Share

80 Aku Mau Jatuh Cinta Setiap Hari

“Itu kan yang sekarang lagi deket sama Pak Naren?”

Sudah hampir seminggu Rhea mendengar bisikan-bisikan serupa, kadang benar-benar berupa bisikan yang tak ia dengar, tapi bisa ditangkap melalui indra penglihatannya kalau orang-orang sedang menggunjingkan dia. Tapi kadang juga ucapan itu sengaja dikeraskan agar Rhea mendengarnya.

“Biarin aja Rhe, namanya juga udah go public,” ledek Kaira yang berjalan bersisian dengan Rhea usai makan siang bersama.

“Go public? Emangnya saham?”

Kaira terkekeh dibuatnya. Ia kagum pada sikap Rhea yang mampu mengabaikan omongan sumbang di sekitarnya. Yang Kaira tidak tahu, sebenarnya Rhea merasa jengah dan kadang mengamuk ke Naren yang tidak bisa mengontrol tingkahnya walaupun mereka berada di area kantor.

“Ditembaknya di mana, Rhe?”

“Di jantung hatiku,” kelakar Rhea. “Nggak jadian kok. Cuma ya ... gitu deh, komitmen aja buat langsung melangkah ke step berikutnya.”

“Wooow! Udah dilamar? Yang berdua doang gitu, bukan acara tunangan yang melibatkan keluarga?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status