All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan Muda Lumpuh: Chapter 51 - Chapter 60
257 Chapters
Panik dong!
Setelah selesai mengganti pakaian, Gwen pun memutuskan untuk tidur di lantai saja. Selain kamar mandi Gwen yang tidak sebesar kamar mandi Aiden, tempat tidur Gwen juga tidak sebesar tempat tidur Aiden. Bisa Gwen bayangkan apa yang terjadi jika Gwen satu tempat tidur dengan Aiden. Apalagi setelah pertunjukan reog tadi. Pasti rasanya akan awkward sekali. Gwen mengambil dua selimut tebal lain nya yang ada di dalam lemari.Satu selimut akan Gwen gunakan sebagai alas tidur nya, dan selimut lainnya akan Gwen gunakan sebagai selimut ia tidur. Tidak lupa Gwen mengambil satu bantal dari atas tempat tidur. Gwen membentangkan selimut tadi tepat di bawah tempat tidur di mana Aiden berbaring. Sehingga Aiden yang berbaring sambil memiringkan badan nya ke arah luar, tentu saja dapat melihat Gwen yang berbaring tepat di bawah.***Satu jam.. Dua jam... Dan tiga jam pun berlalu, tapi Aiden tidak bisa tertidur. Karena tidak bisa tidur, pelan-pelan Aiden membuka mata dan saat itu jam dinding di k
Read more
Theodor yang mulai bosan
Gwen pun dengan cepat mendorong semua perkakas tidurnya tadi ke kolong tempat tidur dan hanya mengambil bantal yang dia gunakan semalam untuk alas kepalanya. Setelah itu dengan cepat Gwen menarik kelambu yang ada di dekatnya. Melihat Gwen yang menarik kelambu, Aiden pun menarik kelambu yang satunya sehingga tempat tidur itu pun tertutup dengan kelambu berwarna pink peach yang tipis. Keduanya kemudian saling pandang lalu seolah sedang saling memberi kode. Lalu tidak lama setelahnya, kedua nya saling mengangguk dan langsung berbaring untuk berpura-pura tidur. "Srrrrrreeeeeeeeet..." Pintu kamar Gwen pun terbuka, bersamaan dengan langkah kaki yang melangkah ke dalam kamar. "Gwen, ibu masuk ya." Ucap Roselyn dengan suara pelan, takut mengangggu Gwen dan Aiden. Karena tidak ada jawaban dari Gwen dan Aiden, Roselyn yakin anak dan menantu nya itu pasti masih tidur. Hanya saja karena pintu tidak terkunci, Roselyn yakin anak dan menantunya tidak sedang melakukan hal-hal aneh di dalam kama
Read more
Theodor yang tergila-gila pada Gwen
Begitu pagi ini dia terbangun dan melihat ternyata Angela lah yang berbaring lemas di samping nya, dia langsung merasa kesal dan marah. Apalagi saat dia teringat ini adalah malam kedua Gwen tidur bersama Aiden. Bagiamana kalau Aiden mampu melakukan itu semua? Bagaimana kalau mereka melakukan hal itu?? Aaaaaaaaaaaargh! Theodor benar-benar frustasi bahkan hanya dengan memikirkan nya saja. Mungkin orang-orang kebanyakan akan berpikir kalau Aiden tidak bisa melakukan hubungan suami istri dengan Gwen. Tapi tidak dengan Theodor. Dalam pikiran Theodor, yang lumpuh itu kan kaki nya Aiden, bukan tongkat kera sakti nya Aiden. Jadi hal itu bisa-bisa saja terjadi. "Sial! Sial! Sial! Bagaimana kalau kesucian Gwen sudah dinikmati oleh Aiden?!!" Seru nya penuh rasa kesal. Theodor seolah tidak rela jika hal itu sampai terjadi. Padahal dirinya dan Gwen tidak memiliki hubungan apapun selain, Gwen adalah istri sepupu Theodor. Jika ada orang -orang yang mengetahui isi pikiran Theodor saat ini, pas
Read more
Gwen duduk di sebelah ku
Orang-orang telah mulai berangsur-angsur datang ke ruang makan yang luas itu. Para istri tuan besar Meteo dan putri-putri mereka yang kecil-kecil mulai menduduki kursi mereka masing-masing yang telah disusun sedemikian rupa berdasarkan kedudukan nya di dalam rumah besar itu. Dimana semakin rendah posisi nya sebagai istri, maka akan semakin jauh posisi duduk nya dari tuan Besar Meteo. Aiden dan Gwen yang telah datang ke ruangan itu mulai menikmati jus yang di sajikan sebagai menu pembuka sebelum menu sarapan utama pagi itu di hidangkan, sembari menunggu tuan besar Meteo dan juga dua istri nya yang lain datang. Angela dan Theodor pun belum terlihat batang hidung nya. Namun dari sekian banyak orang yang belum datang, mata Gwen terlihat mencari satu sosok yang biasa duduk di hadapan Gwen. "Loh? Kak Roland kok tidak ada?" seru Gwen dalam hati karena tidak melihat Roland di kursi yang biasa nya menjadi tempat Roland duduk. Kursi itu terlihat kosong. "Apa kak Roland masih tidur?" pikir
Read more
Semoga Aiden Baik-baik saja
Setelah selesai sarapan bersama, sebelum pulang para pria berkumpul dengan para pria. Sedang para wanita juga berkumpul dengan para wanita. "Bagaimana dengan perusahaan? Siapa dari kalian berdua yang akhir nya menjadi direktur utama Gavin E Company? Apakah Tuan Besar Gavin sudah memutuskannya?" Tanya tuan besar Meteo tanpa merasa harus berbasa basi palsu di depan kedua menantunya. Toh memang itulah alasan tuan besar Meteo menerima dua pernikahan ini. Karena siapapun di antara kedua menantunya ini yang menjadi direktur utama Gavin E Company, jatuhnya tetap saja salah satu dari menantunya. Hanya saja tentunya tuan besar Meteo berharap Theodor lah yang mendapat menjabat posisi tersebut. Karena Theodor adalah suami dari anak kesayangannya- Angela. Kalau sampai Aiden yang berhasil menjabat maka tuan besar Meteo tidak akan terlalu diuntungkan, karena hanya namanya saja yang akan naik di di tengah-tengah kelas pembisnis. Sedangkan untuk mengeruk harta keluarga Gavin pasti akan sangat sul
Read more
Apa kau gila,bu?
"Gwen, terima kasih atas hadiah yang Aiden berikan pada ku. Aku sangat senang. Kain sutra nya sangat lembut." Ujar Bibi Wen, salah satu istri siri tuan besar Meteo. "Kau benar kak Wen. Kita memang harus berterima kasih pada Gwen sebab karena suami nya sangat mencintai dirinya, kita kecipratan hadiah juga." Tukas Bibi Natalie, istri siri tuan besar Meteo yang lainnya. "Pelayan, tolong bawakan kotak pemberian Theodor yang berisi kain sutra dan tas mewah. Dan bawah meteran kain ke sini sekalian." Perintah Margarette pada pelayannya. "Ibu, apa yang kau lakukan? Apakah kau bermaksud untuk membagi-bagikan hadiah yang Theodor berikan untuk kita ke semua wanita-wanita tidak berguna ini?!" Bisik Angela dengan suara pelan sambil memiringkan tubuhnya ke arah ibunya. "Menurut mu apa lagi yang bisa ibu lakukan untuk menutup mulut-mulut jahat mereka yang terus-terusan menyindir kau dan Theodor sedari tadi." Jawab Margarette dengan suara yang sangat pelan dan hanya bisa di dengar oleh Angela seor
Read more
Ayolah!!
"Diamlah Angela! Jangan rusak rencanaku!!" Balas Margarette yang sudah tidak punya pilihan lain selain mengikhlaskan semua benda berharga milik nya jatuh ke wanita-wanita yang di mata nya tidak lebih sebagai pelacur legal suami nya. "Sial!! sungguh sial! Ini semua karena Roselyn dan Gwen." Rutuk ibu dan anak itu dalam hati. Gwen yang sedari tadi diam dan mengamati pertunjukan yang terjadi, diam-diam merasa sangat bahagia karena akhirnya sang ibu mendapatkan pengakuan dari para wanita yang selama ini merendahkan ibunya. Gwen yakin, walaupun Margarette pagi ini memberikan tiga hadiah sekaligus, tapi para wanita tuan besar Meteo ini tidak ah buta. Mereka pasti bisa melihat siapa yang benar-benar tulus memberi mereka, dan siapa yang memberi mereka hanya karena untuk pamor dan pamer. "Semoga setelah ini ibu baik-baik saja di rumah ini." Seru Gwen dalam hati. Gwen pun kembali menoleh ke Aiden yang terlihat tenang diantara para pria yang sedang berbicara mengenai kekuatan dan kekuasaan m
Read more
Rencana Yang Sukses!
"Aku bisa menjamin seratus persen (100%) kalau Aiden adalah pria yang perkasa, terlepas dari kondisinya yang tidak bisa berjalan saat ini." Sambung Wen yang langsung mendapatkan kan tatapan mata penuh curiga dari orang-orang di tempat itu. Bagaimana mungkin orang-orang tidak menatapnya penuh curiga, secara apa yang keluar dari mulut nya mengundang kecurigaan semua orang. Apa jangan-jangan Wen punya affair dengan Aiden? . Itu bisa saja terjadi toh!!! Secara dulu Aiden memang sering mengunjungi keluarga Meteo. Entah untuk bertemu Angela atau pun Roland. "Apa jangan-jangan kau...." seru Margaret mengambang.Menyadari hal itu, buru-buru Wen mengklarifikasi apa maksud ucapan nya barusan. "Hei! Tunggu! Kalian semua jangan berburuk sangka pada ku! Adapun maksud perkataan ku barusan adalah aku tahu kalau Aiden adalah pria yang perkasa, terlepas dari kondisi yang tidak bisa berjalan saat ini, karena semalam aku dan adik Natalie diam-diam pergi mengintip kamar ke dua pengantin. Yakni kamar An
Read more
Diam, Amati, dan Berakting lah, Sayang!
"Sudah tuan. Aku sudah memastikan nona Gwen tidak ikut pulang bersama kita. Tadi aku sengaja membuat ibu nona Gwen sakit perut." Ucap pria tersebut."Bagus sekali." Ujar Theodor lalu masuk ke dalam mobilnya.Semua kini orang terlihat masuk ke dalam mobil mereka masing, termasuk Aiden juga masuk ke dalam mobil Aiden..Theodor yang melihat Aiden masuk sendirian ke dalam mobil tanpa ada nya Gwen, merasa sangat senang. "Kita jalan duluan."Perintah Theodor setelah yakin Gwen tidak ada di dalam mobil Aiden.***Gwen berlari menuju ke mobil Aiden dan mengatakan pada Aiden kalau ibunya sakit.Aiden yang mendengar hal tersebut tanpa di sangka langsung turun dan memerintahkan supir nya beserta rombongannya untuk pergi lebih dahulu karena dia dan Gwen akan ke rumah sakit untuk mengantar ibu Gwen bersama Rery.Tidak lama selang rombongan Theodor meninggalkan rumah kediaman keluarga Meteo, akhirnya rombongan Aiden pun berangkat, tanpa ada nya Aiden di dalam mobil itu."Jo! Kita berjalan agak santa
Read more
Mending Pura-pura Pingsan!
Karena ini terlihat sangat rahasia, jadi Gwen memutuskan untuk tidak bertanya apapun pada si penyampai pesan. Apalagi wanita itu tadi mengatakan kalau nyawa Aiden dalam bahaya. Tanpa berkata-kata apapun lagi, Gwen menoleh pada wanita itu sambil mengangguk kecil, menandakan kalau Gwen paham akan pesan yang disampaikan padanya, walaupun sebenarnya dia belum terlalu paham apa yang harus dia lakukan. "Bu, aku akan mengantarkan ibu pulang ke rumah ya. Dan aku minta pada ibu, jangan katakan apapun pada orang-orang mengenai Aiden." "Jangan sampai ada orang -orang yang tahu, kalau Aidenlah yang mengantar kita ke rumah sakit. Karena saat ini nyawa Aiden dalam bahaya bu." "Satu lagi, tolong sesampainya di rumah ibu ingat tiga kata ini DIAM-AMATI -BERAKTINGLAH." bisik Gwen. Ibu Gwen mengernyitkan dahi nya. Tapi seolah tahu situasi sedang urgent, ibu Gwen pun mengangguk, "baiklah, ibu paham." Gwen pun mengantarkan ibu nya pulang ke kediaman keluarga Meteo. Dan setelah meminta orang -orang
Read more
PREV
1
...
45678
...
26
DMCA.com Protection Status