Emily melihat Alaric yang melirik ke jarinya, membuat wanita itu mau tak mau menjelaskan ke mana cincin yang seharusnya dia pakai. “Istri rekan bisnismu tadi menyukai cincin itu, jadi aku memberikannya,” ucap Emily menjelaskan. Emily memperhatikan Alaric yang berwajah dingin seperti biasanya, membuatnya memanyunkan bibir. “Memangnya harganya berapa? Kalau kamu tidak berkenan, aku akan menggantinya,” ucap Emily karena berpikir jika Alaric diam karena marah cincinnya diberika ke wanita tadi. “Lima puluh lima juta.” Emily melongo mendengar jawaban Alaric. Ternyata uang jajan yang diberikan Alaric dalam satu bulan langsung habis untuk ganti rugi, itu pun dia masih harus menambahi. “Ya sudah, potong dari uang jatahku.” Emily benar-benar tak menyangka cincin itu sangat mahal, padahal bayangannya tidak sampai di atas 10 juta. “Aku akan mendapatkan nilai proyek lebih besar dari cincin itu, aku tidak perlu uangmu,” ucap Alaric menanggapi perkataan Emily. “Cih, selalu saja sombong,” cibi
Read more