All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan Muda Lumpuh: Chapter 71 - Chapter 80
257 Chapters
Tak Akan Aku Lepaskan
Hari pun telah semakin malam saat Aiden menyelesaikan sesi terapi berjalannya seorang diri di dalam terowongannya. Dan kini saatnya dia mengunjungi sang istri tercinta yang menurut nya pasti sedang tertidur pulas di dalam kamar. Untuk memastikan situasi kamar saat ini aman, Aiden mengecek CCTV. Ia harus tahu kondisi terbaru kamar sebelum muncul dari pintu ajaib miliknya. Dan ya! seperti dugaannya, Gwen sedang tidur lelap di dalam kantong tidur yang membuat Gwen mirip sekali seperti kepompong raksasa. Aiden tersenyum melihat sang istri yang tertidur pulas itu. Setelah yakin kondisi aman maka sama seperti malam sebelumnya, malam ini pun Aiden akan menyelinap ke dalam kamarnya melalui jalan rahasia hanya untuk memindahkan Gwen dari kantung tidur Gwen ke tempat tidur. Aiden kemudian berjalan menuju kamarnya setelah menutup aplikasi CCTV di handphone nya. "Srrrrrrret..." Suara pintu rahasia terbuka. Suaranya terdengar sangat- sangat pelan. Dari balik pintu itu maka keluarlah Aiden
Read more
Konferensi Pers!
#Eitt!! Vote dulu baru baca ...panjang ini Bab nya!!!!# edisi malak pembaca di SENIN pagi..*Happy Reading****Pagi pun menjelma, Gwen yang terbangun langsung meraba ke samping tapi sepertinya apa yang dia cari sudah tidak ada lagi. "Dia sudah pergi ternyata." Ujar Gwen dalam hati dengan mata terpejam "Skyleden Gavin Junior, kau membuatku benar-benar harus menguras otak ku untuk memahami caramu mencintaiku." Gumam Gwen masih dengan mata tertutup. Gwen kemudian tersenyum. Meski Aiden belum pernah satu kalipun mengatakan bahwa dia mencintai Gwen, tapi Gwen yakin seratus persen, pria yang telah berstatus sebagai suaminya itu, mencintai dirinya. "Setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikan cintanya. Mungkin beginilah caramu mencintaiku." Ucapnya dengan jutaan rasa bahagia di hati.. Gwen berencana melanjutkan tidurnya, tapi sayangnya- "ToKKk.. " "ToKKk.. " "ToKKk.. " "Nona Gwen, nona sudah bangun?" Panggil seorang pelayan kediaman Aiden dari luar kamar. "Biar aku
Read more
Kemunculan Aiden di Konferensi Pers!
"Benar! Ak juga sangat penasaran mengapa keluargaku begitu tergesa-gesa menggumumkan kematianku?" Semua orang reflek menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang sedang berbicara barusan. "Tuan Muda Skyleden Gavin Junior?" Sorak mereka semua serentak dan langsung berbalik, menghampiri Aiden yang datang menggunakan kursi roda bersama asistennya. "Tuan Muda Aiden- ternyata anda masih hidup? Bagaimana bisa?" "Tolong anda jelaskan pada kami, apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu, tuan Muda Skyleden Gavin Junior." "Tuan Muda Skyleden Gavin Junior, di mana anda dua hari ini? Dan mengapa anda baru muncul saat ini?" "Apakah anda telah mengetahui kalau akan ada orang yang berniat mencelakai anda makanya anda tidak ikut dengan rombongan anda?" "Tuan Muda Skyleden Gavin Junior- tolong jawab pertanyaan-pertanyaan kami." Pertanyaan langsung bertubi-tubi muncul tepat setelah Aiden muncul. "Teman-Teman wartawan, harap tenang. Tuan Muda Aiden akan menjawab semuanya. Tapi mohon kerja sama
Read more
Gawat! Aiden Tahu!!!
Satu jam kemudian "Apa maksud semua ini, Skyleden Gavin Junior?" Berang Garrand Gavin pada cucu nya itu setelah semua wartawan bubar. "Ayah! Apa yang ayah katakan? Mengapa ayah malah marah pada Aiden?!" Bentak Bridgette, yang seperti biasa selalu pasang badan bila Aiden terkena masalah di rumah. "Bridgette! Jaga ucapanmu! Kau tahu dengan siapa kau yang bicara?!" Teriak Danieta sambil menyentak kasar tangan Bridgette. "Lepaskan tanganku! Aku tidak sudi di pegang olehmu Danieta!" Seru Bridgette marah dan menepis tangan Danieta. "Aku peringatkan kalian! Sudah cukup kalian semua mengingikan kematian Aidenku!" Serunya lalu mengambil alih kursi roda Aiden yang tadi nya dipegang Rery, kini sudah berada di tangan nya. "Jangan kau bawa dia kemana-mana Bridgette?!! Aku masih belum selesai bicara!" Aum Garrand Gavin. "Apa lagi yang ingin ayah bicarakan?!" Bentak Bridgette pada ayahnya. "Selama ini Aiden selalu saja diam dengan semua yang kalian katakan padanya! Dengan semua ketidak adilan
Read more
Sematan Jari-Jari Penuh Cinta
"Glek..."Gwen bersusah payah menelan saliva nya."Gwen! Seharusnya bukan kau yang saat ini takut! Tapi Aiden lah yang seharusnya takut!" Bisik Gwen kecil di telinga Gwen."Benar! Bukan aku yang seharusnya takut! Tapi dia !" Gwen pun mengumpulkan segenap keberanian nya dan mencuri lihat ke arah Aiden."Apa lagi yang kau tunggu nona Gwen?" Ulang Aiden."Baik!" Jawab Gwen tanpa protes dan langsung mengunci pintu itu dari dalam kamar.Aiden berdiri dari kursi roda nya dan menarik lampu hias yang ada di bagian atas rak buku milik nya.Dan seperti kejadian semalam, rak buku itu pun bergeser dan setelah Aiden dorong, terilhat lah ruangan menuju terowong yang semalam Gwen masuki."Ayo, tunggu apa lagi?" Ujar Aiden yang kemudian berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam ruangan menuju pintu keluar rahasia itu setelah mendorong serta kursi roda nya ke dalam ruang rahasia.Gwen melangkah pelan dan meng
Read more
Maksud mu...?
"Maaf-" ucap kedua nya serentak dan langsung menoleh ke tempat yang berlawanan."Kita pulang sekarang?" Tanya Aiden tanpa menoleh ke Gwen."Hem- boleh!" Jawab Gwen malu -malu.Sampai mereka berdua keluar dari ladang bunga matahari, tidak seorang pun dari mereka yang buka suara.Kedua nya berjalan sambil menunduk. Hingga-Ayok!" Ajak Gwen yang langsung berlari ke dalam terowongan begitu melihat pintu terowongan.Aiden tidak menggubris ajakan Gwen. Namun sekilas Aiden terlihat tersenyum melihat Gwen yang mulai menjauh.***Di tempat lain..."Benar yang nyonya katakan. Tuan Muda Aiden kembali." Ujar si pengawal kepercayaan pada nyonya nya."Tentu saja ! Namun yang tidak terprediksikan oleh ku adalah Aiden akan tampil di depan semua wartawan seperti tadi. Aku sungguh tidak menyangka."Si nyonya berhenti sejenak berbicara lalu menatap lurus ke arah pengawal nya yang bernama Yu Bin
Read more
Gwen mode senyap
"Hmm- Aku memang berpikir demikian. Dan kalau itu benar, maka di luar sana, terdapat satu orang lagi yang telah merancang AI sistem seperti yang kau buat Will." Dennni kembali membuat kesimpulan nya sendiri."Bisa saja tuan." Jawab Will."Musuh Aiden tidak kaleng-kaleng saat ini. Kita harus menyampaikan hal ini pada Aiden." seru Dennis."Kau benar, Mr. D." Jawab Will.******Hari pun kini telah berganti malam. Bridgetten yang datang untuk mengajak Aiden dan Gwen makan malam di kediaman nya, kini sudah berada di depan pintu kamar Aiden."Aiden, ini bibi. Apa kalian sudah siap?" Tanya Bridgette dari luar kamar Aiden."Sreeeeeeet..!!!!!!" pintu kamar Aiden dan Gwen pun terbuka. Lalu kedua nya muncul dari dalam kamar itu."Kami sudah siap bibi." Jawab Aiden."Aku kira kalian berdua tidak membaca pesan yang aku kirimkan setelah pelayan ku mengatakan pada ku kalau dia sudah mengetuk pint
Read more
Kicauan Angry Bird
Pagi pun telah tiba.Seperti biasa Gwen bangun sambil merentangkan tangannya. Tapi saat dia hendak merentangkan tangannya, tangannya pun mengenai sesuatu."Astaga !! Kenapa aku lupa! Akukan sedang di dalam kantung tidur." Gumam Gwen tidak jelas dengan mata terpejam dan langsung mencari ujung kantong tidur itu untuk membuka resleting yang tidak panjang.Namun setelah Gwen raba-raba bukan nya resleting yang dia dapat, Gwen malah merasakan sebuah tangan."Tangan?" gumamnya pelan tapi masih dengan mata terpejam sebab nyawa nya yang masih belum terkumpul sempurna."Tangan siapa ini?" Gumam nya lagi, masih malas untuk membuka mata."Apa jangan -jangan itu tanganku?" ocehnya lagi."Hmm ini tangan kananku!" cicitnnya semakin tidak jelas sambil mengangkat tangan kanannya."Lalu ini tangan kiriku!" Sebutnya lagi sambil mengangkat tangan kiri nya."Kalau bukan tangan kanan dan tangan kiriku? Lantas tangan siapa?" Ujar nya sambil berpikir di tengah rasa kantuk yang masih menguasai diri nya."Skyal
Read more
Celaan????
"Angela! Sudah! Jangan di lawan lagi!' Ujar manager nya Angela. "Jangan di lawan? Kau tidak lihat, si Gwen-Gwen itu yang sengaja mencari lawan pagi-pagi begini!!" Seru Angela yang akhir nya memuntahkan amarah nya pada manager nya. "Dan kau! Kenapa kau tidak membantuku tadi? Mengapa kau hanya diam saja! Seharus nya dengan jumlah kita yang lebih banyak seperti ini dia tidak bisa membalas ku seperti tadi!" Bentak nya marah. "Sudahlah Angela! Kau tidak lihat kalau orang-orang sedang memperhatikan kita saat ini. Tolong jaga profesionalitas mu sebagai model! Jangan bikin malu dirimu sendiri."Tukas manager Angela. "CK!!" Decak nya kesal. "Ini semua karena Arneta Gwen meteo!!" Serunya pelan, geram dan kesal sambil menghentakkan kaki nya. "Akan aku permalukan kau nanti Gwen! Tunggu saja." Angela pun kembali melanjutkan perjalanan nya ke ruang syuting. Karena semua orang yang di perlukan untuk syuting ini telah datang, maka briefing persiapan syuting pun di mulai. Semua model yang terli
Read more
Kejutan Dari Aiden
"Kalau begitu, kalian punya waktu tiga jam untuk bersiap-siap. Ruangan kalian di siapkan. Namun sebelum nya, karena proyek ini melibatkan banyak sekali model, jadi satu ruangan akan di pakai oleh dua orang."Jelas Gwen. "Nama -nama kalian ada di depan pintu ruangan. Sekian saja briefing pagi ini. Selamat bekerja." Tutup Jackson lalu keluar dri ruangan. Setelah Jackson keluar, para model pun langsung bangun dari duduk mereka. Dengan pandangan sinis mereka berjalan melewati Gwen. "Ini orang-orang pada kenapa?" Gumam Gwen heran saat melihat wanita-wanita cantik itu memandang nya sinis. "Aku sungguh berharap aku tidak satu ruangan dengan nya. Bisa-bisa dia meminta perlengkapan make-up ku dan juga meminjam salah satu gaun mahal itu. Sungguh parasit!" Seru Ola. "Kasian sekali Angela sebagai kakak nya, hidup dengan parasit seperti itu." Sambung Lili yang berjalan bergandengan tangan dengan Ola. "Ya Tuhan! Hoax apalagi yang di sebarkan oleh Angela Oh Angela itu!!" Seru nya Gwen kesal, dal
Read more
PREV
1
...
678910
...
26
DMCA.com Protection Status