Share

Pengakuan

"Katakan yang sejujurnya, mengapa anak-anak itu merundungmu?" kataku pada Cipta yang masih diperban kepala dan lengannya.

Meski sudah empat hari dirawat, dia masih nampak trauma. Sebab itu, walau sudah tak sabar ingin tahu yang sebenarnya, aku menahan diri sampai Cipta agak pulih.

"Sebaiknya... mama jangan merepotkan diri."

Lihatlah, bocah keras kepala ini masih berusaha mengelak meski hidupnya hampir berakhir kemarin.

Sikap Cipta sontak bikin aku muntab.

"Kalau begitu jangan terkapar di depan mataku! Jangan mendapat masalah, jangan bikin aku khawatir."

Aku meraung marah sebelum terisak pilu. "Kenapa kamu sangat membenci Mama, Cipta? Mama... sudah berusaha bertahan... tetapi papamu yang tidak menginginkanku lagi. Katakan... kenapa ini semua jadi salahku?"

Aku menutup wajah dengan kedua tangan agar tangisku yang menyedihkan tidak membuat Cipta terganggu.

Air mataku tumpah ruah, seolah semua kekecewaan yang terpendam padanya meluber detik ini. Aku tak tahu seperti apa ekspresi muka C
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status