All Chapters of Kakak, Jangan Merayuku Terus!: Chapter 31 - Chapter 40
121 Chapters
31. Sleeping Beauty
Aurora menggeliat. Matanya memicing menatap Zack.“Good morning, sleeping beauty.”“Umm … jam berapa sekarang?”“Jam empat.”Spontan, Aurora terduduk. Ia lalu sadar semalam tertidur di mobil. Pasti Zack yang menggendongnya dan membaringkan di ranjang. Tetapi, kenapa Zack masih berada di sampingnya?“Kamu memelukku semalaman.” Zack menjawab seolah tau apa yang dipikirkan Aurora.“Oh, maaf.” Aurora menyeringai pada sang kakak.“Ya, sudah. Aku ke kamarku dulu, ya.”Zack segera turun dari ranjang dan keluar dari kamar Aurora. Aurora tersenyum menatap pintu yang tertutup. Ternyata, kakak angkatnya kini sudah benar-benar berubah.Aurora dan Zack semakin kompak dalam bekerja. Bahkan setelah Alzard diwisuda, ia akhirnya memilih melanjutkan perusahaan Papi di negara mereka dibanding bekerja di perusahaan Zack. “Aku tau, Aurora sudah bisa membantumu. Jadi, biar aku handle perusahaan di sini dan menjaga Mami.”Pagi itu, Alzard melakukan video call bersama Zack dan Aurora. Mereka membuat rencana
Read more
32. Mengamuk
Zack merengut saat Aurora berkata ia akan makan malam dengan Trevor. Meskipun Vigor tau karena Aurora dan Trevor sedang mendesain renovasi rumah untuk yayasan, tetap saja hatinya tidak tenang. Namun begitu, ia terpaksa mengizinkan Aurora pergi.Berusaha mengalihkan perhatiannya, Zack bermain games online di rumah. Hingga menjelang pukul sembilan malam, ia mengirim pesan untuk menanyakan keberadaan Aurora.Sepuluh menit, Aurora tidak membalas, Zack segera bergegas keluar. Mobilnya langsung mengarah ke gedung apartemen Alzard yang saat ini ditinggali Aurora. Ia segera menekan password pintu apartemen.“Hmmfff … jangan. Lepas!”“Bugh.”“Aw. Tidak!”“Plak.”Dahi Zack berkerut dalam. Dadanya naik turun mendengar suara-suara dari dalam kamar utama. Berlari, lelaki itu segera menghampiri.“Lepaskan adikku!”“Bugh, bugh, bugh!”“Hiks, hiks, hiks.”Aurora melepaskan diri dari cengkaraman Trevor dan langsung bersembunyi di balik punggung Zack.Trevor menyeka bibir yang pinggirnya berdarah akiba
Read more
33. Bantuan Para Sahabat
“Jangan! Zack tidak bersalah. Jangan bawa kakakku!” Aurora terisak dan menarik tangan Zack yang harus mengikuti petugas.Zack lalu memasang tubuhnya di depan Aurora, menghadang petugas yang ingin menyingkirkan Aurora. “Biarkan aku bicara dengan adikku dulu.”Pengacara Zack akhirnya bisa bernegosiasi dengan petugas. Zack segera membawa Aurora ke pojok ruangan dan menenangkannya.“Kamu baik-baik saja? Mereka tidak melukaimu saat interogasi ‘kan?” Zack mengamati wajah Aurora.Aurora menggeleng cepat. Air matanya tak henti mengalir di pipi. Zack menangkup kedua pipi sang adik angkat, mengusapnya lembut dan menatapnya lekat.“Dengarkan aku. Jangan katakan apa pun pada Mami dan Alzard. Kamu berdiam diri di rumah saja. Pergi hanya ke kantor dan kunjungan ke sini. Aku titip perusahaan padamu.” Kepala Aurora menggeleng keras. “Tidak mau. Aku mau sama kamu.”“Jangan keras kepala, Aurora. Turuti aku.”“Tapi, kamu tidak bersalah sampai harus di penjara.”“Pengacara akan membantuku keluar dari si
Read more
34. Bertahan Sebentar Lagi
Zack terpaku saat melihat Aurora berkunjung didampingi para sahabatnya. Matanya menatap Aurora yang sedang menggigit bibir.“Maaf. Aku harus meminta bantuan karena tidak bisa sendirian. Aku tidak sanggup.” Dengan nada bergetar, Aurora berkata pelan pada Zack.Senyum tipis di bibir Zack membuat Aurora lega. Ia tau sang kakak angkat tidak marah.“Sepertinya aku memang memberimu tekanan yang tinggi, Adik Manis. Tak apa.” Zack berkata sambil mengelus kepala Aurora.Mereka kemudian duduk di ruang khusus.“Kau tampak kacau, Zack.” Vigor menggeleng mengamati penampilan Zack.“Jangan perdulikan penampilanku. Ceritakan mengenai si Trevor brengsek itu,” tukas Zack.Louis yang memulai cerita. Menurut William, Daddy-nya, Wintaken memiliki lima orang anak. Semuanya lelaki. Trevor adalah anak bungsu.Selama ini, Trevor tidak memiliki track record yang buruk. Memang senang berfoya-foya. Kehidupan hedonnya memang terkenal di kalangan para pejabat.“Salah satu pengawal Daddy kenal dengan pengawal Wint
Read more
35. Bebas
“Mommy Key,” sapa Louis yang menjulurkan kepalanya di pintu ruang praktek Keyna.Keyna tersenyum geli melihat tingkah Louis. “Hai, Lou. Kenapa pakai ngintip segala. Masuk saja.”Louis masuk, masih dengan senyum menyeringai. Keyna yang sedang memeriksa data pasien yang akan dioperasi langsung menduga ada yang ingin putra tirinya itu ungkapkan.“Ada apa?” Keyna menutup berkas dan memberikan perhatian pada Louis.“Emm … Ini.” Louis meletakkan sebuah map di depan Keyna. “Tolong periksa data pasien ini, dong.”Dengan dahi berkerut Keyna membuka berkas tersebut. Dahinya tambah berkerut setelah membaca lebih banyak.“Ini tidak dibenarkan dalam kedokteran. Kenapa dokternya menyetujui prosedur ini? Siapa pasiennya? Temanmu?” Keyna memberondong Louis dengan banyak pertanyaan.Secara singkat, Louis bercerita. Keyna mengangguk mengerti. Sebenarnya, ia juga pernah mendengar kisah Zack ini dari William.“Kasihan sahabatmu itu.” Keyna mengembalikan berkas pada Louis.“Jadi, dengan data ini, sudah bi
Read more
36. Jadi Model Lagi?
Dengan gelisah, Aurora menunggu di depan sebuah gerbang besar. Hanya ada satu pintu kecil yang tertutup rapat di sana. Aurora bersama beberapa orang yang berkumpul tak lepas menatap pintu tersebut.Saat pintu terbuka, semua serentak menatap siapa yang keluar. Mereka yang menunggu memang sedang menanti kerabat yang akan dibebaskan dari rumah tahanan pagi ini.Aurora menatap pemandangan di depannya. Laki-laki yang tidak muda lagi dipeluk oleh dua orang wanita yang ia perkirakan sebagai istri dan anak si lelaki. Mereka tampak terharu.Hingga hampir dua jam, Aurora masih bersandar pada badan mobil. Para penunggu sudah pergi satu-persatu. Apa Zack tidak jadi dibebaskan hari ini? Wanita itu membalik tubuh dan tersedu di balik mobil.“Kenapa menangis?”Dengan cepat, Aurora menoleh. Zack telah berdiri di belakangnya. Spontan ia memeluk tubuh besar Zack dan melanjutkan isakannya di dalam dada lelaki tersebut.Zack terkekeh pelan. Tangannya mengusap lembut kepala Aurora. Ia menenggelamkan wajah
Read more
37. Mencoret Nama
“Maksudnya kamu masih merasa kekurangan uang?” Zack mengangkat kedua alisnya sedikit.Dengan cepat, Aurora menggeleng. “Bukan begitu. Gaji darimu lebih dari cukup. Aku tidak membutuhkan biaya hidup yang banyak. Hanya saja …. “Aurora bercerita dengan nada menyesal. Bahwa ia sudah menanamkan modal pada perusahaan konstruksi Trevor untuk rumah warisan papi. Dan sekarang, pekerjaan itu mangkrak, karena pemborongnya pergi setelah Trevor masuk rumah sakit.Walaupun kesal, namun Aurora tidak berniat mencari pekerja-pekerja yang menghilang itu. Ia tidak mau lagi berurusan dengan Trevor. Otomatis, Aurora merugi puluhan juta.Zack mengembuskan napas berat. Seandainya ia tau, sudah sejauh itu kerjasama antara adiknya dengan Trevor, ia mungkin akan ikut campur. Namun kini, ia setuju, lebih baik merelakan uang yang hilang itu daripada menuntut pada perusahaan Trevor.“Aku akan bantu dan …. ““Tidak,” potong Aurora cepat. “Aku tidak mau merepotkanmu.”“Anggap saja aku berdonasi, bukan?”Hembusan n
Read more
38. Kecurangan yang Dibuat
Aurora masuk tergesa ke dalam ruang kerja Zack. Ia baru saja melihat pengumuman di layar bahwa Brenda dikeluarkan secara tidak hormat dari perusahaan The Morgan.“Brenda adalah salah satu orang yang bersalah pada pengerjaan proyek pertamamu. Kamu gagal bukan karena tidak becus. Tetapi karena Brenda dan beberapa orang lainnya memang berniat membuat buruk namamu.” Zack menjelaskan pada Aurora.Melalui cerita Zack, Aurora mengangguk mengerti. Sejak awal, Zack memang seringkali mengingatkan Aurora untuk berhati-hati dan tidak percaya begitu saja pada tim-nya.Ketika Aurora gagal, Zack segera menyelidiki penyebabnya. Ia menemukan berbagai kecurangan yang dibuat-buat.“Sudah. Tidak perlu kamu pikirkan lagi. Yang penting sekarang, fokus pada proyek selanjutnya.” Zack menenangkan Aurora.Kepala wanita cantik itu mengangguk.“Oh ya, nanti malam, aku dan sahabat-sahabatku akan merayakan kebersamaan kami lagi. Kamu mau ikut?” Zack menawarkan.“Ke mana?”“Kafe langganan kami.”“Hmm … aku mau mene
Read more
39. Ketemu!
Sepertinya ini adalah tempat favoritmu." Zack duduk di sebelah Aurora.Wanita cantik itu sedang menatap kolam renang. Telinganya tertutup earphone, tetapi ia masih mendengar apa yang diucapkan Zack.Tangan Aurora melepas earphone. Ia lalu memberikan senyum pada Zack."Apa yang menarik di sini, Aurora? Kenapa kamu senang sekali duduk sambil memandangi wajah di kolam begini?"Sambil berkata, Zack mengikuti apa yang dilakukan Aurora.Terkekeh pelan, Aurora menjawab," Aku tidak tau. Tapi wajahku di air itu terlihat hanya bayang-bayang, bukan? Antara ada dan tiada."Cepat, Zack menoleh menatap sang adik angkat. "Kamu nyata, Aurora. Kamu hidup.""Ada kalanya aku bertanya-tanya, kenapa aku hidup. Aku merepotkan banyak orang. Bahkan orang tuaku sendiri tidak mengharapkan kehadiranku dan memilih menyerahkanku pada yayasan yatim piatu."Kepala Zack menggeleng. Ia tidak setuju dengan pernyataan Aurora. Sepengetahuannya, keluarga Morgan merasa sangat beruntung bisa mengadopsi Aurora.Bahkan menur
Read more
40. Cover Majalah
“Ini sangat mudah.”Regina menerima tas perlengkapannya dari seorang pegawai. Wanita cantik itu memakai kacamata khusus. Lalu dengan serius menempelkan berlian yang baru saja ditemukan kembali ke mahkota kosong di gelang Aurora.“Selesai!”Wanita cantik itu bahkan yang memasangkan gelang ke tangan Aurora. Kemudian ia kembali mengamati wajah cantik Aurora. Bibirnya tersenyum manis.“Gelangnya sangat cocok di kulitmu yang mulus,” puji Regina.“Anda bisa saja, My Lady.” Aurora tersipu mendapat pujian dari seorang wanita cantik yang berwajah ningrat itu.Pertemuan Aurora dan Regina meninggalkan kesan mendalam bagi Aurora. Baru kali ini ia melihat seorang wanita bangsawan. Selain sangat cantik, ternyata, ia sangat ramah dan baik hati.“Dia mirip seperti putri-putri yang tinggal di istana, ya, Zack.” Aurora mengomentari penampilan Regina saat mereka telah berdua saja.“Memang kenyataannya begitu. Regina dan James tinggal di sebuah istana di negara mereka.”“Wow, ternyata orang seperti merek
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status