Semua Bab Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap: Bab 141 - Bab 150
234 Bab
Edward Dan Monica
Hari sudah sore ketika Monica terbangun dari tidur panjangnya, rasa kantuk sudah hilang tapi kini perutnya yang berontak minta diisi.Monica menggerakan tubuh hingga terduduk kemudian mengangkat tangan keatas untuk meregangkan otot-otot yang terasa pegal.Matanya mengedar ke sekeliling ruangan kemudian mendapati Edward yang tengah terlelap di sofa pendek di sampingnya.Tubuhnya yang jangkung tidak tertampung di sofa itu sehingga membuat kakinya menggantung.Merasakan serat di tenggorokan, Monica beranjak menuju water dispenser yang berada di sudut ruangan.Suara dynamo dispenser yang menyedot air dari gallon di bagian bawahnya terdengar nyaring membuat Edward seketika terjaga.Pria itu juga terlihat meregangkan tubuh, mungkin cukup lama tertidur di sofa itu sama seperti Monica.Setelah meneguk satu gelas air mineral hingga tandas, Monica berjalan melewati Edward tanpa bicara untuk mengambil tasnya yang tergeletak di atas meja.Ketika hendak menarik langkah menuju pintu, Edwar
Baca selengkapnya
Bertemu Sang Janin
“Mas … aku jalan aja, enggak usah pake kursi roda,” kata Rena saat turun dari ranjang pasien.Beberapa waktu lalu suster sudah melepaskan selang infus yang tertancap di tangannya.Hari ini adalah jadwal Rena kontrol kandungan, sebelumnya Edward sudah memberikan rekomendasi dokter kandungan terbaik di rumah sakit tersebut.“Nanti kamu capek.” Komentar sang suami kemudian menekan pundak Rena menuntunnya duduk di kursi Roda.“Iiih … Mas, aku malu ah … aku bisa jalan!” Jiwa mandiri Rena memberontak.Andra berdecak pelan agar tidak terdengar oleh Rena, meski khawatir tapi akhirnya mengalah dan mendorong kursi roda lebih mendekat ke dinding.Padahal Andra hanya tidak ingin wanitanya itu kelelahan dan agar segera pulih pasca operasi.Tidak lucu bila nanti dia memaksakan kehendaknya dan malah memicu pertengkaran padahal baru saja mereka baikan tapi mengingat hormon ibu hamil yang menguasai Rena membuat Andra maklum. “Ya udah … Yuk!” Andra menyikukan tangan agar tangan Rena melingkar
Baca selengkapnya
Rencana Andra Agar Rena Resign
“Selamat pagi,” sapa pak Santoso yang kemudian masuk diikuti Fira dan Farel.“Selamat pagi Pak Santoso.” Andra balas menyapa dan dia masih ingat nama dari atasannya Rena itu.Pak Santoso begitu tersanjung karena Andra masih mengingat namanya.Fira dan Farel bergantian menyalami Andra dan Rena.Andra mempersilahkan pak Santoso untuk duduk di sofa bersamanya dan membiarkan Fira dan Farel bersama Rena.“Maaf saya baru bisa jenguk Rena … berhubung akhir bulan jadi saya banyak melakukan kunjungan ke nasabah dan baru sempat hari ini menjenguk Rena … kemarin saya dengar keadaan Rena dari pengacara Pak Andra –“ kalimat Pak Santoso terjeda tatkala Andra memberi kode menggunakan matanya.“Rena belum tau Pak, saya akan membicarakannya setelah Rena keluar dari rumah sakit,” sela Andra menjelaskan yang langsung dibalas anggukan mengerti oleh pak Santoso.Pantas saja kemarin pengacara Andra menghubunginya guna mempersiapkan segala urusan untuk mengeluarkan Rena dari pekerjaannya tapi juga me
Baca selengkapnya
Resign
“Maasss….”Rena merintih, menancapkan kukunya di punggung Andra ketika hentakan penuh kenikmatan diberikan oleh sang suami tercinta.Keduanya kembali merajut cinta, meraih kenikmatan dalam lenguhan panjang.Bermandikan peluh, menjadikan gerakan itu begitu sangat menginginkan dan mendamba.“Ren….” Suara parau Andra berbisik saat melepaskan hasratnya.Bersama mereka renggut puncak gairah setelahnya nafas sepasang insan yang saling melepas rindu itu mulai tersengal.Andra tidak berhenti menggerakan tubuh berlawanan dengan gerak tubuh Rena.Seperti sudah menjadi kebutuhan dan ini merupakan apa yang mereka inginkan.Sambil sesekali memberi kecupan, akhirnya Andra kembali membawa Rena terbang menuju puncak Nirwana.Mencapai kenikmatan yang tak terperi, hingga tubuh Andra ambruk di atas Rena.Andra berusaha menjaga bobot tubuhnya agar tidak sepenuhnya menimpa Rena, dia menatap sang istri yag berada di bawah sedang terpejam dengan nafas memburu.“Sakit?” Dikecupnya kening Rena lemb
Baca selengkapnya
Perpisahan
Apa yang diucapkan Andra memang terbukti, dengan mudahnya Rena mengundurkan diri dari Bank BUMN tanpa hambatan karena sang suami telah membayar semua pinalti dan pengacara Andra langsung berkomunikasi dengan dihak terkait di Bank BUMN. Bank BUMN ini akan selalu mempunyai tempat tersendiri di hati Rena karena dengan bekerja di sana lah Rena bisa menyekolahkan adik-adik, membiayai pengobatan bapak juga bertemu jodohnya. Ketika sedang membereskan barang-barang ke dalam box plastik yang dibawanya dari apartemen, tiba-tiba Rena teringat pertemuannya dengan Andra. Siapa sangka, dia bisa menjadi istri dari nasabah prioritas di Bank tempatnya bekerja. "Bu Rena ... Baru aja kita kerja beberapa bulan, kamu harus pergi." Fira yang baru menyelesaikan pekerjaannya datang menghampiri sambil membantu Rena membereskan barang. Rena tersenyum kemudian mengelus tangan Fira yang sedang memasukan satu persatu barangnya ke dalam box. "Nanti kalau ke Jakarta, kamu bisa mampir ke rumah ya,” kata
Baca selengkapnya
Ibu Rumah Tangga
Tangan Andra bergerak meraba, mencari sang istri untuk dipeluknya tapi sisi ranjang itu kosong sehingga dia pun memaksakan diri membuka mata. Mengedarkan pandang mencari jam dinding untuk melihat waktu karena ini masih terlalu pagi untuk seseorang terjaga dari tidur. Jam menunjukan pukul lima pagi seketika Andra mengernyit dan langsung turun dari tempat tidur menuju kamar mandi yang pintunya sedikit terbuka namun tak menemukan Rena di sana. Pikiran buruk mulai bersarang di benaknya, Andra bergegas menuruni tangga menuju dapur yang merupakan tempat favorite sang istri dan hanya ada bi Minah dan beberapa asisten rumah tangga, dia tidak menemukan sosok yang dicarinya. "Bi ... istri saya mana?" tanya Andra sambil menyipitkan mata menghalau sinar lampu yang begitu menyilaukan di dapur. "Bu Rena lagi ke pasar Pak, dianter pak Syam,” jawab bi Minah yang sedang membersihkan dapur. "Sepagi ini? Biasanya ‘kan Bibi yang belanja ... Pasar mana? Kenapa enggak siangan aja ke supermarket
Baca selengkapnya
Amarah Andra
Setelah sempat dilarikan ke IGD oleh pak Rojak yang merupakan kepala bagian rumah tangga di rumah Andra, kini Rena sudah terbaring dengan selang infus yang tertancap ditangan kanannya.Menurut dokter jaga yang memeriksa, Rena hanya kelelahan dan tekanan darahnya rendah ditambah hormon HCG yang masih tinggi membuat tubuhnya lemah.Sore nanti, Rena sudah dijadwalkan bertemu dengan dokter kandungan untuk pengecekan lebih lanjut mengenai kandungannya.Dokter IGD juga telah mengambil sample darah Rena agar dilakukan berbagai tes dan hasilnya nanti akan diserahkan kepada Dokter kandungan yang menangani Rena.Setelah mendapatkan perawatan yang baik dari Dokter dan perawat di rumah sakit tersebut juga waktu tidur yang cukup, Rena pun akhirnya membuka mata.Mengerjap beberapa kali dan ketika kelopaknya terbuka sempurna tatapannya langsung tertuju pada sosok tampan yang sedang menatapnya tajam dengan kerutan di antara alis.“Mass…,” panggil Rena disertai senyum bahagia karena ketika dirin
Baca selengkapnya
Driver Jagoan
Rena balas memeluk Andra sama eratnya. “Mas … maafin aku ya,” kata Rena lambat-lambat.Andra mengurai pelukan kemudian menyatukan bibir mereka memagut penuh damba tanpa ampun membuat bibir sang istri bengkak seketika.“Kita makan bareng ya,” ajak Andra tanpa menjawab permintaan maaf dari Rena setelah mengurai pelukannya.Rena mengangguk bahagia dan menerima suapan satu sendok salad dari tangan suaminya, melupakan apa yang tadi siang sudah terjadi keduanya makan malam satu mangkuk berdua dengan canda tawa.Andra sudah mengetahui dengan jelas kondisi Rena yang lemah di awal masa kehamilannya, untungnya tidak ada hal yang serius dan kejadian hari ini pasti akan dijadikan pelajaran bagi Rena.Beberapa hari kemudian, supir yang dijanjikan Andra sudah mulai bekerja.Walaupun Rena merasa berlebihan tapi dia sudah tidak bisa membantah keinginan suaminya lagi, mengingat galaknya Andra beberapa hari lalu.“Selamat pagi Nyonya, saya Hadi supir Nyonya yang baru.” Sang driver memperkenalkan
Baca selengkapnya
Berhati Malaikat
Perkelahian antara Hadi dan kedua preman tidak berlangsung lama, hanya dalam waktu sekejap saja para preman tadi sudah berubah babak belur karena skil beladiri yang dimiliki Hadi.Setelah mengaduh dan beberapa kali meminta ampun, kedua preman memohon agar Rena bertemu langsung dengan bosnya.Tidak jauh dari tempat soto tadi, akhirnya Rena dan Hadi juga Lisna mengikuti ke mana preman membawa mereka untuk bertemu yang disebut kedua preman itu sebagai bos mereka dengan menyusuri gang sempit.“Mbak … mending kita pulang deh,” bujuk Hadi mengkhawatirkan keadaan Rena karena dia tidak bisa memprediksi bahaya apa yang menanti mereka di depan.“Di, kasih tau mas Andra ya,” bisik Rena menanggapi bujukan Hadi.“Mbak!” Hadi menghentikan langkah menahan Rena agar tidak mengikuti kedua preman.“Iya Bu … mending Ibu pulang aja nanti bapak Kallandra marah,” kata Lisna.“Lis … ada apa sih sama kamu sebenernya? Kenapa kamu pergi dari rumah mas Andra? Terus ... kamu kerja apa sih sampai melibatka
Baca selengkapnya
Tersentuh
Rena merasakan punggungnya begitu kebas karena bergesekan dengan dinding kamar mandi. Air shower terus mengguyur tubuh mereka seiring hentakan Andra yang memabukan. Deru nafas keduanya memburu membuat kaca di dalam bilik shower semakin buram, dengan melingkarkan satu kakinya di pinggang Andra, suaminya itu terus memompanya dari bawah memberikan hujaman-hujaman nikmat di pusat tubuhnya. “Mas,” desah Rena sambil memejamkan mata erat. “Hem, sakit?” Andra memastikan. “Aku bisa gila.” Rena menggelengkan kepala. Andra mengulum senyum dengan bokong terus bergerak maju mundur mencari kenikmatan. Sebelum Andra memarahinya, Rena berinisiatif untuk bersikap impulsif mendinginkan hati dan kepala sang suami dengan mengajaknya mandi bersama yang tentu saja diartikan Andra berbeda yaitu percintaan panas di bawah guyuran shower. Rena melenguh lantas dadanya membusung setiap kali hentakan lembut itu mengikis kewarasannya. Untuk pertama kalinya setelah menikah Andra segila ini dalam bercinta, p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
24
DMCA.com Protection Status