All Chapters of Kembalinya sang Prajurit Terhebat: Chapter 51 - Chapter 60
81 Chapters
Bab 51 Masalah Besar
Ketika melihat sertifikat merah tersebut, ekspresi Kepala Polisi Wilayah berubah secara dramatis. Dia berkata dengan nada rendah hati, "Jadi, begitu. Lalu, kasus hari ini...""Tuan bisa menyerahkannya kepada kami. Jika terjadi kesalahan, Tuan tidak perlu bertanggung jawab. " Pria paruh baya itu melambaikan tangannya dan berkata."Baiklah. Ayo, kita pergi."Tanpa ragu, Kepala Polisi Wilayah membawa kedua rekannya masuk ke dalam mobil polisi."Pergi? Kalian adalah polisi! Bagaimana bisa kalian pergi begitu saja? Ayo, kembali! Aku meminta kalian untuk menangkap Owen. Cepatlah!"Linda sama sekali tidak memedulikan sopan santun. Dia ingin berlari untuk menghentikan mobil polisi itu. Linda sudah tidak bersikap seperti direktur Biro Akademik lagi. Sekarang, tingkahnya lebih seperti nenek sihir.Akan tetapi, ketika Linda berlari ke depan mobil polisi, seorang wanita tiba-tiba muncul di depannya. Dia wanita yang cantik, tetapi L
Read more
Bab 52 Kamu Tangguh
Owen dan Fiona terus bertengkar sambil berjalan ke dua mobil Audrey6 yang menunjukkan status yang tinggi.Ketika Owen membuka pintu dan bersiap masuk ke dalam mobil, Aaron kembali berlari ke arahnya."Owen, sekali lagi aku mengundangmu untuk bergabung dengan Asosiasi Tarung!"Aaron berkata dengan sepenuh hati, "Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional akan diadakan pada akhir September. Kita masih punya waktu satu bulan lagi. Asalkan kamu bergabung dengan kami, kamu pasti bisa paling tidak memenangkan medali emas. Lalu, mengenai jabatan ketua Asosiasi Tarung, aku ingin ...""Aku tidak ingin menjadi ketua klub." Sambil duduk di dalam mobil, Owen berkata sebelum menutup pintu, "Aku akan bergabung dengan Asosiasi Tarung. Jika aku punya waktu luang selama Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional, aku akan membantu kalian memenangkan medali emas.""Terima kasih."Aaron biasanya tampak serius, tetapi sekarang dia sangat bersemangat sampai tidak bisa berkata-kata untuk waktu yang lama. Ketika dia akhirnya
Read more
Bab 53 Instruktur Pelatihan Militer
"Tuan Torres?"Owen bertanya sambil tersenyum, "Apa maksudmu Lukas Torres dari Klub Elite di Kota Raja?""Apa kamu mengenal Lukas?" Connor kaget, lalu tersenyum muram. "Tentu saja. Aku tidak bisa mengundang Lukas kemari, tetapi yang kumaksud sekarang adalah adiknya, Jaylin."Owen mengangguk.Lalu, Owen berkata lagi, "Jadi, Jaylin yang mencoba meracuni Fiona?""Memangnya kenapa?" Connor bertanya."Tamat riwayatnya."Owen mengatakannya dengan santai, tetapi tegas. "Tidak akan kubiarkan seorang pun menyakiti orang yang kusayangi. Tiga hari lagi dia akan pulang maka waktu hidupnya paling lama tiga hari lagi."Setelah itu, Owen berbalik dan berjalan ke luar.Fiona menyeringai kepada Connor. Kemudian, dia segera berbalik dan mengikuti Owen keluar."Owen, jangan terlalu sombong!"Connor berteriak, "Tidakkah kamu tahu betapa berkuasanya keluargaku di Kota Raja? Jika kamu berani mempe
Read more
Bab 54 Pedang Naga Baru Melawan Yang Lama
Lebih mengejutkan lagi, Owen berkata dengan tidak suka, "Kamu bercanda? Siapa instruktur pelatihan militermu?""Apakah Tuan sudah lupa? Lima tahun lalu, di kamp pelatihan khusus Universitas Militer Narville."Mark melompat kegirangan dan berkata, "Aku murid di kamp nomor lima belas dan kamu adalah instruktur kami!"Owen terdiam.Lalu, dia tersenyum dengan rasa bersalah. "Aku bekerja di kamp pelatihan khusus Universitas Militer Narville tiga kali. Aku tidak bisa mengingat semua orang. Mark, kamu pasti bukan salah satu murid terbaik di kamp, ya? Mengapa aku sama sekali tidak ingat?"Kata-kata Owen terlalu menusuk.Mark tersipu malu saat mendengarnya.Howard dan seorang petugas lain berpura-pura mendongak ke langit bersamaan. Baru kali ini mereka mendengar ada yang bilang bahwa kapten mereka bukanlah yang terbaik.Kesembilan prajurit lain juga terkejut dan menutup mulut mereka untuk menahan tawa. Kelihata
Read more
Bab 55 Keajaiban
"Ya Tuhan!"Terdengar tarikan napas keras lain dari bawah markas resimen.Pedang Naga baru dan lama bertarung dan tekanan kuat dari Owen memaksa Pedang Naga baru mengeluarkan Api Sejatinya. Tanpa diduga, dia mengayunkan pisaunya dengan jitu langsung ke leher Owen.Namun, saat pisau itu berada pada jarak 6 sentimeter dari tenggorokannya, Owen menggunakan telunjuk dan ibu jarinya untuk memegang erat pisau sepanjang 30 sentimeter itu.Pedang Naga baru merasakan pisaunya bagai tertahan magnet. Dia tidak bisa menarik atau mendorongnya lebih jauh.Terlebih lagi, muncul kilatan pisau yang lebih menyilaukan dan siap memotong pergelangan tangan sang Pedang Naga baru. Kali ini, itu pisau Owen.Suara tarikan napas tertahan terdengar riuh.Pedang Naga baru mengendurkan genggamannya karena ketakutan. Bagi seseorang yang dianggap raja para prajurit, melepaskan senjata yang digunakannya dalam pertempuran jarak dekat adalah su
Read more
Bab 56 Mengasah Membuat Pedang Jadi
PerkasaSemua orang yang hadir tersentak kaget.Suara Owen terdengar sangat lantang dan terus bergema.Kedua pria tua yang berdiri di puncak resimen itu menatap dengan tatapan berkilat."Pasukan Khusus Pedang Langit generasi kelima mengubah pemusnahan massal menjadi sebuah keajaiban dalam sejarah peperangan manusia. Hanya saja, kontribusi mereka adalah rahasia yang tidak boleh diungkapkan. Mereka adalah para pahlawan sejati.""Aku tahu kalau Owen tidak akan bersedia menjadi instruktur pelatihan militer untuk Pasukan Khusus Pedang Langit Generasi Keenam. Namun, setidaknya dia mencoba untuk menyatukan generasi ini dengan caranya sendiri. Owen itu anak yang baik."Owen tidak bisa berhenti berbicara. Dia berkata dengan penuh semangat, "Apa kalian tahu kenapa Pasukan Khusus Pedang Langit generasi kelima bisa membuat rekam jejak pencapaian yang hebat seperti itu? Itu karena mereka percaya sepenuhnya pada rekan mereka dalam situasi apa pun. Mereka saling berkompetisi untuk maju bersama dan t
Read more
Bab 57 Kadin Yang Tinggal Di Sebelah
"Instruktur, sudah beberapa tahun berlalu, tetapi kamu masih sangat hebat!"Mark masih bersemangat ketika dia melihat mobil Owen yang perlahan menghilang dari pandangannya. Dia mengepalkan tinjunya erat-erat dan tampak seolah-olah masih sepuluh tahun lebih muda."Kolonel, tenanglah. Dua orang penting itu masih di atas.""Benar. Kolonel, bukankah seharusnya kamu pergi...Kedua wakil kolonel mendekati dan mengingatkan Mark untuk berhati-hati, tetapi Mark dengan kasar menyela mereka."Persetan dengan mereka! Apa gunanya menemani mereka? Memangnya dengan begitu, keterampilan dan taktik prajurit kita akan meningkat?"Mark mengibaskan tangannya dan melanjutkan, "Sampaikan perintahku dan kumpulkan semua anggota kita. Mulai hari ini, kita akan memulai pelatihan lapangan selama satu bulan. Tidak, tunggu, buatlah jadi tiga bulan. Aku yang akan memimpin. Kalian berdua juga ikut. Resimen Artileri harus memimpin di turnamen akhir ta
Read more
Bab 58 Kekuatan Pengeras
Kadin dan Owen masuk ke hutan. Di sana, mereka menemukan tempat kosong.Mereka berdiri berhadapan dan Kadin menyiapkan kuda-kuda. Walaupun sudah berusia lebih dari enam puluh tahun, Kadin masih terlihat kuat dan garang."Tinju Tekad! Kadin, bukankah kamu terlalu tua untuk menanganinya?"Owen tersenyum dan ikut menyiapkan kuda-kuda. Owen mengangkat salah satu tangannya dan menurunkan tangan lainnya seolah sedang memegang tombak. Itu adalah sikap awal Tinju Tekad."Menarik. Kamu masih muda, tetapi terlihat seperti seorang master."Kemudian, Kadin menatap Owen dengan serius. Kadin mulai bergerak cepat untuk meninju dada Owen. Pergerakan Kadin begitu gesit.Owen juga bertarung dengan serius. Setelah melihat pukulan Kadin, Owen tahu kalau dia adalah petarung yang hebat.Pada saat ituOwen berganti arah dan bergegas menyerang Kadin.Namun, sebelum Owen sempat melakukan sesuatu, tiba-tiba Kadin berba
Read more
Bab 59 Menghimpitnya Ke Dinding
Kadin berhenti dan bertanya bingung, "Nak, kamu kuat. Kamu pasti mempunyai seorang guru yang membimbingmu. Bukankah dia yang mengajarimu?"Owen berkata, "Tentu saja, tetapi dia bilang tidak ada seorang pun yang mampu mengikuti jejak orang lain. Aku harus menemukan jalanku sendiri untuk dapat memanfaatkan dan menggunakan kekuatan orang lain, barulah aku dapat berkembang.""Yah, hal itu membuktikan bahwa gurumu luar biasa."Kadin berpikir sejenak dan setuju. "Setelah solusinya beres, kamu bisa berkunjung ke rumahku. Aku akan memberikan catatanku."Owen tersenyum puas. "Nah, lebih cocok seperti itu!""Aduh. Apakah kamu tidak bisa berterima kasih saja?" Kadin merasa kesal setiap kali dia berbicara dengan Owen."Kadin, aku telah menyembuhkanmu. Apakah aku perlu mengucapkan terima kasih?""Tidak perlu?""Tentu saja tidak. Jangan lupa, nanti aku harus membopongmu ke rumah."Tiga jam kemudian, Owen membopong Kadin keluar dari Universitas Samudra.Kadin tinggal di dekat Universitas Samudra. Me
Read more
Bab 60 Temukan Dokter Wilson
Yang benar saja, pikir Kadin.Wajah Kadin memucat. Walaupun putrinya tidak bersikap baik padanya dan bertingkah seolah-olah mereka adalah musuh, keluarga tetaplah prioritas utama.Owen menghimpit putri Kadin di depan mata Kadin, bahkan memukul bokongnya. Semua ayah akan merasa murka jika berada di posisi Kadin."Kadin, jangan marah. Jika kamu marah, usahaku akan sia-sia."Owen membalikkan badan dan menenangkan Kadin. "Dia bersikap jahat padamu. Aku memberinya pelajaran dengan cara memukul bokongnya! Benar, 'kan? Aku akan berhenti jika kamu mau."Kadin menarik napas dalam-dalam.Namun, dia tetap melotot pada Owen dengan jengkel."Hei, gadis, jangan lihat aku seperti itu!"Owen berkata kepada Anna setelah menenangkan Kadin, "Jika kamu berhenti bertingkah, aku akan melepaskanmu. Aku ingatkan, aku akan memukul bokongmu lagi jika kamu masih bertingkah. Aku akan memukulmu dengan lebih keras!"Anna mendengus. Dia tersipu malu."Yah, karena kamu belum menyetujuinya, kita pertahankan saja posi
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status