruela.”Aku mengerjap, apa dia merajuk?Dia bahkan tidak mena
Read more
Keluarga Parasit
Pesta telah usai sesuai bayanganku, mungkin ini akan menjadi perayaan ulang tahun terburuk untuk Erika.Frans membawaku dengan kasar, menarik tanganku hingga parkiran.Ingin rasanya aku berontak lalu berteriak bahwa saat ini aku tidak sudi disentuh olehnya lagi, tapi aku harus sedikit bersabar juga bersandiwara sekarang."Masuk!" titahnya."Apa yang sebenarnya terjadi kepada kamu, Ruela?""Cih ... tanyakan saja pada dirimu," ucapku, kemudian aku masuk kedalam mobil.Brugh!Diperjalanan kami tidak ada obrolan sama sekali, hingga akhirnya kita sampai di rumah.Kami sampai setelah menempuh setengah jam, aku langsung keluar mobil dan mertuaku sudah berada di depan pintu.Dia menyambutku dengan hangat, namun rasanya aku muak dengan perlakuannya.“Ruela, menantuku … kenapa kamu baru pulang Sayang. Kenapa kamu pergi tidak bilang Ibu atau Frans? Dan kenapa selama itu kamu tidak memberikan kabar?” “Maafkan aku, Bu. Aku pergi begitu dadakan dan ketika sampai di sana ponselku rusak, jadi aku ti
Read more
Pertemuan tidak terduga
2 hari kemudianPagi hari ....Setelah Frans berangkat kerja, aku bersiap-siap untuk pergi menjemput Felix. Sebenarnya aku takut berpapasan dengan rombongan Frans, tapi setelah menanyakannya Frans bilang ia akan berangkat pagi.Rupanya cuaca sedang tidak bersahabat karena dari semalam hujan terus mengguyur kota.Sebelumnya aku memastikan jika di rumah sudah tidak ada siapa-siapa, kebetulan mertuaku hari ini ada pertemuan dengan rekan sosialitanya.Aku menyemprotkan parfum lebih banyak dari biasa, sebenarnya aku merasa malu. Di usiaku yang saat ini aku merasakan kasmaran lagi.Aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak, karena tidak sabar bertemu dengan Felix Aku sangat gugup dan kembali ke kamar untuk memeriksa penampilanku sekali lagi di depan cermin. "Kenapa hujannya masih belum reda ...," gumaku melihat ke arah luar jendela.Aku berjalan menuruni anak tangga memeriksa kondisi rumah yang sudah aman jika aku tinggalkan, maklum saja terkadang aku merasa lupa mematikan kompor jika berpergia
Read more
Dapur panas (21+)
Mobil Felix berhenti di parkiran kawasan apartemen elit, bahkan aku saja tidak bisa membeli apartemen ini meski menjual dua apartemen milikku."Sebentar!" "Ada apa, Ruela?" tanya Felix."Apa kamu anak caebol?" tanyaku kepada Felix."Hmmmm, rahasia. Aku akan memberitahumu, jika kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih."Ais ... aku langsung tidak berkutik mendengar itu.Felix terlebih dahulu turun dari mobil lalu berjalan memutar ke arahku untuk membukakan pintu.Aku terdiam, memperhatikan apa yang akan dja lakukan.Setiap bersamanya dia berhasil membuat aku merasa istimewa dengan perlakuannya.Apa semua wanita yang pernah dekat dengannya di perlakukan sama sepertiku? Atau hanya aku yang diperlakukan seperti ini olehnya?“Silahkan, Ratuku ….” ucapnya dengan tersenyum manis.Aku menggapai tangan Felix dan segera turun, kami berjalan dengan bergandengan tangan.Sebenarnya aku malu karena orang-orang sekitar apartemen memperhatikan kami, tapi Felix sama sekali tidak mau melepaskan tang
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status