All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan Muda Lumpuh: Chapter 91 - Chapter 100
257 Chapters
Aku Berjanji!
"Gwen, mau kah kau berjanji sesuatu pada ku?" Ujar nya tiba-tiba. "Berjanji ? Berjanji apa dulu?" Tanya Gwen yang walaupun sedang dilanda asmara mode silent tetap berhati-hati dalam keputusan yang akan dia ambil. "Berjanji lah untuk selalu percaya pada ku, apapun yang terjadi tanpa harus bertanya mengapa atau kenapa. Cukup percaya saja pada ku." Pinta Aiden penuh harap. "Tidak bisa!" Sebut Gwen, lalu melepaskan tangan Aiden. "Aku tidak bisa begitu saja berjanji seperti itu. Aku harus tahu alasan mengapa kau meminta ku untuk berjanji seperti itu." Tegas Gwen. "Gwen dengarkan aku, orang-orang yang ada disekitar diri ku saat ini sedang diincar oleh musuh yang tidak aku ketahui wujud nya." "Hari ini saja, salah seorang pelayan kepercayaan ku sudah mereka habisi tepat di bawah hidung ku ."Sebut Aiden sambil menghela nafas pelan. "Dan kabar buruk nya, aku tahu dia telah dibunuh namun aku tidak punya bukti kalau dia telah dibunuh serta aku juga tidak tahu siapa pelaku nya." Lanjut Aide
Read more
Gawat!!!!
"Apa kau sudah menemukan sesuatu Rery?" tanya Aiden sambil menyenter ke bawah tempat tidur Suli. "Belum tuan Muda. Aku sudah mengecek kesemua tempat tadi tidak menemukan apapun juga." Jawab Rery sambil memegang beberapa benda di dalam kamar Suli menggunakan sarung tangan. "Tidak mungkin tidak ada jejak apapun. Aku tidak yakin Suli yang telah memasang tali itu dan menggantung dirinya sendri." Sela Aiden. "Aku yakin seseorang telah masuk ke kamar Suli dan membunuhnya." Sambung Aiden sambil tetap mencari apapun yang dapat di jadikan sebagai bukti kalau Suli di bunuh. "Aku juga yakin seperti itu tuan Muda tapi- Ssssssssttt!" seru Rery yang langsung terpotong sebab Aiden meminta Rery diam padahal Rery saat itu ingin mengungkapkan pendapat nya. "Rery! Ada yang datang." bisik Aiden langsung menarik Rery untuk bersembunyi ke bawah tempat tidur Suli. Walau tidak mendengar apa yang Aiden dengar, Rery tetap mengikuti apa yang Aiden perintahkan. Dengan sebuah gelas yang masih terpegang di t
Read more
Cepatlah!!!!!
"Siapa kalian?" segah si pria yang pertama. Aiden dan Rery pun saling pandang. "Kau duluan saja pergi dan bawa gelas itu." Perintah Aiden pada Rery. Tanpa bersuara, Rery pun kabur duluan. Aiden menutup kembali pintu kamar setelah Rery meninggalkan kamar itu. Lalu dengan sombong dia memberikan instruksi kepada dua pria yang ada di depannya untuk maju menyerangnya. "Sialan! Cuih!" Dua pria itupun maju dan menyerang Aiden. Dengan semangat empat lima mereka siap memberikan Aiden pelajaran. "Biar aku saja yang menghabisinya!!" Ujar salah satu pria itu sombong.Sebuah tinju pun langsung ia layangkan ke arah Aiden. Meski penerangan di dalam kamar tersebut hanya sebatas penerangan dari handpone tapi pertarungan itu berlangsung dengan sengit.Aiden yang sudah dapat memprediksikan gerakan lawan nya langsung menghindar plus memberikan sebuah pukulan balik ke pria itu hingga pria itu terpental sedikit ke belakang. "Cuih!" si Pria meludah dan kembali menyerang Aiden. Dengan sigap kali ini
Read more
Jangan Banyak Tanya Gwen!
"Apa? Apa maksud mu?" Tanya Gwen yang semakin tidak paham dengan apa yang di lakukan oleh Aiden. "Cepat! Buka saja pakaian mu! Dan berbaringlah di tempat tidur." Perintah Aiden lalu pergi ke ruang ganti pakaian untuk mengambil pakaian tidur nya. "B-buka baju?" Ulang Gwen bertanya. "Iya!! buka bajumu Gwen dan berbaringlah! Cepat lah!!" Perintah Aiden dari dalam kamar. "B-baiklah." Jawab Gwen dengan wajah merah dan pikiran yang malah terbang kemana- mana. "Ini perintah mu ya Aiden! Bukan Gwen yang mau." Ucap Gwen sangaaaat - sangat pelan sambil membuka pakaiannya helai demi helai. Setelah selesai membuka semua pakaiannya Gwen pun berbaring dan menarik selimutnya hingga hidung. Aiden yang sudah berhasil mendapatkan baju tidurnya pun keluar dari ruang ganti. Sejenak Aiden melirik ke arah Gwen. Aiden sempat mengira jika Gwen masih duduk bengong di atas tempat tidur, padahal situasi sudah sangat mendesak saat ini, karena Aiden yakin orang -orang di luar pasti akan menerobos masuk ke
Read more
Salting dalam Kepanikan!
Terdengar suara Aiden samar-samar seperti suara orang yang baru bangun tidur. Theodor yang mendengar suara Aiden langsung menoleh ke arah Aiden. "Kak, maaf aku-" "Lancang sekali kau Theodor!!! Apa yang kau lakukan di dalam kamar ku? Bagaimana kau bisa masuk ke dalam kamar ku!!" Berang Aiden sambil memegang pelipis nya seolah-olah kepala nya sakit karena tidur nya terganggu. Aiden beringsut sedikit demi sedikit untuk merubah posisi nya yang sedang berbaring agar bisa bersandar di kepala tempat tidur. "Maaf kak, aku sedang-" ucap Theodor terputus saat melihat selimut Gwen yang sedikit turun karena Aiden yang merubah posisi dari berbaring ke duduk sekali. "Jaga mata mu Theodor! Berani kau melihat ke arah kakak ipar mu Theodor! Cepat kau bawa semua orang ini keluar dari kamar ku!!" Segah Aiden yang kali ini benar-benar marah dan bukan sekedar akting belaka. Aiden langsung menaikan selimut Gwen untuk menutupi punggung Gwen yang sedikit terlihat itu. "Aku tunggu kau di luar kak Aiden
Read more
Wanita Misterius!
Di luar kamar Aiden dan Gwen, terlihat Theodor tengah berjalan bolak balik bagaikan setrikaan.Bukannya memikirkan siapa orang yang telah masuk ke kamar Suli, tapi yang menjadi pemikiran nya saat ini malah Gwen yang tadi tidur tanpa menggunakan pakaian dan memeluk Aiden."Apakah Gwen sudah melakukan hubungan suami istri dengan Aiden?" Pikir nya semakin kalut.Benar! Saat ini pikiran Theodor benar-benar sedang kalut.Semakin Theodor pikir kan apa yang dilihatnya tadi maka semakin kalut pula lah pikiran dan perasaan nya.Dia merasa milik nya telah di rebut oleh Aiden dari nya."Tidak! Mereka tidak mungkin sudah melakuan nya! Aku tidak percaya mereka sudah melakukan nya!" Tegas nya pada diri nya sendiri dalam hati."Aiden itu lumpuh! Bagaimana bisa orang lumpuh melakukan hubungan suami istri?"Theodor mengusap kasar wajah nya saat membayangkan Gwen dan Aiden melakukan hubungan suami istri."Tidak mungkin! Tidak mungkin!" Teriak nya dalam hati." Tapi-" tiba-tiba saja Theodor berhenti.Dia
Read more
Apa kami salah...Hmm?
"Jadi bagaimana tuan muda Theodor, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Yovi tanpa basa basi. "Kita akan menggeledah kediaman Aiden sekali lagi untuk mencari penyusup itu." Jawab Theodor dengan sebuah helaan nafas pelan. "Menggeledah kediaman ku? Apa hak mu menggeledah kediaman ku, Theodor?!!" Aum Aiden yang tiba-tiba muncul dari balik kerumunan pengawal dan pelayan yang berdiri di luar kamar Aiden, bersama Gwen. "Kak Aiden-" Ujar Theodor terhenti sebab dia melihat Gwen yang datang bersama Aiden. "Kakak ipar, kau juga sudah bangun rupa nya. Maaf semua keributan ini membuatmu terbangun. " Sebut Theodor pada Gwen dengan senyuman termanis nya. "Ada apa sebenarnya ini Theodor? Mengapa subuh buta seperti ini kau sudah membuat keributan di kediaman ku?" Tanya Aiden, sengaja tidak memperdulikan Theodor yang sedang mengajak Gwen berbicara. Theodor dengan wajah yang tidak enak dipandang langsung mengalihkan pandangannya ke Aiden. "Ada seorang penyusup yang masuk ke kediaman ku ka
Read more
Maafkan Aku, Gwen!
"Apa kalian datang hanya untuk mengurusi masalah rumah tangga ku dan Gwen? Kalau iya, kalian bisa membawanya pergi bersama kalian." Ucap nya terlihat sangat meyakinkan. "Aku sungguh tidak menyangka kau hanya menganggap ku seperti itu Skyleden Gavin Junior." Seru Gwen tiba - tiba kembali muncul tapi kali ini dengan linangan air mata di kedua pipinya. Aiden menoleh pada Gwen sebentar dengan tatapan dinginnya. Walaupun sebenarnya Aiden ingin menjelaskan hal yang sebenarnya pada Gwenbahwa semua ucapan nya itu hanya sandiwara belaka namun situasi saat ini tidak memungkinkan bagi Aiden untuk melakukan itu semua. Dia terpaksa tetap memasang wajah dinginnya dan membiarkan sang kekasih hati menangis. "Maafkan aku Gwen." Ucap Aiden dalam hati. Dan setelah itu Aiden memalingkan wajahnya kearah lain sambil mendengus seolah memberikan kesan bahwa dia tidak peduli pada tangisan Gwen. Gwen mengelap air mata yang berceceran di pipi nya kiri dan kanan. Dengan dada yang naik turun sebab luapan ras
Read more
SEMPURNA!
# Sesampainya di dalam kamar.... Sreeet pintu kamar pun d tutup oleh Aiden. Setelah pintu di tutup, Aiden langsung mencari keberadaan Gwen di dalam kamar nya. Dia ingin segera meminta maaf dan menjelaskan semua nya pada sang istri. "Itu dia." Seru Aiden dalam hati melihat Gwen yang sedang duduk di atas tempat tidur sambil menekukkan lutut dan membenamkan wajah diantara lutut dan tangan mungil Gwen. "Gwen, maaafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati mu." Ucap Aiden sambil menyentuh lengan Gwen dengan sangat lembut. "Gwen?" Panggil Aiden lagi karena tidak ada jawaban dari Gwen. "Matilah aku! Dia pasti sangat marah pada ku!" Seru Aiden mulai panik karena Gwen tak kunjung membalas kata-kata nya. Jangan kan membalas perkataan nya, Gwen bahkan tetap pada posisi Gwen. Seolah Gwen enggan melihat ke arah Aiden. "Gwen, please! Dengarkan penjelasan ku dulu sayang." Mohon Aiden panik sambil menggoyang-goyangkan badan Gwen kuat. "Gwen??" Panggil Aiden lagi, tapi tidak ada sahuta
Read more
Apa Kau yakin??
Kehebohan hari itu tidak hanya sampai disitu karena pada siang harinya pihak kepolisian kembali datang untuk memeriksa kediaman Aiden, terutama TKP tempat tubuh Suli tergantung dalam keadaan tidak bernyawa. Jika pada kedatangan polisi yang pertama Gwen tidak ada di tempat karena harus berbicara dengan Carlson, berbeda pada hari ini. Gwen melihat semua kehiruk pikuk keadaan saat polisi melakukan penyelidikan. Beberapa polisi terlihat sedang memeriksa ulang TKP. Sedangkan beberapa lain nya sibuk menanyai satu persatu pelayan - pelayan yang bekerja di kediaman Aiden. Suara-suara sumbang pun mulai kedengaran dimana-mana. Suara-suara yang mengatakan kalau kematian Suli bukanlah bunuh diri seperti yang dikira oleh orang banyak pada hari pertama. Melihat kedatangan pihak kepolisian pada hari ini, maka para pelayan pun menyimpulkan kalau memang ada yang tidak beres pada kematian rekan mereka ini. Saat orang- orang heboh di kediaman Aiden, seorang wanita dan seorang pria terlihat mengawas
Read more
PREV
1
...
89101112
...
26
DMCA.com Protection Status