All Chapters of Contract Marriage with A Boss : Chapter 11 - Chapter 20
37 Chapters
Bab 11. Biji mata Angkasa bagi Eddo
Kanaya lekas bangkit dan membuka pintu guna memuaskan keingintahuan.CEKLEK!"Salam kenal Bu Kanaya, saya Daruha, pelayan di rumah ini. Monggo kalau mau makan, sudah siap semuanya di meja makan!"Kanaya mengangguk setengah melolong karena tak menyangka. Rupanya ada wanita juga di rumah ini. Tadinya dia pikir rumah ini hanya di tempati para laki-laki itu saja."Jangan panggil saya Bu, itu... terdengar terlalu tua! Panggil saja saya Naya!" tukasnya mencoba mengakrabkan diri."Maaf Bu, tapi itu sudah peraturannya. Kalau begitu, saya permisi!"Kanaya langsung menghela napas panjang. Baru saja dia merasa senang karena bakal memiliki teman, eh ernyata dia salah menilai. Tentu saja, Daruha kan orangnya Angkasa. Pasti semua orang sudah di doktrin di sini.Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul. Tentang bagiamana dengan toko bunga miliknya? Apa dia minta izin saja pada Angkasa untuk tetap bekerja? Atau, ia mungkin ia juga harus berusaha membuat Angkasa menceraikannya dengan bersikap yang pria itu t
Read more
Bab 12. Saran Daniel
Angkasa memiliki beberapa sumber kekayaan yang berasal dari perusahaan yang sejak dulu sudah dimiliki oleh keluarganya berupa beberapa lahan perkebunan, perikanan, perusahaan manufaktur, dan yang terbaru ia merintis sendiri sebuah perusahaan pengembang properti. Mulai dari membangun apartment, jembatan, jalan tol, hingga bangunan milik pemerintah.Angkasa pernah terlempar di titik nadir ketika di tinggal oleh kedua orangtuanya. Ia bahkan pernah di kecewakan orang dan mengkhianatinya habis-habisan ketika jatuh. Dan dengan susah payah ia kembali merayap, membangun dan mempertahan kebanggaan keluarganya itu. Dan setelah Tiara menikah dengan Eddo, ia memang sengaja memberikan jabatan yang tinggi kepada Eddo di perusahannya sendiri dan tak ingin membiarkan orang baru mengutak-atik perusahan milik keluarganya. Ia cukup selektif memilih orang di perusahaan milik keluarganya.Mobil ia lajukan sendiri menuju kantornya. Ia lantas bergegas memanggil Sarah, staff kepercayaannya untuk mengklarifik
Read more
Bab 13. Membangkitkan hasrat
Angkasa malah terkekeh saat melihat wajah serius Daniel ketika berbicara kepadanya. Pria itu malah mirip seperti bapak-bapak yang menasihati seorang anak yang berkelakuan bengal."Kenapa kau malah jadi seperti ini Dan? Kerasukan atau bagiamana?" Angkasa menggeleng."Saya serius Bos. Saat kita menggenggam pasir terlalu erat, maka pasir itu justru akan keluar dan hanya menyisakan sedikit di tangan. Dan sebaliknya anda pasti paham ucapan saya!"Angkasa memandang lekat-lekat pria yang sudah seperti adik, sahabat, teman itu dengan perasaan lain. Baru kali ini Daniel berbicara benar."Akan aku pikirkan!""Tidak usah di pikir. Lakukan saja Boss. Ah elah!" keluh Daniel hanya berani dalam hati."Baik Bos. Maaf, tadi, Bos mau membicarakan apa?" Daniel mengganti topik pembicaraan.Angkasa terlihat menggerus ujung rokok sebelum menjawab,"Aku mau kau menyadap ponsel perempuan itu. Terserah bagiamana caranya. Yang penting kita bisa tahu dengan siapa saja dia berkomunikasi. Sepertinya dia dan Eddo me
Read more
Bab 14. Berimprovisasi
Kanaya semakin beringsut mundur manakala Angkasa memajukan langkahnya. Ia sempat melihat ke sekeliling dimana tak ada jalan yang bisa dia gunakan untuk melarikan diri sebab pintu dan jendela tertutup rapat."Kau mau apa?" Kanaya bertanya saat dada sedang berdebar-debarnya. "Kau sangat cantik memang. Wajar kalau kau berhasil membuat dia menyukaimu!" kata Angkasa begitu saja seperti tak sadar dengan apa yang ia katakan.Kanaya langsung mengerutkan kening. Dia? Dia siapa yang di maksud?Tapi Angkasa segera merubah ekspresi wajahnya karena sadar jika dia kelolosan bicara. Ia berusaha menekan rasa benci hanya untuk bisa membuat wanita di depannya berubah mencintai dia."Kita memang menikah secara mendadak dan aku menyebutnya pernikahan kontrak, "Angkasa mulai melangkah maju. "Tapi, mau di sebut apapun, kita ini suami istri kan?""Jangan dekat-dekat!"Tapi bukannya menurut, Angkasa makin mendekati wanita yang wajahnya sudah sangat pias karena takut. Kanaya berusaha melirik sana sini mencari
Read more
Bab 15. Pria dewasa berpengalaman
Bagi Angkasa, seks merupakan kebutuhan biologis yang dewasa ini musti tersalurkan. Selama ini dia memang tidak memiliki pacar. Karena suatu hal ia menutup hatinya dan menggunakan uangnya untuk menyalurkan hasratnya. Tentu saja dengan cara yang aman. Ia memiliki seorang partner ranjang yang ia bayar mahal secara professional. Ia bukanlah pria sembarangan yang tak menghargai dirinya sendiri. Hanya uang, tidak ada hati apalagi perasaan yang bermain di sana.Kata orang bijak, cinta bukanlah seks. Dan seks bukankah cinta. Itu dua hal yang berbeda. Dan sekarang, karena selain berusaha taat pada ucapan Daniel tadi, ia yang merasa telah menggelontorkan uang dalam jumlah yang banyak kepada Irwan yang materialistis itu merasa jika dirinya berhak atas tubuh Kanaya. Sambil menyelam minum air. Begitu pikirnya."Kau harus layani suamimu sekarang Kanaya. Aku bisa membuat mu menjerit semalaman!" ucap Angkasa.Kanaya menatap tajam ke arah lawan bicaranya. Bahkan sampai saat ini ia masih meyakini bila
Read more
Bab 16. Dan kau pun menjerit
Kanaya ingin berontak dan menolak sensasi menggila dari lidah lembut Angkasa yang terus bergerak liar mengeksplorasi tiap sudut bagian penting tubuhnya itu. Tapi tuntutan dari dalam dirinya malah seakan menyambut sama liarnya. Menjadikan seperti pengkhianat."Angkasa, jangan!" Kanaya malu. Sama sekali tak menduga jika pria berkulit coklat itu akan meminta hak nya dengan cara seperti ini.Tetapi usahanya untuk menutup bagian paling intim itu menjadi sia-sia belaka. Kedua tangannya tertekan ke sisi tubuhnya oleh Angkasa. Jangankan beringsut mundur, menggerakkan pinggulnya saja dia tak mampu.Kanaya mengerang dan mendesah panjang kala pria itu semakin menyapukan lidahnya secara dramatis. Angkasa mengecup keras bagian inti tubuhnya dan kali ini Kanaya tak bisa lagi menahan untuk tak menjerit panjang.Erangan panjang memenuhi esofagus Kanaya ketika ia merasakan sesuatu yang kembali membuncah di bawah sana. Ia, semakin basah dan tidak bisa mengendalikan laju dorongan itu. Ia memekik tertahan
Read more
Bab 17. Tak tega padamu
Angkasa terpaksa meminta Kanaya kembali melakukan Oral untuk menuntaskan hasratnya. Seharusnya ia bisa melakukan penuntasan itu dengan cara yang lebih benar namun malam ini bukanlah saatnya.Semua itu terjadi sebab Angkasa tak mau melakukannya jika Kanaya mengeluh seperti itu. Ia tak mau seperti seorang pemerkosa. Dan kali ini, ia tak lagi melihat Kanaya yang seperti tercekik meskipun gerakannya masih kaku. Kemajuan yang cukup pesat pikirnya. Kegiatan ini terjadi dalam durasi yang lama, sampai Angkasa tiba-tiba menekan kepala Kanaya sedikit cepat ketika dorongan dari dalam seperti akan meledak. Dan sejurus kemudian,"Ah!"Ia berhasil mencabut miliknya tepat waktu lalu memuntahkannya ke atas dada Kanaya. Perempuan itu terengah-engah dan diam-diam merekam ekspresi wajah Angkasa. Pria itu seperti memiliki dua sisi kepribadian yang berbeda. Terlihat sangat jantan dan karib jika seperti ini, dan terlihat menyebalkan saat di luar."Bersihkan dirimu!" ucap Angkasa lalu memakai kembali pakaia
Read more
Bab 18. Tersiksa rasa malu
Jika Angkasa malah pergi entah kemana bersama Daniel, kini Kanaya yang menjadi insomnia usai permainan tadi, di bingungkan dengan seprei yang basah di bagian tengahnya. Ia harus mengganti benda itu, atau dia akan menjadi lebih malu lagi.Ia kemudian menatap pantulan diri ke cermin dengan tatapan tak tenang. Beberapa saat yang lalu ia dibuat mengerang hanya karena sentuhan lidah Angkasa yang liar. Ia menjambak rambutnya frustasi sebab bingung dengan dirinya sendiri.Pikirannya juga masih berkutat soal seprei yang basah. Bagiamana sekarang? Masa iya dia harus memanggil Daruha untuk hal seperti ini. Ia akan sangat malu bila Daruha yang mengerjakannya. Namun di tengah kegalauannya, ia tiba-tiba mendengar suara mobil yang bergerak keluar. Cepat-cepat Kanaya menepi ke dekat jendela dan melihat bahwa Daniel menyopiri Angkasa dan mereka pergi berdua. Mata Kanaya reflek memandang ke arah jam dinding yang ternyata menunjukkan pukul setengah satu."Mau kemana mereka di jam selarut ini?" gumamny
Read more
Bab 19. Jadi resah karena mu
Semula, Kanaya mengira jika Daniel akan membawanya tempat kerja Angkasa. Tapi semua prasangka nya rupanya salah. Ia sama sekali tak menduga jika Daniel akan membawa dirinya ke sebuah bangunan yang menunjukkan Angkasa yang sedang berdoa."Kenapa kau tidak bilang kalau mau ke Gereja?" ucap Kanaya begitu Daniel melepaskan sabuk pengamannya."Bos hanya sebentar. Setelah ini dia akan pergi dengan anda dan saya tidak tahu akan kemana. Tugas saya hanya mengantar sampai sini."Kanaya menjengukkan kepalanya ke jok belakang dan seketika merasa beruntung demi melihat sebuah benda yang sangat ia butuhkan. Tangannya terulur mengambil blezzer agar membuat penampilannya yang sexy lebih sopan. Dan ia tak peduli blezzer itu milik siapa.Dapat ia lihat Angkasa sudah selesai berdoa dan kini sedang berjalan ke arah kantong kolekte dan memberikan persembahan. Sejenak, Kanaya merasakan keteduhan. Dan tidak tahu kenapa ia tak bisa mengabaikan pria itu saat sedang berjalan. Ia, terbawa pada satu perasaan yang
Read more
Bab 20. Masuk kedalam perangkap
Kanaya semakin merasa bersalah kepada Eddo. Sudah menyembunyikan sedalam ini, e dia juga malah ingin menghindari Eddo. Semakin bertambah kacau dan runyam saja. Apalagi, dia dan Angkasa bahkan sudah melangkah terlalu jauh kemarin. Bagiamana ini?"Apa itu pacar mu?" sinis Angkasa masih dengan fokus ke jalanan.Kanaya menoleh dengan kerutan di kedua alis. "Apa aku boleh mendapatkan kejujuran dari mu?""Soal apa?"Kanaya menelan ludahnya gugup. Entah mengapa ia selalu kehilangan nyali jika sahutan dari seberang tak bersahabat."Kenapa kau membohongiku dan mengatakan kepada keluarga ku kalau kita berbuat sesuatu malam itu padahal kenyataannya-"Perkataan Kanaya mendadak terhenti seiring dengan Angkasa yang tiba-tiba menghentikan kendaraannya. Pria itu melepaskan kacamatanya lalu menatap serius ke arah Kanaya."Karena jika aku tidak berbohong, aku tidak akan mendapatkan mu. Aku, menyukai mu sejak lama.""Apa?" mata Kanaya membulat.Dan sialnya Angkasa ikutan terperangah sendiri dengan jawab
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status