All Chapters of Disia-siakan Suami, Diratukan CEO Tampan: Chapter 31 - Chapter 40
71 Chapters
Bab 31
"Cleaning servis?" tanya mereka tidak percaya.Davit menganggung lemah. "Iya, beruntung aku tidak langsung dipecat," ujarnya lirih."Bodoh! Masa gitu aja bisa ketahuan sih!" ujar Elsa sarkas membuat amarah Davit langsung diubun-ubun."Jaga ucapan kamu, ini semua aku lakukan juga karena memenuhi kebutuhan kamu yang sok kaya itu! Seandainya waktu itu aku ga mengikuti saran dari kamu mungkin sekarang aku masih memegang jabatan Manager!""Udah kalian tidak usah berantem, pusing kepala ibu dengernya, sekarang kamu harus kembali mendekati Aisyah, ibu yakin perempuan itu masih mau kembali denganmu!" ujar Bu Wiwik memberi saran, ia tidak ingin hidup miskin, apa kata teman arisannya nanti kalau tahu anaknya seorang cleaning servis, mau ditaruh dimana mukanya?"Aku ga setuju!" tolak Elsa."Udah deh Kak, ga usah sok nolak kalau kakak ga bisa kasih solusi, aku juga ga mau hidup miskin, aku malu sama teman aku kalau tahu sekarang Bang Davit hanya seorang cleaning servis, ini semua juga gara-gara K
Read more
Bab 32
"Sebenarnya kita ketahuan mensabotase bibit sawit milik Pak Praja, saingan kita dan sekarang kita sedang menjadi buronan polisi, kita takut, kita tidak mau dipenjara makanya kita putuskan untuk berlindung di rumah ini," jelas Pak Reza membuat mata Elsa melotot."Kenapa bisa sih Pa? Lagian Papa nekad banget lakuin hal itu," ujar Elsa tidak menyangka."Mau bagaimana lagi, kita tidak bisa hidup tanpa uang, kamu tahu sendiri perkebunan kita sudah bangkrut karena dia, kita sekarang sudah tidak punya apa-apa lagi, hanya kamu yang bisa kami harapkan saat ini," jawab Bu Yuni lirih.Elsa berdengkus, orang tuanya ini selalu merepotkan dirinya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, mereka tetap orang tua yang sangat berarti baginya."Sekarang Mas Davit hanya seorang cleaning servis, ia ketahuan korupsi, beruntung atasannya masih berbaik hati menerima dirinya walaupun hanya jadi cleaning servis," ujar Elsa membuat mata kedua orang tuanya melotot."Jadi sekarang tidak ada lagi yang bisa kita harapk
Read more
Bab 33
"Mama dan Papa hati-hati ya, semoga semua urusannya berjalan lancar." Aisyah mencium tangan kedua orang tua angkatnya, sekarang mereka berada di bandara."Iya Sayang, kamu juga baik-baik ya disini, kalau Willi jahat bilang sama Mama biar Mama kasih dia pelajaran," ujar Mama mengelus pucuk kepala Aisyah."Anak kandung rasa anak tiri ya gini," ujar Alex membuat mereka tertawa renyah."Siap Ma tapi kayanya Willi tidak berani sama aku Ma karena dekingan aku kedua orang tuanya, bahaya kalau dia berani namanya bisa dicoret dari KK," ujar Aisyah."Ya udah kita pergi dulu ya, kalian jaga diri baik-baik, awas jangan bikin macam-macam kalian, lebih baik suruh saja Bi Inem tinggal di rumah sampai kita pulang, tidak baik lelaki dan perempuan berduaan di rumah takutnya nanti kalian malah khilaf lagi," peringat Pak Gani, walaupun ia sangat percaya dengan kedua anaknya ini namun, tidak ada salahnya ia berjaga-jaga karena terkadang godaan setan bisa membuat manusia hilang akal."Iya Pa, nanti aku aka
Read more
Bab 34
Aisyah bergegas pergi menuju ruangan yang dibilang oleh Riska, ia sangat penasaran dengan mayat tersebut. Apa ini memang murni bunuh diri atau ada seseorang yang sengaja membunuhnya dan membuat seolah-olah kasus bunuh diri?"Astagfirullah." Aisyah memegang dadanya terkejut, terlihat seorang perempuan dengan rambut panjang terurai dengan leher yang terikat tali.Aisyah memberanikan diri untuk melihat wajah perempuan itu dibantu oleh beberapa karyawan, tidak lupa mereka memakai sarung tangan agar sidik jarinya tidak mengenai tubuh berempuan malang itu.Betapa terkejutnya mereka ketika melihat wajah perempuan tersebut, ternyata .... hanya sebuah manekin yang diberi pakaian serta wig agar terlihat seperti manusia sungguhan."Ya Allah siapa yang sudah tega melakukan ini semua?" tanya Aisyah lemah, ia tidak menyangka ada yang iseng sampai segitunya."Coba cek CCTV, lihat siapa saja yang masuk ke ruangan ini!" perintah Aisyah kepada staff yang bekerja sebagai operator CCTV."Maaf Bu, kami su
Read more
Bab 35
"Ada apa kamu kesini?" Setelah pintu terbuka, raut wajah Aisyah berubah masam, ia sangat tidak suka melihat perempuan dihadapannya ini. Ya, Elsa Aurora, istri kedua dari mantan suaminya, tanpa ada angin perempuan itu datang ke rumah Alex dengan membawa sebuah bingkisan di tangannya."Kamu ngapain disini?" Bukannya menjawab pertanyaan Aisyah, perempuan itu malah berbalik bertanya."Kamu ga perlu tahu dan ga ada juga urusannya dengan kamu," jawab Aisyah."Siapa Cha?" tanya Alex menghampiri Aisyah, lelaki itu juga tidak kalah terkejut melihat siapa tamu yang datang."Pak Alex, bagaimana kabarnya? Aku dengar dari Mas Davit, Pak Alex sakit, makanya aku datang kesini dan Mas Davit juga yang kasih tahu alamat rumah Pak Alex," ujar Elsa tersenyum manis kepada Alex, namun yang mereka lihat sangat menjijikan."Alhamdulillah saya sudah membaik, makasih dan maaf sebelumnya, bukannya saya lancang atau tidak sopan, sebaiknya sekarang kamu pergi ya, kita sedang ada kerjaan yang tidak bisa diganggu,
Read more
Bab 36
"Dengar dulu Ica, percayalah tidak akan terjadi sesuatu dengan kamu," ujar Alex menenangkan perempuan yang sedang dilanda amarah tersebut."Tapi aku ga mau berurusan lagi sama dia!" bentak Aisyah.Perempuan itu tidak mengerti dengan jalan fikiran Alex, sudah jelas terlihat bagaimana kejamnya sikap Davit kepada Aisyah, namun kenapa Alex masih saja menyuruh Aisyah kembali mendekati Davit?"Tolong dengar dulu. Nanti kamu dekati Davit, aku yakin dia pasti sangat bahagia dan merasa bisa meluluhkan hatimu dengan mudah, nah, dari situ nanti kamu coba gali informasi dari dia, tenang saja aku dan Arga akan selalu mengawasi kamu, kita tidak akan membiarkan lelaki itu menyentuhmu seujung jaripun," jelas Alex.Aisyah menimbang-nimbang perkataan Alex, ia rasa tidak ada salahnya mencoba usulan dari Alex, toh ini juga demi nama baik perusahaan."Baiklah, tapi kamu harus janji selalu jaga aku, aku ga mau kembali dengan lelaki brengsek itu!" ujar Aisyah."Besok kita lanjut lagi, aku udah ngantuk bange
Read more
Bab 37
"Aku duluan," ujar Alex ketika mereka telah berada di parkiran kantor.Aisyah mengangguk, ia menatap kepergian lelaki itu yang semakin menjauh, ia tidak menyangka masalah yang ia anggap sepele bisa menjadi besar seperti ini, lelaki itu terlihat sangat marah.Ia kembali teringat terakhir ia dan Alex bertengkar mengakibatkan Nenek meninggal dan sekarang Aisyah harus sabar dan bisa berbicara baik-baik dengan lelaki itu, ia tidak ingin kejadian kemaren terulang kembali, ia masih trauma dengan kejadian yang menimpa sang Nenek."Ada masalah lagi?" tanya Riska menghampiri Aisyah. Perempuan itu sudah menganggap Aisyah seperti adik sendiri."Ya begitulah Kak, cuma masalah sepele tapi Pak Alex aja yang terlalu berlebihan," ujar Aisyah mendudukkan bokongnya di salah satu kursi."Memangnya ada apa? Bukannya kemaren kalian baik-baik aja?" Aisyah menjelaskan secara rinci permasaahannya kepada Riska tanpa ada yang dikurangi maupun dilebih-lebihkannya."Oalah pantesan Pak Alex marah, dia pasti cem
Read more
Bab 38
"Ayo pulang!" ujar Alex menemui Aisyah di ruangannya.Aisyah membersihkan meja dan mengambil tasnya, sesampainya diparkiran, ia tidak melihat mobil Alex melainkan sebuah motor beat pengeluaran lama yang terparkir."Mobilnya mana?" tanya Aisyah bingung.Alex berjalan menuju motor tersebut. "Kita pulang pake motor ini, katanya kamu kepengen naik motor makanya tadi aku pinjam motor Pak Agus, satpam depan," jawab Alex.Bibir Aisyah mengembang, ternyata lelaki dihadapannya ini bisa peka juga."Nih pake helm demi keselamatan." Alex memberikan memakaikan helm ke kepala Aisyah."Makasih," ujar Aisyah tersenyun senang."Jangan lupa peluk aku, takutnya nanti kamu malah jatuh lagi," ujar Alex yang mendapatkan jetakan di kepalanya dari Aisyah."Dasar modus, jangan harap aku mau peluk kamu."Alex melajukan motornya lalu mengerem mendadak membuat tubuh wanita itu maju kedepan dan refleks melingkarkan tangannya keperut Alex."Ihh ga usah modus deh, turun nih aku," ancam Aisyah, beruntung sekarang ia
Read more
Bab 39
"Ay!" panggil Alex dipenjuru rumah."Apa sih By, berisik tahu engga, gimana nanti kalau dengar sama Bi Inem bisa ketahuan kita kalau ada hubungan," ujar Aisyah kesal, lelaki itu benar-benar tidak bisa lihat situasi dan kondisi terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu hal.Bukannya apa-apa hanya saja Aisyah belum siap jika ada yang mengetahui hubungannya dengan Alex, bukannya ingin mempermainkan lelaki itu, namun ia takut mendapatkan kritikan pedas dari orang lain yang tidak menyukai dirinya.Sifat manusia berbeda-beda, didepan terlihat baik tetapi dibelakang bisa saja mereka yang akan menusuk kita, jadi sebelum itu terjadi sebaiknya kita yang harus lebih waspada dan jangan terlalu percaya dengan seseorang."Gapapa Ay, biar semua orang tahu sekarang Aisyah Marisa hanya milik Alexander Willian seorang, tidak ada yang bisa menyakiti bahkan melukai dirinya," jawab Alex. Lelaki itu memang menjadi sangat bucin.Panggilan 'Ay dan By' juga dikasih oleh Alex, lelaki itu berkata bahwa dalam hu
Read more
Bab 40
Beberapa tahun yang lalu ....Seorang perempuan dengan senyuman mengembang dan penuh semangat masuk kesebuah butik, tempat dirinya akan bertemu dengan tunangannya untuk fiting baju pengantin, namun baru saja beberapa langkah masuk ke butik tersebut, ia melihat pakaian pengantin yang sebelumnya sudah ia booking dipakai oleh perempuan lain dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata pengantin prianya Arga, calon suaminya.Senyumannya langsung menghilang digantikan oleh embun yang meluap keluar membanjiri pipinya, perempuan mana yang tidak sakit melihat lelaki yang ia cintai mencoba baju pengantin bersama perempuan lain? Rasanya tidak ada seorangpun perempuan yang sanggup menerima itu semua."Riska!"Perempuan itu pergi menjauh dari butik tersebut, hatinya terlanjur sakit, ia tidak memperdulikan panggilan dari lelaki yang baru saja menorehkan luka dihatinya."Riska, tolong dengar dulu penjelasan aku," ujar Arga ketika berhasil mencekal tangan perempuan tersebut."Engga ada yang perlu dijela
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status