All Chapters of Setelah Mengetahui Rahasia Bos Wanitaku, Aku Terkena Masalah Besar: Chapter 331 - Chapter 340
542 Chapters
Bab 331
"Kamu ingin bermain denganku?"Ketika mendengar ini, Damian tertawa terbahak-bahak seolah-olah baru saja mendengar lelucon besar.Anggota lain dari Organisasi Pedang Darah tidak dapat menahannya lebih lama lagi dan tertawa terbahak-bahak."Nggak tahu diri ....""Memainkan permainan pistol, dia nggak tahu kalau bos kita dulu sering memainkan hal ini!""Di kasino bawah tanah, dia adalah raja senjata yang tak terbantahkan. Seorang pria yang bahkan dewa kematian nggak berani mengambil nyawanya. Kok bisa-bisanya pria ini menantangnya?"Suara tawa terdengar dengan tidak ada habisnya.Deon menggelengkan kepalanya tanpa daya."Dasar orang lemah yang nggak tahu diri!"Kata-kata ini membuat semua orang di Organisasi Pedang Darah tiba-tiba berhenti tertawa dan digantikan oleh ekspresi marah.Damian berhenti tertawa dan berkata dengan sedih."Oke! Tapi kami sepakat bahwa kalau kamu mati, nggak ada seorang pun di sini yang bisa pergi!"Kata-kata ini segera membuat orang-orang ini ketakutan.Para ar
Read more
Bab 332
"Masih mau lagi?'Saat mendengar hal tersebut, hati semua orang kembali cemas dan menjadi tegang.Luna bahkan lebih cemas. Hanya satu peluru saja sudah cukup untuk membuatnya takut!Jika melanjutkan, kemungkinan tingkat kematian Deon akan lebih tinggi!Begitu Deon meninggal, para penjahat ini pasti tidak akan membiarkan mereka pergi!Deon tetap tenang, membiarkan pihak lain menambahkan peluru, lalu perlahan mengangkat moncong senjatanya, tapi tiba-tiba meletakkannya kembali.Saat melihat ini, anggota Organisasi Pedang Darah itu tertawa dan berkata dengan murah hati."Haha! Kamu takut? Mau menyerah?"Damian juga berkata, "Kalau nggak bisa main, kamu bisa menyerah, aku bisa mengampunimu! Namun, semua orang di sini akan mati!"Deon tersenyum dan berkata, "Maaf, menurutku cara bermain ini membosankan. Aku berencana untuk memperbaikinya."Setelah itu, Deon langsung memasukkan pistol ke mulutnya.Lalu, tarik pelatuknya!Dalam sekejap.Semua orang tercengang seolah tombol jeda telah ditekan!
Read more
Bab 333
"Tembak! Kalau kamu berani, tembak saja, haha! Lihat saja apa Dewa Kematian akan menjemputmu atau nggak."Raut wajah Damian berubah dan berkata dengan histeris.Deon dengan tenang mengambil pistolnya dan berkata, "Dewa Kematian? Dia nggak akan berani membiarkanku mati."Karena namanya Raja Gangster.Dalam mitos Negara Lordia, Raja Gangster menguasai segalanya, bahkan Dewa Kematian adalah bawahannya.Dia mencibir, mengangkat pistolnya, mengarahkannya ke kepalanya dan menembak!Dalam sekejap, hati semua orang berdebar kencang.Setelah berhenti selama 0,1 detik, semua orang langsung teriak!Tidak ada suara tembakan!Tidak ada yang terjadi lagi, hanya ada seperenam peluang untuk bertahan hidup. Taruhannya benar!Namun, pada saat Damian tertegun, Deon mengangkat moncong senjatanya lagi, menembakkan satu peluru ke dagunya!Tidak ada yang terjadi lagi!Semua orang menjadi gempar!Ada banyak suara kehebohan!"Apa anak ini gila? Dia sudah beruntung untuk pertama kali, malah berani bertaruh untu
Read more
Bab 334
Bagaikan samaran petir!Semua orang merasa sulit dipercaya dengan adegan di depan mata ini. Ternyata Damian kencing di celana!Orang-orang yang membawa pisau pada mengangakan mulut karena terkejut!Sekujur tubuh Damian berkeringat dingin dan tak kunjung berani bertindak. Dia ... dia takut mati!Hahahahaha!Sontak, terdengar suara tertawa terbahak-bahak!Itu adalah suara tawa Deon yang keras.Semua orang terkejut dan melotot mata lebar. Ternyata berani menertawakan Damian, Sang Dewa Pembunuh ini di depan orang-orang! Apa dia ingin cari mati?Meskipun kencing di celana karena ketakutan, juga tiada orang yang berani bertindak lancang di sini!"Apa kamu tahu kenapa kamu nggak berani bertindak?"Setelah tertawa, Deon mengkritik."Sebab, kamu sudah tua! Nggak berambisi lagi. Masa mudamu sangat bernyali dan menjelajahi seluruh dunia.Kamu bahkan berani mempertaruhkan nyawa diri dengan pistol, sehingga menang berturut-turut! Akan tetapi, kamu yang sekarang sudah tidak berkemampuan, bahkan ngga
Read more
Bab 335
"Kalian tunggu sebentar! Kalian salah bunuh orang!"Mira segera mengedepankan diri dan menemukan orang yang dibunuh sama sekali bukan orang biasa.Dia sama sekali tidak berhubungan sama orang dari Pedang Darah."Bu Mira, apa yang harus dilakukan? Apa kita masih perlu menyerang Grup Lixon secara paksa?"Anak buahnya bertanya dengan penuh kekhawatiran.Demi menghadapi Pedang Darah, mereka bahkan tidak segan-segan untuk menyerang senjata api berat.Akan tetapi, makin mendekati sini, mereka yang merasakan aura ganas yang kuat malah merinding karena ketakutan.Sementara Mira juga ragu-ragu,"Di dalam masih terdapat sandera berjumlah ribuan orang, kalau kita bertindak, bagaimana kalau melukai orang yang nggak bersalah?"Hal yang lebih parah adalah dia tidak yakin terhadap Damian yang sudah menang.Pada saat kritis, seseorang tiba-tiba mengemukakan diri dengan langkah kaki yang kuat."Dia sudah keluar! Siapa dia?" Semua orang tertegun dan menghunuskan tombak secara refleks.Mira malah memelot
Read more
Bab 336
"Terserah kalian percaya atau nggak, sekarang kalian sudah boleh keluar dari ini!"Kata Deon dengan santai.Kata-kata ini membuat mereka tambah marah. Semua orang dari tim penegak hukum murka bagaikan letusan gunung berapi,"Sungguh angkuh!""Jelas kamu sedang mengambil keuntungan dari situasi, masih saja berani berkata seolah-olah sewajarnya, dasar nggak tahu malu!""Kalau mampu, kita satu lawan satu!"Saking marahnya mereka hendak saja menghajar Deon!Akan tetapi, kata-kata Mira selanjutnya malah mengejutkan semua orang, "Semuanya mundur."Semua orang tertegun, "Bu Mira, apa kami nggak salah dengar?"Mira terkenal sebagai orang yang pemarah dalam tim penegak hukum, seharusnya kata-kata Deon yang tegas ini akan membuat Mira murka!Akan tetapi, Mira malah sangat tenang!Kondisi ini sangat aneh!Dia malah berkata dengan ekspresi datar, "Karena kalian nggak mampu melawannya!""Bu Mira, apa kamu sedang bercanda? Bukan sembarang orang boleh bergabung ke dalam tim penegak hukum seperti kita
Read more
Bab 337
Saat mendengar kata-kata ini, Luna menggertakkan gigi secara refleks."Bukannya sebelumnya sudah kita sudah sepakat? Kalian bakal menyetujuinya?"Dalam rapat komisaris yang dipimpin oleh Simon, mereka telah menginvestasi sejumlah dana besar dalam bidang properti tanpa sepengetahuannya demi beraliansi sama Keluarga Ranos.Sementara masalah proyek, pasti akan melibatkan staf dari Biro Teknik.Masalahnya adalah sebelumnya dia telah menghabiskan 6 miliar untuk mendapatkan izin dari Biro Teknik, tetapi kenapa orang-orang ini malah ingkar janji?"Hehe! Bu Luna, kamu nggak tahu bahwa pada 2 hari yang lalu, penanggung jawab dari Biro Teknik tertangkap karena korupsi. Pejabat baru sekarang ini punya ambisi yang lebih besar!"Beberapa orang ini menyunggingkan ekspresi yang munafik,"Kami juga hanya bantu menyampaikan, sebagian besar keuntungan juga diterima oleh beberapa pejabat baru itu."Ternyata baru saja menjabat ... pantasan begitu serakah!Luna terpaksa berkata dengan tidak berdaya, "Bapak
Read more
Bab 338
Luna merasa kasihan pada Paman Gerun, sehingga berkali-kali mengutarakan untuk menjadikannya sebagai karyawan tetap dan menaikkan gajinya.Namun, setiap kali ditolak Paman Gerun.Paman Gerun adalah orang yang berprinsip, sehingga akan menepati kesepakatan kompensasi sejak awal. Asalkan Grup Lixon bisa memberinya sesuap nasi."Sialan!"Satu orang mengabaikan Luna dan menampar Paman Gerun secara langsung. Paman Gerun pun terjatuh keras!Darah langsung mengalir dari mulutnya.Luna sontak berkata dengan murka,"Bapak-bapak sekalian, bagaimanapun di sini adalah perusahaan, kenapa kalian boleh memukul orang?""Bu Luna, apa kamu mau bilang memukul karyawan perlu persetujuan dari bosnya? Tapi, kalau karyawanmu menyinggung kami, berarti bosnya harus bertanggung jawab!"Mereka berkata sambil tersenyum menyeringai,"Padahal aku punya kesan yang lumayan bagus, tapi kejadian sekarang ini malah membuat kami sangat sulit untuk memercayai Grup Lixon!""Kami juga bakal melaporkan hal ini kepada kepala
Read more
Bab 339
"Nggak boleh! Ini adalah hadiah dari cucu perempuanku!"Paman Gerun yang biasanya saat penurut sudah tidak sabar lagi. Matanya sontak menjadi merah dan bergegas berdiri untuk merebutnya kembali.Cucu perempuan ini adalah satu-satu kerabatnya yang tersisa. Paman Gerun akan melindungi benda yang dihadiahkan oleh cucu dia layaknya harta karun.Bagaimana mungkin tega merebutnya secara paksa.Mereka sontak terperanjat, "Kenapa? Apa kamu mau memukul orang? Satpam, cepat panggil satpam!""Luna, apa yang sudah kamu lakukan? Anjingmu mau menggigit kami! Cepat halang dia!"Ekspresi Luna berubah karena marah, "Bapak-bapak, kalian benar-benar keterlaluan!"Mereka malah berkata semena-mena,"Luna, apa kamu nggak mau dapat surat izin? Apa kamu percaya, hanya dengan satu kata, kepala biro kamu bakal membuat Grup Lixon kelak nggak bisa berbuat apa-apa!""Satpam!"Luna mengepalkan kedua tangan dan berteriak dengan ekspresi serius.Beberapa satpam datang dan menahan Paman Gerun.Luna berkata dengan rasa
Read more
Bab 340
Di lantai satu Grup Lixon, Luna mengantar beberapa orang dari biro teknik."Bu Luna, selain kejadian tadi yang kurang menyenangkan, kami sangat puas terhadap seluruh Grup Lixon."Beberapa orang itu tersenyum menyeringai.Salah seorang masih mempermainkan liontin Amitayus di tangannya sambil tersenyum lebar.Bagi Luna, ekspresi jelek seperti ini jauh lebih jelek daripada hantu di neraka!Jelas dia adalah perampok, malah hendak berpura-pura menjadi pria sejati. Benar-benar membuat orang muak.Dia menyunggingkan senyuman secara paksa dan berkata, "Kalau begitu, aku serahkan masalahku pada kalian!""Baik, baik."Akan tetapi, beberapa orang ini baru habis bicara, seluruh perusahaan sontak gelap gulita!"Listrik padam? Bagaimana mungkin?""Apa ada orang mematikan saklarnya? Cepat pergi lihat di ruang kontrol!"Semua orang di seluruh perusahaan merasa gelisah. Luna pun buka suara.Dia tidak lupa berkata, "Kalian jangan panik, ini hanya sedikit kecelakaan, kami bakal segera menyelesaikannya."
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
55
DMCA.com Protection Status