All Chapters of Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan: Chapter 51 - Chapter 60
69 Chapters
51. Andre kecelakaan
Arsen dan Ryan sepakat akan bertemu dengan Andre hari ini. Dia sudah menyiapkan semua berkas-berkas kepemilikan hotel dan rumah. Orang yang ditunggu tiba di gedung kosong yang mereka sepakati.“Aku akan memastikan jika kalian datang hanya berdua saja!” Ucap Andre dengan suara beratnya.“Silahkan kamu bisa periksa apakah kami datang berdua atau kami datang berkelompok,” ujar Arsen.“Mana bayi Frederick? Kenapa kau datang hanya seorang diri?” Tanya Arsen.“Ha ha ha kau pikir aku sebodoh itu hah! Sampai kapan pun aku tidak akan menyerahkan bayi Frederick pada kalian!” Andre membohongi Arsen dan Ryan.“Dasar kau manusia licik,” ujar Arsen.“Tangkap kedua orang itu dan habisi mereka!” Perintah Andre pada anak buahnya.“Siap bos laksanakan.”Pertarungan terjadi Arsen dan Ryan harus melawan preman-preman tersebut. Mereka berdua melawan anak buah Andre. Sedangkan Andre hanya menyaksikan pertarungan yang sangat dia nantikan selama ini. Namun, tidak disangka polisi tiba dan segera menangkap ana
Read more
52. Andre koma di ruang ICU
Kinan akhirnya, mendonorkan darahnya untuk Andre. Selesai mendonorkan darah dia langsung menuju ke depan, yang dimana ada suami dan mertuanya. Kinan menatap Arsen dan Papi mertuanya dengan heran.“Bang, Pi ada apa kok kelihatannya abang sama Papi tegang sekali?” Tanya Kinan.“Sampai saat ini kita belum bisa menemukan dimana keberadaan anak kita. Entah Andre menyembunyikan baby Frederick dimana,” kata Arsen pada Kinan.“Kita berdoa saja bang semoga bang Andre segera sadar agar bisa kita tanya dimana baby Frederick berada,” ucap Kinan pada suaminya.“Iya sayang.”Tidak lama pintu ruangan operasi di buka. Terlihat seorang Dokter yang keluar dari dalam ruang operasi. Dokter memberitahukan jika Andre mengalami koma. Akibat kecelakaan yang dia alami. Arsen, Kinan dan Ryan tercengang mendengar penjelasan dari Dokter. Setelah itu Dokter pergi meninggalkan mereka bertiga. Andre dipindahkan ke ruang ICU.“Bang bagaimana ini? Bang Andre koma, lalu bagaimana dengan anak kita bang,” ucap Kinan yan
Read more
53. Pak Rudi minta pekerjaan pada Arsen
Kinan sudah mulai tenang dan sudah bisa tertawa. Walaupun, masih terlihat di raut wajahnya tersimpan kesedihan. Tapi dia tetap tegar dan masih melayani keluarganya dengan baik. Ting tong! Terdengar suara bel pintu dari luar rumah. Bi Darmi langsung menuju ke ruang tamu dan dia membukakan pintu. “Eh Pak Rudi, Bu Susi silahkan masuk,” Bi Darmi mempersilahkan kedua orang tua Kinan masuk. “Terima kasih bi,” jawab Pak Rudi. “Bi, nak Arsen dan Kinan ada di rumah?” Tanya Bu Susi. “Ada bu, silahkan duduk. Saya panggilkan dulu ya,” ujar bi Darmi. “Terima kasih bi.” Bi Darmi menuju ke dalam rumah. Sedangkan Pak Rudi dan Bu Susi menunggu di ruang tamu. Bu Susi merasa takjub melihat rumah Arsen dan Kinan. Begitu megah dan mewah, dan banyak guci dan barang- barang bermerk dan mahal harganya. “Mujur sekali ya nasib si Kinan, dapat suami anak orang kaya. Beda jauh sama Olivia yang hanya menjadi simpanan suami orang,” keluh Bu Susi dalam hati. “Bu kamu lagi ngapain disitu? Ayo dudu
Read more
54. Kinan merindukan anaknya
Sudah satu bulan Andre terbaring di Rumah sakit. Hampir setiap hari Kinan datang membesuknya. Kinan merasa dekat sekali dengan Andre. Dia merasa ada ikatan batin dengan Andre.“Bang kapan kamu bangun? Ini sudah 1 bulan tapi kamu kok belum sadar juga,” ujar Kinan yang menatap Andre.“Kamu tau nggak bang. Aku kok merasa dekat sama kamu, seperti adik yang merindukan kakaknya,” ucap Kinan yang mengajak ngobrol Andre.“Cepat sembuh ya bang cuma kamu yang tau dimana keberadaan baby Frederick berada,” ujar Kinan yang mengajak Andre mengobrol.Andre hanya terdiam dalam keadaan komanya. Kinan masih saja mengajak Andre ngobrol. Walaupun, dia tidak bisa membalas ucapan Kinan.“Bang, aku sudah selesai membesuk kamu di Rumah sakit dan sudah waktunya aku untuk pulang ke Rumah,”ucapnya pada Andre.Kinan keluar dari ruang ICU menuju ke luar dan dia langsung menuju pada mobil yang terparkir. Kinan langsung masuk dan menghidupkan mesin mobil menuju rumah. Sepanjang perjalanan Kinan menghidupkan musik d
Read more
55. Andre sadar dari komanya
Pagi ini Arsen dan Kinan akan pergi ke Rumah sakit jiwa. Yang dimana ibu Andre di rawat. Mereka ingin menanyakan alamat rumah Andre yang sebenarnya. Karena, Arsen mendapatkan alamat rumah andre namun,di rumah itu tidak ada baby Frederick. Bahkan, penghuni rumah itu mengatakan jika rumah yang dia tempati itu rumah miliknya.“Dek, aku sama anak buahku pernah mendatangi rumah Andre. Tapi di rumah itu yang menempati orang lain,” Arsen menjelaskan pada Kinan.“Apakah seperti itu bang? Berarti kita ke Rumah sakit pun percuma bang. Sudah pasti Andre memberikan alamat palsu pada pihak Rumah sakit jiwa,” ujar Kinan pada Arsen.“Ya kita coba saja dulu dek,” jelas Arsen pada Kinan.“Ya sudah kita coba saja dulu ya bang,” jawab Kinan.Mereka sudah siap berangkat ke Rumah sakit jiwa. Namun, baru saja mereka mau jalan tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering.Drtt drtt“Tunggu dulu dek handphoneku berbunyi,Sepertinya ada yang menelponku,” ujar Arsen yang memberitahu Kinan.“Dilihat saja dulu bang
Read more
56. Kinan mencari tahu kebenarannya
Andre menelpon Rio dan meminta padanya untuk membawa baby Fredy datang ke Rumah sakit. Rio menyetujui permintaan Andre untuk membawa baby Fredy ke Rumah sakit. Sesampainya di Rumah sakit, Kinan yang melihat anaknya tiba langsung merebutnya dari tangan Rio dan menggendongnya.“Lepas! Aku mau gendong anakku!” Teriak Kinan pada Rio.“Rio biarkan dia bersama ibunya,” ucap Andre.“Siap bos,” jawab Rio.Kinan menangis bahagia melihat kembali bayi kembar yang sempat hilang darinya. Arsen yang melihat Kinan memeluk anaknya sangat begitu bahagia. Dia bersyukur akhirnya, mereka bisa berkumpul kembali dengan Putra kembarnya.“Terima kasih Kinan karena, kamu sudah menolongku. Aku minta maaf kalau selama ini sudah membuatmu sedih dan kecewa,” ucapnya pada Kinan.“Terima kasih juga. Karena, abang sudah mau mengembalikkan baby Fredy,” ucap Kinan pada Andre. “Biar bagaimanapun juga hukum tetap berjalan. Saya sudah melaporkan kamu pada pihak yang berwajib atas penculikan yang kamu lakukan pada anak
Read more
57. Kinan mengetahui jika dirinya bukan anak kandung Pak Rudi
“Kamu-,” ucapannya terpotong.“Kamu? Kamu apa yah?” Tanya Kinan.“Kamu bukan anak kandung Ayah dan Bunda,” ucap Pak Rudi.“Jadi a-aku bukan anak kandung Ayah dan Bunda? Kenapa Ayah nggak kasih tau aku?” Ujar Kinan pada Pak Rudi.“Sabar sayang.”Arsen menenangkan istrinya“Itu semua karena, Bunda nggak mau kalau sampai kamu bersedih jika mengetahui dirimu bukan anak kandung kami,” kata Pak Rudi dengan suara lirih.Kaget! Kinan sangat terkejut mengetahui jika dirinya bukan anak kandung Ayah Rudi dan Bunda Melati. Dia merasa di bohongi oleh kedua orang tua angkatnya. Kinan memohon pada Ayah Rudi untuk menceritakan tentang dirinya semasa kecil dulu.“Tolong Ayah ceritakan bagaimana aku bisa kalian adopsi! Aku mohon yah,” pinta Kinan yang memohon pada Ayahnya.“Baiklah Ayah akan menceritakan semuanya padamu,” ujar Ayah pada Kinan.15 tahun yang lalu …“Mas, ayo kita periksa kesehatan. Aku ingin segera memiliki momongan,” ucap Melati pada Rudi.“Baiklah kalau begitu kamu bersiap ya. Kita lan
Read more
58. Bu Susi memiliki rencana untuk Kinan
“Maafkan aku, Ayah. Selama ini sudah mengecewakan ayah. Terima kasih ayah dan bunda sudah merawat aku dari kecil sampai aku dewasa,” ucap Kinan pada Pak Rudi.“Seharusnya ayah yang meminta maaf kepadamu karena, selama ini ayah nggak peduli padamu. Padahal kamu begitu menyayangi ayah,” Pak Rudi meminta maaf pada anaknya.Kinan dan ayah langsung berpelukan. Kinan menangis setelah dia tau jika dirinya bukanlah anak kandung Pak Rudi. Namun, dia tetap bersyukur jika dulu Bunda tidak mengadopsi dirinya entah saat ini dia berada dimana.“Ini baby Fredy sudah ditemukan nak?” Tanya Ayah.“Iya yah. Baby Fredy sudah ditemukan dan alhamdulillah kami bisa berkumpul kembali,” ujar Kinan pada ayahnya.“Iya nak. Alhamdulillah jika kalian sudah bisa kembali bersatu dan semoga kalian selalu akur dalam keadaan apapun,” Pak Rudi menasehati anak dan menantunya.“Iya ayah terima kasih sudah menjadi ayah yang terbaik untukku,” ucap Kinan.“Iya sayang.”Setelah itu mereka berdua berpamitan pulang. Karena, ba
Read more
59. Bu Susi meminta uang pada Arsen dan Kinan
Pagi ini Arsen libur ke kantor dia sengaja diam di rumah. Karena, dia ingin hari weekend dia habiskan bersama keluarga kecilnya. Dia meminta Suster untuk menyiapkan Baby twins. Karena, hari ini dia akan mengajak istri dan anaknya berlibur ke Villa yang berada di puncak.“Sayang ayo ganti pakaiannya kita akan menghabiskan hari weekend di Villa Puncak,” ucapnya pada Kinan.“Iya sayang. Sebentar aku ganti pakaian dulu ya,” sahut Kinan pada suaminya.Kinan menuju ke dalam kamar dan dia segera mengganti pakaian. Selesai mengganti pakaian dia langsung keluar dari kamar. Sementara Arsen sudah menunggunya. Baby twins dan Suster Ela pun sudah siap. “Apakah semuanya sudah siap Sus?” Tanya Kinan.“Sudah bu,” jawab Suster.“Baiklah jika semuanya sudah siap, sekarang saatnya kita berangkat,” ujar Arsen.Mereka segera pergi menuju keluar rumah. Namun, di depan rumah sudah ada bu Susi berdiri menunggu Kinan.“Ibu! Sedang apa ibu berdiri disini?” Tanya Kinan.“Memangnya Ibu nggak boleh datang kesini
Read more
60. Arsen dan keluarga kecilnya berada di puncak
“Oh jadi bu Susi mau menjadikan Putra saya sebagai mesin ATM iya? Ayo jawab jangan diam aja.” “Jeng Bella!” Ucap Bu Susi dengan kagetnya. “Iya ini saya besan bu Susi!” Ucap Bella yang menatap bu Susi dengan jengkel. “Jeng Bella! Ya ampun ternyata kamu berbesanan sama jeng Susi?” Tanya teman bu Susi. “Iya Jeng, tadinya saya nggak tau kalau Kinan memiliki ibu sambung yang nggak tau malu! Dulu aja anak sambungnya selalu di hina dan di siksa eh sekarang giliran anak sambungnya menikah sama anak saya eh malah maunya minta uang terus! Situ nggak punya malu ya!” Ejek Bella pada bu Susi. “Ibu kalau ngomong dijaga ya! Saya bisa menuntut ibu dengan pencemaran nama baik saya!” Ancam bu Susi. “Wow serem juga ya bu Susi mau melaporkan saya pada pihak yang berwajib! Ih serem. Tapi saya nggak takut tuh walaupun, ibu ancam saya,” ucap Bella pada Bu Susi. Bu Susi kesal dan tidak lama dia pergi meninggalkan toko tas tersebut. Sedangkan, Bella puas sudah membuat bu Susi jadi malu. Bella han
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status