Semua Bab Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan: Bab 11 - Bab 20
60 Bab
11. Bella menolak merestui hubungan Arsen dan Kinan
“Siapa kamu! Kenapa kamu bisa berada di apartemen ini?” Tanya Bella dengan nada ketus.“Sa-saya,” ucap Kinan dengan nada terputus.“Oh iya mi, perkenalkan ini Kinanti. Dia ini kekasih aku mi,” ucap Arsen menjelaskan pada Maminya.“Kekasih? Sejak kapan kamu memiliki kekasih. Bukannya kamu dan Jesika masih ada hubungan?” Tanya Bella pada Arsen.“Aku sama Jesika sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi mi. Jesika sudah memiliki kekasih yang baru,” Arsen menjelaskan pada Maminya.“Tapi kemarin Jesika temui Mami di butik. Dia bilang kalau kamu menolak dia dan terlihat jelas kalau dia sedih akibat kamu tolak,” ucap Bella yang membela Jesika.“Kamu menolak Jesika apa karena kamu sudah memiliki wanita ini?” Ucapnya pada Arsen dan menunjuk Kinan.“Ini tidak ada sangkutannya dengan Kinan, Mami.”Bella mendekati Kinan yang masih duduk di kursi makan. Bella memutari Kinan dan melihat Kinan dari ujung kaki hingga ke atas kepala. Dia ingat akan dirinya dahulu masih gadis,persis seperti Kinan.“Kamu ti
Baca selengkapnya
12. Arsen mengajak Kinan bermalam di puncak
Arsen dan Kinan sudah siap berangkat. Saat ini, mereka sudah berada di dalam mobil. Arsen memakaikan Seatbelt pada Kinan. Setelah itu dia melajukan mobil menuju ke puncak. “Bang, kita mau kemana?” Tanya Kinan.“Saya mau ajak kamu ke villa yang ada di puncak,” ucap Arsen pada Kinan.“Kenapa abang bawa saya ke puncak?” Kinan bertanya lagi pada Arsen.“Saya ingin menenangkan diri bersama denganmu,” ujarnya pada Kinan.Kinan tidak menjawab dia hanya terdiam dan memandang wajah Arsen dari samping. Ada rasa sakit yang Kinan rasakan. Dia bertekad akan pergi dari hidup Arsen.“Kenapa kok kamu diam saja?” Tanya Arsen pada Kinan.“Nggak ada apa-apa kok bang,” Kinan menjawab ucapan Arsen.“Kamu pasti masih kepikiran ya sama ucapan Mami? Jangan dipikirkan ya. Mami emang seperti itu. Tapi Mami orangnya baik kok,” Arsen memberitahu Kinan jika Maminya orang yang baik.“Iya bang. Nyonya sangat menyayangi Abang,” ujarnya pada Arsen.“Mami bukan ibu kandung aku. Kinan,” ucapnya yang membuat Kinan terk
Baca selengkapnya
13. Pak Rudi terhasut omongan Bu Susi
Arsen dan Kinan saat ini berada di Villa milik keluarga Caniago. Setelah melakukan hubungan mereka membersihkan diri. Tidak lama mereka selesai mandi terdengar suara ketukan di depan kamar.Tok tok tok!“Tuan, Nona makan malam sudah siap,” ucap Bi Asih yang memberitahu jika makan malam sudah siap.“Iya bi, sebentar lagi kami keluar. Terimakasih ya bi,” teriak Arsen dari dalam kamar.Bi Asih pergi dari depan pintu kamar menuju ke dapur. Sedangkan Arsen dan Kinan masih berada di dalam kamar. Arsen menyisir rambut Kinan yang panjang. “Sayang jangan pernah berpikir untuk pergi dariku ya,” ucap Arsen pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan perjodohan Abang dan Mbak Jesika?” Tanya Kinan pada Arsen.“Itu akan menjadi urusanku. Tugasmu sekarang layani aku ya sayang. Secepatnya aku akan menikahimu,” Arsen berbicara pada Kinan.“Tapi bang bagaimana dengan kedua orangtua abang? Pasti mereka kecewa sama abang. Karena sudah menentang kemauan Tuan dan Nyonya,” Kinan menjelaskan pada Arsen.Arsen m
Baca selengkapnya
14. Kinan di usir oleh Bella dan Jesika
Pagi ini Arsen berpamitan pada Kinan. Arsen akan ke kantor namun, sebelum ke kantor dia akan ke rumah orangtuanya terlebih dahulu. Kinan sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Arsen sebelum dia pergi ke kantor.“Sayang hari ini aku ke kantor dulu ya. Kamu disini sendirian nggak apa-apa kan?” Tanya Arsen pada Kinan.“Tidak apa-apa bang,” jawab Kinan.“Baik-baik disini, jika ada apa-apa kamu bisa telpon aku ya,” ujar Arsen pada Kinan.“Iya bang.”Arsen dengan lahap menyantap sarapan pagi yang dibuat oleh Kinan. Terasa enak setiap kali Kinan memasak makanan untuknya. Masakan Kinan sudah menjadi candu baginya. Bukan hanya tubuh Kinan saja yang menjadi candu. Namun, masakan yang Kinan buat pun memanjakan lidah dan perutnya. Selesai makan dia mengecup kening Kinan.“Aku pergi dulu yang,” ucap Arsen pada Kinan.“Iya bang. Hati-hati di jalan,” jawab Kinan.Kinan mengantar Arsen sampai di depan pintu. Setelah Arsen pergi Kinan langsung masuk ke dalam. Dia mulai membersihkan apartemen Arsen.Arsen
Baca selengkapnya
15. Arsen menolak perjodohannya
Kinan saat ini sudah berada di Stasiun kereta api. Dia sudah akan pergi meninggalkan kota Jakarta menuju kota Kembang. Dengan langkah gontai dia membeli tiket di stasiun. Setelah mendapatkan tiket dia langsung masuk ke dalam kereta dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang tertera dalam tiket. Tatapan kosong menusuk dalam mata Kinan dia mengingat kembali kenangan manis bersama dengan Arsen selama beberapa minggu yang lalu. Tak terasa air mata jatuh di atas pipinya. Dengan segera dia menghapus air matanya.“Aku tidak boleh menangis. Aku akan memulai hidup baru tanpamu lagi, terimakasih sudah menghiasi hari-hariku bersamamu. Semoga engkau bahagia dengan wanita pilihan orang tuamu,” gumam Kinan dalam hati.Kinan menyandarkan punggungnya pada kursi. Dia merebahkan badannya yang lelah dan tak terasa dia terlelap tidur. Hingga terdengar suara dari speaker di dalam stasiun hingga dia kaget dan terbangun.Sedangkan saat ini Arsen dan keluarganya tengah makan siang bersama-sama. Dia tid
Baca selengkapnya
16. Kinan tiba di Kota Kembang
Arsen memesan taksi online karena, mobil dan semua barang dari orang tuanya sudah dikembalikan. Arsen segera menuju ke apartemen. Sesampainya, di apartemen dia membuka pintu. Dia mencari Kinan kesana- kemari namun, tidak ada tanda-tanda Kinan ada di apartemen. “Kinan, kamu ada dimana? Kenapa kamu pergi meninggalkan aku! Kemarin kamu janji tidak akan meninggalkan aku. Tapi sekarang kamu pergi dariku. Kenapa kamu membohongi aku!” Arsen berteriak karena frustasi tidak mendapati Kinan di apartemen. Prang …. Terdengar suara vas bunga yang dilempar Arsen ke lantai. Dia langsung melihat cctv yang ada di apartemen. Terlihat sang Mami dan Jesika yang mengusir Kinan. Arsen semakin geram melihat pemandangan yang dia lihat. “Aku harus mencari Kinan ke rumah orang tuanya. Ya pasti dia pulang ke rumah orang tuanya,” Arsen berbicara sendiri. Dia baru ingat jika mobilnya sudah tidak ada lagi. Namun, dia segera menghubungi Ricky teman sekaligus asisten pribadinya. [Hallo Ricky, tolong kamu ke apa
Baca selengkapnya
17. Kinan positif hamil
"Assalamualaikum,” sapa Kinan.Terdengar suara langkah menuju ke arah pintu. Tidak lama pintu dibuka dan terlihat seorang wanita paruh baya, yang sudah lansia membukakan pintu.“Waalaikumsalam. Mau cari siapa Neng?” Tanya si Nenek.“Nenek!” Jerit Kinan yang langsung mencium punggung tangan Nenek.“Kamu siapa neng?” Tanya Nenek yang bingung.“Aku Kinanti Nek. Cucu nenek,” ucap Kinan pada Nenek.“Kinanti? Kinanti anaknya siapa?” Tanya Nenek.“Aku Kinanti nek. Anak Ayah Rudi dan Bunda Melati,” ucap Kinan.“Ya Allah Gusti. Kinan anaknya Melati? Cucu kandungku?” Tanya Nenek.“Iya nek ini aku Kinanti cucu kandung nenek,” ujar Kinan pada Nenek.“Ayo masuk nak.”Kinan dan Nenek masuk ke dalam rumah. Nenek mempersilahkan Kinan duduk. Dia langsung menuju ke dapur dan membuatkan air minum untuk Kinan. Namun, Kinan melarangnya.“Tidak usah repot-repot nek. Nanti kalau haus aku bisa ambil air minum sendiri,” ujar Kinan pada Nenek.“Ya sudah sebaiknya kamu simpan tas di kamar ya. Kita makan bersama
Baca selengkapnya
18. Bella masuk Rumah sakit
Saat ini Kinan berada di Kota Kembang. Dia tinggal bersama dengan sang Nenek. Setiap hari Kinan membantu nenek berkebun dan menanam bunga di depan pekarangan rumah nenek.“Nak, sepertinya kamu suka sama bunga ya?” Tanya nenek pada cucunya.“Iya nek, dulu aku di Jakarta bekerja di toko bunga. Jadi sedikit tahu cara menanam bunga,” ucap Kinan pada nenek.“Bagaimana kalau kamu buka toko bunga saja? Kamu bisa menggunakan lahan nenek di depan untuk membuka toko bunga,” ujar nenek memberikan saran pada Kinan.“Tapi nek, aku nggak punya modal untuk membuka toko bunga,” ucap Kinan dengan suara lirih.“Soal modal kamu tenang saja nanti nenek yang memberikan modal untukmu,” jawab sang nenek.“Nggak usah nek.”“Kenapa?” Tanya nenek.“Aku nggak mau menyusahkan nenek,” jawab Kinan.“Nenek tidak merasa direpotkan sama kamu Neng. Justru nenek senang kalau kamu punya keahlian dan bisa menghidupi dirimu sendiri,” ujar nenek pada Kinan.Kinan merasa terharu dengan apa yang diperbuat oleh nenek untuknya
Baca selengkapnya
19. Olivia menemui Arsen di apartemen
“Bang tunggu!” Teriak Indriana dari belakang.“Ada apa lagi dek?” Tanya Arsen.“Abang mau kemana lagi? Please bang jangan pergi lagi. Kasihan Mami memikirkan abang terus,” Indriana memberitahu Arsen.Arsen menatap adiknya ada rasa bersalah dalam hati Arsen. Dia meminta sang adik untuk menemani Mami selama dia belum bisa berada di samping Mami. Arsen berjanji pada Indriana setelah semuanya bisa di atasi dia akan segera pulang ke rumah.“Dek, abang minta padamu tolong jaga Mami. Selagi abang jauh dari kalian,” ujar Arsen yang meminta sang adik untuk menjaga Mami.“Iya bang. Aku akan selalu menjaga Mami, abang di luar sana hati-hati ya,” ucap Indriana pada Arsen.“Iya dek.”Arsen pergi meninggalkan Indriana seorang diri. Saat ini Arsen bertujuan untuk membantu hotel dan club malam sang Papi yang sedang membutuhkan suntik dana besar. Sempat beberapa tahun belakangan ini hotel dan club malam milik Ryan terkena imbasnya akibat sepinya pengunjung.[Hallo Ricky, segera adakan kerjasama dengan
Baca selengkapnya
20. Pak Rudi marah mengetahui Olivia hamil
m“Maaf anda cari siapa ya?” Tanya Kinan.“Saya mencari Nenek Mirna. Apakah nenek ada?” Tanya seorang laki-laki tersebut.“Nenek ada di dalam.Maaf anda siapa ya?” Tanya Kinan.“Oh iya perkenalkan saya Andre dan saya datang kesini mau lihat tanah yang akan saya beli dari Nenek Mirna,” ucapnya pada Kinan.“Kinanti,” jawab Kinan.Kinan mempersilahkan tamunya masuk. Dia langsung memberitahukan pada Nenek. Jika di depan ada tamu.“Baiklah nenek akan menemui nak Andre terlebih dahulu. Tolong buatkan air untuk nak Andre ya,” nenek meminta pada Kinan untuk membuatkan air minum.“Baik nek.”Nenek pergi menuju ke ruang tamu. Dia melihat seorang pemuda yang sedang duduk di kursi bambu. Nenek menyapa tamunya tersebut.“Maaf nak Andre menunggu nenek terlalu lama,” ucap nenek meminta maaf pada Andre.“Ah tidak apa-apa nek. Lagi pula saya baru saja tiba,” jawab Andre. Nenek membicarakan tanah yang akan di jual pada Andre. Tidak lama Kinan membawa minuman yang akan disuguhkan pada tamu nenek. Andre y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status