DANGEROUS CEO

DANGEROUS CEO

Oleh:  Castiellaa  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
21 Peringkat
40Bab
11.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alunan kasar terlontar hanya karena uang. Kata bodoh kerap terucap hingga menusuk hati. Bahkan, menangis dalam kegelapan malam pun tidak mengurangi sakit dalam hati ini. Aku menatap kosong pada langit-langit kamar. Tanpa tahu cara untuk melampiaskan rasa sakit tersebut. Ia yang aku temui kala itu, juga menoreh luka dan trauma dalam diriku. Aku terjatuh pada lubang yang dalam. Lubang yang kapan saja sanggup merenggut nyawaku. Adakah seseorang yang mampu menarikku keluar dari luka ini? Aku hancur, berkeping-keping seolah tidak dapat berbentuk kembali. Bahkan kematian, kini adalah akhir dari hidupku.

Lihat lebih banyak
DANGEROUS CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Masandra
...... pemuda yang tidak terduga
2022-02-22 22:14:05
0
user avatar
Nursindahliana
baru aku baca sedikit, nanti aku baca lagi kalau senggang. semangat terus ......️
2021-12-08 17:11:20
0
user avatar
Sayhanki Official
seru cerita nya kak, ......
2021-10-16 09:34:32
0
user avatar
Rhill
Sinopsisnya bgss bgt Wajib bacaaa
2021-10-16 08:25:43
0
user avatar
LeoMell
Seru kak ceritanya, semangat ya up nya
2021-10-16 07:04:52
0
user avatar
Mia Ananta
Kayaknya bakalan seru ceritanya, suka nih yang sad2 kayak gini ......
2021-09-26 19:07:17
1
user avatar
Ardaliewarts
Ceritanya menarik, kak, lanjutkan dan tetap semangat!
2021-09-24 10:20:24
1
user avatar
Utaaa aaa
Lanjutkan!
2021-09-23 23:46:25
1
user avatar
Tiarachubbyy
Keren bangeeeetttt
2021-09-23 23:06:18
1
user avatar
EfraSainaSada
keren kak ceritanya ... tetap semangat nulisnya kak...
2021-09-23 10:01:02
1
user avatar
RahayuCha02
menarik dan enak di baca, lanjut lagi kak..
2021-09-23 08:57:37
0
user avatar
Chynthia
Ceritanya seru banget kak...
2021-09-23 06:20:31
1
user avatar
Dandelion
ceritanya keren banget, semangat kakkk menulisnya..
2021-09-23 02:56:59
1
user avatar
Ji-Na
ceritanya menarik, next kak...
2021-09-22 22:52:24
1
user avatar
Rhill
Ceritanya bgs bgt Hot2
2021-09-22 21:14:36
1
  • 1
  • 2
40 Bab
DC 01
Sinar mentari membangunkan seorang gadis dari tidurnya. Ia membuka matanya dan menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya sekitar. Dia menatap lurus pada jendela kamarnya, lalu tersenyum miris setelahnya.Tok tok tok"Marsha bangun kamu!" Teriak seorang wanita yang tak lain adalah Margareth, ibu dari Marsha.Marsha yang mendengar teriakan Margareth dari luar pun segera keluar dari kamarnya. Dilihatnya ibunya itu sudah berkacak pinggang dengan sapu yang berada ditangannya . Marsha sudah terbiasa dengan hal itu, karena kehadirannya dirumah ini hanya menjadi beban untuk kedua orangtuanya.Marsha meringis menahan sakit pada kakinya, karena dipukul oleh ibunya dengan sapu yang dia bawa. Selalu seperti ini, setiap pagi akan ada teriakan dan juga pukulan yang ia dapat dari ibunya."Kamu jadi anak malas sekali! Saya menyekolahkan kamu sampai lulus tidak untuk menjadi seorang pengangg
Baca selengkapnya
DC 02
Seorang pria baru saja datang bersama dengan asisten pribadinya. Di dalam kamar hotel itu, mereka melepas penat sejenak karena perjalanan cukup jauh untuk menempuh kota yang kini mereka kunjungi.Albert Peterson bersama dengan asisten pribadinya David Joe Taslim. Mereka datang ke kota ini untuk menjalankan proyek yang akan dimulai. Mereka akan mendirikan sebuah pabrik Tas branded di kota tersebut.Letak pabrik yang akan dibangun tidak terdapat pada tengah kota, melainkan pada salah satu desa yang berada pada kota tersebut. Karena banyaknya pabrik pada desa tersebut, itu dapat  membuka peluang untuk Albert membangun sebuah pabrik.Mengingat kondisi sekarang yang serba susah, termasuk mencari pekerjaan , ini adalah sebuah peluang untuk dirinya membangun sebuah pabrik. Karena orang akan datang sendiri tanpa dicari."Bagaimana dengan data mengenai pembangunan pabrik yang sudah dirancang?" Tanya Albert pad
Baca selengkapnya
DC 03
Marsha melihat kartu nama yang diberikan orang asing kepadanya. Dia menimbang kembali putusannya, apakah harus menghubungi nomor itu atau tidak. Mungkinkah orang itu memiliki pekerjaan untuknya, atau hanya sekedar orang iseng yang ingin menjebaknya.Hari sudah tengah malam, dia tidak bisa tidur karena badannya terasa sakit. Ia memposisikan dirinya dengan berbaring kesamping sembari menatap kartu nama orang asing itu."Apa aku coba buat hubungi aja ya? Tapi ini udah tengah malam, tidak sopan kalau menghubungi orang tengah malam begini," Bimbang Marsha pada dirinya.Ponselnya bergetar , ada pesan masuk dari WhatsApp. Marsha melihat siapa yang mengiriminya pesan di engah malam seperti ini. Nama Arion terpampang jelas disana. Marsha tersenyum dan segera membalas pesan dari Arion.Arion FirmansyahBelum tidur?Me
Baca selengkapnya
DC 04
Marsha kembali kerumahnya. Tidak ada satu orang pun disana, hanya dirinya sendiri. Orang tuanya belum pulang dari bekerja, dan kakaknya pun Marsha tidak peduli dengan orang itu. Marsha masuk kedalam kamarnya, pikirannya masih tertuju pada penawaran yang Albert dan Joe tawarkan. Dia masih memikirkan, apakah dia akan diperbolehkan orang tuanya atau malah tidak diperbolehkan. Karena merasa badanya lengket, Marsha memilih untuk mandi dan berganti pakaian. Sebelum malam nanti, dia harus masak untuk makan malam. Jadi dia lebih memilih untuk membersihkan diri dan beristirahat sejenak. Marsha memejamkan matanya kala air mengalir dari atas kepalanya. Dia memejamkan mata menikmati sensasi dingin yang mengguyur tubuhnya. Namun, saat dia memejamkan matanya dia melihat bayangan Albert dalam otaknya. Senyuman miring Albert, serta tatapan intens dari pria itu membuat Marsha seketika membuka matanya dan menggeleng untuk menghapus bayang
Baca selengkapnya
DC 05
 Joe menghubungi Marsha , dia meminta gadis itu untuk segera menyerahkan data diri dengan alasan data karyawan perusahaan. Sebenarnya Joe tidak yakin dengan permintaan Albert, apalagi ini tidak sesuai dengan perjanjian. Tetapi sulit untuk menolak Albert, dia masih ingin hidup.Berbeda dengan Marsha yang dibuat bingung, dia segera mengirim email dengan data diri dan file lainnya. Marsha pikir data diri atau file lainnya akan diserahkan saat dia datang untuk interview. Tetapi kali ini Joe memintanya untuk mengirim lewat email. Marsha hanya berfikir positif, mungkin dengan email mempermudah Joe untuk membuat data karyawan baru.Marsha segera mengemasi barang-barang yang akan dia bawa untuk ke Jakarta. Tidak terlalu banyak, hanya membawa baju untuk bekerja dan juga baju santai. Serta beberapa perlengkapan lain dan juga laptop. Marsha tersenyum dan menghembuskan nafas berat. Sejak mengetahui respon orangtuanya Marsha sedikit merasa
Baca selengkapnya
DC 06
  Setelah lamanya perjalanan, kini mereka tiba pada tempat tujuan. Mobil melaju membelah kota California. Lamanya perjalanan membuat ketiga orang itu memilih untuk tidur didalam mobil. 1 jam sudah mereka menempuh perjalanan menggunakan mobil. Kini mereka sampai pada tempat tinggal Albert.  "Uh lelah sekali badanku," ujar Joe mendudukkan diri dan menyenderkan tubuhnya pada sofa.  "Maaf, ini ada dimana?" Tanya Marsha pada Joe yang baru saja memejamkan matanya. Sedangkan Albert , pria itu sudah masuk kedalam kamarnya.  Joe membuka matanya dan duduk dengan normal, "ini rumah tuan Albert. Ah kau pasti bingung akan tinggal dimana. Apalagi aku yakin kamu belum menukarkan uangmu menjadi dolar," ujar Joe tepat pada sasaran kegelisahan Marsha.  Marsha menunduk, hari ini seperti hari kesialan untuknya. Belum lagi kartu teleponnya yang tidak dapat digunakan di Negara Amerika membuatnya menghela nafas lelah. Dia tidak bisa menghubu
Baca selengkapnya
DC 07
 Marsha menggeliatkan tubuhnya, sayup-sayup dia membuka matanya. Saat tertidur tadi , dia merasakan ada seseorang yang mengelus kepalanya. Dia memang mengabaikannya tetapi elusan itu berubah menjadi kecupan yang membuatnya sedikit risih dan berakhir dia mencoba untuk membuka matanya. Dia mengedarkan matanya. Tidak ada orang lain dikamar ini selain dirinya, lalu siapa yang menciumi wajahnya ? Pikirnya. Dia merinding, tidak mungkin kan jika kamar yang dia tempati ada hantunya? Pikirnya lagi. Karena tidak mau berfikir dan dia sendiri takut akhirnya dia menaikkan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan dibalik pintu penghubung, pria itu tersenyum misterius. Dia gemas dengan tingkah polos gadis yang terpampang pada layar monitor. Entah apa yang dipikirkan gadis itu , sampai menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Ah sepertinya aku tidak bisa menidurimu jika Joe masih ada disini," ujar pria itu menatap layar. &
Baca selengkapnya
DC 08
 Mereka telah sampai di perusahaan milik Albert. Kini Marsha mengikuti langkah Albert dan juga Joe yang sepertinya akan menuju ruangan Albert. Para karyawan lainnya memperhatikan Marsha yang berjalan di belakang Albert, mungkin mereka ingin tahu siapa gadis itu. Hari ini tidak briefing, hal itu membuat mereka yang bekerja pada perusahaan Albert tidak mengetahui siapa gadis itu. Kalaupun gadis itu adalah karyawan biasa, mengapa dia tidak berada pada lantai bawah. Mengapa dia ikut dengan Albert dan Joe memasuki lift khusus untuk CEO. Semua kembali fokus pada pekerjaannya, kini Marsha pun ikut duduk di meja yang ada dalam sebelah ruangan kerja Albert. Ruangan itu sepertinya adalah ruangan Joe bekerja. Namun kini akan menjadi ruangan gadis itu juga. Joe menerangkan apa saja yang harus dilakukan gadis itu saat bekerja, tiap 2 jam sebelum bekerja. Dia akan dilatih terlebih dahulu , termasuk berlatih speaking bahasa Inggris agar gadis itu
Baca selengkapnya
DC 09
 Marsha terbangun dengan mata sembab, sedangkan Albert laki-laki itu tampak biasa saja setelah kejadian semalam. Setelah membersihkan dirinya dan menaruh semua pakaiannya didalam koper , Marsha pergi keruang makan. Disana sudah ada Albert yang menatapnya tajam dan intens.Dia tidak membawa kopernya, karena dia harus meminta bantuan Joe terlebih dahulu untuk mendapatkan tempat tinggal. Setelahnya dia akan kembali dan mengambil koper untuk pindah. Gadis itu terlihat takut, apalagi dari gerak tubuh pria itu menyuruhnya untuk duduk.Tidak ada pembicaraan pada ruang makan itu, hanya dentingan sendok yang terdengar.  Suasana hening membuat perasaan gadis itu tidak enak, bukan karena apa. Tetapi dia hanya takut dengan sosok Albert yang sedang makan tetapi matanya fokus menatapnya.Kakinya gemetar, dia teringat ucapan Albert semalam. Bagaimana bisa pria itu mengancamnya, lalu apa maksud dari yang dia inginkan. Me
Baca selengkapnya
DC 10
 Posisi Marsha kini terpojok, Albert mengunci tubuhnya hingga dia tidak bisa bergerak sama sekali. Ciuman pria itu sangat kasar. Bibirnya terasa perih karena pria itu terus menggigitnya dan memaksa lidahnya untuk masuk.Marsha kembali berontak, mencoba mendorong agar pria itu mau melepaskan dirinya. Walaupun Kungkungan tubuh pria itu sulit untuk ia goyah kan, dia tetap mencoba mendorong serta memukul dada pria tersebut agar mau memberikan celah untuk dirinya bisa melepaskan diri.Pertahanan gadis itu runtuh, Albert berhasil memasukkan lidahnya dan membelit daging tak bertulang gadis tersebut. Tangan gadis itu dia cekal keatas , sehingga tidak dapat melawan kekuatan pria itu. Tangan pria itu tidak tinggal diam, dia membuka kancing blouse yang dikenakan gadis itu, kini terlihat lah dua gundukan indah yang menggantung dibalik pakaian dalam gadis itu.Dia melepas ciumannya dan fokus menatap keindahan tubuh gadis y
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status