All Chapters of Terjerat Jebakan Cinta CEO Arogan: Chapter 11 - Chapter 20
52 Chapters
11. Annoying Man
Dari kejauhan Ayana bisa melihat Felix yang sudah berjalan keluar dari tempat loker dan berjalan menujunya. Sudah sejak tadi Mattew mengajarinya cara tersenyum didepan Felix, jadi ia harus bisa melakukannya.Ayana menarik sudut bibirnya ketika Felix membentangkan tangannya meminta sebuah pelukan.Ayana menurutinya, ia juga rindu pada Felix. Ayana memejamkan matanya saat Felix mencium puncak kepalanya. Rasa bersalah memenuhi dada nya.“Aku merindukan mu.” Bisik Felix membuat senyum Ayana semakin terbuka lebar.“Maaf, aku baru seminggu di rumah sakit, banyak yang harus aku lakukan.” Ayana melepas pelukannya dari Felix, tangannya bergerak merapikan anak rambut Felix yang terjatuh dikening pria itu.“Tentu saja aku paham, aku punya kekasih dokter, jadi aku harus bisa menerima kesibukannya.” Felix mencubit lembut pipi Ayana sebelum menarik gadis itu beranjak dari sana. “Oh ya bagaimana dengan pekerjaan mu? Apa ada kendala?”Ayana menggeleng pelan sambil ikut melingkarkan tangannya dipingga
Read more
12. Aku Ingin Sesuatu Yang Manis
Lirikan mata Ayana terlepas dari tatapan Aaron yang menatapnya seperti seekor kucing yang siap menangkap santapannya.Setelah beberapa detik Ayana mengangguk dengan senyum kecilnya sebagai jawaban atas pertanyaan Henry. Tangannya sudah sibuk menyingkirkan tumpukan file yang berada di atas meja kerja Henry.“Aku bawa desert kesukaan mu. Kau harus habiskan sebelum aku pergi.” Ayana mengeluarkan desert yang ia bawa tadi dari dalam paper bag lalu mulai menatanya di atas meja kerja Henry.“Hm, jadi kau sedang mengancamku, Ayana? Baiklah.” Henry mendorong tempat desert tadi ke depan Aaron dan mempersilahkan pria itu untuk mengambilnya juga.“Cobalah, ini enak.” Ucap Henry dengan wajah sumringah, seolah desert itu dibuat sendiri oleh tangan Ayana. Aaron menyandarkan punggungnya santai saat iris matanya tertuju pada Ayana yang juga sedang menatap tajam padanya, ia yakin Ayana pasti sedang menahan kesal. Mata gadis itu seolah memiliki pedang di dalamnya. Ayana seakan mengancam Aaron agar tida
Read more
13. Kau Menyukainya!
Aaron mengangkat satu alisnya pada Emma, sementara wajah Emma langsung berubah menjadi begitu manis. Oh ya Tuhan Ayana semakin yakin gadis itu punya dua kepribadian.“Eh… oh… Sorry.” Emma menurunkan tangannya kemudian merapikan rambutnya yang tidak berantakan menurut Ayana. Sementara Aaron masih menatapnya tajam tanpa bersuara.“Ayana,” Aaron memanggil Ayana. Suaranya serak, dalam, seksi seperti biasa.“Ya.” Ayana menjawab malas. Ia masih tidak puas membalas mulut Emma yang menghinanya tadi.“Bukankah kau harus kembali bekerja. Aku harus menepati janji ku pada Henry.”“Hm, tentu saja aku harus pergi jika tidak seseorang tidak akan bisa menemui kakakku.” Ayana menatap jijik pada Emma yang sudah seperti cacing kepanasan. Gadis itu pasti sangat kesal padanya tapi harus menahan diri karena ada Aaron disana.Ayana berjalan mendahului Aaron menuju lift dan mereka hanya berdua. Entah dimana karyawan-karyawan Henry yang tadi berlalu-lalang?“Emma menyukai Henry dan apa yang salah dengan itu?
Read more
14. Virus Aaron
Sesampainya di rumah sakit, Ayana langsung merogoh tas dan mencari ponselnya. Ia butuh vitamin Felix untuk menghilangkan virus Aaron barusan. Badannya panas dingin dan sedikit gemetar. Seperti ada lonjakan adrenalin.Ini bukan ciuman pertamanya, jadi kenapa harus separah ini rasanya? Ah ya, akhirnya Ayana sadar, karena ia di cium si brengsek Aaron cabul yang sialnya adalah teman Henry sekaligus mantan kekasih Hana. Dan mungkin saja disaksikan oleh petugas keamanan di ruangan CCTV lift. Demi Tuhan.Ayana memukul keningnya dengan benda tipis yang berada di tangannya sebelum melihat ada sebuah pesan singkat masuk dari Felix.Kita baru bertemu tadi tapi aku sudah merindukan mu :*Melihat emoticon kiss yang dikirim Felix sukses membuat Ayana mendengus kesal. Tega-teganya Aaron padanya, apa pria itu begitu benci padanya sejak pertemuan pertama mereka? Felix bahkan tidak pernah mencium bibirnya sebrutal yang dilakukan Aaron, tapi pria itu bahkan sudah menidurinya.Ayana mengusap bibirnya den
Read more
15. Diagnosis Palsu
“Babe, aku tidak bisa menjemput mu pagi ini. Kami harus berkumpul untuk mulai latihan lebih pagi.” Suara Felix terdengar memelas dari ujung telepon.Ayana menyisir rambut tebalnya dan bersandar malas didekat jendela. Gadis itu menghela napas panjang sebelum mengiyakan permintaan maaf dari Felix.Sudah hampir satu bulan ia kembali ke London tapi ia baru dua kali bertemu dengan Felix. Ayana tidak yakin kesibukan masing-masing membuat mereka jadi jarang bertemu, namun dulu saat berada di Los Angeles, Felix bahkan sangat rajin menghubunginya, dalam sehari pria itu bisa melakukan tiga sampai lima kali panggilan video demi bisa melihat wajahnya. Sekarang mereka sudah berada di kota yang sama, tidak ada jarak lagi yang memisahkan namun rasanya lebih sulit menghubungi Felix dibanding saat mereka menjalani hubungan jarak jauh.“Tidak… tidak Ayana, kau yang terlalu sibuk, kau yang menghindarinya beberapa waktu lalu.” Ayana menutup wajahnya dengan kedua tangannya menghela napas panjang.Ia yakin
Read more
16. Pesona Ayana
Alis Ayana terangkat menatap gadis itu dari ujung kaki ke ujung kepala. Oh dia cantik dan seksi tapi apa tidak terlalu murah? Ayana tidak salah dengar, gadis itu baru saja menawarkan dirinya pada Aaron.Ayana menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis. Gadis itu jelas tahu apa yang lebih di inginkan Aaron.Tentu saja penawaran yang menyenangkan bukan? Seperti ia yang menjadi korban Aaron. Kali ini gadis itu dengan rela hati menawarkan dirinya pada Aaron Xavier. Pria itu tidak perlu bernegosiasi.“Regan, kau memang adik ku yang manis. Kau bisa dengar itu Aaron. Aku hanya perlu waktu.” Ucap Robert membuat Ayana berbalik dan menatapnya dengan jijik.“Dia adikmu, apa kau gila?” Tangan kanan Ayana terangkat mengarah bolak-balik pada kedua kakak beradik itu.“Kau tidak lupa sudah membuat janji dengan ku malam ini bukan?” Regan mengabaikan Ayana, gadis itu bergerak mendekati Aaron.Ayana mengangkat pundaknya masa bodoh, dengan santai ia beranjak keluar dari sana. Ia tidak peduli dengan apa y
Read more
17. Kebohongan Pertama?
Ayana memejamkan matanya, otaknya mencoba memproses apa yang tengah terjadi antara dirinya dan Aaron. Sentuhan bibir pria itu padanya begitu nyata hingga Ayana yakin ia sedang tidak berhalusinasi.“Sial Ayana! Kau membuat ku gila!” Aaron menaruh keningnya dikening Ayana membuat mereka saling bertatap-tatapan intens. “Apa yang harus aku lakukan padamu?”Aaron hendak kembali mencium bibir Ayana ketika gadis itu buru-buru mendorongnya. “Felix?”“Felix?” Ulang Aaron dengan kening berkerut.Buru-buru Ayana mendorong Aaron menjauh darinya kemudian segera membuka pintu mobil dan keluar dari sana.“Felix?” Pandangan Ayana mengarah pada mobil porsche cayman yang baru saja meninggalkan rumah sakit. “Apa aku salah lihat?” Ayana memijit keningnya pelan. Ini mungkin efek dari kantuknya atau karena perasaan bersalah setelah berciuman dengan Aaron?“Ayana? Kau melihat kekasih mu?” Tanya Aaron berhasil mengejutkan Ayana. Pria itu sudah berdiri di belakangnya.Mendengar pertanyaan tiba-tiba Aaron, Aya
Read more
18. As Aaron Likes
Protes Ayana akhirnya tidak mampu membuat Aaron berubah pikiran dan meninggalkannya. Pria itu tetap enggan meninggalkan Ayana sendiri. Dan mati-matian menolak upaya Ayana yang meminta dirinya diturunkan ditengah jalan.Sesekali Aaron menoleh memandang Ayana yang sudah duduk tenang di tempatnya. Kelelahan dan rasa kantuk sudah menguasai Ayana, terlihat mata indahnya mulai sayu dan beberapa menit kemudian ia jatuh tertidur.Perlahan Aaron menepikan mobilnya dan mengatur posisi kursi Ayana agar gadis itu bisa tidur dengan nyaman.Senandung lagu anything for you yang di bawakan Paul Klein membuat tidur Ayana terasa nyaman, gadis itu bahkan tidak bergerak ketika Aaron menyelipkan anak rambut yang mengganggu wajah cantiknya.“Halo Louis, kirimkan lokasi meeting dengan D’grana jam dua nanti, aku akan langsung ke sana. Kau bawakan dokumen yang ku perlukan, kita bertemu disana.” Perintah Aaron lalu memutuskan panggilan tersebut.Begitu melihat lokasi meetingnya yang lumayan jauh dari Craven, s
Read more
19. Frustasi
Setelah mendapatkan jawaban dari Aaron, Ayana tidak berniat untuk berlama-lama sekamar dengan pria itu. Entah apa yang akan dipikirkan orang-orang di hotel ini ketika melihatnya masuk bersama Aaron.“Ah, kau punya masker?” Tanya Ayana berbalik kembali menatap Aaron sebelum langkahnya benar-benar menjauh dari pria itu.“Masker? Kau sakit?” Aaron meletakan kembali gelas wine dari tangannya kemudian melangkah mendekati Ayana. Tanpa meminta ijin dari gadis itu, Aaron sudah meletakan tangannya dikening Ayana.“Aku tidak sakit, turunkan tangan mu.” Tepis Ayana kesal. Ia tidak ingat kapan terakhir kalinya ia begitu dekat dengan Aaron hingga pria itu selalu sesuka hati menyentuhnya.“Tapi badan mu panas, wajah mu memerah.” Ucap Aaron cepat, kekhawatiran terpampang jelas di wajahnya.“Aku tidak sakit Aaron, aku hanya butuh masker untuk menutupi wajah ku. Aku tidak mau orang-orang hotel ini mengira aku wanita bayaran mu.”Aaron nyaris meledakan tawanya mendengar keluhan Ayana. Pikiran Ayana pas
Read more
20. Pasien Tak Terduga
Sudah berhari-hari sejak kejadian dengan Aaron, fokus Ayana terkadang masih terganggu dengan pria itu. Karena itu setengah mati Ayana berusaha memadatkan jadwalnya, ia tidak ingin sedetik pun tanpa kesibukan. Sesekali setiap makan malam, ingin rasanya Ayana mengatakan tentang sisi lain Aaron yang begitu menjijikan pada Henry dan Hana, namun setiap kali mendengar Hana menyebut nama Aaron dengan wajah cerianya, Ayana tidak tega untuk menyakiti hati kakak angkatnya itu.Jadi yang bisa dilakukan Ayana adalah menghindari Henry dan Hana yang selalu menyebut nama Aaron dalam setiap obrolan mereka.Diruangan kerjanya yang serba putih, iris mata Ayana bergerak-gerak mengikuti kursor di layar komputernya, hasil rontgen salah satu pasiennya yang baru saja keluar membuat Ayana sudah menghabiskan waktu selama beberapa menit menatapnya.Sesekali tangan kanannya bergerak mencatat simpton-simpton khusus yang di temukannya dengan keterangan dari pasien kemarin.Suara dering ponsel membuat fokus Ayana
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status