All Chapters of Pendekar Pedang Bulan Sabit: Chapter 21 - Chapter 30
102 Chapters
Kemunculan Drakon dan Shin Yeongdo
Choi Bai Lu melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju arah Timur. Semakin diperhatikan, hutan ini semakin terlihat aneh. Bahkan, beberapa pohon yang ia lihat sebelumnya begitu banyak, tiba-tiba saja menjadi sedikit, berkurang, dan daun-daunnya pun mulai berguguran. Tanah-tanah yang ia lihat semula terlihat subur, sekarang berubah menjadi tanah yang tandus dan berbau busuk."Hutan ilusi macam apa ini? Kenapa hutan ini sangat aneh sekali?""Kau sudah datang, Han Yuram!!"Merasa ada yang menyebutkan namanya, Bai Lu langsung menoleh ke arah sumber suara. Begitu membalikkan badan, ia menemukan seekor raksasa berbadan ular yang begitu besar, dan juga tinggi."Siapa kau?" Bai Lu menunjuk raksasa itu dengan pedang miliknya, kemudian menatapnya dengan tatapan seorang pembunuh berdarah dingin.Raksasa berbadan ular yang tinggi besar itu tertawa begitu keras, hingga membuat sebuah guncangan besar melanda hutan ilusi ini, dan seluruh badannya pun ikut bergetar."Akhirnya, kau jatuh juga dalam p
Read more
Kehancuran Drakon dan Kebangkitan Shin Yeongdo
Shin Yeongdo yang dibakar rasa amarah, membuat alam semesta diselimuti oleh kegelapan. Awan hitam mulai menutupi langit biru. Air hujan turun begitu deras dengan diikuti suara petir yang menyambar saling beriringan.Seluruh Dinasti Joseon diselimuti kabut malam yang membuat pandangan mata kabur. Seluruh manusia di alam semesta ini ketakutan, karena tiba-tiba saja dunia menjadi gelap-gulita, seolah mereka semua yang masih hidup diberi hukuman oleh para Dewa yang murka.Lingkungan sekitar menjadi gelap dan menakutkan, dengan pohon-pohon tua yang membusuk dan membungkuk, menciptakan bayangan menakutkan dibawah sinar bulan yang redup.Angin dingin berhembus dengan kencang, membuat suasana menjadi tegang dan mencekam. Suara gemuruh dan desiran yang aneh juga mulai terdengar dari berbagai sudut, membuat bulu kuduk merinding."Shin Yeongdo!!" teriak Kang Taeshin penuh amarah, dengan suara yang menggeram penuh kemurkaan, "berani sekali kau membuat alam semesta diselimuti oleh kegelapan!""Sia
Read more
Dia adalah Fire Bird Wiggle Azura
Bai Lu memejamkan matanya kembali. Ia mencoba untuk berkonsentrasi penuh. Pikirannya hanya ia pusatkan kepada alam semesta. Hatinya yang tulus menjadi tombak kemurnian cintanya kepada dunia. Sementara pendengarannya hanya ia pusatkan kepada Dewa semata.Ia membuat sebuah lingkaran dengan menggunakan tangan kanannya. Lingkaran itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya dengan bentuk sinar rembulan dari bulan sabit.Begitu matanya terbuka, ia mengedarkan seluruh pandangan matanya ke seluruh alam semesta. Seketika dunia berhenti. Suara apapun tak terdengar dan kehancuran alam semesta yang dilakukan Shin Yeongdo pun terhenti sejenak.Aku berhasil. Batin Bai Lu terlihat senang."Kau menghentikan waktu, Yuram~shii?" tanya Kang Taeshin.Bai Lu tersenyum tipis kemudian menganggukkan kepalanya."Aku akan memanggil Fire Bird untuk membantuku menuju Shin Yeongdo di atas sana. Burung cantik, kemarilah. Aku membutuhkan bantuanmu."Fire Bird pun muncul dengan datang menghampirinya seraya merunduk, seolah-ol
Read more
Masa Lalu yang Tak Terlihat
"Apa yang telah terjadi, Yuram~ah? Apa terjadi sesuatu yang menakutkan selama aku tak sadarkan diri?"Ling Fei mendekati Bai Lu saat ia tengah berdiri memandangi sebuah pohon Ginkgo yang daunnya berwarna kuning, dengan kedua tangan yang melingkar di belakang tubuhnya."Banyak hal yang terjadi selama beberapa jam saat kau dan lainnya tak sadarkan diri, Fei~ah.""Apa itu hal yang menakutkan?"Bai Lu menganggukkan kepalanya sambil menatap wajah Ling Fei yang tengah memandanginya."Sangat menakutkan. Kegelapan, kerusakan, dan kehancuran, semua melebur menjadi satu. Fei~ah, tanggung jawabku sebagai seorang Jeonsa Goljjagi semakin berat. Saat kalian terjebak dalam suatu prahara yang tak bisa diselesaikan, aku di sini harus melindungi kalian. Melindungi alam semesta ini dari dunia kegelapan."Ling Fei menundukkan kepalanya. Namun, ia kemudian tersenyum dan memandangi pohon Gnkgo yang usianya sudah ratusan tahun."Tugas kita memang berat, Yuram. Selain kita harus melindugi Lembah Air terjun s
Read more
Pasukan Ordio
20 Tahun yang lalu . . . .Di Hutan Yeongdam"Asahi!! Asahi!!"Yikyung terlihat berlari begitu terburu-buru sambil meneriaki nama Asahi, bermaksud untuk memanggil namanya. Begitu melihat Asahi tengah bersama Johyuk, Yikyung langsung datang menghampirinya."Asahi, gawat!" katanya dengan napas terengah-engah."Ada apa, Yikyung~ah? Bicaralah pelan-pelan.""Ada Pasukan Ordio ke sini.""Apa? Pasukan Ordio? Untuk apa mereka ke Yeongdam?" tanya Asahi yang mulai terlihat kesal."Mereka mau menghakimi Anata, adikmu.""Apa?"Mendengar kabar yang dibawa oleh Yikyung, Asahi langsung pergi untuk mencari Anata; adiknya, bersama dengan Johyuk dan juga Yikyung."Apa yang kalian lakukan di rumahku?"Asahi langsung menyeruak dalam kerumunan dan menatap ke arah pasukan Ordio yang memakai jubah warna hijau tua, dengan membawa tongkat matahari mereka.Pasukan Ordio adalah pasukan pembasmi para mahluk-mahluk mitos yang cukup meresahkan manusia. Di mana orang-orang dari pengadilan; tempat sebuah penghakiman
Read more
Kelompok Bunga Gukwa
Begitu menelusuri masa lalu Asahi, Ling Fei langsung melepaskan tangannya dari ujung pakaian Asahi. Begitu membuka matanya, kedua bola mata Ling Fei terlihat memerah panas. Ia meneteskan air matanya hingga membuat Asahi yang duduk didepannya ikut meneteskan air matanya juga.Namun, dengan cepat Asahi langsung menghapus air matanya itu dengan kedua tangannya begitu pun dengan Ling Fei."Maafkan aku, Asahi.""Untuk apa kau meminta maaf padaku, Fei~shii. Aku tak pernah menyalahkanmu."Ling Fei menggenggam kedua tangan Asahi dan menatapnya dengan tatapan persahabatan."Aku akan membantumu untuk mencari tahu siapa yang telah menyamar menjadi Anata dan membunuh masyarakat desa Chungil. Aku berjanji padamu juga, untuk membantu mencari kawanmu Johyuk dan membebaskannya dari Aeshin. Kau akan percaya padaku, kan?"Asahi tersenyum lebar. Ia memegang bahu kanan Ling Fei dan kembali menatapnya."Terima kasih karena kau mau membantuku, Ling Fei. Aku sangat beruntung sekali karena bisa mengenalmu da
Read more
Kang Taeshin
Setelah mendengar cerita masa lalu Asahi yang berkaitan erat dengan Kang Taeshin dari Ling Fei dan juga Lee Gon, Bai Lu semakin yakin kalau kekuatan yang ada pada tubuhnya itu masih belum banyak diketahui oleh semua orang.Kekuatannya memang berbeda, dia hampir setara dengan kekuatan seorang Dewa. Belum lagi, saat dirinya dan Taeshin berjuang bersama-sama untuk mengalahkan Shin Yeongdo, Bai Lu sempat merasakan energi yang begitu kuat dan begitu besar ada di dalam diri Taeshin.Merasa terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini, Bai Lu memutuskan untuk mandi di sungai Nim yang tak jauh dari sebuah gubuk tempat di mana teman-temannya beristirahat.Semua teman-temannya sudah tidur, tapi Bai Lu tidak bisa tidur sama sekali. Dengan ditemani cahaya rembulan bulan purnama, ia menghabiskan malamnya dengan mandi di sungai Nim.Namun, begitu ia sedang mandi, tiba-tiba saja bahu kirinya yang terdapat sebuah tatto dengan huruf Tagalog, terasa perih dan juga ngilu. Rasa sakit yang ia rasakan membuat ta
Read more
Tantangan Choi Yeon
"Lalu, bagaimana? Apa Lee Imhwan membantumu mencari tahu tentang siapa yang telah membunuh kedua orang tuamu?" tanya Bai Lu yang semakin tertarik dengan kisah masa lalu Taeshin."Awalnya membantu. Namun, lama-lama mereka hanya memanfaatkan kekuatan dan kelebihanku, hingga akhirnya mereka melupakan apa yang akan mereka lakukan jika aku mau bergabung dengan pasukan Ordio."Taeshin menghela napas panjang. Awalnya, ia memang ragu untuk menceritakan kisah hidupnya kepada Bai Lu. Apalagi, selama ini ia belum pernah menceritakan kisahnya kepada siapapun. Tapi, entah kenapa Taeshin berubah pikiran dan mau menceritakan kisah masa lalunya yang rumit kepadanya. Apa karena mereka pernah berjuang bersama untuk mengalahkan Shin Yeongdo tempo lalu?"Bolehkah aku tahu penebusan dosa apa yang kau lakukan saat ini?" tanya Bai Lu kembali."Itu . . . ""Hey, sedang apa kalian berdua di sini?"Taeshin dan Bai Lu langsung menoleh ke arah Lee Gon yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka berdua di tepi
Read more
Sebuah Rintangan Baru
"Baiklah, aku menerima tantanganmu, Choi Yeon!"Kang Taeshin dan Lee Gon akhirnya menerima tantangan yang Choi Yeon berikan kepada mereka berdua. Karena jika sampai mereka tak menerima tantangannya, mereka merasa sudah gagal menjadi seorang pria. Karena ini merupakan tantangan sesama pria dan mempertaruhkan harga diri mereka."Ingat, bawa pisangnya sebanyak mungkin!" kata Choi Yeon kembali menambahi sambil tersenyum jahil.Mereka bertiga terlihat tengah bersiap-siap dengan Choi Rim sebagai jurinya. Begitu mendapat aba-aba dan sebuah kode dengan Choi Rim yang mengacungkan pedang 3 kerbau miliknya tinggi-tinggi, Choi Yeon, Kang Taeshin dan juga Lee Gon langsung melesat pergi dengan begitu cepat, hingga angin yang berhembus kencang, membuat Bai Ly dan juga Choi Rim terbatuk saat kebulan yang membentuk asap dari tanah, masuk ke dalam kerongkongannya."Mari, kita menunggu mereka bertiga di jalan utama sungai Nim."Bai Lu menganggukkan kepalanya dan mengikuti Choi Rim dari belakang. Sementa
Read more
Tengkorak Kematian
Hutan yang dikatakan Yeongwan mirip hutan ilusi ini memang sangatlah aneh. Suasananya yang benar-benar terlihat sunyi, gelap, lembab, dan udaranya yang terasa dingin, membuat siapa pun yang masuk ke dalam hutan tersebut akan merasakan suasana yang mencekam. Karena keadaan di hutan ini terasa sangatlah mistis, penuh kengerian, dan tercium seperti aroma bangkai binatang, darah segar, juga bau busuk dari jenazah yang sudah lama meninggal.Hutan ini juga seperti tak ada tanda-tanda sebuah kehidupan. Benar-benar terasa kosong, hampa, dan tak berpenghuni. Benar-benar sunyi-senyap."Teman-teman, apakah untuk kesekian kalinya kita akan tersesat kembali?" tanya Asahi yang sejak tadi terus memperhatikan ke arah sudut hutan ini berada. Di mana, di sana terlihat sebuah pohon yang dedaunannya itu terlihat kering-kerontang, seperti daun yang hanya ada di musim gugur."Situasinya terlihat seperti hutan ilusi. Apa kita kembali terjebak di hutan ilusi?" Lee Gon menatap ke arah teman-temannya yang terl
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status