All Chapters of Ketika Istri Lemahku Menunjukkan Kekuatannya : Chapter 31 - Chapter 38
38 Chapters
31 Gio Masih Dingin
Bik Jani dan Bik Nuri merasa seperti berganti majikan hari itu karena Soraya mendadak menguasai seisi rumah. Kalila tidak ingin ambil pusing, dia sengaja memanfaatkan kedatangan ibu mertua untuk mendesak Arka supaya segera mencarikannya pekerjaan.Kalila tidak tahu sampai kapan dia bisa bertahan dalam pernikahan yang hampa ini.Soraya benar-benar mengurus Gio seharian penuh, hingga membuat Kalila merasa menjadi istri yang tidak berguna.“Saya pulang dulu, Lila. Tolong sekali kamu perhatian sama Dano, dia itu anak saya satu-satunya ... Kalau ada apa-apa sama dia, saya dan ayahnya tidak punya siapa-siapa lagi.” Soraya berpamitan dengan kata-kata yang dibuat sedramatis mungkin, dan itu sengaja dia katakan di depan asisten rumah tangga Gio.Bik Nuri mengusap-usap lengan Kalila sebagai bentuk dukungan karena dia tahu betul bagaimana majikannya itu berusaha memperlakukan sang suami dengan sangat baik.“Nyonya yang sabar,” bisik Bik Nuri ketika Soraya sudah berlalu.“Tidak apa-apa Bik,
Read more
32 Bukankah Ini Perselingkuhan?
Selain itu, Kalila juga menggunakan waktunya untuk mempelajari cara membuat tulisan dengan baik. Dia tidak terlalu menaruh minat pada bidang kepenulisan, tapi kegigihannya belajar cukup membuahkan hasil meski tidak langsung mendapatkan job.Satu bulan berlalu, Kalila mendapatkan gaji pertamanya dan itu sangat membuatnya merasa memiliki nilai lebih.Selain itu, sudah ada beberapa calon klien yang menghubunginya dan meminta sampel tulisan.“Bahagia sekali kamu, gaji sudah diterima?” komentar Arka yang sore itu mampir ke cabang minimarket tempat Kalila bekerja.“Sudah, ternyata menyenangkan sekali bekerja itu.”Arka tertawa kecil. “Kamu belum merasakan tekanan dari pihak atasan, sih.”“Aku minim pengalaman, dan lagi aku lebih sering terjun di kegiatan sosial.”“Makanya kamu lebih memilih jadi relawan panti jompo?” tebak Arka sambil mempersilakan Kalila untuk masuk ke mobilnya.“Aku naik taksi saja, Ka.”“Sekalian mampir ini.”Selagi tidak ada pegawai yang melihat, Kalila buru-b
Read more
33 Kapan Aku Bisa Diceraikan?
Hari itu untuk pertama kalinya wajah lelah Kalila tidak luput dari pandangan Gio, tapi seperti biasa dia tidak peduli dengan apa yang terjadi. Bagi Gio, apa pun yang ingin dilakukan Kalila bukanlah menjadi urusannya. Dia memberikan kebebasan kepada Kalila seluas mungkin, jadi sudah seharusnya jika istrinya itu bersyukur sedikit saja. “Apakah Tuan tahu kalau Nyonya bekerja?” tanya Bik Jani pelan seraya menghidangkan secangkir teh hangat dengan perasan jeruk lemon. “Seharusnya sih tahu, Bik.” “Tapi ... kok Tuan kelihatan cuek-cuek saja?” Kalila memaksakan diri untuk tertawa. “Kalau Tuan berbuat sesuatu, saya malah takut dilarang kerja.” Bik Jani tersenyum salah tingkah. “Saya juga heran sama Nyonya, kenapa harus susah payah kerja kalau sudah ada Tuan?” “Justru karena Tuan selalu kerja keras, saya khawatir suatu saat nanti dia jatuh sakit. Nah, di saat-saat seperti itu saya tetap butuh pemasukan. Jadi begini cara saya mengantisipasinya.” Bik Jani menarik napas panjang
Read more
34 Sudah Saatnya Melepas
Kalila mengangguk, dia sudah menantikan kapan momen ini akan tiba. Hampir dua tahun, Kalila menahan beban perasaan yang menggunung. Kini sudah saatnya dia melepas semua itu dengan ikhlas .... “Ganti kostum dulu, ayo!” Zia menarik lengan Kalila menuju teman satu tim yang sudah menunggu. “Harus ya?” “Wajib ini sih!” Kalila menurut saja, dia percaya jika Zia dan tim tidak akan menjerumuskannya. Malam itu terasa lebih meriah, banyak pengusaha dari berbagai bidang yang hadir untuk memperluas koneksi. Kebetulan Zia sendiri ingin memperkenalkan produk kosmetik kepada para pengusaha yang hadir sekaligus menambah jaringan pergaulan. “Ini berlebihan tidak sih?” Kalila berpaling dari cermin yang ada di depannya. “Aku tidak terbiasa dengan make up seperti ini, beda sama kamu ....” “Dandanan kamu terlalu sederhana, Lil. Seharusnya kita bisa menempatkan diri, itu saja sih.” “Tidak berlebihan?” Zia menggeleng. “Kamu bisa lihat aku kan? Penampilan menarik itu penting, terlepas kit
Read more
35 Tidak Butuh Uangku Lagi?
“Ah ya, luar biasa ... Maaf, kalau tidak salah, Anda istrinya Pak Giordano kan?” Kalila tertegun selama beberapa detik, dia sengaja berpura-pura tidak menyadari jika Gio turut hadir di tengah-tengah mereka. “Untuk saat ini iya,” jawab Kalila tenang. “Untuk ... untuk saat ini? Bagaimana itu maksudnya?” MC agak salah tingkah dengan pertanyaannya sendiri. “Pak Joan, kenapa jadi mengulik kehidupan pribadi rekan saya?” Dea mengingatkan. “Oh iya, ha ha! Maaf, tapi saya akui produk skincare dan kosmetik dari Zideka sangat memukau. Saya bahkan bisa lihat Bu Kalila tampak jauh lebih segar dan sehat ....” “Sehat?” ulang Zia heran. “Begitulah, Pak Gio sering bilang kalau kondisi kesehatan Bu Lila kurang bagus sehingga dia lebih sering ke acara resmi dengan sekretaris kantornya.” Joan menjelaskan. “Oh!” Kalila tidak lagi merasakan nyeri di dada ketika mengetahui fakta bahwa Gio sering mengajak Nia untuk pergi mendampinginya. “Saya merasa sangat sehat.” “Senang mendengarnya, baik
Read more
36 Keberanian Kalila
“Anda dan Bu Kalila diisukan akan berpisah tidak lama lagi,” pungkas Haris. “Apa?” Haris beringsut mundur ketika Gio menatapnya tajam. “Siapa yang menyebarkan berita sampah itu?” “Bu—bukan sekadar berita sampah, Pak!” geleng Haris. “Ucapan Bu Lila di acara itu sudah di-hilight dan mendapatkan ulasan di mana-mana, bahkan tidak sedikit yang membagikannya di media sosial mereka ....” “Ucapan yang mana?” Haris mengerutkan keningnya, berusaha mengingat-ingat. “Hanya tinggal menunggu waktu, itu! Bu Lila mengatakannya dengan sangat jelas di depan wartawan media online, seharusnya kakek dan nenek Anda juga sudah tahu.” Bolpoin yang ada di genggaman tangan Gio serasa ingin dia patahkan jadi dua. “Faktanya baik kakek atau nenekku tidak ada yang menghubungi aku untuk minta penjelasan apa pun,” komentar Gio. “Aku yakin berita itu akan padam dengan sendirinya.” “Tapi ucapan Bu Lila seolah menyiratkan perceraian ....” “Lila tidak akan punya nyali untuk bercerai dariku,” tegas
Read more
37 Melepas Suami Paket Lengkap
Ini tidak bisa dibiarkan, batin Gio seraya menghubungi Haris dan menyuruhnya untuk mencari keberadaan Kalila.“Mas, kamu ini kenapa sih? Biarkan saja Lila pergi, ngapain dicari-cari?”Nia tidak tahan untuk tidak melayangkan protes karena Gio terus uring-uringan semenjak Kalila pergi dari rumah.“Aku harus tetap mencarinya ....”“Buat apa?”“Lila masih istriku, Nia.”“Aku tidak percaya ini, Mas!”Gio duduk bersandar di sofa sambil memejamkan mata. Niat hati ingin menentramkan hati di rumah istri pertama, tapi justru dia dihadapkan dengan rengekan si istri itu sendiri.“Kamu bilang kalau kamu tidak pernah menganggap Lila sebagai istri, terus kenapa kamu malah sibuk cari-cari dia?”“Itu karena Lila pergi meninggalkan masalah untuk aku, kamu pikir karena apa?”Nia memajukan bibirnya, tangannya sibuk mengusap-usap perutnya yang semakin membuncit.“Aku tidak mau tahu ya, Mas. Pokoknya aku tidak rela kalau kamu jatuh cinta sama Lila, itu artinya kamu sudah berkhianat sama pernikah
Read more
38 Aku Meminta Hakku
“Ikut aku pulang!” perintah Gio seraya menarik paksa tangan Kalila untuk pergi.“Aku tidak mau, sebentar lagi kita akan bercerai!”“Cerai? Jangan mimpi!”Kalila balas menarik tangannya. “Apa maksudmu?”“Kita memang harus bercerai, tapi tidak sekarang!”“Kalau begitu lebih baik kita tinggal terpisah saja mulai sekarang ....”“Tidak bisa, kamu harus ikut aku pulang ke rumah!”Terjadi tarik menarik yang cukup alot di antara keduanya. Tentu saja tenaga Kalila tidak sebanding dengan tenaga Gio yang jauh lebih kuat, dengan mudah dia berhasil mendorong paksa istrinya itu ke dalam mobil.“Mau ke mana kamu?” Gio menarik tangan Kalila saat dia duduk di kursi kemudi dan di saat yang bersamaan Kalila membuka pintu mobil di sampingnya.“Aku sudah ada rumah sendiri, Mas! Sebaiknya kita tinggal terpisah saja mulai sekarang ....”“Kamu tidak tahu aturannya? Aku tidak pernah menjatuhkan talak sama kamu, itu artinya kita masih sah suami istri.”“Tapi kita sedang dalam proses cerai!”“Tetap
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status