Share

Perundungan

Pendapat Hendra yang masuk akal, membuatku bungkam. Agaknya orang impulsif memang butuh teman yang teliti.

Perjalanan pulang kami lalui dalam keheningan hingga sejurus kemudian gedung sekolah Cipta mulai terlihat.

Ketika melewati gang kecil di belakang sekolah, aku kaget bukan main. Tampak seorang remaja berseragam putih-biru sedang terbujur dengan wajah menghadap ke jalanan beraspal sementara empat remaja lain sibuk menghajarnya.

"Kamu harus menolong anak itu!" Aku berteriak histeris seraya memegang lengan Hendra.

"Shit happens everyday. Tak usah ikut campur dalam segala hal."

Minimnya respon Hendra membuatku naik pitam. "Cepat tolong dia kataku!"

Mungkin karena raut mukaku yang kelewat panik, Hendra akhirnya menepi meski wajahnya tampak kesal.

Setelah merapikan setelan mahalnya dia langsung turun menghampiri keempat bocah itu sedangkan aku mengekor dari belakang.

"Apa yang kalian lakukan di sini?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status