Share

Chapter 6 - How Could We Go Wrong?

"Alan, shower kita kok gak nyala?" Teriak Alana yang tengah berada di kamar mandi.

Alan pun terlihat menghampiri dan mendekat ke pintu kamar mandi "Tadi aku mandi masih bisa, Al. Coba buka dulu pintunya biar aku lihat."

Alana pun bergegas memakai handuknya dan membuka pintu kamar mandi. Sedangkan Alan tampak langsung memperbaiki shower dengan Alana yang berdiri di sampingnya.

"Udah bisa nih." Ucap Alan sembari mendongakkan wajahnya ke Alana.

"Dih aneh! Masa aku tadi pencet itu gak bisa." Alana mengomel kecil dengan ekspresi wajah yang kesal.

"Yaudah kamu lanjut lagi mandinya. Ntar lama-lama aku disini handuk kamu aku buka paksa." Bisik Alan di telinga Alana dengan menggoda.

"Eh i-i-iyaaa. Yaudah kamu keluar." Ucap Alana panik sembari mendorong Alan keluar dari kamar mandi.

Setelah Alana selesai mandi, tubuhnya merasa lelah karena sudah beraktivitas seharian. Alana pun memutuskan untuk tidur tepat pukul setengah sembilan malam. 

Drettt… Drettt… (Tasya Calling)

“Kenapa? Gue mau tidur malah nelpon.” -Alana

“Tumben tidur jam segini. Baru juga mau ngajak makan taichan. Gue ke apartemen lu ya. Tolong share location apartemen baru lo.” -Tasya

“HA??? JANGAN!!!” -Alana

“Kok lu panik? Lagian besok weekend. Gak perlu bangun cepet besok mah.” -Tasya

Seketika Alana tampak berpikir dengan wajahnya yang cemas. Dia tidak akan bisa mengatakan dengan terus terang alamat apartemen dia dengan Alan. Alana juga tidak mungkin bisa menolak ajakan Tasya karena Tasya pasti curiga. Ya, selama ini Alana tidak pernah menolak ajakan Tasya sekalipun. Namun kali ini dia berpikir keras untuk menolak ajakan Tasya.

Alana!!! Are you there?” -Tasya

“Ha? I-iya. Duh… Gue pengen banget makan taichan tapi gue sekarang lagi gak di apartemen. Gue balik ke rumah.” -Alana

“Yahhh. Kirain di apartemen. Oke deh.” -Tasya

“Huuufftttt!!! Untung aja Tasya gak curiga.” Gumam Alana sembari menghembuskan napas dengan lega. Wanita itu pun langsung meletakkan ponselnya di atas meja dan tertidur dengan pulas.

***

Seketika Alana terbangun, membuka matanya perlahan dan melirik jam yang ada di meja sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. 

"Sial! Kebangun karena haus." Bisiknya dalam hati.

Alana bergegas ke dapur dengan memakai lingerie. Alana selalu memakai lingerie ketika dia tidur. Namun Alan tidak pernah melihatnya karena kamar mereka berbeda dan Alana pun tidak pernah berani memakainya di depan Alan.

Alana menuangkan minuman ke gelas lalu memutar balikkan badannya menuju ke kamar dengan membawa gelas yang berisikan air mineral.

"Astaga!" Alana terkejut melihat Alan yang sudah berada di belakangnya "Alan, kamu ngagetin aku tau gak! Aku kirain kamu udah tidur." Ucap Alana menghela napas dalam.

"Tubuh kamu ngegoda aku, Al." Ucap Alan yang melihat dada Alana yang sedikit terbuka dengan tatapan nafsu. Alana sedari tadi tidak sadar bahwa Alan tengah menonton tv dan melihat Alana keluar dari kamar dengan lingerie hitamnya yang sangat menggairahkan. 

Sementara Alan yang sudah tidak tahan melihat tubuh Alana sedari tadi Alana di kamar mandi langsung mengikuti Alana ke dapur.

Alana langsung menutup dadanya saat mendengar pernyataan Alan "Aku kirain kamu udah tidur. Sorry, Alan." Jawab Alana terburu-buru dan langsung berjalan dengan cepat ke kamarnya.

Alan menahan pintu kamar Alana saat dia ingin menutupnya "Kamu gak bisa lari, Al."

"M-maksud kamu?" Tanya Alana gugup sembari berjalan mundur karena Alan semakin melangkah mendekatinya

Alana sudah terkurung dengan tembok yang berada di belakangnya dengan Alan yang berada di depannya. Alan menangkup pipi Alana dan melumatkan bibir wanita itu dengan perlahan.

Tanpa disadari, Alana pun terlena dengan setiap kecupan yang di berikan oleh Alan dan tidak sadar mereka melakukan hubungan yang tidak seharusnya.

***

"Kamu keliatan seksi banget, Al" Ucap Alan yang tengah melihat Alana terbangun dari tidurnya

"Hey, kamu udah bangun?" Tatap Alana ke Alan dengan tatapan yang sangat mempesona

Alan memberikan senyuman kecil sembari mengusap lembut pipi Alana "Al, terakhir kamu kaya gini kapan?" Tanya Alan dengan menunjukkan ekspresi wajah yang kecewa.

Alana menelan ludah "lima bulan yang lalu kayanya pas masih sering ketemu Bagas. Kamu marah?" Tanya Alana pelan

"Nggak. Aku cuma nanya aja, Al." Jawab Alan meyakinkan sembari melemparkan senyum.

"Kalo kamu?" Alana membalikkan pertanyaannya

"Sama." Jawab Alan singkat

"Sama Fina?" Tanya Alana dengan susah payah menelan ludahnya

"Iya." 

"Alan, boleh aku minta sesuatu?" Alana menatap Alan dengan mata yang berkaca-kaca dan penuh harap

"Minta apa, Al?" Tatapan Alan dalam.

"Boleh gak kita jangan bahas Bagas dan Fina lagi?"

"Iyaa, boleh. Ini terakhir yaa. deal?" Ucap Alan dengan memberikan jari kelingking ke arahnya

Alana tidak mau membahas lagi masa lalu Alan. Alana berharap Alan sudah bisa melupakan Fina dengan keputusan mereka yang tidak akan membahas Fina maupun Bagas "Deal" Balas Alana dengan memberikan jari kelingkingnya ke Alan "Kita siap-siap berangkat ke kantor, yuk." Sambung Alana mengalihkan.

"Hari ini weekend, Al."

"Oh iya. Aku lupa."

"Masak bareng yuk. Ntar abis masak kita nonton terus baca buku deh." Ajak Alan dengan sangat bersemangat

"Ayuk. Tapi aku belum beli buku. Baca novel aja?" Alana memberikan senyuman lebar

"Dasar alasan" Alan mengacak-acak rambut Alana "Aku punya banyak buku yang belum kebaca, Al. Kita baca bareng ya."

"Oke deh kalo gitu. Aku mandi dulu deh." Alana pun beranjak dari tidurnya dengan dibaluti kaos putih yang dipakai Alan sebelum mereka melakukan hubungan yang sudah diluar batas itu.

Alan meraih pergelangan tangan Alana "Aku juga belum mandi, Al. Mandi bareng?"

"Haa gak mauuuu." Ucap Alana menggemaskan

Alan beranjak dari tidurnya dan berada di hadapan Alana "Aku yang mandiin." Alan mengedipkan mata dan menyubit pipi Alana.

"Hmmmm." Alana pun tampak berpikir sejenak.

"Aku duluaaaan." Teriak Alana yang bergegas mengambil handuk dan langsung berlari menuju kamar mandi

"Yee dasar curang. Awas aja kamu habis ini, Al." Teriak Alan sembari tertawa kecil.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asrizal
Dasar alan sialan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status