All Chapters of Kakak, Jangan Merayuku Terus!: Chapter 21 - Chapter 30
121 Chapters
21. Mimpi
“Tuan William Dalton, Dokter Keyna.” Dengan santun, Zack menyapa suami-istri tersebut.Keduanya serentak menoleh. Wanita berjas dokter itu langsung tersenyum dan mengangguk. Lalu, kembali menatap sang suami.“Aku harus pergi sekarang, sayang.”Tanpa sungkan, mereka berciuman di depan Zack dan Aurora. Setelah memperhatikan istrinya pergi, lelaki mapan itu menoleh pada Zack tanpa melirik Aurora sama sekali.“Kamu, Zackery Morgan, teman Louis, bukan?”“Betul, Tuan William. Saya selalu salut pada ketajaman ingatan Anda.”William mengangguk singkat lalu mengulurkan tangan. “Apa kabar, Zackery? Semoga kamu di sini bukan karena sedang sakit.”Zack menjabat tangan William. “Saya baik, Tuan. Hanya sedang menemani Aurora mengecek kesehatannya. By the way, kenalkan ini Aurora, adik angkat saya.”William tersenyum sedikit pada Aurora. Lalu menanyakan kabar bisnis yang dijalankan Zack hingga akhirnya lelaki mapan yang masih terlihat tampan itu berpamitan.“Aku harus mengantar Princess sekolah.” Wil
Read more
22. Terpesona
“Itu cuma mimpi. Jangan terlalu dipikirkan. Kamu ‘kan sudah bahagia dengan keluarga angkatmu.” June mengingatkan Aurora saat sahabatnya itu menelepon dan menceritakan tentang mimpinya semalam.“Aku hanya penasaran. Sudah tiga kali aku bermimpi yang sama,” ungkap Aurora. “Entahlah itu pertanda apa.”“Oh ya, kamu cerita, Alzard memberimu kalung dengan liontin yang mirip dengan tanda lahirmu. Boleh aku lihat?” June bertanya.Tak lama kemudian, Aurora mengirim foto kalung berliontin dua daun Oxalis yang berdekatan. Daun Oxalis berbentuk segitiga sehingga saat digabungkan tampak seperti sayap kupu-kupu.“Mirip sekali dengan tanda lahir di punggungmu, ya?” June memberikan komentarnya saat melihat foto liontin tersebut.“Tepat. Alzard juga bilang begitu. Menurutnya hanya ada satu perusahaan perhiasan yang mengeluarkan produk ini.”June lalu berjanji untuk mencari tau tentang perhiasan tersebut. Biasanya para stylist model memiliki pengetahuan yang cukup tinggi pada barang-barang yang tren. S
Read more
23. Tawaran Kencan
“Dih! Bukannya kamu sebal dengan Zack?”June tidak menjawab. Ia menjatuhkan diri di sofa lalu bersandar lemas.“Aku sampai gemetaran saat membuka pintu dan melihat mahluk tampan itu.”“Sadar, woii. Itu, Zack. Kakak angkatku yang brengsek.” Aurora mengingatkan June sambil menggeleng-geleng.Sepertinya saat ini June tidak perduli. Dengan lancar dan pandangan menerawang, ia mengungkapkan apa yang ia rasakan ketika melihat Zack mondar-mandir di dapur.“Saat tangannya terangkat untuk memasukkan makanan ke laci atas, wuiihh, otot-otot lengan, punggung dan bokongnya terlihat nyata. Kuat dan kencang.”“Mesum!”“Dan wanginya itu … ya Tuhan, pakai parfum apa sih dia?”“Baccarat Crystale.”“Uhhh … pantas saja. Parfum mahal yang memang maskulin itu memang benar-benar cocok dengan figurnya.”Buk. Sebuah bantal sofa kecil melayang ke kepala June. Wanita itu hanya melongo menatap Aurora yang baru saja melempar bantal kepadanya.“Kenapa?” tanyanya linglung.“Sadar. Kau membenci Zack.”Kepala June men
Read more
24. Perbincangan Para Lelaki
“Tuan William, saya izin bergabung.” Zack dengan santun menunduk hormat pada William, Daddy dari sahabatnya, Louis.“Silahkan.” William tersenyum simpatik. “Oh ya, bagaimana kabar adikmu? Sudah sehat?”“Sudah, Tuan. Aurora sudah mulai bekerja. Terima kasih atas perhatiannya.”William mengangguk. Ia lalu berpesan untuk menjaga kesehatan. Uang berlimpah tidak akan bisa dinikmati jika tubuh kita sakit.Penuh perhatian, Zack mendengarkan petuah William. Ia teringat sang papi yang juga sering memberinya nasehat. Jika papi-nya masih hidup mungkin akan cocok berbincang dengan Tuan William.Tak lama kemudian, William pamit untuk lebih dulu ke lapangan. Zack mengangguk, lalu mengamati gadis muda yang langsing dan cantik di samping William. “Princess bertambah tinggi, ya.” Zack berkata pada Louis.“Iya. Mirip Kak Cha. Karena Mommy Key kan mungil.”“Oh, aku bertemu Dokter Keyna di rumah sakit saat mengantar Aurora mengecek lambungnya.”“Mommy Key masih sedih atas berpulangnya papimu.”“Padahal
Read more
25. Informasi Baru
“Zack.” Aurora masuk ke ruang kerja Zack sambil menatap layar telepon genggamnya.“Hem.” Zack yang sedang sibuk menandatangani beberapa berkas berdehem.“Kamu transfrer uang seratus lima puluh juta ke rekeningku? Untuk apa?”“Itu gajimu selama tiga bulan.” Zack menjawab dengan mata tetap pada berkas di mejanya.Aurora membuka mulutnya dan menatap Zack tanpa berkedip. Gaji? Bukankah Zack pernah bilang, selama ia masih belajar di perusahaan ini, ia tidak akan digaji?Sekali lagi, Aurora menatap saldo rekeningnya yang tiba-tiba menggendut. Baru kali ini ia memiliki uang sebanyak itu. Dadanya sampai berdebar-debar kencang.Wanita cantik itu tidak sadar bahwa Zack sedang menatapnya. Lelaki itu kemudian mengumpulkan berkas yang tersebar di meja lalu menumpuknya dengan rapi.“Ada apa? Apa jumlah itu kurang?”Dengan cepat, Aurora menggeleng keras. “Justru ini terlalu banyak, Zack. Aku kembalikan setengahnya, ya.”Zack mengeluarkan dengusan pelan, lalu tersenyum. “Jadi, maksudmu, kamu mengharg
Read more
26. Daftar Musuh
Setelah berkencan dengan June, Zack jadi lebih memperhatikan Aurora. Ia bahkan membuka grup keluarga dan membaca-baca berbagai pesan di sana.Kini Zack tau. Adik angkatnya cukup berprestasi di sekolah. Beberapa kali, Aurora memenangkan berbagai lomba. Foto-foto kebersamaan Aurora dengan keluarga Morgan pun terlihat akrab.Kencan Zack dengan June hanya berlangsung satu kali saja. Setelah pertemuan pertama itu, Aurora tidak lagi pernah berhasil mengatur kencan kedua. Zack selalu menolak dengan dalih pekerjaan.“Zack, malam ini aku mau pergi dengan Vigor. Mau ikut?” Aurora menawarkan.Mereka sedang berada di mobil menuju apartemen. Meski jarak gedung The Morgan dan apartemen hanya sekitar sepuluh sampai lima belas menit berjalan kaki, Zack tidak pernah mengizinkan Aurora pulang sendiri lagi semenjak Aurora keluar dari rumah sakit.“Kamu menawarkanku untuk menjadi 'nyamuk' di antara kalian?” Zack mendengus kesal.“Hehe, tidak juga. Kalau kamu ikut, Vigor bilang ia akan mengajak sepupunya.
Read more
27. Bahagia yang Sederhana
“Tuan Zackery! Lihat ini!”Beberapa wanita dan pria tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya. Zack menatap mereka dengan bingung lalu menatap berkas yang disodorkan kepadanya.Proyek yang dijalankan Aurora gagal total. Zack mengernyit dan memeriksa berkas dengan seksama.“Sudah kami bilang, Aurora tidak bisa kita andalkan untuk menjalankan proyek ini.” Penuh sesal, Brenda, seorang manager di perusahaan The Morgan berkata ketus.Zack melirik Brenda. Lalu, menatap satu persatu orang yang berada di dalam ruangannya. Hanya ada satu wanita yang terlihat menunduk ketakutan. Selebihnya menampakkan wajah kesal dan marah.Zack menekan tombol telepon yang tersambung ke telepon di meja Aurora. Tak lama kemudian, Aurora masuk. Ia tercengang melihat banyaknya orang di ruangan Zack.Biasanya sebelum bertemu Zack, seseorang harus melalui dirinya terlebih dahulu. Namun, saat ini ia sama sekali tidak tau Zack mendapat kunjungan dari beberapa pegawainya.Tak berapa lama kemudian, Aurora terisak. Ia baru tau
Read more
28. Semakin Iba
Malam telah larut saat Aurora dan Zack keluar dari Disneyland. Aurora memeluk boneka kelinci merah mudanya dan masuk ke dalam mobil.“Aku bahagia sekali hari ini. Terima kasih ya, Zack.” Aurora menggumam pelan kemudian menguap.Zack yang sedang sibuk memperhatikan jalan tersenyum tipis. Tak lama, ia menoleh ke samping dan menatap Aurora yang telah tertidur menyamping menghadap dirinya.Wajah Aurora begitu menggemaskan. Apalagi ia tidur sambil memeluk boneka.Sekali lagi, Zack menggeleng saat memperhatikan boneka tersebut. Sebegitu bahagianya Aurora mendapatkan mainan anak-anak yang menurutnya tidak berharga.Sampai mobil terparkir di depan rumah, Zack membopong adiknya masuk ke dalam. Jeff dengan sigap membukakan pintu kamar Aurora. Zack membaringkan adik angkatnya perlahan di ranjang.“Selamat tidur, Aurora.”Malam itu, di atas ranjangnya, Zack tersenyum samar mengingat kegiatan yang belum pernah ia lakukan bersama Aurora hari ini. Ia menekan dadanya yang sedikit terasa sesak. Kemudi
Read more
29. Penawaran Kontrak
“Kenapa kamu memakai make-up lengkap begitu? Dari mana?” Zack menatap wajah Aurora saat wanita cantik itu masuk ke dalam mobil.Zack memang hanya menunggu di parkiran. Ia enggan masuk dan bertemu dengan banyak orang di butik. Lelaki itu hanya mengirim pesan pada Aurora bahwa ia sudah datang menjemput.Setelah memasang seatbelt Aurora bercerita. June sangat panik mendengar salah satu model peraganya ternyata sakit dan tidak dapat mengikuti sesi foto hari ini. Alhasil, June membujuk Aurora untuk menggantikan model tersebut.“Mami Papi melarangmu jadi model, Aurora.” Zack mengingatkan sang adik angkat.“Hanya model pengganti, kok. Cuma hari ini saja.”Aurora bernapas lega saat Zack mengangguk mengerti. Wanita cantik itu mengelap wajahnya menggunakan tisu pembersih make-up.Dalam perjalanan, Zack menceritakan bahwa Alzard langsung ke apartemen untuk mengurus beberapa hal. Kemudian ia merogoh saku celana dan memberikan kotak perhiasan kepada Aurora.“Alzard menitipkan gelang ini.”Kotak it
Read more
30. Mulai Nyaman
Kemampuan Zack bernegosiasi memang tidak diragukan lagi. Ia berhasil mempengaruhi pikiran mami hingga orang tua mereka tersebut menuruti keinginan Aurora untuk menjadi model.Pemotretan itu disaksikan Zack, Mami dan juga Alzard. Ketiganya menemani hingga sesi itu berakhir. Photographer memperlihatkan hasil fotonya pada keluarga Morgan.“Terima kasih atas kesempatannya, Kak Cha.” Aurora menunduk santun pada Sacha, pemilik agensi modelling yang menawarkan kerja sama untuknya.“Aku juga terima kasih karena Aurora bersedia. Hasil fotonya bagus-bagus.”Semua kru terlihat puas. Aurora dapat bekerja secara profesional dan mudah diarahkan. Wanita cantik itu juga rendah diri dan santun pada semua orang.Akhir-akhir ini, wajah Aurora terlihat lebih bersinar. Ia senang keluarganya berkumpul. Wanita itu bisa bermanja pada Mami dan Alzard.Bahkan Mami dan Alzard berkunjung ke gedung The Morgan untuk menemani Aurora bekerja. Para pegawai tentu saja heran. Mereka bertanya-tanya, bagaimana mungkin Au
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status