“Kamu itu cantik Diandra, pasti banyak pria yang menyukai kamu tapi kenapa kamu menjatuhkan harga diri dengan menggoda suami orang?” tambahnya lagi menatap lurus Diandra, satu alisnya terangkat menunggu jawaban. Tenggorokan Diandra tercekat dengan jantung yang memukul kencang karena emosi yang nyaris akan meledak, dia memang sudah kalah dari awal dan dari segala sisi walau pun mereka lahir dari status sosial yang berbeda tepi Rena seperti terlahir sudah memakai mahkota, tutur kata, body language, pola pikir bahkan Rena tidak terpancing emosi sedikitpun oleh Diandra. Ekspresi wajah Rena sama sekali tidak terlihat kesal bahkan nada suaranya masih sama, begitu rendah bahkan terdengar merdu.Gadis itu lebih memilih untuk pergi melewati Rena sambil menyenggol bahunya tapi kemudian Rena berbalik dan menarik tangan Diandra. “Kalau aku salah, aku minta maaf … tapi aku enggak marah walau kamu udah menggoda suami aku.” Rena tersenyum tipis dan di balas dengan hentakan kasar Diandra untuk

"Bu ... apa kabar? Bapak sehat?" tanya Andra basa-basi."Baik Nak Andra ... tadi sore bapak nonton infotainment dan ada berita tentang Nak Andra bersama wanita lain … bapak memegang dadanya sebentar setelah itu masuk ke kamar ... Ibu cek memang tidak apa-apa tapi sampai sekarang bapak masih belum bangun,” kata ibu dengan suara sendu."Bu ... itu enggak seperti apa yang diberitakan, wanita itu mantan saya tujuh tahun lalu sekarang kita udah putus dan Lost contact, tolong jangan dipercaya ya Bu, bilang juga sama bapak kalau saya enggak akan mengkhianati Rena.” Andra meyakinkan ibu dengan janji yang sepenuh hati akan dia tepati.“Baik Nak Andra, kalau memang begitu kenyataannya apa lagi ini keluar dari mulut Nak andra sendiri, ibu dan bapak akan mempercayainya,” balas ibu, lega terdengar dari nada suaranya. “Bu, kalo sesuatu terjadi sama bapak tolong panggil ambulans agar bapak di bawa ke rumah sakit dan segera hubungi Andra atau Ricko ya ... tolong kabari Andra terus mengenai keada

“Oke you’re the Bos!” kata om Bimo menyanggupi. “Kalau begitu, silahkan kalian keluar dari ruangan ini kemudian pulang ke rumah lantas mandi bersama … Setelah itu kalian akan merasa bahagia lagi, ini tips dari Om yang sudah menikah puluhan tahun ya.” Om Bimo terkekeh sambil menaikan kedua alisnya berkali-kali menggoda sepasang pengantin kontrak yang sudah ia duga kini mulai ditumbuhi benih asmara. Om Bimo kemudian beranjak dari sofa dan benar-benar pergi dari ruang itu. Andra bangkit lalu menengadahkan tangan ke arah Rena. “Ayo kita pulang,” ajak Andra melembutkan suaranya. Rena mengerutkan dahi menatap Andra dengan bibir cemberut yang malah terlihat menggemaskan. “Jangan mancing-mancing itu bibirnya,” celetuk pria itu berekspresi datar. Rena mencebik kesal tapi tidak membuatnya tidak menyambut tangan Andra kemudian sang suami menggenggam tangannya dan mereka keluar dari kantor om Bimo sambil bergandengan tangan. Tubuh menjulang dan paras rupawan juga gesture tubuh yang elegan m

“Hallo!” Andra menjawab dingin.“Hai sayang … jam delapan di Restoran Italy favorite kita.” Suara sensual Monica terdengar dari sebrang sana.“Iya,” balasnya singkat lantas memutuskan sambungan telepon sepihak.“Pak … ngebut ya! Kalau sampai terlambat hidup saya udah enggak akan ada artinya lagi!” seru Andra frustasi yang tercetak jelas di wajah dan suaranya.Berkali-kali pria itu berdecak lidah kesal saat mobil di depan kembali berhenti, duduknya sudah tidak bisa tenang seperti biasa.Tapi setelah pertemuannya dengan om Bimo dan Rena yang membawa kelegaan sementara karena sang istri tidak jadi membatalkan kontraknya, Andra jadi ingin berlama-lama dengan istri cantiknya itu.Dan saat makan malam sunyi bersama Rena, diam-diam Andra mengirim pesan kepada Monica untuk membatalkan janji dengan alasan bertemu dengan klien.Andra terpaksa berbohong karena tidak ingin Monica kembali membuat onar dan menghancurkan hubungannya yang membaik dengan sang istri.Flash Back OffKeesokan ha

Setelah mereka memesan makanan, sambil menunggu makanan itu datang keduanya kembali berdiskusi, kali ini bukan mengenai pekerjaan tapi Monica, perempuan yang udah kaya jerawat datang enggak tepat waktu.“Gue udah ngomong bail-baik sama si Monica seminggu yang lalu dan ternyata hari ini dia dapet panggilan dari kepolisian atas kasus pencemaran nama baik dan pelanggaran undang-undang ITE yang om Bimo laporkan dan barusan perempuan itu bilang mau nyebarin video itu kalau gue enggak cabut laporannya … Aaarrggghhhh, malah gue yang kena serangan balik!! Enggak ngerti gue, harus gimana ngadepin tuh cewek!!!” Andra menyandarkan punggungnya di sofa resto yang empuk dengan mata terpejam, beberapa kali Andra terlihat menghembuskan nafas kasar."Coba lo baikin Monica lalu curi foto-foto dan video kalian, kalau enggak ada video itu dia enggak bisa berbuat apa-apa,kan?" Ricko memberi solusi.Andra termenung menimbang ide Ricko dan tidak berselang lama ponselnya kembali berdering dengan nama Monic