All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Bab 41
Semua tamu telah pergi, hanya menyisakan sekelompok prajurit yang kasar. Nyonya Besar Diana sangat marah hingga hampir terkena serangan jantung.Para anggota Keluarga Wijaya lainnya juga saling memandang dengan bingung. Mereka belum pernah melihat upacara pernikahan diadakan seperti ini dan ini juga merupakan pernikahan yang diberikan oleh Kaisar.Kalau kabar ini tersiar, takutnya Keluarga Wijaya akan menjadi bahan tertawaan ibu kota.Rudi mencari Nyonya Selen dan kemarahan di hatinya tidak bisa lagi dibendung. Dia memukul meja dan berkata, "Kakak Ipar, kalau kamu tidak mau membantuku membuat pernikahan lebih layak, katakan saja. Sekarang pesta pernikahan sudah menjadi lelucon dan semua tamu melarikan diri, kelak bagaimana aku bisa menjadi pejabat?"Nyonya Selen merasa teraniaya dan berkata sambil berlinangan air mata, "Aku cuma mengatur semuanya sesuai dengan daftar tamu. Siapa sangka akan ada begitu banyak orang yang tiba-tiba datang? Apa aku bisa disalahkan karena ini? Lagi pula, ak
Read more
Bab 42
Rudi terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan keluar untuk menyuruh seseorang membersihkan kamar.Inilah wanita yang dinikahi dengan jasa pertempurannya. Pernikahan malam ini memang sangat tidak sopan. Tidak peduli siapa yang salah, tetap saja rasa malunya ada.Rudi menahan diri.Dia tidak bisa membiarkan dirinya merasakan sedikit pun penyesalan dan ingin melihat Intan menyesalinya.Heh, Intan pasti akan tertawa kalau tahu pernikahannya dengan Linda berantakan, bukan?Di Kediaman Adipati, Intan bermandikan keringat setelah berlatih seni bela diri. Dia mandi air hangat dan meminta Mutiara membawakan sebotol bir buah persik untuk dia minum sendirian.Dalam sebulan ini, Intan melewati harinya seperti ini. Dia belajar di siang hari dan berlatih bela diri di malam hari. Setelah menikah dengan jenderal selama setahun, dia belum pernah berlatih satu jurus pun. Meskipun jurusnya tidak begitu buruk, ada beberapa jurus tidak sebaik sebelumnya.Dia ingin berlatih kembali.Intan tidak tahu hari in
Read more
Bab 43
Intan tidak sempat membaca laporan yang dikirim kembali oleh kakeknya. Seharusnya laporan tersebut dikembalikan ke Departemen Militer terlebih dahulu dan Departemen Militer akan membuat salinannya sebelum menyerahkan salinan aslinya kepada Kaisar.Oleh karena itu, seharusnya Departemen Militer mendapat laporan yang dikirim oleh kakeknya dan Intan harus menyelinap ke Departemen Militer.Tidak ada seorang pun di Departemen Militer pada malam hari, tetapi bagaimanapun juga, kantor pemerintahan Enam Departemen berada di kedua sisi Jalan Senku yang berdekatan dengan istana. Pengawal istana tidak akan berpatroli di Jalan Senku, tetapi orang-orang dari kamp patroli akan berpatroli di sana.Hanya saja Intan harus melihat laporan perang dan peringatan pasca perang yang diserahkan oleh kakeknya. Satu hal yang pasti, kakeknya juga memuji kontribusi Linda. Kalau tidak, Departemen Militer pasti tidak akan memberikan hadiah prestasi.Penduduk Biromo sangat pendendam. Kalau Linda membantai desa, mere
Read more
Bab 44
Di malam yang berbintang, Intan berhasil menyelinap ke perpustakaan Departemen Militer.Tidak perlu mencari terlalu keras, semua laporan dari pertempuran Kota Uldi ditempatkan di sisi kiri atas rak. Dia mengeluarkan mutiara cahaya yang dibawanya dan menutupinya dengan kain kasa untuk menghalangi sebagian cahaya, lalu bersembunyi di sudut dan mengambil laporan.Setelah membacanya, seluruh tubuhnya terasa dingin dan air matanya terus menetes.Rudi dan Linda pergi sebagai bala bantuan. Setelah mereka tiba di Kota Uldi, mereka berpartisipasi dalam pertempuran. Akan tetapi, mereka tidak terlalu berpengalaman di medan perang, jadi pada pertempuran pertama, paman ketiga kehilangan tangan kanannya demi menyelamatkan Rudi.Paman ketujuhnya yang dalam ingatannya masih seorang pemuda yang bersemangat tewas dalam pertempuran sebelum bala bantuan tiba.Kakeknya juga terluka oleh panah sebelum bala bantuan tiba, jadi pada dasarnya Rudi memimpin pertempuran terakhir.Memang benar pada akhirnya Rudi d
Read more
Bab 45
Ruang kerja Kaisar.Kaisar Roni menatap Intan yang sedang berlutut di atas lantai marmer putih.Dia mengenakan pakaian berwarna putih polos dengan jubah biru. Rambutnya tidak disanggul seperti para wanita yang sudah menikah seperti terakhir kali saat datang ke istana untuk memohon bertemu dengannya. Melainkan rambutnya diikat menjadi ekor kuda tinggi dengan pita sutra berwarna putih polos.Raut wajah Intan terlihat pucat, rongga matanya sedikit memerah dan juga samar-samar terdapat bayangan berwarna hitam di bawah matanya, seperti orang yang tidak tidur semalaman dan juga terdapat air mata di bulu mata Intan yang sedikit melengkung.Intan memiliki penampilan yang menakjubkan, dia terlihat berlinangan air mata, tapi sama sekali tidak terlihat seperti seorang wanita lemah, melainkan terdapat semacam kekuatan dan ketegasan di dalam matanya."Hormat pada Yang mulia!" Suara Intan sangat serak, dia menangis di balik selimut untuk waktu yang lama setelah Mutiara pergi."Kamu habis menangis?"
Read more
Bab 46
Kaisar Roni sedikit terkejut saat mendengar itu adalah surat dari Andi dan segera memerintah Bimo untuk mengambil surat itu.Kaisar Roni melihat tulisan di dalam surat dan yakin bahwa itu memang merupakan tulisan tangan Tuan Andi. Dia cukup beruntung mendapatkan buku tulisan Tuan Andi saat masih menjadi putra mahkota, jadi dia bisa mengenali tulisan tangan Tuan Andi.Sebagian besar yang tertulis di dalam surat itu adalah apa yang dia lihat selama perjalanannya, tapi di paragraf terakhir tertulis, "Aku mendaki Gunung Mera dan melihat ratusan ribu tentara Biromo yang semuanya mengenakan seragam militer Negara Lonis, selain itu mereka juga memiliki makanan yang cukup. Pangeran Ketiga Negara Lonis secara pribadi menyambut mereka yang membuatku merasa bingung, apakah ada aliansi antara Biromo dan Negara Lonis, tapi kenapa harus terima hampir 300 ribu tentara kalau mereka aliansi? Aku diam-diam mengikuti mereka dan melihat bahwa mereka sedang pergi ke medan perang di Manuel, aku khawatir mer
Read more
Bab 47
Tidak mungkin bagi Intan untuk menyerang pengawal istana, kalau tidak Kaisar akan mengira bahwa dia sedang membuat masalah karena pernikahan Rudi dan Linda.Intan menatap kepergian Kaisar Roni dan segera berteriak, "Kaisar, ayahku adalah seorang jenderal yang terkenal di Negara Runa, para kakakku juga merupakan jenderal muda yang sangat ditakuti di medan perang. Meski aku tidak sebaik mereka, aku tidak akan terlibat dalam hubungan percintaan antara pria dan wanita. Aku sudah memutuskan hubungan dengan Rudi sejak kami berpisah dan tidak akan menggabungkan urusan militer serta negara dengan hubungan percintaan. Tolong percaya padaku sekali saja, Kaisar."Langkah Kaisar Roni berhenti, dia tidak menoleh ke belakang dan hanya berkata dengan dingin, "Karena kamu tahu kalau Tuan Marko dan para jenderal muda yang lain adalah pahlawan yang terkenal, maka kamu jangan lakukan hal memalukan yang merusak reputasi mereka. Aku bisa kasih kehormatan dan juga bisa ambil kembali. Kembalilah, aku akan an
Read more
Bab 48
Toni pergi sambil menunggang kuda dengan membawa beberapa kotak brokat, pengawal istana sama sekali tidak menanyakan kepergian Toni, yang terpenting adalah Nona Besar Keluarga Belima sama sekali tidak keluar, Kaisar melarangnya keluar dan tidak ada hubungannya dengan orang lain di dalam kediaman. Sangat wajar jika Kediaman Adipati yang besar ini melakukan pembelian setiap hari.Toni tiba di Kediaman Raja Linuta dan mengatakan bahwa Nona Intan dari Kediaman Adipati telah mengantarkan hadiah.Petugas masuk untuk melapor dan tak lama kemudian Pak Handi berjalan keluar dan berkata, "Halo, Pak Toni. Nyonya mengatakan bahwa Nona Keluarga Adipati Belima baru saja berpisah dan kembali ke kediamannya, serta pasti sangat membutuhkan uang saat ini, jadi tidak perlu untuk memberi hadiah padanya. Tapi Nyonya telah menerima kebaikannya. Pak Toni, silakan kembali dan tidak perlu datang lagi kalau tidak ada masalah."Toni tertegun sejenak dan langsung mengerti setelah melihat ekspresi datar Pak Handi.
Read more
Bab 49
Pintu Kediaman Jenderal tertutup dan membiarkan Nyonya Selen berada di luar.Dayang Ita sama sekali tidak ingin membicarakan masalah di Kediaman Jenderal.Hanya saja, dia bertanya saat melihat ekspresi khawatir Toni, "Pak Toni, ada apa denganmu?"Toni menyerahkan cambuk kuda pada kusir dan menggerakkan kaki kirinya. Dia pergi ke banyak tempat dengan menunggang kuda hari ini dan kakinya yang terluka terasa sedikit bengkak dan nyeri."Nyonya Tina tidak menerima hadiah yang diberikan Nona untuk Putri," ujar Toni dengan perlahan karena takut didengar oleh orang lain.Dayang Ita terkejut, "Nyonya Tina dan Nyonya Marisa adalah kakak beradik, hubungan mereka bahkan .... Oh, aku mengerti."Meskipun Kaisar memberi gelar adipati, Nona kembali ke kediaman setelah berpisah, rumor yang beredar di luar sangat buruk dan ditambah dengan Nyonya sudah meninggal, jadi hubungan antara bibi dan keponakan juga sudah menghilang.Semua orang di dalam keluarga besar percaya bahwa Nona mendapat perlindungan dar
Read more
Bab 50
Latihan ini berlangsung selama setengah jam, kedua kaki Intan direntangkan di udara, tubuhnya yang kuat dan ringan berputar beberapa kali dengan cepat, Intan menggunakan kekuatan internal di dalam tubuhnya untuk menyerang dengan tombak dan terlihat sebuah batu tiba-tiba berubah menjadi debu.Toni melangkah maju dengan merasa kagum dan melihat bahwa semua daun yang berserakan di tanah telah dilubangi tanpa terkecuali.Toni merasa sangat terkejut, "Teknik menyerang Nona lebih baik daripada para jenderal muda, bahkan lebih baik daripada Tuan Adipati."Intan memegang tombak di tangannya, terdapat butiran keringat di dahi dan wajahnya semerah kurma. Akhirnya kemampuan Intan kembali ke saat dia baru saja turun dari gunung setelah berlatih selama sebulan, "Kalau begitu aku akan bawa Tombak Bunga Persik kali ini."Bala bantuan pasti akan datang, tapi mungkin akan datang terlambat. Jadi dia harus memanggil beberapa orang dari Taliani untuk pergi ke medan perang dan berperang bersama Raja Aldiso
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status