Share

79 Tidak Mudah

Baru Rhea menatap Adityo seakan meminta izin untuk menyusul Naren, tiba-tiba saja kursi di sebelahnya terisi kembali. Rhea mengernyit bingung dengan tingkah Naren.

Adityo yang paham kalau Naren ingin menyampaikan sesuatu ke Rhea namun terhalang keberadaannya, memilih pergi untuk mengambil makanan lain. Ia tak berharap banyak, mungkin saat kembali nanti meja yang semula ditempatinya sudah kosong karena anaknya yang tidak betah berada di dekatnya.

"Mas marah?" tanya Rhea memperhatikan Naren yang bersungut-sungut.

"Kan aku udah bilang, kalo dia ngajak ketemu, kamu ngomong sama aku dulu."

"Kalo aku ngomong sama kamu, pasti kamu nggak akan ngizinin kan?" balas Rhea.

Naren kini menatap Rhea sambil memiringkan badan. "Rhe, hubunganku sama dia—"

"Aku tau, Mas. Tapi dia papamu. Kamu nggak akan ada di sini kalau nggak ada papamu. Kamu ... maksudku kita juga butuh restu dari beliau kan?"

Menuruti egonya yang masih terlalu tinggi, Naren menggeleng pasti. "Nggak, kita perlu minta restu ke Kakek, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status